Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66621 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Berdasarkan prioritas pembangunan nasional, Pemerintah bersama sektor swasta akan membangun proyek-proyek konstruksi infrastruktur berskala besar terutama dalam pengembangan jalan yang
memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Globalisasi akan membuat pasar konstruksi lokal terbuka bagi perusahaan dan tenaga kerja asing. Masalah yang dihadapi oleh sektor
konstruksi antara lain produktifitas tenaga kerja konstruksi nasional khususnya di bidang jalan yang masih rendah jika dibandingkan dengan produktifitas tenaga kerja asing. Tujuan penelitian ini adalah
meningkatkan produktifitas tenaga kerja konstruksi, khusus
nya di bidang pekerjaan jalan, agar lebih siap menghadapi globalisasi. Penelitian ini akan mengidentifikasi faktor dan variabel penentu yang
menyebabkan rendahnya produktifitas serta mencari solusi untuk menyelesaikan masalah. Mengingat banyaknya faktor dan variabel yang ada, maka prosesnya dilakukan dengan menggunakan kerangka
knowledge base. Analisis produktifitas tenaga kerja pada pekerjaan jalan dilakukan berdasarkan elemen waktu kerja (input) dan pengukuran kuantitas (output). Dari hasil penelitian atas 15 jenis pekerjaan dalam proyek jalan dan 137 jenis kegiatan dari 15 lokasi di seluruh Indonesia, diperoleh kesimpulan berupa tindakan preventif da
n korektif atas elemen waktu kerja yang tidak produktif, yang dapat meningkatkan produktifitas tenaga kerja pada pekerjaan jalan.

Abstract
Based on national development priority plan, Government and private sector will develop many large scale infrastructure construction projects, especially in road constructions which give a significant
contribution to the Indonesian economic growth. Globalization will make the domestic market opens to foreign construction companies and workers. Construction sector is still facing many problems; one of
them is the construction worker productivity which is lower compared to foreign worker productivity. The objective of this research is to increase the construction worker productivity, focused on road sub sector, in order to be more prepared facing globalization. This research shall identify the worker low productivity factors and variables, and find the solution to solve the problems. There are so many factors and variables; therefore the research process is using a knowledge base framework. The productivity analysis shall be based on working time element (input) and quantity measurement (output). The
research from 15 types of road works and 137 work activities from 15 locations all over Indonesia concluded corrective and preventive actions to non productive working time elements, which can improve
the road construction worker productivity."
[Fakultas Teknik UI, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Mulyana Wijaya
"Dalam beberapa proyek konstruksi sering ditemui kegiatan identik yang berulang-ulang (repetitive), seperti dalam proyek pembangunan jalan babas hambatan, penanaman pipa saluran, gedung bertingkat banyak, dan lain-lain. Dari fenomena kegiatan ini menunjukkan kurva pengalaman (learning curve), dimana kegiatan berulang-ulang ini memberikan kontribusi terhadap proses pengembangan pengalaman dan pada gilirannya produktfitasnya akan naik.
Apabila sekelompok tenaga kerja melakukan pengulangan kegiatan pekerjaan akan meningkatkan keterampilan pemakaian peralatan, pengetahuan metode kerja dan lebih mengenal lingkungan kerja, hal ini akan mengurangi waktu atau biaya per-cycle sesuai dengan meningkatnya jumlah cycle.
Pengaruh proses pengembangan pengalaman terhadap produktifitas pada produksi industri manufaktur mempunyai perbedaan dimana faktor pengaruh yang mempengaruhi proses perubahan input ke output relatif simpel dimana lokasi pekerjaan tidak berpindah-pindah, pekerjaan kontinyu, pekerjaan didominasi oleh mesin-mesin, proses pengulangan jangka panjang. Sedangkan pada proyek konstruksi di lapangan, faktor pengaruh yang mempengaruhi proses perubahan input ke output relatif komplek dimana produktifias sangat bervariasi pada setiap proyek konstruksi yang erat hubungannya dengan durasi, intensitas, pengetahuan, kemampuan (skill), informasi, equipment, kondisi lingkungan dan iklim pada pekerjaan dilapangan.
