Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148165 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sumartijah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26588
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hermiyanti Junizarman
"ABSTRAK
Pelayanan antenatal merupakan suatu kegiatan penting dalam upaya peningkatan kesehatan ibu hamil. Pelayanan antenatal dilaksanakan melalui sarana pelayanan kesehatan antara lain posyandu dan puskesmas. Dalam kebijaksanaan upaya peningkatan kesehatan ibu hamil Repelita V ini diutamakan pelayanan antenatal melalui posyandu disamping melalui puskesmas dan dukungan rujukannya, pada,kenyataannya saat ini cakupan ibu hamil di posyandu masih rendah bila dibandingkan dengan cakupan di puskesmas. Tentunya banyak faktor yang berhubungan dengan cakupan tersebut, namun sejauh ini faktor-faktor tersebut belum diketahui.
Adanya gambaran tentang hubungan antara faktor-faktor pada ibu hamil dengan kunjungan baru antenatal pada posyandu dan puskesmas serta adanya informasi tentang perbedaan faktor-faktor tersebut, merupakan tujuan umum dari gambaran mengenai hubungan dan adanya perbedaan faktor-faktor pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pekerjaan suami, pengetahuan ibu, sikap ibu, serta persepsi ibu terhadap faktor tenaga pelayanan, persepsi ibu terhadap jenis pelayanan, persepsi ibu terhadap ketersediaan peralatan dan persepsi ibu terhadap jarak lokasi pelayanan, dengan kunjungan baru antenatal di posyandu dan puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
Hasil penelitian adalah didapatnya gambaran tentang hubungan dan informasi perbedaan faktor-faktor pada ibu hamil dengan kunjungan baru antenatal pada posyandu dan puskesmas yakni faktor pendidikan ibu, pekerjaan suami, pengetahuan ibu, sikap ibu, persepsi ibu terhadap jarak puskesmas, persepsi ibu terhadap ketersediaan peralatan antenatal posyandu, dan persepsi ibu terhadap jenis pelayanan antenatal posyandu.
Saran yang diberikan, perlu peningkatan pengetahuan ibu hamil dengan mengaktifkan kegiatan Kelompok Peminat KIA (KP-KIA); peningkatan penggunaan pelayanan antenatal di posyandu antara lain dengan penajaman sasaran sesuai segmentasinya; peningkatan mutu pelayanan antenatal di posyandu melalui peningkatan penyuluhan, penyediaan kelengkapan peralatan yang diperlukan, pemeriksaan kehamilan secara benar oleh petugas kesehatan yang datang ke posyandu atau dukun bayi terlatih yang ditempatkan di posyandu, dan peningkatan penggerakkan peran serta BKIA swasta, Rumah Bersalin swasta, Bidan praktek swasta dalam upaya pembinaan posyandu; serta perlu adanya pengembangan dan penyebar luasan komunikasi, informasi dan motivasi tentang kesehatan ibu hamil, pelayanan antenatal di posyandu khususnya dan KIA umumnya baik melalui jalur formal maupun nonformal.
Akhirnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain diluar faktor-faktor yang telah diteliti.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Tumiar
"Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 373 per 100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 46 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu faktor penyebabnya adalah belum optimal cakupan kunjungan antenatal (K4 = 75,66%). Kurang optimalnya kunjungan antenatal mengakibatkan risiko dan komplikasi kehamilan tidak terdeteksi secara dini. Intervensi kesehatan spesifik melalui kunjungan antenatal minimal 4 kali, merupakan salah satu daya ungkit yang besar untuk menurunkan insiden dan beratnya komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas pada ibu dan bayi baru lahir. Di Kota Medan kunjungan antenatal K4 sebesar 78,75%, belum mencapai target nasional sebesar 90%.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hubungan antara falctor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat dengan kunjungan antenatal K4. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional (potong lintang), pemilihan sampel didasarkan rumus cluster 2 tahap, tahap pertama dengan probability proportional to size menggunakan C Survey, jumlah sampel sebanyak 210 orang, ibu yang mempunyai bayi umur 6 (enam bulan) dimana selama hamil pernah memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara. Analisis data menggunakan perangkat lunak C Sample pada Epi Info 6.0 dan program komputerisasi lainnya.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa proporsi kunjungan antenatal sesuai standar sebesar 51% dan 84,8% responden pernah melakukan kunjungan antenatal di klinik bidan swasta. Hasil analisis bivariat diketahui bahwa variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan kunjungan K4 adalah pendidikan tinggi, pengetahuan baik, sikap positif, jarak, penghasilan tinggi, akses informasi yang baik terhadap pelayanan antenatal dan dukungan suami. Hasil analisis multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kunjungan K4 adalah pengetahuan, sikap, jarak, penghasilan, akses informasi dan yang paling dominan mempengaruhi kunjungan antenatal K4 adalah pengetahuan ibu (OR 2,78).
