Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90339 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1995
S26877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Kadarulah
"ABSTRAK
Proses transaksi dalam sistem basis data terdistribusi harus memenuhi sifat atomik, artinya transaksi haruslah dilakukan sebagai satu kesatuan yang utuh atau tidak dilakukan sama sekali. Salah satu cara agar transaksi dapat dilakukan secara atomik adalah dengan menggunakan protokol 2-phase commit (2PC). Protokol 2PC adalah protokol yang banyak digunakan pada basis data terdistribusi untuk mencapai kesepakatan dalam hasil akhir pengerjaan sebuah transaksi yang melibatkan lebih dari satu pihak. Dalam tugas akhir ini akan dibuat suatu perangkat emulasi protokol 2PC yang diterapkan pada aplikasi Electronic Fund Transfer (EFT). Perangkat emulasi ini dibuat pada suatu jaringan komputer lokal (LAN) pada mesin SUN yang berbasiskan pada sistem operasi UNIX BSD 4.1.1. Emulasi akan menunjukkan segala kemungkinan kegagalan kerja pada satu atau lebih komputer yang diikuti oleh proses pemulihan berdasarkan pada aturan protokol 2PC. Hasil emulasi menunjukkan bahwa proses transaksi pada perangkat emulasi ini dapat berjalan secara atomic walaupun terjadi kegagalan kerja saat transaksi sedangberlangsung."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Data kependudukan merupakan suatu hal yang harus dikelola oleh pemerintah, baik daerah maupun pusat. Mekanisme pendataan yang disimpan pada masing-masing daerah dan tidak adanya komunikasi yang menyinkronkan data menyebabkan pencatatan ganda NIK. Sistem basis data terdistribusi merupakan kumpulan basis data yang tersebar di dua komputer atau lebih yang terhubung dalam jaringan komputer. Sistem basis data terdistribusi memberikan keuntungan ketersediaan data serta otonomi dalam pengelolaan data pada masing-masing lokal. Metode basis data terdistribusi yang digunakan adalah metode fragmentasi horizontal. Rancangan basis data terdistribusi data kependudukan dapat digunakan untuk mencegah pencatatan ganda NIK. Prototype Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Berbasis Data Terdistribusi (SIAK BDT) yang dibuat digunakan untuk melakukan manajemen data kependudukan seperti menambah, mengubah, dan menampilkan data kependudukan dari berbagai lokasi yang berbeda, serta ketersediaan data. Pengujian terhadap prototype SIAK BDT dilakukan dengan metode simulasi. Dari hasil pengujiannya, prototype SIAK BDT mampu melakukan manajemen data penduduk dari berbagai lokasi yang berbeda dan ketersediaan data.

Abstract
Population data is a matter that must be managed should the government, either local or central. Data collection mechanism that is stored in each region and the lack of communication led to record multiple data sync NIK. Distributed database system is a collection of databases that are spread across two or more computers connected in a network computer. Distributed database systems provide the advantage of data availability as well as autonomy in the management of data on each local. Distributed database methods used are horizontal fragmentation method. The design of distributed database population data can be used to prevent double registration of NIK. Prototype of Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Berbasis Data Terdistribusi (SIAK BDT) made is used to perform demographic data management such as adding, changing, and displaying population data from a variety of different locations, and availability of data. Prototype testing of SIAK BDT performed by the method of simulation. From the test results, prototype SIAK BDT able to perform data management people from many different locations and availability of data."
Lengkap +
[Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam], 2010
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cicin Wijaya
"Clipper merupakan bahasa pemrograman basis data terpusat. Operasi basis data pada Clipper tersebut masih berupa operasi berkas. Setiap berkas data Clipper merupakan satu tabel basis data. berkas-berkas tersebut diletakkan pada satu tempat tertentu, dan untuk pengaksesannya perlu disebutkan dimana berkas tersebut berada. Dampaknya, pemrogram perlu mengetahui letak tabel tersebut. Permasalahan letak data ini menjadi semakin bertambah pada sistem basis data terdistribusi. Disamping itu, secara internal Clipper tidak melakukan pemeriksaan atas integritas data. Hal ini menyebabkan modifikasi yang dilakukan dapat menyebabkan data menjadi tidak konsisten.
Tugas Akhir ini dibuat untuk mengatasi permasalahan letak data dan integritas data tersebut. Caranya adalah dengan pembuatan suatu katalog dan beberapa sub-program. Dengan adanya tambahan fasilitas ini, pemrograman basis data terdistribusi Clipper menjadi transparan, tanpa perlu mengetahui letak tabel data ataupun hubungan rujukan data.
Agar sistem yang dikembangkan ini dapat digunakan dan berjalan dengan benar, maka pemrogram harus menggunakan perintah-perintah pemanggil sub-program tertentu, serta tidak boleti menggunakan beberapa perintah yang telah digantikan oleh suatu sub-program. Disamping itu, hasil rancangan perancang basis data harus dituangkan secara konsisten pada katalog dari basis data tersebut."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T9667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sulistiyanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S37974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia
"Globalisasi sistem jaringan komputer pada saat ini terns berkembang dengan meluasnya penggunaan saluran global internet. Informasi dalam segala bentuk dapat diakses oleh pengguna komputer melalui saluran internet tanpa harus memikirkan apakah informasi tersebut memiliki format data yang berbeda atau berjalan dalam aplikasi yang berbeda dengan perangkat keras ataupun perangkat lunak komputer yang dimiliki pengguna. Hal ini dikarenakan fasilitas-fasilitas yang disediakan pads saluran internet memungkinkan para. pengguna dengan leluasa mengakses informasi dalam berbagai jenis format.
