Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192341 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jaeni
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26659
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Punjung Wicaksono
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26524
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azril Hasan
"Latar belakang: Pengetahuan tentang merokok dan sikap terhadap kebiasaan merokok akan menentukan apakah seorang pelajar SMP berperilaku merokok atau tidak. Pengetahuan yang tinggi dan sikap bail( akan menurunkan kekerapan perilaku merokok pada pelajar SMP.
Tujuan: Menetapkan kekerapan merokok pada pelajar SMP di Surakarta serta mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku pelajar SMP yang berhubungan dengan merokok. Ra nc a n ga n : Cross-sectional
Metodologi : Sampel penelitian adalah pelajar SMP se-Surakarta, menggunakan cara two stage cluster sampling oleh Center for Disease Control and Preventive (CDC) Atlanta. Alat ukur adalah kuesioner balcu dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS). Analisis statistik menggunakan regresi logistik, tingkat kepercayaan 95%, oc=0,05
Hasil: Kekerapan merokok pelajar SMP di Surakarta sebesar 16%, berdasar jenis kelamin 30,2% pelajar laki-laki dan 3,1% perempuan. Usia pertamakali merokok z 10 tahun sebesar 36,9%, pelajar paling banyak merokok < 1 batang per hari (45,8%). Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang merokok dan perilaku merokok. Terdapat hubungan antara sikap merokok dan perilaku merokok.
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap dan perilaku merokok pada pelajar SMP di Surakarta."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tridela Muktiningrum
"Paparan pornografi dan pengetahuan yang rendah membawa remaja pada risiko perilaku seks bebas. Di Jakarta Timur, beberapa kasus mengenai perilaku seks bebas pada SMP telah terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap aktivitas seksual pranikah. Aktivitas seksual pada penelitian ini dikategorikan dalam dorongan dan perilaku seksual. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional dan teknik multistage sampling dalam pengumpulan data. Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukan 12.4% berperilaku seksual berisko berat, 44.7% memiliki dorongan seksual aktif, 50.6% berpengetahuan buruk, dan 57.1% bersikap negatif. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara sikap dengan perilaku (p value 0.000), pengetahuan dengan dorongan seksual (p=0.008), dan sikap dengan dorongan seksual (p=0.000). Hasil ini menunjukan bahwa perlunya penanganan yang intensif dari seluruh pihak dalam memberikan pendidikan dan penanaman moral agar remaja memiliki pengetahuan, sikap, dan kontrol yang baik terhadap perilaku seksual.

Exposure to pornography and low knowledge carries the risk of adolescent sex behavior. In East Jakarta, some cases of sex behavior committed by juveniles junior high school has occurred. This study aims to describe and to know the correlation between knowledge and also attitudes toward premarital sexual activity of adolescents in East Jakarta junior high. Sexual activity in this study categorized in sexual desire and sexual behavior. This study used quantitative methods with cross-sectional design and multistage sampling techniques in data collection. The instrument used was a questionnaire that was modified by the researcher. The results of this study showed 12.4% weight be at risk sexual behavior, 44.7% had an active sexual desire, bad knowledgeable 50.6%, and 57.1% being negative attitude. The results showed relationship between attitude with behavior (p value 0.000), knowledge with sexual desire (p = 0.008) and attitudes with sexual desire (p = 0.000). These results indicate that the need for intensive treatment of all parties in providing reproductive health education and moral cultivation for teens to have knowledge, attitude, and the control of sexual behavior either."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisnadewi Puspa Dola
"Penelitian ini merupakan penelitian korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan seks di lingkungan keluarga dengan perilaku sesksual remaja. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Systematic random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden dan dianalisis menggunakan Chi Square (α= 0,05).
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan seks di lingkungan keluarga dengan perilaku seksual remaja SMP kelas IX di Kecamatan Bogor Barat (p= 0,568). Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian Iebih Ianjut terkait pendidikan seks di lingkungan keluarga dan perilaku seksual remaja.

This research is a correlative research with the purpose to understand the relationship between sex education in family environment and adolescent sexual behaviour. Sampling technique that used in this research is Systematic random sampling with 96 responder and analvzed with Chi Square (α= 0, 05).
The result conclude that there is no reiationship between sac education in famibt environment and the sexual behavior ofthe IX grade Junior High School students at Bogor Barat (p=0,568). This research recommended a needs of next research about sex education in family environment and adolescents sexual behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5909
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andry Rivan Sumara
"ABSTRAK
Implikasi yang terjadi karena perkembangan media internet yang melaju
pesat adalah jumlah website atau situs yang meningkat dan ledakan informasi.
Namun ledakan situs dan informasi tersebut tidak selalu berefek positif. Terdapat
pula informasi yang berisi negatif, berkontent illegal menurut Undang-Undang.
seperti situs-situs yang berisi pornografi, kekerasan, terorisme, penipuan,
perjudian dan lain sebagainya. Sementara itu upaya pemerintah untuk memblokir
situs tidak sebanding dengan pertumbuhan website tersebut. Oleh sebab itu,
pemerintah melakukan penyuluhan kampanye perubahan sosial dalam
penggunaan internet. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan
pretest posttest control group design. Tujuannya adalah untuk mengetahui
mengukur perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku yang disebabkan oleh
kampanye ini. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan
pada pretest dan posttest pada kelompok eksperimen namun sebaliknya, tidak
terjadi perbedaan dalam sikap dan perilaku pada kelompok eksperimen.