Memperhatikan hasil penelitian ini, menyarankan kepada lembaga terkait khususnya mereka yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan ibu hamil dan bersalin bahwa kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) pada Standar Operating Procedur (SOP) perlu ditegaskan kembali, yaitu adanya langkah-langkah KIE yang harus dioperasionalkan diseluruh fasilitas pelayanan dari Posyandu sampai Rumah Sakit, baik pada pelayanan pemerintah maupun swasta. Kegiatan konseling merupakan pilihan yang efektif dan efisien meningkatkan pengetahuan ibu untuk memahami peristiwa kehamilan, persalinan, nifas dan risiko yang mungkin dihadapi ibu sehingga dapat dilakukan upaya prefentif.

The Factors that Related to Antenatal Visit Four Times (K4) in Medan City, North Sumatera Province, 2002Based on Household Health Survey in 1995, the Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia was 373 per 100.000 live births, while the Infant Mortality Rate (IMR) was 46 per 1000 live births. One of the factors was caused by the in optimal the coverage of antenatal visit four times (K4 = 75,66%). The lack of their optimal to antenatal visit four times, it caused risk and pregnancy complication can not be detected in the early. The specific health intervention through minimum antenatal visit at least four times, as one of the big power raising to reduce the incident and heavy complication that related to pregnancy, delivery and post-partum on mother and infant new birth. In Medan City the antenatal visit four times was 78,75%, it was not reach with the national target that is 90%.
The objective of this study was to obtain the relationships between the predisposition, possibly, and the dominant factors with antenatal visit four times. The study design was cross-sectional. The sample selected was based on the pattern of cluster second phase, first phase with probability proportional to size used C Survey. The number of sample was 210 pregnant mothers who having infant age 5 6 months, where during pregnant ever checked their pregnancy to health worker. The data was collected by indepth interview method. The data was analysis by software C Sample on Epi Info 6.0 and others computer programs.
The result of study showed that the proportion of antenatal visit meet with the standard was a 51% and 84,8% respondent ever conducted antenatal visit at the private maternity clinics. The result of bivariate analysis known that the variable which having significant relationship to antenatal visit four times is high education, good knowledge, positive attitude, distance, high income, good information access to antenatal service and husband support. The result of logistic regression multivariate analysis showed that the variable that having relationships to antenatal visit four times is knowledge, attitude, distance, income, information access and the most dominant that influence to K4 is mother's knowledge (OR 2,78).
Considering to this study, it is recommended that the institutional related especially to whom that giving health services on pregnant mother and delivery. The activities of Information, Education, and Communication (IEC) on Standard Operating Procedure (SOP) it is need to be cleared again, i.e. the availability of IEC steps that should be applied in entire of health facilities, starting from Village Integrated Service Post to Hospital, both private and state owned. Counseling activities is selection that effective and efficient to increase the mother's knowledge, and in order to understand the pregnant event, delivery, post-partum and the risk that possible faced, so it can be done preventive action.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 10795
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Sari
"Tingginya angka kematian Ibu (AKI) berarti menunjukkan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan. Angka kematian Ibu (AKI) yang tinggi dapat dicegah, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai standar dan secara rutin sehingga mendapatkan hasil yang bermutu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor tahun 2015 dilihat dari faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor pendukung. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, paritas, ketersediaan buku KIA dan dukungan keluarga merupakan faktor yang berhubungan dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4. Kegiatan penyuluhan di Posyandu, pembentukan kelas Ibu hamil, menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat, kerjasama dengan lintas sektor untuk lebih meningkatkan cakupaan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 secara lengkap dan sesuai standar untuk Puskesmas.

The high of maternal mortality rate (AKI) indicates poor quality of health services. This condition can be prevented with some activities, such as using appropriate standard and routine antenatal care.
The purpose of this study is to identify factors (predisposing, enabling and supporting) related to antenatal K4 care at Public Health Center of Caringin District, Bogor Regency in 2015. This study uses cross sectional design. Data was collected using instrument in form of questionnaire.
The results of this study showed that knowledge, parity, availability of KIA books and family support are factors related to antenatal care K4. This study gives some recommendations to improve quality of antenatal care K4 at caringin district, which are: counseling at Posyandu, establish class for pregnant women, and involving leader community.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Jannah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26826
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Utami
"Cakupan ASI eksklusif pada 3 tahun terakhir pada Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo masih rendah bila dibandingkan dengan target Kementerian Kesehatan RI yaitu kurang dari 80. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2017. Desain penelitian ini cross sectional dengan sampel ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan.
