Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149161 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Christina Legawati Huka
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26559
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Nurhasni
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26671
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kodiat Juarsa
"Kualitas sumber daya manusia salah satunya ditentukan oleh keadaan gizi masyarakat, terutama status gizi anak balita. Prevalensi gizi kurang anak balita di wilayah I kabupaten Pandeglang sebesar 21,4%. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak balita dapat dilakukan di posyandu. Cakupan penimbangan balita (D/S) di posyandu wilayah I kabupaten Pandeglang tahun 2003 masih rendah 51,40%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran, faktor-faktor yang berhubungan, dan melihat faktor paling dominan terhadap cakupan penimbangan balita di posyandu wilayah I kabupaten Pandeglang tahun 2004. Rancangan penelitian cross-sectional, dilaksanakan di wilayah I kabupaten Pandeglang. Sampel posyandu sebagai unit analisis sebanyak 64 posyandu. Untuk mendapatkan data karakteristik posyandu, setiap posyandu diambil sampel ibu balita sebanyak 7 responden dan semua kader aktif sesuai kriteria. Sehingga jumlah sampel keseluruhan 448 responden ibu balita dan 160 responden kader posyandu aktif. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana, kecuali kader aktif diambil seluruhnya. Data karakteristik posyandu merupakan agregat dari seluruh responden (ibu balita dan kader) tiap posyandu. Data yang dikumpulkan adalah cakupan penimbangan posyandu, faktor kader (umur, pendidikan, rasa kerja, pengetahuan, penghargaan, proses penunjukkan dan pelatihan), supervisi petugas kesehatan, pembinaan desa, faktor ibu balita (pengetahuan, pendidikan, jumlah anak balita), dukungan tokoh masyarakat dan faktor posyandu (jangkauan, jadwal dan PMTPenyuluhan). Analisis dilakukan secara deskriptif, uji Chi-Square dan Regresi Logistik.
Rata-rata cakupan penimbangan balita di posyandu wilayah I kabupaten Pandeglang 57,6%. Hasil uji Chi-Square didapatkan 6 variabel babas yang berhubungan bermakna yaitu faktor kader (masa kerja, pengetahuan dan pelatihan), pengetahuan ibu balita, dukungan tokoh masyarakat dan PMT-penyuluhan. Dengan uji regresi logistik terdapat 5 variabel yang berhubungan secara bermakna yaitu masa kerja kader, pelatihan kader, pengetahuan ibu balita, dukungan tokoh masyarakat dan PMT-Penyuluhan, sedangkan faktor paling dominan adalah variabel pelatihan kader.
Untuk meningkatkan cakupan penimbangan balita di posyandu perlu dibuat kebijakan dari kepala daerah tentang pelaksanaan pelatihan kader yang dilaksanakan bersamaan dengan pembinaan desa. Pelatihan kader dilaksanakan 3 bulan sekali di tingkat desa, yang sebelumnya belum pernah diselenggarakan secara berkala di tingkat desa. Pelaksanaannya bersamaan dengan pertemuan desa dengan materi yang disesuaikan kebutuhan dan waktu pelaksanaan hanya dalam sehari. PMT-Penyuluhan diadakan setiap bulan, dikelola oleh masyarakat dan sumber dana dari masyarakat yang potensial sebagai donatur, dengan dukungan yang baik dari tokoh masyarakat yang ada di wilayah posyandu.

Factors Related To Coverage Of Weighing Of Underfive Children In Posyandus In Area I Of Pandeglang District Year 2004The quality of human resources is determined by, among others, the situation of community nutrition status, particularly of the underfives. Prevalence of undernourished children in Area I Pandeglang District was quite high, i.e. 21.4%. Monitoring of growth and development of underfives could be conducted in posyandu (integrated health post). Coverage of weighing (DIS) in posyandus in Area I Pandeglang District year 2003 was considered low, i.e. 51.40%.
This study aimed to describe factors related to the coverage of underfives weighing in Posyandus in Area I Pandeglang District year 2004. Design of the study was cross-sectional, study conducted in Area I of Pandeglang District with number of samples (posyandu) as unit of analysis of 64 posyandus. To obtain data on posyandu characteristics, 7 mothers for each posyandu were randomly selected as respondents as well as all active cadres. Thus, there were 448 mother respondents and 160 cadres respondents in total. Data on posyandu characteristics was aggregate of all respondents including coverage of weighing, cadres factors (age, education, length of work, knowledge, rewards, recruitment process, and training), supervision from health worker, support from village, mother factors (knowledge, education, number of underfive children), support from informal leader, and posyandu factors (distance, schedule, and food supplementation program). Analyses were conducted descriptively, chi-square test, and logistic regression.
The average coverage of weighing was 57.6%. The Chi-Square test found six independent variables with statistically significant association, i.e. cadre factors (length of work, knowledge, and training), mother's knowledge, informal leader support, and food supplementation program. Logistic regression test showed 5 significant variables, i.e. cadre's length of work, cadre's training, mother's knowledge, informal leader's support, and food supplementation program, with cadre's training as the most dominant factor.
