Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92817 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damrizal Damoerin
"Studi tentang perilaku lempung akibat pengaruh kecepatan beban siklik tak terdrainasi satu-arah dilakukan dengan alat triaxial sistim otomatis dan dengan pengontrolan tegangan dan dalam kondisi tak terdrainasi. Pengujian dilakukan pada lempung Depok yang dipadatkan sesuai Standar Proctor, dengan kecepatan pembebanan 0,05 dan 0,5 %/menit, dengan tekanan lateral pada contoh uji 50 kPa. Contoh uji sebelum pengujian dijenuhkan terlebih dahulu sampai koeffisien B > 0,97. Hasil percobaan menunjukkan bahwa delta regangan yang lebih besar terjadi akibat kecepatan pembebanan yang lebih tinggi.

Study of loading rate effect on behavior of clay under one-way undrained cyclic loading was conducted by using triaxial automated system apparatus under stress controlled and undrained condition. The tests were carried out on Depok clay samples which compacted using Standard Proctor at loading rate of 0,05 and 0,5 %/min. and with a confining pressure (σ3) of 50 kPa on sample. The samples were saturated until the coefficient B higher than 0,97. The test results indicated that the larger of delta-strain occured at higher loading rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Damrizal Damoerin
"Study of loading rate effect on behavior of clay under one-way undrained cyclic loading was conducted by using triaxial automated system apparatus under stress controlled and undrained condition. The rests were carried out on Depok clay samples which compacted rising Standard Proctor at loading rate of 0, 05 and 0,5 %/min. and with a confining pressure (o3) of 50 kPa on sample. The samples were saturated until the coefficient B higher than 0.97. The test results indicated that the larger of delta-strain occured or higher loading rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
JUTE-22-3-Sep2008-163
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Damrizal Damoerin
"Penelitian di laboratorium dilakukan untuk meneliti pengaruh perbedaan kecepatan pembebanan dan perbedaan kadar air terhadap Perilaku Tanah Residual Depok Yang Dipadatkan Akibat Beban Siklik Satu-Arah Pada Kondisi Terkonsolidasi Takterdrainasi dengan menggunakan alat triaxial sistim otomatis dan dengan pengontrolan tegangan dan dalam kondisi takterdrainasi. Pemadatan pada contoh uji dilakukan sesuai standar Proctor (T-99) dengan kadar air awal masing-masing 40, 45 & 50 %. Contoh uji sebelum pengujian dijenuhkan terlebih dulu sampai koeffisien B > 0,97. Pengujian dilakukan dengan kecepatan pembebanan 0,05 dan 0,50 %/menit, dengan tekanan lateral pada contoh uji, 50 kPa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa delta regangan terbesar terjadi akibat kecepatan pembebanan yang tinggi sedangkan tekanan air pori terbesar terjadi pada kadar air yang mendekati optimum, 45 % dan terkecil pada kadar air maximum, 50 %.

A laboratory research has been conducted to investigate the loading rate and varies water content effect on Behavior of Compacted Depok Residual Soils Under One-Way Cyclic Loading on Consolidated Undrained Condition by using triaxial automated system apparatus under stress controlled and under undrained condition. The samples were compacted using Standard Proctor (T-99) at water content of 40, 45 and 50 % respectively and saturated until its reached coefficient B higher than 0,97. The tests were carried out at loading rate of 0,05 and 0,5 %/min. and performed a confining pressure of 50 kPa.The test results indicate that the largest delta-strain occurred at peak loading rate and the largest excess pore water pressure occurred to the samples which have water content close to optimum of 45 % and the smallest excess pore water pressure occurred to the samples which have maximum water content of 50 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
D935
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hardjanto
"Pile Cap yang mempunyai fungsi untuk menyebarkan beban dari komponen tekan maupun tarik ke kelompok tiang, sehingga beban terbagi secara merata pada setiap tiang anggota. Pile cap juga mengakomodasi penyimpangan posisi yang diakibatkan oleh beban horisontal. Rekahan (crack) bisa terjadi pada pertemuan pilecap dan tiang pancang dikarenakan momen-momen lentur akibat beban lateral pada kondisi sambungan jepit (fixed) maupun sendi (pinned).