Pengadopsian fasilitas-fasilitas internet ke dalam perangkat lunak aplikasi basis data membuat informasi yang ada pads basis data dapat diakses oleh pengguna komputer melalui saluran internet, dapat ditampilkan pada layar pengguna dalam format halaman HTML, dan juga dapat melakukan proses dari masukan yang diberikan pengguna sehingga menghasilkan informasi yang sesuai. Hal ini sangat membantu para pengguna mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat clan tepat. Disamping itu dengan menggunakan fasilitas-fasilitas internet kedalam jaringan komputer lokal akan memungkinkan informasi dalam sebuah basis data dapat diakses oleh beberapa pemakai secara bersamaan (multiuser).
Pada skripsi ini akan diimplementasikan metoda pengaksessan data menggunakan protokol internet seperti HTML, CGI, HTTP dan URL untuk basis data SIBAPAK (Sistem lnformasi Basis Data Pakar) [3] dalam bentuk rancangan suatu model perangkat lunak agar para pengguna/pemakai dalam hal ini mahasiswa dapat mengakses informasi-informasi yang tersedia melalui saluran internet. Melalui penggunaan protokol internet memungkinkan suatu informasi yang dimiliki oleh sebuah basis data dalam hal ini SIBAPAK [3] dapat diakses secara simultan (multiuser) dalam jaringan komputer lokal."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Sakti Setyawan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
TA653
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rendi Wardhana
"Salah satu segi kehandalan yang diperlukan di dalam system terdistribusi adalah replikasi berkas. Sebuah berkas yang direplikasi berarti memiliki beberapa replika berkas yang terletak di lokasi yang berbeda. Sifat yang harus dipelihara oleh replikasi adalah tetap dipandangnya replica-replika berkas oleh pemakai sebagai sebuah berkas tunggal (replication transparency). Tujuan replikasi berkas pada sistem terdistribusi adalah untuk meningkatkan unjuk kerja dan ketersediaan( availability) sistem. Unjuk kerja sistem terdistribusi ditingkatkan melalui pembagian beban (load sharing) dimana beban pelayanan berkas didistribusikan pada beberapa lokasi. Hal tersebut dimungkinkan karena lokasi-lokasi tersebut menyimpan replika berkas yang sama. Derajat ketersediaan sistem lebih tinggi dibandingkan dengan system tanpa replikasi. Jika salah satu atau beberapa subsistem terdistribusi dimana berkas tersebut berada mengalami kegagalan, sistem tetap tenedia dengan, syarat paling sedikit terdapat satu replika berkas yang tak mengalami kegagalan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1993
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Subekti
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004
025.4 MUH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Manuhutu, H.R. Francky
"ABSTRAK
Transaksi yang melibatkan pemakaian data tersebar lebih sulit ditangani daripada transaksi yang melibatkan data terpusat.
Protokol 3-phase-commit merupakan aturan yang digunakan didalam menangani transaksi yang melibatkan data tersebar. Pada protokol ini terdapat suatu komputer yang bertugas sebagai koordinalor guna mengkoordinasi komputer-komputer lain yang menjalankan proses partisipan. Komputer-komputer ini dapat mengalami kerusakan (crash). Kerusakan pada sisi koordinator dapat menghentikan jalannya transaksi. Transaksi dapat diteruskan setelah terpilih koordinator baru, oleh karena itu digunakan metode pemilihan (election), yaitu metode yang digunakan untuk mencari komputer yang akan menjadi koordinator baru bilamana koordinator lama mengalami kerusakan.
Dalam tesis ini penulis membandingkan rnetode pemilihan bully dengan. metode pemilihan, sisten\ pool khususnya dalam hal waktu eksekusi yang digunakan kedua metode. Kedua metode mencari komputer yang akan menjalankan koordinator yang baru diantara komputer yang menjalankan partisipan yang terlibat pada transaksi yang mengalami gangguan. Pencarian koordinator baru pada metode bully' hanya melibackan komputer yang menjalankan partisipan, sedangkan metode sistem pool melibatkan juga komputer lain yang bertugas sebagai sistem pool dan yang bertugas menjalankan proses pemilihan koordinator baru. Dari hasil eksekusi kedua metode pada'workstation SUNSPARC 1+ berbasis UNIX, dengan banyak partisipan dari 2 sampai 7 diperoleh hasil bahwa metode sistem pool membutuhkan waktu lebih lama dengan kompleksitas O(n2) daripada metode bully dengan kompleksitas O(n).
Rancangan metode sistem pool menguntungkan metode ini daripada metode bully. Keuntungan ini terjadi bilamana identitas transaksi telah digunakan sebelumnya. Pada metode sistem pool, koordinator akan langsung membatalkan transaksi setelah mengetahui terjadi duplikasi identitas. Sedangkan pada metode bully transaksi dipecah menjadi subtransaksi-subtransaksi dan dilakukan pengiriman data Subtransaksi ke partisipan, kemudian_pengeCekan identitas transaksi dilakukan pada partisipan. Pembatalan transaksi pada metode bully akan melalui tahap-tahap prepare-abort-globalabort-complete yang cukup banyak menggunakan sumber daya disk, CPU dan waktu."
Lengkap +
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>