Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Meivarina
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S29838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoki Yulizar
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S29894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Pudjiastuti
"Kecapi kera (S. emarginatum) adalah tumbuhan hutan dari suku Meliaceae, di Indonesia hanya terdapat di Sumatra. Ada dua species dari genus Sandoricum yaitu S. emarginatum dan S. koetjape. S. koetjape telah diteliti kandungan kimianya dan aktivitas biologinya, antara lain bersifat sitotoksik terhadap kultur sel P 388.
Sampai saat ini, belum ada laporan penelitian tentang kandungan kimia dan aktivitas biologi dari tanaman kecapi kera. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan struktur molekul dan menguji aktivitas biologi senyawa yang terisolasi dari kulit batang tanaman kecapi kera.
Isolasi senyawa kimia dari kulit batang tanaman dilakukan dengan cara ekstraksi dalam pelarut-pelarut petroleum eter, CHC13 dan MeOH. Senyawa-senyawa yang terdapat dalam fraksi petroleum eter dan fraksi kloroform dipisahkan dengan cara kromatografi kolom cepat, fasa diam digunakan silika gel dan fasa gerak digunakan petroleum eter-EtOAc dan n-heksana-EtOAc.
Pemurnian dilakukan dengan cara kristalisasi, sedangkan untuk menguji kemurnian senyawa dilakukan dengan cara kromatografi lapis tipis dan penentuan titik lebur. Senyawa-senyawa yang sudah murni ditentukan strukturnya dengan metoda spektroskopi (IR,1H dan l3C NMR Berta MS). Senyawa-senyawa yang berhasil diisolasi ialah asam briononat dan asam 3,4-seco briononat, selain itu telah dibuat ester dari asam briononat, yaitu metil briononat.
Uji pendahuluan aktivitas biologi ekstrak MeOH, asam briononat dan metil briononat terhadap A. salina menunjukkan bahwa asam briononat mempunyai efek (++++), sedangkan ekstrak MeOH dan metil briononat mempunyai efek (+). Uji aktivitas antibakteri ekstrak MeOH, asam briononat dan metil briononat terhadap E. coli, B. subtilis dan S. aureus, tidak menunjukkan aktivitas terhadap ketiga bakteri tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhani Djohan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S29785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayat
"ABSTRAK
Kecapi kera (Sandoricum emarginatwn Hiern) merupakan salah satu jenis kecapi, yang tumbuh pada tanah rendah dan basah di daerah Sumatra Kecapi kera disebut iuga baboon's Sandoricum atau Sandoricum beccarianum Baillon, memiliki tinggi 32 meter dengan batang yang lurus, tajuknya tinggi. Seratnya yang lunak dan halus sehingga mudah dibentuk . Kayunya digunakan untuk pembuatan rumah dan perahu. Khasiat dari kecapi kera (Sandoricum emarginatum Hiern) masih belum diketahui dengan pasti 1 namLin demikian secara umum bahwa akar Sar,doricum biasanya digunakan untuk pengobatan sakit pinggang dan perut mulas. Isolasi kandungan senyawa kimia dalam daun kecapi kera dilakukan secara perendaman, pertama dengan n-heksana dan kemudian dengan metanol. Pertama-tama sampel keririg direndam dengan n-heksana lalu disaring, untuk mengetahui iumlah komponen yang ada dalam fraksi tersebut, dilakukan uii bercak dengan mengguriakan lapisan tipis kromatografi (Thin Layer Chromatography) sebagai lase gerak digunakan adalah campuran n-heksana dan etil asetat. Untuk menghilangkan pengotor yang ada dalam fraksi tersebut maka ditambahkan karbon aktif, setelah itu uji bercak dilakukan kembali dengan cara yang sama. Pemisahan dilakukan dengan bantuan kromatografi kolom, sebagai fase gerak digunakan n-heksana dan etil asetat yang kepolaran dinaikkan secara bertahap. Kristal senvawa vanri hv-h.41 leléhnya dengan menggunakan elektrotermai,, penentuan struktur molekul digunakan spektrofotometer inframerah (IR)q spektro meter resonansi magnetik inti proton ( 1H-NMR), spektrometer resonansi magnetik inti karbon-13 ( 13C-NMR) dan spektrometer massa. Akhirnya dapat diketahui bahwa senyawa yang diisolasi merupakan Jenis senyawa triterpenoid dan diidentifikasi sebagai asam bryononat dengan rumus molekul C 30H4603 dan suatu senyawa lain yang tidak teridentifikasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Budiman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yanni Kussuryani
"ABSTRAK
Acalypha indica L. merupakan tumbuhan tropis yang digolongkan sebagai rumput-rumputan. Di Indonesia, tumbuh di Pulau Jawa dan Sumatera, umumnya tumbuh di belukar-belukar, pinggiran jalan dan di tempat-tempat yang terdapat naungan.