Penelitian ini diawali dengan studi hasil penelitian Kim, Zhang mengenai tahanan lateral pile cap pada grup tiang. Kemudian dilakukan pemodelan pile cap dengan dua macam ketebalan, dengan mengambil 2D dan 3.5D, dimana D adalah diameter tiang pancang. Selain itu diambil juga kedudukan tiang pancang, diatas muka tanah dan dibawah permukaan tanah. Pemodelan dan analisis dilakukan dengan menggunakan software FLPier. Kemudian dilakukan perbandingan hasil analisis pile cap pada ketebalan 2D dan 3.5D.
Defleksi yang terjadi pada ketebalan pile cap 2D pada lead pile, ditunjukkan lebih besar daripada lead pile dengan ketebalan 3.5D. Momen pile cap pada lead pile selalu lebih besar daripada posisi rear, balk pada ketebalan pile cap 2D maupun 3.5D. Pada ketebalan pile cap 3.5 D, momen yang terjadi lebih besar dari momen yang terjadi pada ketebalan pile cap 2D."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firas Andanawarih
"Likuefaksi merupakan fenomena di mana tanah kehilangan kekuatannya. Fenomena likuefaksi seringkali terjadi pada tanah non kohesif dengan butiran sedang hingga halus. Fenomena likuefaksi terjadi selama gempa berlangsung, ketika tanah mengalami serangkaian tegangan getaran. Palu adalah salah satu daerah yang terkena fenomena likuefaksi. Gempa Palu yang terjadi pada 28 September 2018, pukul 18:02:44 WITA dengan magnitude 7.4, berpusat di 26 km Utara Donggala, Sulawesi Tengah. Salah satu peniliaian untuk melihat kerentanan tanah terhadap potensi likuefaksi adalah uji laboratorium. Salah satu uji laboratorium yang umum dan dapat dilakukan adalah uji cyclic triaxial. Faktor yang mempengaruhi liquefaction resistance pada pasir jenuh air adalah kepadatan relatif dan rasio tegangan siklik (CSR). Kerentanan masing-masing kepadatan relatif dari tanah yang mengalami likuefaksi dan rasio tegangan siklik (CSR) akan divariasikan untuk melihat jumlah beban siklik yang dibutuhkan hingga tanah mengalami likuefaksi, frekuensi beban untuk merepresentasikan beban gempa adalah sebesar 1 Hz dengan gelombang sinusoidal. Pada penelitian ini akan menguji tanah pasir lanauan untuk mengetahui perilaku ketika tanah diberi beban siklik. Kepadatan relatif yang dilakukan pada pengujian ini adalah 30% dan 50% dan rasio tegangan siklik (CSR) yang diterapkan adalah 0.15, 0.20, 0.25, dan 0.30. CSR dan kepadatan relatif memiliki pengaruh terhadap jumlah beban siklik hingga tanah mengalami likuefaksi. Jumlah beban siklik yang dibutuhkan hingga tanah mengalami likuefaksi akan meningkat seiring dengan peningkatan kepadatan relatif dan jumlah beban siklik yang diperlukan hingga tanah mengalami likuefaksi akan menurun seiring dengan peningkatan CSR.

Liquefaction is a phenomenon where soil loses its strength. The phenomenon of liquefaction occurs on non-cohesive soils with medium to fine grains. The phenomenon of liquefaction occurs during an earthquake, the ground experiences shaking. Palu, Central Sulawesi, Indonesia is one of the areas affected by the liquefaction phenomenon. The Palu earthquake that occurred on September 28, 2018, at 18:02:44 WITA with a magnitude of 7.4, centered on 26 km north of Donggala, Central Sulawesi. One assessment for soil susceptibility to potential liquefaction is laboratory tests. One common laboratory test that can be performed is the cyclic triaxial test. The factors affecting the liquefaction resistance of saturated sand are the relative density and cyclic stress ratio. The susceptibility of each relative density (30% and 50%) of the soil experiencing liquefaction and the cyclic stress ratio (0.15, 0.20, 0.25 and 0.30) will be varied to see the amount of cyclic load needed until the soil experiences liquefaction, the load frequency to represent the earthquake load is 1 Hz with sinusoidal waves. This study will test the silty sands from Palu, Central Sulawesi, Indonesia, to determine their respective behavior when the soil is given a cyclic load. The relative densities carried out in this test were 30% and 50% and the cyclic stress ratio (CSR) applied were 0.15, 0.20, 0.25, and 0.30. CSR and relative density have an influence on the amount of cyclic loading until the soil liquefied. The amount of cyclic load required to liquefy the soil will increase as the relative density increases and the amount of cyclic load required to liquefy the soil will decrease with the increase in CSR. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasin Wijaya
"Perancangan balok prategang sebagian yang terkena beban semi siklik berdasarkan atas faktor kekuatan, kekakuan dan daktilitas. Daktilitas memberikan struktur yang berdeformasi cukup besar sebelum keruntuhan dibandingkan dengan struktur yang brittle. Kekakuan bergantung pada penampang dari struktur. partially prestress ratio (PPR) berpengaruh kepada kekuatan dan daktilitas dari struktur. SNI dan ACI menetapkan tulangan yang diberikan pada balok prategang sebagian adalah tulangan lemah. Hal ini untuk menjamin tidak terjadinya kegagalan yang tiba- tiba.
