Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Tambunan, Sri Devi Murni
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S22931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marselina
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1993
S22751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Doni Rinaldi
"Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun
1997 kemudian berlanjut menjadi krisis ekonomi. politik, sosial, budaya dan
keamanan yang bersifat multi dimensi, membawa dampak negatif terhadap
pertumbuhan perdagangan Iuar negeri Indonesia yang dapat menghasllkan
devisa untuk membiayai program pembangunan nasional secara
berkelanjutan. Sehingga neraca pembayaran Indonesia saat ini mengalaml
tekanan-tekanan yang cukup berat karena kuatnya arus modal keluar
sedangkan arus modal masuk menurun dengan drastis yang mengakibatkan
cadangan devisa Indonesia menurun dengan tajam. Disamping ilu, sektor rill
yang diharapkan dapat menopang keterpurukan ekonomi Indonesia, juga
mengalaml distorsi karena banyaknya pabrik-pabrik yang ditutup karena
tidak mampu lagi menyediakan bahan baku (sebagian besar impor) untuk
proses produksinya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan alternatif sistem
perdagangan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ekspor produk dan
komoditi Indonesia, sehingga mampu menghasilkan devisa untuk membiayai
impor barang-barang modal yang diperlukan untuk suksesnya pembangunan
nasional balk dalam jangka pendek maupun jangka paniang. Penelitian ini menggunakan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam meningkatkan ekspor Indonesia dengan
pemanfaatan countertrad. Penelitian ini menggunakan metode Proses Hirarki
Analitik untuk mengetahui alternalif sistem perdagangan yang dapat
ditempuh dalam rangka meningkatkan ekspor Indonesia.
Faktor-faktor penting yang berpengaruh dan hams dipejrtimbangkan
dalam upaya meningkatkan ekspor indonesia, berdasarkan urutan
prioritasnya adalahz kondisi permintaan, kebijakan pemerintah, strategi,
struktur dan persaingan, kondisi faktor, kesempatanlpeluang dan industri
terkait dan industri pendukung. _
Aktor/pelaku yang diharapkan dapat berperan aktif, berdasarkan
urutan prioritasnya adaiah: pemerintah, produsén, negara tujuan ekspor.
asosiasi perdagangan, Iembaga keuangan/perbankan dan negara pesaing.
Tujuan yang hendak dicapai, berdasarkan urutan prioritasnya adalahz
pendapatan devisa, peningkatan daya saing serta pertumbuhan dan
perluasan pasar dengan menggunakan alternatif sistem perdagangan
countertrade.
Untuk Iebih °ii1én'ing`ka{kan aktivitas perdagangan dengan sistem
counterfrade, pemerintah dapat membuat suatu kebqakan untuk
mengambiialih tagihan ekspor (diskonto) yang telah dilakukan oleh para
eksportir, sehingga para eksportir tersebut hanya berkonsentrasi pada
peiaksanaan dan peningkatan ekspomya saja tanpa harus mengkhawatirkan
ekspor yang telah dilakukannya tidak dibayar oleh mitra dagangnya diluar
negeri. Disamping itu, pemerintah sebagai fasilitator dapat menciptakan iklim
investasi yang kondusif, stabilitas politik dan keamanan serta mengkaitkan
impor yang dilakukan oleh pemerintah terhadap dana yang diperoleh dari
pinjaman komersial iuar negeri dengan menggunakan sistem countertrade."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T 6347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amir M.S.
Jakarta: PT Pustaka Binman Pressindo, 1984
382 AMI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pramudyo Abdul Azis Sukodono
"Lingkungan hidup telah menjadi isu global pada abad 21 ini. Perdagangan internasional banyak diwarnai oleh isu lingkungan hidup. Kesadaran masyarakat
internasional tentang pentingnya melestarikan fungsi lingkungan telah mempengaruhi cara pandang mereka dalam melakukan transaksi perdagangan
antar bangsa. Pelestarian fungsi lingkungan dijadikan pertimbangan/tolok ukur oleh masyarakat internasional (negara-negara maju) untuk menerima atau menolak suatu produk barang memasuki pasar mereka. Produk barang yang ditengarai merusak lingkungan sudah pasti akan terkena embargo/sanksi dagang. Kini keunggulan suatu produk semata-mata tidak lagi dilihat dari mutu produk itu sendiri, melainkan dilihat pula dampak lingkungan dari pembuatan produk tersebut. Isu lingkungan hidup yang dikaitkan dengan perdagangan intemaslanal ini jelas akan merepotkan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, di mana standar mutu iingkungannya masih jauh berada di bawah standar mutu lingkungan negara-negara maju. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan devisa dari sektor non-migas. Caranya dengan mengekspor sebanyak mungkin produk barang ke manca negara,
terutama ke negara-negara maju. Dengan adanya isu lingkungan hidup ini,
maka mau tidak mau pemerintah dan pelaku bisnis di Indonesia harus menyikapinya dengan arif dan bijaksana. Pelaku bisnis di Indonesia harus bersikap proaktif menghadapi perkembangan ini apabila ingin menembus pasaran internasional. Sikap proaktif yang dimaksud ialah menerapkan audit lingkungan. Audit lingkungan akan memberikan nilai tambah bagi pelaku bisnis Indonesia di mata konsumen internasional. Mereka akan menilai bahwa pelaku bisnis di Indonesia memiliki komitmen kuat untuk melestarikan fungsi lingkungan. Hal ini jelas sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana dinyatakan bahwa pembangunan yang dilakukan oleh generasi masa kini harus dilakukan sedemikian rupa tanpa mengurangi kemampuan generasi masa mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Penerapan audit lingkungan akan meningkatkan citra positif pelaku bisnis Indonesia di dunia internasional dan otomatis hal ini akan memudahkan produk barang buatan Indonesia melakukan perietrasi pasar internasional. Mulai saat ini pelaku bisnis di Indonesia harus disadarkan bahwa dalam rangka mengantisipasi era perdagangan babas, isu lingkungan dapat menjadi kendala untuk bersaing di pasaran internasional. Untuk memenangkan persaingan di pasaran internasional maka pelaku bisnis di Indonesia harus melakukan efisiensi secara total. Audit lingkungan merupakan salah satu cara untuk melakukan efisiensi. Dengan efisiensi ini maka pelaku bisnis sekaligus dapat menghemat biaya, menghemat energi, menghemat sumber daya alam/ bahan baku, mengurangi limbah buangan, mengurangi pencemaran lingkungan dan pada akhirnya akan melestarikan fungsi lingkungan. Melestarikan fungsi lingkungan berarti mewujudkan pembangunan berkelanjutan secara nyata untuk masa depan yang tak terbatas.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T18948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Chalik
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hata
Bandung: Refika Aditama, 2006
343.087 026 1 HAT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>