Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109136 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fahri Hamzah
Jakarta: Faham Indonesia, 2009
332.041 5 FAH n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Rosaline Nindita Radyati
"ABSTRAK
Pada saat ini perekonomian dunia mengarah kepada perekonomian global sehingga muncul global financial market. Dengan demikian transaksi antar pelaku ekonomi negara-negara dengan mata uang, tingkat inflasi dan kebijakan moneter yang berbeda-beda perlu mengadakan penyesuaian-penyesuaian tertentu agar terjadi kondisi yang saling menguntungkan (win and win condition).
Perusahaan multinasional dalam melakukan perdagangannya selalu menggunakan mata uang asing. Perusahaan tersebut juga memiliki aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya yang nilainya sangat sensitif terhadap perubahan nilai tukar, tingkat bunga dan harga barang dan jasa. Dengan demikian jika nilai tukar berubah ke arah yang berlawanan dengan yang diharapkan, maka perusahaan dapat mengalami kerugian, jadi perusahaan menanggung resiko atas perubahan nilai tukar (currency exposure).
Banyak perusahaan-perusahaan mengatasi currency exposure dengan cara hedging. Tindakan hedging tujuannya adalah melindungi perusahaan dari penurunan nilai aktiva maupun pasiva dari kerugian akibat perubahan nilai tukar dengan cara memindahkan resiko dari satu individu atau perusahaan kepada individu atau perusahaan lain. Salah satu tindakan hedging yang paling umum dilakukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional adalah dengan cara transaksi swap, khususnya currency swaps. Transaksi swap merupakan tindakan pembelian dan penjualan valuta asing pada waktu yang bersamaan, tetapi tanggal penyerahan yang berbeda. Sedangkan currency swap adalah persetujuan antara perusahaan dengan swap dealer atau bank untuk menukar dua jenis mata uang pada periode tertentu.
Transaksi swap sangat penting dalam interbank market dan transaksi ini makin berkembang dari tahun ke tahun. Menurut survey Bank of International Settlements, Switzerland, pada tahun 1992 transaksi swap mewakili 39% dari seluruh transaksi antar bank. Dalam melakukan transaksi swap, "harga' yang perlu diperhatikan adalah swap rate, yang merupakan selisih antara forward rate dan spot rate (forward rate - spot rate). Swap rate dapat berubah-ubah jika tingkat bunga berubah. Jika tingkat bunga suatu negara berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah relatif terhadap tingkat bunga negara lain, maka swap rate juga dapat berubah. Karena dengan adanya perubahan tingkat bunga, maka selisih antara forward dan spot rate juga dapat berubah.
Pada kondisi keseimbangan pasar menurut teori Interest Rate Parity, perbedaan tingkat bunga pada dua negara besarnya sama dengan persentase perbedaan antara forward dan spot rate, yang disebut dengan forward premium/discount. Jika forward rate lebih tinggi nilainya dari spot rate, maka mata uang dalam kondisi forward premium, sedangkan jika lebih rendah disebut forward discount.
Jika tidak terjadi keseimbangan pasar, maka dapat dilakukan covered interest arbitrage, yakni tindakan para pelaku pasar valuta asing untuk mengambil keuntungan dari perbedaan antara interest differential dengan forward premium/discount. Contoh tindakan covered interest arbitrage jika terjadi kondisi perbedaan tingkat bunga antara dua negara lebih tinggi dari forward discount, adalah : para trader dapat meminjam uang pada negara dengan tingkat bunga lebih rendah dan menginvestasikannya pada negara dengan tingkat bunga lebih tinggi, kemudian mengkompensasi di pasar valuta asing melalui transaksi forward. Maka pendapatan yang diperoleh dari selisih tingkat bunga akan lebih besar dari discount mata uang tersebut.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcholish Madjid
Jakarta : Paramadina, 1995
297.09 NUR I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Noer Rahman
"ABSTRAK
Pokok masalah thesis ini adalah pengujian efisiensi pasar modal dalam bentuk lemah (weak form) dan pengujian relevansi dividend di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Pasar modal efisien dalam bentuk lemah adalah pasar modal dimana harga-harga efek telah mencerminkan semua informasi historic, sehingga tidak satupun pemodal dapat memperoleh kelebihan return (pengembalian) akibat mempergunakan informasi harga historis. Model pengujian efisiensi dipergunakan Random Walk Model (Copeland dan Weston, 1979 dan Fama, 1976).