Evaluasi dilakukan mengunakan program PCF3-D yang mengunakan metode elemen hingga dalam analisi. Variasi yang dilakukan adalah nilai PPR, tingkat prategang, perubahan penampang, letak beban, variasi penampang dengan mengunakan beban statik (monotomik) serta beban semi siklik. Beban semi siklik yang diberikan bergantung pada beban ultimate tiap model balok pada saat menerima beban statik.
Hasil yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa balok prategang sebagian memiliki lendutan ultimate yang lebih besar tetapi momen ultimate dan momen retak lebih kecil disertai dengan retak yang lebih dini. PPR dapat dibandingkan dengan mempertimbangkan besarnya momen nominal penampang atau momen nominal prategang, dimana PPR yang lebih kecil didapatkan momen retak dan momen ultimate yang lebih besar dengan lendutan ultimate dan lendutan retak yang lebih kecil.

Design of partially prestress beam under semi-cyclic loading depend on strength, stiffness and ductility. Ductile structure can be deformed greater then brittle structure before failure. Stiffness depend on section properties of the structure. Partially prestress ratio (PPR) affecting the strenght and ductility of the structure. SNI dan ACI enact that partially prestress beam only can have the low reinforcing, this ensure that there is no suddenly failure.
The evaluation is performed by PCF3-D program using finite elemen method for analysis. Variations in this experiment are PPR value, value of prestressing degree, change of cross section, point where structure carry out the load, static and semi cyclic. The character of semi cyclic load depend on ultimate load of each model when static load is performed using displacement control.
Results of this experiment shows that partially prestress beam have more ultimate displacement but smaller ultimate moment and cracking moment with initial cracking. PPR can be compared by considering the nominal momen of section or nominal momen of prestress, with smaller PPR we get smaller momen of cracking, ultimate displacement, cracking displacement, but higher of ultimate momen.
"
2008
R.01.08.33 Wij s
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yasin Wijaya
"Perancangan balok prategang sebagian yang terkena beban semi siklik berdasarkan atas faktor kekuatan, kekakuan dan daktilitas. Daktilitas memberikan struktur yang berdeformasi cukup besar sebelum keruntuhan dibandingkan dengan struktur yang brittle. Kekakuan bergantung pada penampang dari struktur. partially prestress ratio (PPR) berpengaruh kepada kekuatan dan daktilitas dari struktur. SNI dan ACI menetapkan tulangan yang diberikan pada balok prategang sebagian adalah tulangan lemah. Hal ini untuk menjamin tidak terjadinya kegagalan yang tiba- tiba. Evaluasi dilakukan mengunakan program PCF3-D yang mengunakan metode elemen hingga dalam analisi. Variasi yang dilakukan adalah nilai PPR, tingkat prategang, perubahan penampang, letak beban, variasi penampang dengan mengunakan beban statik (monotomik) serta beban semi siklik. Beban semi siklik yang diberikan bergantung pada beban ultimate tiap model balok pada saat menerima beban statik. Hasil yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa balok prategang sebagian memiliki lendutan ultimate yang lebih besar tetapi momen ultimate dan momen retak lebih kecil disertai dengan retak yang lebih dini. PPR dapat dibandingkan dengan mempertimbangkan besarnya momen nominal penampang atau momen nominal prategang, dimana PPR yang lebih kecil didapatkan momen retak dan momen ultimate yang lebih besar dengan lendutan ultimate dan lendutan retak yang lebih kecil.