Penelitian ini memberikan gambaran bahwa pengulangan kegiatan konstruksi akan memberikan kontribusi terhadap proses pengembangan pengalaman tenaga kerja yang selanjutnya dapat dilihat pada Kurva Pengalaman.
Hasil-hasil temuan penelitian ini adalah adanya pengaruh beberapa variabel pada proses pengembangan pengalaman terhadap produktifitas tenaga kerja pada pengulangan aktifitas konstruksi yang disajikan dalam bentuk model matematik, yang dapat dimanfaatkan sebagai alat manajemen yang sangat efektif, untuk memperkirakan dan pengendalian proyek.
Hasil-hasil penelitian tersebut diperoleh dari 72 sampel yang dapat dikumpulkan dari salah satu kegiatan konstruksi dalam proyek pembangunan jalan tol Tangerang-Merak dan memenuhi persyaratan statistik, sampel tersebut diperoleh dari dokumen catatan harian (historical data) hasil produksi kerja gabungan dari 2 (dua) group yang waktunya bersamaan dalam melaksanakan perbaikan tanah lunak dengan metode Vertical Sand Drain yang merupakan aktifitas identik pada konstruksi yang berulang- ulang yang masih relatif jarang dalam proyek pembangunan jalan. Metode analisa yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisa multivariate. Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah, analisa korelasi dan analisa regresi berganda (multiple regression). Semua analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan paket Software Statistical for Social Science Release 9.0 atau SPSS Release 9.0 for Windows 95."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T10157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listinia Rozana
"Indonesia sebagai negara berkembang memiiiki karakter khusus dalam bidang konstruksinya. Di dalam negara berkembang, konstruksi adaiah proses tenaga kerja yang intensif. Produktivitas konstruksi sangat bergantung pada performa tenaga kerja dimana matenai dan peraiatan di negara berkembang umumnya impor sehingga hal tersebut tidak dapat dikontrol secara langsung. Umumnya produkiivitas langsung diterjemahkan sebagai biaya dan secara iangsung sebagai keuntungan dan kerugian kontraktor, dimana sekitar 20-25% biaya sektor konstruksi jalan, digunakan untuk biaya tenaga kerja. Di dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, produktiyitas tenaga kerja dapat dilihat dan waktu kerjanya. Waktu keria yang terjadi dapat dibagi menjadi waktu yang dipakai secara efektif, waktu yang dipakai secara tidak efektif dan waktu yang dipakai dengan tidak bekerja. Perspektif unik ini merupakan perspektif peneliti yang berbeda dengan perspektif kontraktor secara umum. Produktivitas tenaga kerja menjadi didasarkan atas waktu keria yang tersedia (total waktu keria kurang waktu terlambat yang tidak dapat dihindari) dan waktu kena efektif (waktu kerja yang tersedia dikurang waktu terlambat yang dapat dihindari). Waktu-waktu yang terjadi selama proses kerja disebut sebagai elemen waktu kerja.
Penelitian yang berkaitan dengan elemen waktu ketika teiah menunjukkan bahwa 40-60% dari waktu harian tipikal konstruksi adaiah waktu non produkiif. Sedangkan khusus untuk pekerjaan fasilitas umum. waktu non produktifnya sekitar 65%. Prosentase waktu non produktif tersebut dapat diartikan sebagai potensi untuk peningkatan produktivitas sebagaimana yang teiah diteiltl dalam proyek pekeriaan Jalan di Indonesia oleh Construction industiy Training & Study (CiTS; 2003). Dalam penjelasan yang lebih detail dalam penelitian tersebut, dibahas tentang beberapa paket pekerjaan (work breakdown structure) dalam proyek jalan. Dalam satu paket pekerjaan tersebut diukur elemen waktu non produktif yang terjadi selama berlangsungnya pekerjaan jalan di beberapa wilayah di Indonesia sehingga didapatkan prosentase elemen waktu non produktif yang terjadi dalam satu paket pekerjaan. Elemen waktu kerja non produktif sebagai potensi untuk peningkatan produktivitas tenaga kerja tersebut telah diukur namun diperiukan tindak Ianjut daiam langkah yang lebih jelas atas terjadinya elemen waktu kerja non produktif tersebut iindak lanjut pengukuran tersebut dapat berupa tindakan korektif dan preventif dan setiap elemen waktu keria non produktif yang terjadi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Alfa
