Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162984 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1999
S23314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ian Maradona
"Tesis ini membahas mengenai implikasi diundangkannya peraturan mengenai insentif perpajakan bagi investor di Indonesia terhadap iklim penanaman modal di Indonesia. Insentif yang diberikan dalam bentuk pembebasan dan pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) Badan atau insentif lain yang dapat dipertimbangkan semisal amortisasi dan penyusutan barang modal yang dipercepat ataupun kompensasi kerugian yang dikenakan kepada investor. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sample proyek investasi yang dilakukan oleh Sinarmas Grup melalui banyak anak perusahaannya yang bergerak di bidang pengolahan minyak kelapa sawit dan turunannya semisal margarine, shortening, dan sisa-sisa pengolahannya berupa ampas kelapa sawit yang masih dapat digunakan sebagai pakan ternak, sebagaimana produk minyak goreng dan margarin berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 52 Tahun 2011 berhak mendapatkan fasilitas pengurang PPh Badan asalkan investasi dilakukan di daerah tertentu. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dan tipologi penelitian kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diundangkannya peraturan yang mengatur mengenai pemberian insentif pajak belum dapat dipastikan meningkatkan kuantitas investasi di Indonesia yang mana berbanding terbalik dengan tujuan diadakannya regulasi dimaksud oleh pemerintah yaitu untuk meningkatkan rating investment grade Indonesia di mata dunia internasional yang tujuan akhirnya dapat lebih banyak menarik investor dan pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin baik, lewat penyerapan tenaga kerja dan tumbuhnya sektor Usaha Kecil Menegah di lokasi investasi dilaksanakan. Pada hakikatnya kebijakan fiskal berupa fasilitas perpajakan tidak dapat berbuat banyak apabila faktor penghambat investasi seperti: mogok buruh, perijinan yang rumit dan rawan pungutan liar, prosedur pengurusan perijinan yang kurang efisien, dan korupsi masih marak di Indonesia.

This thesis discusses about the implications of the enactment of legislation on tax incentives for investors in Indonesia's investment climate. Incentives are given in the form of exemption and reduction of Company Income Tax or other incentives that may be considered such as amortization and accelerated depreciation of capital goods or compensation losses charged to investors. The research was conducted by taking a sample of investment projects undertaken by the Sinarmas Group through their many subsidiaries that engaged in the processing of palm oil and its derivatives such as margarine, shortening, and the remnants of oil palm cultivation in the form of pulp that can still be used as animal feed. As cooking oil and margarine products based on the Republic of Indonesia Government Regulation Number 52 Year 2011 are entitled to a corporate income tax deduction facilities as long as the investment is made in a certain area. This research is a normative legal and qualitative research typology.
The results showed that the promulgation of government regulations for granting tax incentives has not been proven to increase the quantity of investment in Indonesia, which is inversely proportional to the purpose of the regulation is to improve Indonesia's investment grade rating in the eyes of international community which is goal can ultimately attract more investors and the increase of economic growth in Indonesia, through more employee recruitment and the growth of Small and Medium sector investment undertaken at the investment site. In essence fiscal policy in the form of tax incentives cannot do much if the investment disincentives such as: labor strikes, permit arrangement complexion and prone to illegal fees, un-efficient business permits maintenance, and corruption culture in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T32620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Kumala Sari