Pengujian relevansi kebijaksanaan dividend dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh penentuan proporsi earning yang akan di bagi kan kepada pemegang saham terhadap kekayaan mereka. Ada tiga model yang diaplikasikan untuk
pengujian tersebut : i. model harga E P = f ( D, R) ]; ii. model return Er = f (risi ko, DIE) ]; Generalized Functional Form (GFF). Masing-masing selanjutnya diidentifikasikan sebagai model I, model II dan model III. Model I dan II berasal dari Lee dan Forbes (1980), sedang model III dari Lee {1976).
Random walk model terdiri dari 2 tahap pengujian, yaitu pengujian distribusi return dan pengujian serial autokorelasi. Pengujian distribusi return memberikan kesimpulan bahwa bentuk distribusi tidak mengikuti distribusi normal (studentized range test). Melalui uji kurtosis bentuk kurva distribusi return adalah leptokurtik (runcing). Dan melalui uji simetri, kurva distribusi tersebut disimpulkan cendrung condong kekanan (607. dari total sampel). Distribusi return tidak mengikuti distribusi normal jugs didukung oleh hasil uji distribusi frekwensi dengan metoda chi-square. Secara keseluruhan sampel, distribusi frekwensi terbesar jatuh pada kelas minus 0,02 sampai dengan 0,00; dengan nilai frekwensi sebesar 68,40 7. Pengujian serial autokorelasi dan uji runtun (run test) secara dominan dapat disimpulkan bahwa 68 dari 70 perusahaan yang diuji tidak mengikuti random walk model. Dengan demikian disimpulkan BEJ tidak efisien dalam bentuk lemah sekalipun.
Pengujian relevansi dividend melalui model I dan II dilakukan terhadap data yang dikelompokkan atas dasar status perusahaan, jenis usaha serta gabungan (total n). Model I dan II pada dasarnya adalah untuk menentukan siknifikansi hubungan antara peubah bebas dengan peubah terikat. Sedangkan model III digunakan untuk menguji asumsi linieritas antara P dengan D dan R pada model I.
Dari aplikasi semua model di atas diperoleh hasil sebagai berikut (untuk data tahun 190E dan 1909) :
Divident relevan dalam meningkatkan kekayaan pemegang saham.
Dividend lebih disukai dari capital gain.
Risiko berhubungan dengan return (kecuali data tahun 1989).
Dividend pay-out berhubungan dengan return.
Keputusan dividend belum optimal.
Dari model III didapat pula kesimpulan bahwa hubungan atara P dengan D dan R tidaklah liniery tetapi bersifat logaritmis.
Dengan diketahuinya relevansi dividend maka pengelola keuangan akan lebih yakin atas dampak kebijaksanaan tersebut terhadap maksimasi kekayaan pemegang saham yang berpreferensi lebih menyukai dividend daripada capital gain. Dan pada akhirnya akan berpengaruh pula kepada perkembangan pasar modal. "
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tulus Warsito
Yogyakarta: Ombak, 2007
303.482 WAR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Mas`ud Said
Malang: UMM Press, 2010
302.35 MAS b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
SDANE 2006/2007/2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zumrowi
"Kegiatan ekspor merupakan salah satu sumber penghasil devisa bagi Indonesia. Perkembangan ekspor Indonesia sejak teijadinya krisis moneter di akhir tahun 1997 mengalami perkembangan yang pasang surut. Sebenamya kalau kita telaah tren perkembangan ekspor Indonesia sejak tahun 1998-2001 cenderung stagnan. Seperti yang kita ketahui bahwa selama ini tujuan pasar ekspor Indonesia hanya mengutamakan pasar ekspor tradisional. Tujuan pasar ekspor tradisional Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, negara-negara Eropa Barat, Asia Tenggara, dan Asia Timur. Untuk itu, dalam upaya meningkatkan nilai ekspor, langkah yang bisa diambil salah satunya adalah dengan cara mengembangkan tujuan pasar ekspor di luar pasar ekspor tradisional.
Altematif negara tujuan ekspor selain pasar ekspor tradisional adalah negara-negara "emerging market". Negara-negara yang termasuk golongan negara emerging market diantaranya adalah Cina, Korea Selatan, Malaysia, Taiwan, Argentina, Meksiko, Brasil, Chile, Timur Tengah dan beberapa negara Eropa Timur.