ABSTRACT
The implications that occur due to the development of internet media is moving rapidly is the number of websites or sites that are increased and the
explosion of information. But the explosion site and the information does not
always have a positive effect. There is also information that contains negative,
which have illegal contents under the Act. such as sites containing pornography,
violence, terrorism, fraud, gambling and so forth. While the government attempts
to block sites that are not comparable with the growth of the website. Therefore,
the government is doing outreach campaigns for social change in the uses of the
internet. This study used an experimental method with pretest and posttest control
group design. The goal is to determine measure changes in knowledge, attitudes
and behavior caused by this campaign. The results showed there are differences in
knowledge on the pretest and posttest results in the experimental group, but on the
contrary, no differences in attitudes and behaviors in the experimental group"
2015
T44681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perilaku asertif adalah suatu kemampuan mempertahankan hak-hak pribadi tanpa
merugikan orang lain, menghargai diri sendiri dan orang lain, mengekspresikan perasaan positif
dan negatif serta percaya diri. Remaja termasuk orang yang sulit untuk berperilaku asertif
terutama dengan teman sebaya. Sulitnya berperilaku asertif pada remaja membuat remaja sangat
mudah terpengaruh oleh ajakan, rayuan dan paksaan teman sebaya (dikutip dari Kompas.com &
e-psikologi.com). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sikap dan tingkat
pengetahuan sikap siswa SMU tentang perilaku asertif. Desain yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif sederhana terhadap 91 responden siswa SMU 27 Kelurahan Johar Baru ,
Jakarta Pusat pada tanggal 22 Desember 2003. Instrumen penplitian berupa kuisioner. Setelah
data terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik sederhana. Hasilnya bahwa
tingkat pengetahuan siswa SMU 27 tentang perilaku asertif mayoritas berada pada tingkat
sedang yaitu 74 siswa (81,32 %) dan pengetahuan tinggi 17 siswa (11,76 %). Tidak ada siswa
yang memiliki tingkat pengetahuan rendah. Sedangkan siswa SMU memiliki sikap tidak asertif
yaitu 77 siswa (84,62 %) dan perilaku asertif 14 siswa (80,142 %). Tidak ada siswa SMU yang
memiliki sikap agresif. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah penelitian yang sama dengan
memperluas populasi dan responden , agar dapat digeneralisasi. Penelitian Ianjutan tentang
asertif pada remaja , seperti faktor - faktor ekstemal yang mempengaruhi tumbuhnya perilaku
asertif , korelasi pola komunikasi di keluarga dengan perilaku asertif , korelasi posisi remaja di
keluarga dengan perilaku asertif"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5138
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shofwah Nur Athallah
"Zaman yang semakin maju menyebabkan perkembangan internet yang pesat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya pengguna internet terutama di kalangan remaja. Remaja berada ditahap perkembangan menuju dewasa sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan dan perilakunya jika tidak dapat menggunakan internet dengan bijak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan internet dengan pengetahuan seksualitas dan perilaku seksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional pada 413 remaja sesuai dengan kriteria inklusi melalui metode purposive sampling. Karakteristik responden pada penelitian ini yaitu usia, jenis kelamin, kepemilikan gadget, akses ke internet, penggunaan internet harian, media sosial yang digunakan, tempat untuk mengakses internet, mengakses konten seksual, dan tergabung kelompok terkait seksual di media sosial. Variabel independen pada penelitian ini yaitu pengunaan internet. Variabel dependen pada penelitian ini yaitu pengetahuan seksualitas dan perilaku seksual pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara akses ke internet, media sosial yang digunakan, dan tempat untuk mengakses internet dengan pengetahuan seksualitas (p-value < 0,05). Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara media sosial yang digunakan, mengakses konten seksual, tergabung kelompok terkait seksual di media sosial, dan penggunaan internet dengan perilaku seksual (p-value < 0,05). Peneliti menyarankan untuk mengawasi penggunaan internet pada remaja kepada orang tua, kemudian edukasi dan promosi oleh pelayanan kesehatan terkait pengetahuan seksualitas dan perilaku seksual.

The Internet has developed rapidly with the increasingly advanced age. This is evidenced by the increase in the number of Internet users, especially among teenagers. Adolescents are in the stage of development towards adulthood. Therefore, it may affect their knowledge and behavior if they cannot use the Internet wisely. This study aims to determine the relationship of Internet use with sexuality knowledge and sexual behavior. This study used a cross-sectional approach on 413 adolescents according to the inclusion criteria through purposive sampling method. The characteristics of the respondents in this study are age, gender, gadget ownership, internet access, daily internet usage, social media used, place of internet access, access to sexual content, and joining sexually related groups on social media. The independent variable in this study is Internet use. The dependent variable in this study is sexuality knowledge and sexual behavior among adolescents. The results showed a significant relationship between access to the internet, social media used, and place to access the internet with sexuality knowledge (p-value <0.05). In addition, the results also showed a significant relationship between social media used, accessing sexual content, joining sexually related groups on social media, and internet use with sexual behavior (p-value <0.05). Researchers suggest to supervise the use of internet in adolescents to parents, then education and promotion by health services related to sexuality knowledge and sexual behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>