"Peran Manajer Konstruksi Jalan di industri konstruksi sangatlah penting untuk menjamin kelancaran pengelolaan proyek jalan. Peran penting tersebut haruslah didukung kompetensi yang tepat sebagai jabatan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi hambatan-hambatan yang menjadi kendala seorang manajer untuk memiliki kompetensi sesuai bakuan kompetensi jabatan kerja yang berlaku. Data yang dikumpulkan yaitu dengan melalui 2 tahapan penelitian dengan mengguanakan questioner. Untuk tahap pertama, questioner disebar kepada beberapa orang pakar dan tahapan kedua, questioner disebar kepada kontraktor jalan dan lembaga terkait. Pengolahan data penelitian menggunakan AHP dan software SPSS. Hambatan-hambatan yang menjadi kendala untuk memperoleh kompetensi adalah kurangnya manajemen skill tentang pembuatan berita acara setiap pemerikasaan proyek bersama owner dan pihak terkait lainnya, kurangnya pengetahuan tentang pembuatan anggaran biaya pelaksanaan proyek dan jadwal cash flow, kurangnya manajemen skill tentang penyaluran dan pengendalian biaya proyek agar tepat waktu pada hambatan internal dan belum ada standar nasional tentang bakuan kompetensi serta koordinasi dengan kantor pusat yang tidak terjadwal dan jarang dilakukan. Solusi dari pemecahan masalah hambatan-hambatan tersebut adalah dengan menetapkan standar minimal pada saat recruitment manajer, melakukan sosialisasi bakuan kompetensi, dan memberlakukan bakuan kompetensi itu sendiri.

The role of Road Construction Manager in constructions industry is very important to guarantying success of management road project. This role should be supporting the good competence it will be working occupation. This experiment objective is to know the resistance which to constrain of the manager to have competence the suitable competency standard. The files witches collected are by two-step of the experiment by questioner. The first step, questioner is disseminated to several expert. The second step, questioner is disseminated to the road contractor and related department. The processing files experiment by AHP and software SPSS. The resistances which to be constrain to getting competence are lack of management skill about making program news of checking project, lack of the information about creating project budget and cash flow schedule, lack of management skill about distribution and anticipation project budget in the internal constrain and nothing the national standard about competency standard and coordination with central office witch not schedule and seldom be conducted. The trouble solution of constrain is specifying minimum standard when construction manager recruitment, do socialization competency standard and applying of the competency standard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Syafitri
"Tenaga kerja merupakan penyumbang panting dalam pertumbuhan ekonomi. Sedangkan pertumbuhan ekonomi berarti peningkatan pendapatan perkapita, yang secara langsung disebabkan oleh pertumbuhan produktifitas tenaga kerja. Produktifitas tenaga kerja merupakan gambaran mutu modal manusia, karena rnenunjukkan sejumlah output yang dapat dihasilkan oleh seorang individu dalam suatu proses produksi. Menurut McConnel dan Brue (1995), produktifitas tenaga kerja didefmisikan sebagai rasio antara output yang dihasilkan oleh individu dengan jarn kerja yang digunakan untuk memperoleh upah tersebut.
Studi ini ditujukan untuk menjelaskan produktifitas tenaga kerja di sektor manufaktur dengan melihat faktor faktor penentu produktifitasnya. Dengan menggunakan data cross section pada kelompok industri besar sedang tahun 1996, hasil estirasi model pada studi ini membuktikan positifnya peran pendidikan tinggi dan menengah dalam menentukan produktifitas tenaga kerja di sektor inanufaktur, dan negatifnya peran pendidikan yang lebih rendah. Tetapi studi ini tidak dapat rnenunjukkan peran tenaga kerja wanita dalam peningkatan produktifitas. Banyaknya tenaga kerja wanita justru akan menurunkan produktifitas dan menurunkan upah yang dibayarkan industri kepada pekerja.