To improve the .weighing coverage in posyandu, it is recommended to develop policy from local government on cadre's training which could be implemented simultaneously with village meeting. It is suggested to conduct short cadre's training once in three month at village level with various adjustable substances. Food supplementation program is suggested to be implemented monthly, organized by community, funded by economically potential community members, supported by community informal leader.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Yeye Fahrina Inayatillah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S26816
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sukmahadi Thawaf
"ABSTRAK
Penyakit TB Paru adalah penyakit infeksi kronis yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Diperkirakan setiap tahun di Indonesia terdapat 583.000 kasus Baru TBC , dimana 200.000 penderita terdapat disekitar Puskesmas.
Puskesmas Jayagiri di kabupaten Bandung memiliki masalah cakupan pelayanan penderita TB paru yang rendah , sehingga dilakukan studi ini yang hertujuan mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku pencarian pengobatan pertama kali tersangka penderita TB Paru .
Penelitian ini menggunakan Disain Cross sectional dimana sampel penelitian adalah seluruh tersangka penderita Tb paru yang ditemukan melalui skrining sebanyak 338 penderita.
Hasil studi ini kami dapatkan Proporsi tersangka penderita TB Paru diwilayah kerja Puskesmas Jayagiri Kecamatan Lembang adalah sebesar 0,79 %,
Perilaku Pencarian pengobatan pertama kali tersangka TB Paru diwilayah kerja Puskesmas Jayagiri Kecamatan Lembang tindakan pertama pencarian pengobatan ke puskesmas sebesar 30,7 % non puskesmas 69,3%, dan dari seluruh variabel yang diamati faktor yang berhubungan dengan perilaku pencarian pengobatan tersangka penderita TB Paru adalah yaitu Variabel Persepsi biaya, Variabel Persepsi penyakit, Variabel Pengetahuan TB paru, Variabel status pekerjaan, variabel persepsi menyembuhkan dan variabel anjuran berobat.
Selanjutnya studi ini merekomendasikan agar Puskesmas meningkatkan mutu penyuluhan dan sosialisasi Strategi DOTS sehingga bisa terjadi perbaikan persepsi terhadap TB paru. Yang pada akhirnya meningkatkan cakupan pelayanan Puskesmas dan atau disarankan untuk memperluas pelayanan strategi DOTS ke pelayanan Rumah sakit dan pelayanan swasta lainnya.

ABSTRACT
Indonesia is approximatly has 583,000 new TB cases. It is estimated that 200,000 cases are around Community Health Centre (CHC.
The coverage of TB cases in Puskesmas Jayagiri, Bandung District is low, therefore the study aims to determine factors related to the first medical treatment seeking behavior by the suspect of pulmonary tuberculosis in puskesmas.
The study using cross sectional design, the samples are the whole of pulmonary TB suspected cases founded by screening, with the total number is 338 cases.
Conclusions:
The study founde proportion of suspected pulmonary TB founded in the area of Puskesmas Jayagiri, Lembang is 0.79 %, and the first health seeking behavior of pulmonary TB suspected in the area of jurisdiction of Puskesmas Jayagiri, Lembang, such as the first action of seeking behavior treatment to the CHC is the 30.7 %, non-CHC 69.3 % and based on the all observed variables factors which related to the first health seeking behavior of pulmonary TB suspected are : cost perception, occupation, disease perception, sick period, distance perception and curing suggestion.
Furthermore, this study suggested to increase the quality of personal health education and socialization of directly observed treatment short course (DOTS) strategy, to increase the coverage of TB case finding and expanded DOTS strategy service to hospital and the other private sector.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kepuasan kerja (job satisfiction) merupakan suatu keadaan emosional karyawan yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (pekerjaan, supervisi, rekan kerja, promosi, gaji, kondisi lingkungan kerja) dengan variabel terikat (kepuasan kerja) pada pegawai Puskesmas Sidamulih, kabupaten Ciamis. Penelitian ini termasuk penelitian dengan metode survei analitik melalui pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 29 dari populasi 29 melalui pengambilan sampel secara sampling jenuh. Uji statistik yang digunakan adalah Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kesesuaian pekerjaan, supervisi, hubungan antara rekan kerja, promosi, antara kondisi lingkungan dengan kepuasan kerja. Untuk variabel pengganggu adalah komunikasi adanya hubungan dengan kepuasan kerja. Saran yang bisa disampaikan adanya kesesuaian pekerjaan, supervisi dilakukan secara teratur, meningkatkan kerjasama dan hubungan dengan rekan kerja, meninjau dan mempertimbangkan kebijakan promosi, dapat melakukan sistem perubahan pembayaran (gaji) dan memperbaiki kondisi lingkungan kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja yang mendukung pada kepuasan kerja."
JUKEKOI 7 : 2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>