Dari hasil penelitian diperoleh perilaku pemberian ASI eksklusif hanya sebesar 34,6 . Dari 11 variabel yang diteliti terdapat 5 variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif yaitu pengetahuan ibu, sikap ibu, IMD Inisiasi Menyusu Dini, dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan.
Hasil penelitian menyarankan mengenai upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama melahirkan. Upaya peningkatan pengetahuan dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan serta tidak hanya kepada ibu hamil dan menyusui saja, namun terhadap suami, keluarga dan masyarakat, agar masyarakat sadar dan mempunyai sikap positif tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan.

The Achievement of exclusive breastfeeding in the last 3 years at Puskesmas Kecamatan ePasar Rebo is lower than the Ministry of Health 39 s target less than 80 . The purpose of this study is to determine the factors associated with exclusive breastfeeding behavior in Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo East Jakarta, 2017. The design of this study cross sectional with a sample of mothers who have babies aged 6 24 months.
Based on this research, the behavior of exclusive breastfeeding is only 34,6 . From 11 variables studied, there are 5 variables that have significant relationship with exclusive breastfeeding behavior that is mother 39 s knowledge, mother attitude, IMD Early Breastfeeding Initiation , husband support and health officer support.
The results suggest about efforts to conduct health promotion about the importance of giving exclusive breastfeeding to babies during the first 6 months of childbirth. Also, this health promotion are conducted thoroughly and continuously and not only to pregnant and lactating mothers, but to husbands, families and communities, so that people are aware and have a positive attitude about the importance of giving exclusive breastfeeding to babies for 6 months.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Febrina
"Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, Indonesia berada di urutan keenam di Asia dan urutan ketiga di antara Negara ASEAN. Kunjungan antenatal merupakan salah satu cara untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Di Puskesmas Sungayang pencapaian kunjungan antenatal lengkap (K4) di Tahun 2009 hanya sebesar 61,1% yang menempatkan Puskesmas ini berada pada urutan terbawah di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal lengkap (K4) di wilayah kerja Puskesmas Sungayang Tahun 2011.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan desaian cross sectional. Dari hasil penelitian diketahui ibu yang melakukan kunjugan antenatal lengkap (K4) di Tahun 2011 adalah sejumlah 68%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang secara statistik berhubungan dengan kunjungan antenatal lengkap (K4) adalah riwayat obstetrik pendidikan ibu, riwayat obstetrik ibu, pengetahuan ibu dan dukungan dari pihak ketiga untuk melakukan kunjungan antenatal.
Maka dari itu untuk meningkatkan pencapaian cakupan kunjungan antenatal lengkap (K4) perlu dilakukan penyuluhan yang disesuaikan dengan karakteristik masyarakat setempat tidak saja kepada ibu hamil namun juga kepada orang-orang disekitar ibu agar pengetahuan ibu meningkat dan ibu memperoleh dukungan untuk melakukan kunjungan antenatal lengkap (K4).

Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high enough, Indonesia is highest, the sixth in Asia and third in ASEAN, antenatal care is one of the way to reduce Maternal Mortality Rate (MMR). In Sungayang Health Center, the complete of antenatal care (K4) achievement in 2009 only 61,1%, that cause this health center is at the bottom in health department in district of Tanah Datar. That?s why this research was conducted to know factors that associated with complete of antenatal care (K4) in the working area of Sungayang in 2011.
This research was conducted using descriptive analytical research method with cross sectional design, for this research, known mother who did complete of antenatal care (K4) in 2011 is 68%. The result of bivariate analysis showed that the variables which are statistically associated with complete of antenatal care (K4) are maternal education, maternal knowledges, maternal obstetric history and support from third parties to do antenatal care.
Therefore to improve the achievement of complete of antenatal care (K4) shoud be conducted conseling that is adjusted to the characteristic of local communities, not only to pregnant women but also to people around the mother to improve maternal knowledges and get support to do complete of antenatal care (K4)."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Puji Astuti
"Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Pada tahun 2014 cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo adalah 66,2%, angka ini masih rendah dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan yaitu 80%. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan ibu dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikososial yaitu intensi pemberian ASI. Intensi pada masa prenatal merupakan prediktor yang kuat dan penting terhadap durasi dan intensitas pemberian ASI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan intensi pemberian ASI eksklusif pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap (p=0,001;OR=28,5; 95% CI: 4,8-168), self eficacy ibu (p=0,043;OR=3,75; 95% CI: 1,02-13,8), persepsi tentang hambatan dalam menyusui (p=0,008;OR=5,83; 95% CI: 1,52-22,4) dan pengetahuan (p=0,007;OR=6,37; 95% CI: 1,56-26,1) dengan intensi pemberian ASI eksklusif.