"Penelitian ini mengevaluasi kebijakan Tax Holiday atas penanaman modal di Indonesia dengan menggunakan beberapa kriteria evaluasi, yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan ketepatan. Berdasarkan kriteria efektivitas, hasil evaluasi menunjukkan bahwa kebijakan Tax Holiday belum memiliki efektivitas yang tinggi karena, meskipun realisasi investasi menunjukkan tren positif, kebijakan ini masih dianggap sebagai "sweetener" yang kurang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan ini tidak hanya sebagai alat strategi untuk menarik investasi, tetapi juga mendorong kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dari sisi efisiensi, meskipun biaya pengajuan Tax Holiday tidak dikenakan secara normatif kepada Wajib Pajak, penggunaan jasa konsultan dapat menambah biaya praktis. Di sisi lain, kebijakan ini tidak menimbulkan biaya tambahan bagi DJP. Kecukupan kebijakan Tax Holiday terkait ketidakpastian hukum dalam hal jangka waktu pengajuan masih menjadi kendala yang perlu diatasi untuk meningkatkan kepercayaan investor. Dalam hal perataan, kebijakan ini memberikan kesempatan yang lebih luas untuk industri pionir dan non-pionir melalui proses skoring yang transparan. Responsivitas menunjukkan bahwa Wajib Pajak menerima manfaat sesuai dengan fasilitas yang diberikan, dan koordinasi antar pihak pelaksana kebijakan berjalan dengan baik, meskipun terdapat kendala pada sistem OSS. Berdasarkan kriteria ketepatan, meskipun terdapat beberapa tantangan, seperti sistem OSS yang belum optimal dan isu penerapan GMT, kebijakan Tax Holiday tetap memiliki potensi untuk diperbaiki dan dioptimalkan. Melalui penyesuaian kebijakan dan penguatan pelaksanaan, pemerintah dapat memastikan bahwa Tax Holiday berfungsi sebagai alat yang tidak hanya menarik investasi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan dan berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia. 

Holiday incentive impacts investment and its contribution to economic growth, while considering aspects of economic sustainability and readiness to address global challenges, such as the implementation of the Global Minimum Tax (GMT). This study employs a post-positivist approach with descriptive research methods and qualitative analysis techniques to identify the strengths, weaknesses, and opportunities for policy improvement. The evaluation of the Tax Holiday policy on capital investment in Indonesia is conducted using several criteria: effectiveness, efficiency, adequacy, equity, responsiveness, and accuracy. Based on the effectiveness criterion, the findings indicate that the Tax Holiday policy has yet to achieve high effectiveness. While investment realization has shown a positive trend, the policy is still considered a "sweetener" that lacks sufficient support for sustainable economic growth. The government needs to ensure that this policy not only serves as a strategic tool to attract investments but also drives direct contributions to national economic growth. In terms of efficiency, although the application process for a Tax Holiday does not incur formal costs for taxpayers, the use of consulting services may add practical expenses. On the other hand, the policy does not create additional costs for the Directorate General of Taxes (DJP). Regarding adequacy, the Tax Holiday policy still faces challenges related to legal uncertainties, particularly concerning the application timeframe, which need to be addressed to enhance investor confidence. From an equity perspective, the policy provides broader opportunities for both pioneer and non-pioneer industries through a transparent scoring process. The responsiveness criterion reveals that taxpayers benefit as expected from the facilities provided, and coordination among policy implementers generally functions well, despite certain issues with the OSS system. Based on the accuracy criterion, despite several challenges such as the underperformance of the OSS system and the implementation of GMT, the Tax Holiday policy retains significant potential for improvement and optimization. Through policy adjustments and strengthened implementation, the government can ensure that the Tax Holiday not only serves as a tool to attract investments but also delivers a meaningful and sustainable economic impact for Indonesia's economy.  "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldi Sudjatina
"Penelitian mendeskripsikan pengaruh pengaturan fasilitas perpajakan dan persetujuan penghindaran pajak berganda terhadap peningkatan penanaman modal asing. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh pengaturan fasilitas perpajakan pada perubahan perundang-undangan pajak penghasilan terhadap peningkatan modal asing ke Indonesia, karena tidak ada penanaman modal asing yang mendapat fasilitas tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa persetujuan penghindaran pajak berganda berpengaruh terhadap penanaman modal asing, karena sebagian besar penanam modal asing berasal dari negara yang telah menutup perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia.
Penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat 2 ( dua) peraturan tentang fasilitas perpajakan, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1996 dan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1996 yang selain bertentangan dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1994 juga bertentangan dengan asas-asas perpajakan yang baik karena menimbulkan diskriminasi dan diterbitkan dengan kriteria yang tidak transparan.
Hasil penelitian mengusulkan untuk mencabut ketentuan fasilitas perpajakan yang selain bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi hierarkinya juga menyebabkan adanya diskriminasi yang tidak sesuai dengan asas-asas perpajakan yang baik. Selain itu agar dapat berperan dalam rangka meningkatkan penanaman modal asing yang diperlukan untuk mcncapai pertumbuhan ekonomi pengaturan mengenai pemberian fasilitas perpajakan disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan dengan mengacu kepada teori-teori yang mengaturnya serta perlu diikuti dengan kebijakan lain yang juga berperan dalam usaha menarik penanam modal asing ke Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S9893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S10134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofia Maharani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan insentif pajak berupa tax allowance dan tax holiday di Indonesia dan melihat bagaimana dampaknya terhadap kegiatan penanaman modal terutama setelah Pemerintah melakukan relaksasi terkait kedua kebijakan tersebut, serta mengetahui perbandingan kedua kebijakan tersebut di Indonesia dengan ASEAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun Pemerintah telah melakukan relaksasi, peminat kedua insentif tersebut masih relatif sedikit. Banyak investor yang tetap menanamkan modalnya di Indonesia meskipun tidak memanfaatkan insentif karena mereka mempertimbangkan faktor lain selain insentif pajak. Namun, insentif ini tetap diberlakukan karena Indonesia masih memiliki kekurangan terutama di bidang infrastruktur. Insentif pajak dalam hal ini menjadi kompensasi atas kekurangan yang ada.
Penerapan insentif ini di ASEAN berbeda-beda tergantung pada kebijakan dan kebutuhan masing-masing negara. Untuk tax holiday, negara yang paling memberikan kemudahan adalah Singapura. Sedangkan untuk tax allowance, negara yang paling menguntungkan adalah Vietnam. Untuk memperbaiki kebijakan insentif pajak di Indonesia, Indonesia dapat mencontoh negara-negara lain di ASEAN.

This research aims to analyze the implementation of tax allowance and tax holiday in Indonesia and to see the implication of the tax incentives on investment activities, especially after the government relaxes the policy, also to understand the comparison between tax incentives in Indonesia and in ASEAN member countries. This research approach is descriptive qualitative.
The result of this research concludes that although the government has relaxed the policy, the amount of investors who took those incentives is relatively small. There are many investors who still invested in Indonesia even though they did not get the incentives because they considered other factors besides tax incentives. But, tax incentives are still needed to compensate the lack of infrastructure.
The implementation of tax incentives in ASEAN are different depends on the policies and the needs of each country. For tax holiday, the country which provides the most convenience policy in terms of tax holiday is Singapore. For tax allowance, the most profitable country in terms of paying taxes is Vietnam. Indonesia can take advantages from other countries in ASEAN and use them as an example to improve tax incentive policies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amanda Chandra Dewi
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisa tentang keefektifan pemberian insentif pajak berupa
fasilitas tax holiday di Indonesia untuk menarik investor luar dan dalam negeri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisa deskriptif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian insentif pajak
berupa tax holiday mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap
peningkatan investasi di Indonesia. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
terdapat berbagai faktor dan tujuan investasi yang menciptakan suatu lingkungan
investasi yang merupakan pertimbangan utama bagi investor sebelum mengambil
suatu keputusan investasi. Lingkungan investasi di Indonesia sudah relatif baik,
sehingga ada tidaknya fasilitas tax holiday yang ditawarkan tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan investasi. Selain itu, pemberian tax holiday
bagi penanam modal asing hanya akan efektif apabila metode penghindaran pajak
berganda yang dianut adalah credit method yang disertai tax sparing dan
exemption method. Dari kesimpulan tersebut maka disarankan agar pemerintah
mempertahankan dan memperbaiki lingkungan investasi secara
berkesinambungan dan memberikan transparansi bagi para penanam modal
sehingga peningkatan investasi dapat direalisasikan.