Design of partially prestress beam under semi-cyclic loading depend on strength, stiffness and ductility. Ductile structure can be deformed greater then brittle structure before failure. Stiffness depend on section properties of the structure. Partially prestress ratio (PPR) affecting the strenght and ductility of the structure. SNI dan ACI enact that partially prestress beam only can have the low reinforcing, this ensure that there is no suddenly failure. The evaluation is performed by PCF3-D program using finite elemen method for analysis. Variations in this experiment are PPR value, value of prestressing degree, change of cross section, point where structure carry out the load, static and semi cyclic. The character of semi cyclic load depend on ultimate load of each model when static load is performed using displacement control. Results of this experiment shows that partially prestress beam have more ultimate displacement but smaller ultimate moment and cracking moment with initial cracking. PPR can be compared by considering the nominal momen of section or nominal momen of prestress, with smaller PPR we get smaller momen of cracking, ultimate displacement, cracking displacement, but higher of ultimate moment."
2008
S35332
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rony Hakas
"Salah satu material yang cukup banyak dipergunakan pada struktur bangunan bertingkat adalah beton bertulang. Dan, kebutuhan akan bangunan tingkat tinggipun semakin lama semakin besar, sehingga diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan dari elemen-elemen struktumya, terutama kolom_Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki tingkah laku inelastic dan penampang kolorn beton bertulang terkekang dengan penggunaan kombinasi baja mutu biasa dengan baja mutu ultra tinggi.
Studi ini akan mencoba mengembangkan hubungan momen-kelenglcungan dari penampang lcolom beton bertulang yang terkekang akibat beban siklik dengan memperhatikan modelisasi masing-masing material, seperti pengaruh beban siklik terhadap hubungan tegangan-regangan dari material beton (efek hysteresis) dengan mengambil envelope curve sebagai modelisasi tegangan-regangannya yang diasumsikan identik dengan hubungan tegangan-regangan pada beban monoton serta efek bauschinger dari material baja. Vaxiasi dari mutu baja yang berbeda dan perbandingan yang optimum antara lcedua baja tersebut, pengaruh luas tulangan baja terhadap penampang kolom, pengamh penyebaran tulangan pada sisi penampang, serta pengamh gaya aksial P,. sebagai suatu parameter, akan dibahas. Untuk perhitungan akan dipergunakan program komputer dengan metode numerik melalui pendekatan lapis per-lapis (layer approach) terhadap penampang kolom tersebut.
Dan hasil studi parameter terlihat bahwa ada peningkatan kekakuan dan kemampuan kapasitas penampang yang cukup berarti akibat pemakaian baja mutu ultra tinggi, baik pada persentase tulangan 2% dan 4%, penyebaran tulangan 2 sisi dan 4 sisi, maupun pada pengaruh beban aksial P, =0,15fc'bh dan P., =0,3fc?bh, namun seiring dengan itu terjadi penurunan pada kelenglcungan yang berarti penurunan terhadap daktilitas penampang. Untuk itu perlu pembatasan-pembatasan yang optimal agar peningkatan kemampuan penampang tetap dapat menghasilkan daktilitas yang cukup.
Persentase yang optimal dan pemakaian baja mutu ultra tinggi sebaiknya tidak Iebih dari 50% total tulangan, karena lebih dari itu peningkatan yang ada semakin kecil. Jumlah siklus temyata berpengaruh terhadap penurunan kekalcuan penarnpang, semakin banyak jumlah siklus maka kekakuan penampang akan semakin I-cecil_ Beban aksial yang optimal untuk meningkatkan kemampnan penampang dengan daktilitas yang masih cukup bail-1 sebaiknya Ps0.3fc ?bh. Penampang dengan tulangan pada 4 sisi lebih efektifuntuk menerima beban aksial yang besar (eksentrisitas kecil), karena pada kondisi beban dengan eksentrisitas besar yang menyebabkan beban akibat lcntur besar, maka baja mutu ultra tinggi yang ditempatkan ditengah penampang hanya akan menerima regangan yang relatif kecil, sehingga sumbangan kekuatannya tidak mencapai kondisi maksimum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>