Studi ini memperkuat eksistensi teori human kapital Nelson-Phelps(1966), Lucas (1998) dan Aghion dan Howitt(1998). Namun studi ini juga tidak dapat membuktikan terjadinya diskriminasi upah pada tenaga kerja wanita, sebagaimana dikemukakan oleh Byron dan Takahashi (1989) maupun Hansen dan Wahlberg (1997). Hasil studi ini merekomendasikan peningkatan investasi atau alokasi dana pendidikan yang berorientasi kepada penciptaan tenaga kerja berbasis keahlian untuk menunjang produktifitas di sektor manufaktur."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Syafitri
"Labor productivity could be direct measurement of human capital quality as it shows the amount of output that the labor can produce. McConnel and Brue (1995) define labor productivity as ratio between produced output and working hour at certain level of wage.
Our research try to analyze the labor productivity on manufacture sector and its explanatory variables by applying cross section data of medium scale industries on 1996 in Indonesia. The estimation result shows the positive significance of education level, the more educated labor will yield higher productivity. We also try to internalize gender issue and we find the more female worker employed, the less productivity of labor force, and consequently will lowering the wage level.
Those findings conform not only Human Capital theory by Nelson-Phelps (1966), Lucas (1998) and Aghion and Howitt (1998), but also conform the theory of wage discrimination based on gender as previously stated by Byron and Takahashi (1989) and Hansen and Wahlberg (1997)."
2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Darullail
"Pemberlakuan regulasi yang berkaitan dengan otonomi daerah membawa implikasi pada pengelolaan infrastruktur jalan relatif lebih besar di pihak pemerintah daerah serial transparansi dalam hal program pembangunannya. Keterbatasan dana dan ketimpangan alokasi investasi infrastruktur jalan tetap menjadi isu penting dalam menentukan program yang akan dilaksanakan. Hal tersebut memaksa para pengambil keputusan untuk menghasilkan keputusan yang bisa memuaskan banyak pihak (multi stakeholders) dengan meminimalisir resiko-resiko yang mungkin terjadi seperti disparitas wilayah.
Penelitian ini merupakan upaya untuk membuat prototype suatu sistem pendukung keputusan yang mampu membantu para pengambil keputusan dalam menghasilkan kualitas keputusan yang lebih baik dalam pengembangan infrastruktur jalan. Sistem pendukung keputusan dalam pengembangan infrastruktur jalan yang dinamakan IDE, berasal dari Infrastructure Driven Economy, memfokuskan pada seleksi proyek dan rekomendasi tindakan koreksi. Dari perspektif perancangan sistem, IDE mengindikasikan integrasi dari DSS, ES dan GIS dengan tujuan menciptakan sinergi untuk mendapatkan kualitas keputusan yang lebih baik.

Implementation of regulations which are related with regional autonomy is bringing implications : a bigger part on regional authority side in roadway infrastructure management and a demand of transparancy in its development. Budget constraints and imbalance allocation of roadway infrastructure investment are major issues in selecting executed programs. These are force policy makers to produce a decision which can satisfy most of stakeholders with minimizing all possible risks that can occurred, such as regional disparity.
This research is an effort to build a prototype of decision support system that can help policy maker to produce better quality of decision in roadway infrastructure development. The system is called IDE, came from Infrastructure Driven Economy, has focuses on project selection and suggestion of corrective action. From system design perspective, IDE indicates the integration of DSS, ES and GIS with aim to create synergy in getting better quality of decision.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Ruslim
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arifin
"Latar belakang masalah tesis ini berkaitan dengan diberlakukannya Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, di mana sebagian besar wewenang Pemerintah Pusat diserahkan kepada Pemerintah Daerah, sehingga semua Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Pusat yaitu Pegawai Negeri Sipil Kantor Wilayah dan Kantor Departemen diubah jenis kepegawaiannya menjadi Pegawai Daerah. Dengan demikian Biro Kepegawaian mempunyai tantangan tugas yang semakin berat dan kompleks untuk mendayagunakan dan membina seluruh Sumber Daya Manusia baik yang ada saat ini maupun Sumber Daya Manusia Pusat yang akan beralih jenis kepegawaiannya menjadi Pegawai Daerah.