ABSTRACT
The focus of this thesis is to analyze the effectiveness of tax incentives in the form
of tax holiday in Indonesia to attract both foreign and domestic investor. This
research utilises qualitative approach and descriptive analytical method. The
purpose of this research is to identify whether such tax incentive in the form of tax
holiday is capable to encourage the growth of investment rate in Indonesia. The
finding from this research indicates that many factors and investment purpose that
creates condusive investment environment are the main considerations for
investors to make any investment decision. Investment environment in Indonesia
has been relatively good thus regardless tax holiday facility offered, there is no
significant impact toward investment decision. Besides, tax holiday facility given
to foreign investors would only be effective if the type of tax treaty implemented
is credit method with tax sparing and exemption method. From previous
conclusion, it is recommended that govenrment maintain and improve investment
environment continuously and offers transparency for investors so that increase in
investment could be realized."
2012
T31468
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Niswatul Hasanah Pratiwi
"Optimalisasi penerimaan negara dengan penerapan omnibus law perpajakan yaitu melalui peningkatan pendanaan investasi. Peningkatan pendanaan investasi yang dilakukan pemerintah berfokus pada reformasi kebijakan relaksasi pemangkasan tarif Pajak Penghasilan Badan dari 25% ke 22% di tahun 2021 dan 2022. Kebijakan ini diharapkan dapat menarik investor asing untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. Penggerusan penerimaan yang diakibatkan kebijakan ini diseimbangkan dengan perluasan basis pajak salah satunya dengan kenaikan tarif PPN. Terdapat keterkaitan antara perpajakan dengan pertumbuhan ekonomi karena potensi perpajakan terletak pada kegiatan ekonomi sehingga dibutuhkan analisis formulasi kebijakan dan kendala dalam formulasi kebijakan penurunan tarif Pajak Penghasilan Badan dalam meningkatkan penerimaan penanaman modal asing di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana formulasi kebijakan penurunan tarif pajak penghasilan badan dilihat dari tahapan perumusan masalah, agenda kebijakan, pemilihan alternatif kebijakan, dan penetapan kebijakan, dan menganalisis faktor penghambat dari formulasi kebijakan penurunan tarif Pajak Penghasilan Badan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses formulasi kebijakan penurunan tarif Pajak Penghasilan Badan sesuai dan memenuhi tahap-tahap formulasi kebijakan publik. Kendala yang dihadapi dalam formulasi kebijakan ini adalah keterbatasan koordinasi antar tim dan waktu penyusunan kebijakan yang singkat, mengetahui peraturan yang terkait dan memahami benchmarking negara lain, dan minimnya investor baru yang masuk ketika pandemi.

Optimizing state revenue by implementing omnibus law, namely increasing investment income. Investments made by the government are focused on reforming the corporate income tax rate relaxation policy from 25% to 22% in 2021 and 2022. This policy is expected to attract foreign investors to invest in Indonesia. The erosion of revenue originating from this policy is balanced with tax expansion, one of which is an increase in VAT rates. There is a relationship between taxation and economic growth which lies in economic activity so that policy analysis and determination of income tax rates are needed in increasing foreign direct investment in Indonesia. The purpose of this study is to find out how the formulation of income tariff reduction policies is seen from the stages of problem formulation, policy agendas, alternative election policies, policy determination, and analysis of inhibiting factors for the Agency's tariff reduction policies. The method used in this study is a qualitative method with data collection in the form of literature studies and in-depth interviews. The results of this study indicate that the process of formulating a policy for reducing corporate income tax rates is in accordance with the stages of public policy. Constraints faced in the formulation of this policy are the limited coordination between teams and short policy formulation time, understanding benchmarking from other countries, and the lack of new investors entering Indonesia during pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>