Khasiat tanaman Acalypha indica telah diketahui sejak lama, yaitu dapat digunakan sebagai antelmintik, purigatif dan juga dapat digunakan sebagai obat batuk untuk anak-anak. Di Indonesia diketahui bahwa akar tanaman ini mempunyai sifat perangsang kucing (cat attractant).
Penelitian terhadap akar tanaman Acalypha indica ini dimaksudkan untuk mengisolasi, memurnikan, dan menentukan struktur molekul senyawa kimia serta menguji aktivitas biologi dari akar tersebut. Isolasi senyawa kimia dilakukan dengan cara maserasi akar tanaman Acalypha indica dengan menggunakan pelarut petroleum eter, kemudian metanol selanjutnya dilakukan pemisahan dari masing-masing fraksi tersebut dengan cara kromatografi kolom cepat (flash column chromatography) yang diikuti dengan uji kromatografi lapisan tipis (thin layer chromatography). Senyawa yang diperoleh dimurnikan dengan cara rekristalisasi dan ditentukan struktur molekulnya dengan menggunakan spektrofotometer infra merah, spektrometer resonansi magnetik inti proton dan karbon serta spektrometer massa. Senyawa kimia yang berhasil diisolasi adalah stigmasterol dan 3-0-pgalaktopiranosi 1-stigmasterol.
Pengujian aktivitas biologi terhadap Artemia salina menunjukkan bahwa ekstrak metanol mempunyai aktivitas biologi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan petroleum eter. Hal ini juga terlihat pada uji aktivitas anti bakteri terhadap ekstrak petroleum eter yang menunjukkan hasil negatif. Sedangkan pengujian aktivitas anti bakteri terhadap ektrak metanol menunjukkan hasil 'positif, walaupun pengaruh positif tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan antibiotik, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol juga tidak mempunyai sifat anti bakteri. Sifat perangsang kucing dari akar Acalypha indica efeknya lebih nyata jika dibandingkan dengan ekstrak-ekstrak akar tersebut.

ABSTRACT
Isolation, Determination, And Biologycal Activities Test Of Compound In Acalypha Indica RootsAcalypha indica is a tropical weed which growth at the bush. In Indonesia, the plants are growth in Java and Sumatera islands. The plant is reported to be useful as anthelmintic, purigative and also is given to children as an expectorant. Indonesia people have been noted that the roots are chewed with pleasure by cats.
The research is not only to aim to isolate, purify, and determine the structure of the chemical compound in the roots of Acalypha indica, but also to test the biologycal activities of its compound.
The compound on the Acalypha indica roots have been extracted with petroleum ether and methanol respectively. Each fraction was separated with flash column chromatography, continued thin layer chromatography. The pure compound was recrystalyzed, than was elucidated using spectroscopic methods such as IR, NMR and MS. Stigmasterol and 3-O-R-galactopyranosil-stigmasterol were isolated and the structures were established successfully.
The test of biologycal activity using Artemia sauna, showed the methanol extract was more active than petroleum ether extract. The petroleum extract also was not responsive to the anti bacteri test, but the methanol extract had small affect on this test. The cat attractant of the roots of Acalypha indica was more active than the extract of its roots.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>