Perlu adanya pemberian informasi dan edukasi tentang pentingnya manfaat ASI dan cara mengatasi hambatan-hambatan dalam menyusui.

Breastfeed is the best food for baby in the first six years of his life. In year 2014, the scope of exclusive breastfeeding in Pasar Rebo Public Health Center is 67.2%, which is lower than the pre-assumed target of 80%. One of the factors affecting the success of mothers in giving exclusive breastfeeding is the psychosocial factor, namely the breastfeeding intention. The intention of breastfeeding during the prenatal period is a strong and important predictor of the duration and intensity of breastfeeding.
This research aims to know the related factors toward the intention of exclusive breastfeeding on pregnant mothers in Pasar Rebo Public Health Center East Jakarta Municipality in year 2015. This research is a quantitative research with a cross-sectional design. The subject of this research is all the pregnant mothers in Pasar Rebo Public Health Center.
The result of this research shows that there is a significant relationship between attitude (p=0.001;OR=28.5; 95% CI: 4.8-168), mothers? self-efficacy (p=0.043;OR=3.75; 95% CI: 1.02-13.8), mothers? perception about the obstacles in breastfeeding (p=0.008;OR=5.83; 95% CI: 1.52-22.4) and mothers? knowledge (p=0.007;OR=6.37; 95% CI: 1.56-26.1) with the intention of exclusive breastfeeding.
The writer suggests to give more information and education about the importance of breastfeeding and the way to overcome the obstacles in breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vebby Amellia Edwin
"Penyebab kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat setiap tahunnya. Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab kematian utama di Indonesia. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah arteri yang ditunjukkan dengan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo merupakan salah satu Kecamatan di Jakarta Timur yang aktif melaksanakan deteksi dini terhadap faktor risiko penyakit kardiovaskuler. Tujuan dengan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur tahun 2012.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan variabel dependen (hipertensi) dan variabel independen (jenis kelamin, umur, obesitas, diabetes mellitus, kebiasaan merokok, kurangnya aktivitas fisik). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang dilakukan deteksi di Puskesmas.
Prevalensi hipertensi di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur yaitu 67,8%. Faktor risiko yang berhubungan hipertensi di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur yaitu jenis kelamin, umur, kebiasaan merokok, dan kurangnya aktivitas fisik. Risiko hipertensi pada responden laki-laki lebih tinggi 1,6 kali dibandingkan perempuan, risiko hipertensi pada responden yang berumur lebih dari 40 tahun lebih tinggi 3,3 kali dibandingkan responden yang berumur kurang dari 40 tahun, risiko hipertensi pada responden merokok 3 kali lebih tinggi dibandingkan responden yang tidak merokok, dan risiko hipertensi pada responden dengan aktivitas fisik ringan 9 kali lebih tinggi dibandingkan pada responden dengan aktivitas fisik berat. Oleh karena itu, diperlukan deteksi dini dan pola hidup sehat untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi.

The cause of death because of non-communicable diseases are increasing every year. Moreover, heart and blood vessel diseases, as an example of non-communicable diseases is the major cause of death in Indonesia. Hypertension is one of the major risk factors of cardiovascular disease. It is marked by an increase of blood pressure within the arteries, indicated by the amount of systolic pressure which is ≥ 140 mmHg and the diastolic blood pressure ≥ 90 mmHg. Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo is one of health clinics in East Jakarta wich is actively implementing an early detection of risk factors for the cardiovascular disease.
This research applies cross-sectional study design with two variable wich are a dependent variable (hypertension) and independent variables (gender, age, obesity, diabetes mellitus, smoking habit, physical inactivity). The population in this research is the overall of people in Pasar Rebo district and people with 15 years and over.
The prevalence of hypertension in Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, East Jakarta, which is 67.8 %. The risk factors related to hypertension in the Pukesmas Kecamatan Pasar Rebo, East Jakarta are sex, age, smoking habit, and physical inactivity. Hypertension is more likely to occur to male respondents,which amount is 1.6 times higher than for female respondents. The hypertension risk of 40 years old respondents and over is 3.3 times higher than the respondents who have not reahed 40 years old. The hypertension risk of respondents with smoking habit 3 times higher that non-smoker. Meanwhile, the hypertension risk of people who do less activities is 9 times higher than the ones who have tight activities. Therefore, early detection is required and healthy lifestyle to prevent and control hypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>