Ditemukan 5231 dokumen yang sesuai dengan query
Femy Esterlina
"Pembuktian memegang peranan yang terpenting dalam hukum acara pidana, karena melalui pembuktian hakim dapat menentukan apakah seorang terdakwa benar-benar telah melakukan suatu tindak pidana. Secara historis Indonesia dan Belanda mempunyai hubungan dalam bidang hukum. Ketika Indonesia menjadi negara jajahan Belanda, pemerintah kolonial Belanda memberlakukan asas konkordansi di negara jajahannya. Dengan demikian perundang-undangan yang berlaku di Belanda berlaku juga di Indonesia.
Salah satu produk hukum yang masih berlaku sampai saat ini adalah Herziene Inlands Reglement (HIR) yaitu Reglemen Indonesia yang Diperbaharui. HIR dipakai sebagai aturan yang mengatur tentang hukum acara perdata. Namun saat ini Indonesia menggunakan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)untuk hukum acara pidana.
Dengan alasan historis ini penulis ingin mencari tahu bagaimana perbandingan pembuktian menurut hukum acara pidana Indonesia dan hukum acara pidana Belanda. Pembuktian dalam hukum acara pidana di Indonesia diatur dalam sebuah undang-undang yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Demikian halnya dengan pembuktian dalam hukum acara pidana Belanda. Pembuktian di negara tersebut diatur dalam kitab undang-undang hukum acara pidana yang disebut Wetboek van Strafvordering. Perbandingan pembuktian yang dijabarkan dalam skripsi ini mengenai sistem pembuktian, beban pembuktian, alat-alat bukti yang sah dan kekuatan pembuktian dari alat-alat bukti tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S22371
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Flora Dianti
"Pembuktian menjadi tahapan yang paling penting dan krusial karena dengan dasar kesalahan dan pembuktian yang dapat dibuktikan dengan meyakinkan atau kesalahan tidak terbukti sehingga seorang yang sebelumnya telah disangkakan dapat bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum. Indonesia sendiri meskipun sistem hukumnya adalah menyerupai civil law, tetapi sistem hukum acara pidananya memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sistem hukum acara pidana pada negara-negara civil law lainnya. Demikian halnya dengan sistem hukum common law, yakni memiliki karakteristik yang berbeda, apalagi beda sistem hukum tentu juga sangat berbeda hukum sistem hukum acara dan metode pemeriksaannya, terutama dalam pembuktian."
Jakarta: Sinar Grafika, 2024
345 FLO h
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Budi Prasetyo
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S22565
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Situmeang, Kenya Kisizenia
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S22615
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
R. Subekti, 1914-
Jakarta: Pradnya Paramita, 2008
347.06 SUB h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
R. Subekti, 1914-
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
347.06 SUB h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
R. Subekti, 1914-
Jakarta: Pradnya Paramita, 1995
347.06 SUB h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
R. Subekti, 1914-
Djakarta: Prakarsa, 1964
347.06 SUB h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
R. Subekti, 1914-
Jakarta: Pradnya Paramita, 1975
347.06 SUB h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
R. Subekti, 1914-
Jakarta: Pradnya Paramita, 1985
347.06 SUB h
Buku Teks Universitas Indonesia Library