Sebagai pertimbangan altematif pengembangan pasar ekspor Indonesia adalah kawasan Amerika Selatan yang merupakan salah satu kawasan "emerging market". Dasar pertimbangan lain dalam memilih kawasan Amerika Selatan sebagai tujuan pasar ekspor produk Indonesia, karena negara-negara di kawasan ini merupakan. negara-negara yang memiliki pasar yang besar dan pendapatan perkapita yang tinggi. Di antara negara-negara Amerika Selatan, Brasil adalah merupakan mitra dagang utama Indonesia, hal ini dapat dilihat dari nilai ekspomya yang terbesar dari negara-negara Amerika Selatan yang lain. Selain itu, Brasil merupakan pasar yang menarik bagi ekspor Indonesia, karena negara ini merupakan negara yang luas, memiliki penduduk yang besar, dan merupakan negara industri yang sedang berkembang. Selain itu daya tarik dari negara ini adalah merupakan market entry yang strategis untuk pasar kawasan Amerika Selatan, yang diantaranya juga memiliki potensi yang besar untuk pasar ekspor Indonesia.
Karya akhir ini mencoba menganalisis potensi dan peluang pasar Brasil bagi pengembangan tujuan pasar ekspor Indonesia. Upaya mencari jawaban tersebut dirumuskan dalam tiga permasalahan pokok sebagai berikut: Seberapa besar potensi yang dimiliki oleh Brasil bagi pengembangan tujuan pasar ekspor Indonesia? Hambatan dan kendala apakah yang akan dihadapi oleh eksportir Indonesia dan apa implikasinya bagi eksportir? Produk ekspor unggulan apakah yang berpeluang dan terbukti laku untuk diekspor ke Brasil, serta bagaimana peluangnya di pasar Brasil?
Karya akhir ini mempunyai tiga maksud. Pertama, mengenali potensi Brasil bagi pengembangan tujuan pasar ekspor Indonesia. Kedua, menganalisa hambatan dan kendala di Brasil bagi eksportir Indonesia. Dan terakhir adalah mengindentifikasi produk unggulan Indonesia apakah yang berpeluang baik untuk ekspor ke Brasil.
Metode penelitian karya akhir ini dilakukan atas analisis daya tarik Brasil secara tingkat negara seperti besar dan pertumbuhan pasar analisis peluang ekspor produk Indonesia ke Brasil dengan metode penyeleksian macro level, yaitu analisa prospek suplai dan permintaan, berdasarkan data statistik perdagangan dan interview dari eksportir dan analisis hambatan dan peluang ekspor produk Indonesia berdasarkan persaingan, hambatan peraturan, infrastruktur dan sosial-budaya.
Hasil penelitian pada karya akhir ini mengindikasikan bahwa Brasil memiliki potensi yang bagus bagi pengembangan tujuan pasar ekspor Indonesia. Potensi yang dimiliki oleh Brasil adalah memiliki kombinasi jumlah penduduk dan luas negara yang besar, merupakan pasar yang besar sedang tumbuh, merupakan pasar yang bebas dan terbuka, dan memiliki nilai strategis bagi entry pasar negara-negara Amerika Selatan.
Diindikasikan pula pada hasil penelitian ini bahwa hambatan-hambatan perdagangan ke Brasil secara prinsip dapat diatasi oleh para eksportir Indonesia. Kemudian juga didapati kendala yang paling sering dihadapi eksportir Indonesia ke Brasil seperti kurangnya ketersediaan informasi mengenai Brasil, serta tidak pernah adanya upaya dari pemerintah Indonesia atau Brasil untuk melakukan -misi/promosi dagang.
Indikasi yang terakhir dari analisis -penelitian.ini bahwa produkJndonesia yang. ,berpeluang bagus untuk diekspor ke Brasil adalah produk-produk: textile yarn seperti polyester dan nylon yam, produk olahraga, dan komponen peralatan elektronik. Untuk pasar Brasil produk-produk tersebut mengalami persaingan yang didominasi oleh Cina untuk produk textile yarn dan olahraga; serta oleh Jepang dan Korea Selatan untuk produk peralatan elektronik dan komponennya.
Untuk upaya mengatasi kendala kurangnya ketersediaan informasi tentang Brasil bagi eksportir, usaha yang paling nyata adalah menyararikan kepada BPEN untuk bekerjasama dengan kedutaan Indonesia di Brasil dan Kedutaan Brasil di Indonesia untuk menyediakan informasi tersebut atau diharapkan adanya sikap proaktif dari eksportir untuk mencari informasi mengenai Brasil dari Kedutaan Indonesia atau Brasil, Kamar Dagang Indonesia-Brasil, serta dari sumber di internet."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>