Pendayagunaan Sumber Daya Manusia secara optimal dapat menghasilkan produktifitas kerja yang mampu melaksanakan beban tugas. Upaya pendayagunaan tersebut sesungguhnya erat kaitannya dengan kemampuan pimpinan untuk mempengaruhi perilaku bawahannya guna mencapai tujuan organisasi. Kemampuan ini disebut dengan kepemimpinan. Secara konseptual, tata Cara yang ditempuh pemimpin dalam menjalankan kepemimpinan menghasilkan Gaya Kepemimpinan. Selanjutnya, Gaya Kepemimpinan menghasilkan Situasi Kepemimpinan. Dalam kehidupan berorganisasi, faktor Gaya Kepemimpinan dan Situasi Kepemimpinan mempengaruhi Motivasi Kerja Pegawai.
Bertitik tolak dari pemikiran tersebut, pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan :
1) Apakah terdapat perbedaan persepsi antara Pegawai Golongan II dengan Golongan III terhadap Gaya Kepemimpinan dan Situasi Kepemimpinan ?
2) Apakah terdapat perbedaan Motivasi Kerja antara Pegawai Golongan II dengan Golongan Ill ?
3) Bagaimana hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Situasi Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja Pegawai ?
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan studi kasus, yaitu terhadap pegawai di Biro Kepegawaian Pemda DKI Jakarta. Untuk memperoleh data, digunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kedua pendekatan ini digunakan secara komplementer. Populasi dari penelitian ini adalah pegawai Biro Kepegawaian Pemda DKI Jakarta. Mengingat adanya keterbatasan penulis, tidak seluruh pegawai diteliti tetapi menfokuskan pada sampel yaitu pegawai Golongan II dan 111 sebanyak 80 orang.
Setelah dilakukan pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan uji statistik, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
- Terdapat hubungan signifikan antara Gaya Kepemimpinan dengan Situasi Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
- Terdapat hubungan signifikan antara Situasi Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja.
- Terdapat hubungan signifikan antara Gaya Kepemimpinan dan Situasi Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja.
- Tidak terdapat perbedaan signifikan persepsi pegawai Golongan II dan 11I terhadap Gaya Kepemimpinan dan Situasi Kepemimpinan.
- Tidak terdapat perbedaan signifikan Motivasi Kerja pegawai Golongan it dan III.
- Dalam melaksanakan kepemimpinan, kualitas Gaya Kepemimpinan dan Situasi Kepemimpinan termasuk dalam kategori balk. Sedangkan pengaruh kedua faktor ini terhadap Motivasi Kerja termasuk dalam kategori sedang.
Untuk meningkatkan produktifitas kerja pegawai Biro Kepegawaian, maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut:
1) Guna menumbuhkembangkan Motivasi Kerja, maka masih perlu dilakukan peningkatan kualitas Gaya Kepemimpinan dan Situasi Kepemimpinan dengan cara : (a) Mengintensifkan pemberian hukuman dan teguran untuk mengontrol kualitas hasil penyelesaian pekerjaan; (b) Lebih banyak memperhatikan tujuan dan keinginan yang menjadi harapan pegawai; (c) Memperluas kesempatan mendapatkan kepuasan, pengembangan kualitas SDM dan kemungkinan promosi.
2) Agar peningkatan kualitas Gaya Kepemimpinan dan Situasi Kepemimpinan dapat efektif, maka perlu ditempuh langkah strategis, yaitu : (a) Membuat standarisasi sistem dan prosedur pelaksanaan tugas; (b) Menyusun indikator kualitas pelaksanaan pekerjaan; (c) Menginventarisasi dan merumuskan tujuan, kebutuhan dan keinginan pegawai dalam bekerja, sehingga pimpinan memiliki patokan untuk memenuhi keinginan pegawai; dan (d) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan guna memenuhi tujuan, keinginan dan kebutuhan pegawai.
Keseluruhan hasil penelitian tersebut, diharapkan dapat memiliki kegunaan secara teoritis, yaitu sebagai salah satu kontribusi dalam khazanah keilmuan. Selain itu, juga hendaknya memiliki kegunaan praktis, yaitu dapat menjadi salah satu sumbangan pemikiran mengenai langkah-langkah peningkatan produktifitas kerja pegawai, khususnya di Biro Kepegawaian dan pegawai Pemda DKI Jakarta pada umumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>