Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174343 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rochana Hanggi
"Telah dilakukan penelitian tentang penggunaan sistim
zat pengikat Kollidon-air, Kollidon-alkohol-air dan Kohldonair terkiadap zat aktif yang bersifat pohiniorf dan zat aktif yang tidak bersif at polixnorf. Bahan aktif tidak pollmorf sebagal model dianibil zat Paracetamol dan bahan aktif polimorf sebagai model diambil zat Prednisolon.
Ternyata pada penehitian ml sistim zat pengikat yang
terbaik untuk sediaan tablet Paracetamol adalah Kohhidon-alkohol dengan waktu hancur (rata-rata) = 5 1 31" (331 detik), kecepatan mélarut 30 menit (rata-rata) = 87 9 1+9 % dan kekerasan (rata-rata) = 6 9 85 kg dibandingkan sistim zat pengikat Kohhidon-alkohol-air dengan waktu hancur (rata-rata)= 20'03" (1203 detik), kecepatan nielarut 30 menit (rata-rata) = 87,06% dan kekerasan (rata-rata) = 9 922 kg dan sistim zat pengikat Koflidon-air waktu hancur (rata-rata) = 11+'37" (877 detik), kecepatan melarut 30 menit = 88,65 % dan kekerasan (rata-rata) = 7 9 70 kg.
Sedangkan untuk tablet Prednisolon dengan sistim zat pengikat Kohhidon-alkohol waktu hancur (rata-rata) = 171 detik, kecepatan melarut 20 menit (rata-rata) = 99,27 %, keregasan (rata-rata) = 0,05 % dan untuk sistim zat pengikat Kohildonair waktu hancur (rata-rata) = 152 detik, kecepátan melarut 20menit (rata-rata) = 97 932 %, keregasan (rata-rata) = 0912%.Maka kedua sistim zat pengikat tersebut untuk tablet Prednisolon adalah relatif sama baiknyá.
Setelah dilakukan uji statistik untuk ketiga sistim
tersebut ternyata memberikan perbedaan yang signifikan antara sistim zat pengikat Kollidon-alkohol dengan sistim zat pengikat Kollidon-alkohol-air dan sistim zat pengikat Kollidon ditinjau dari parameter-paraniater waktu hancur dan kecepatan pelarut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofuan Salim
"Telah dilakukan penelitian tentang penggunaan Hidroksi propil metil sellulose (HPMC) dan Polyvinyl pyrrolidone (POVIDONE / PVP ) sebagai bahan pengikat pada formula tablet Ethambutol dosis tinggi. Penggunaan H.P.M.C. dengan kadar 3% menghasilkan kekerasan tablet yang paling baik (6,0 ± 0,3 Kg/cm2) , penurunan atau penambahan dari kadar tersebut akan mengurangi kekerasan tablet tersebut.
Sedangkan penggunaan P.V.P. dengan kadar 4% dan 5% menghasilkan kekerasan tablet yang baik sekali yaitu 8,5 Kg / cm2 dan 9,5 Kg/cm2.
Pengaruh dari kedua macam zat pengikat ini dengan variasi kadarnya terhadap waktu hancur tablet tidak terlihat atau tidak memberikan pengaruh yang berarti."
Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1979
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosnani Azhari
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang peranan pelarut Alkohol sebagai bahan pengikat, bahan penghancur dan bakteri sida dalam formulasi tablet Kalsium laktat. Pada penelitian ini peranan pelarut Alkohol 96% (Fl 1) sebagai bahan pengikat ternyata memberikan hasil yang baik yaitu data waktu hancur = 7 menit 52,4 detik, kecepatan melarut setelah 6 menit ( K 6 ) = 100,1+8 %, kekerasan = 5,1+2 kg, keregasannya = 0,82 % dan bentuk tabletnya putih, licin dan mengkilat. Hasil penelitian formula FIII 1 tanpa menggunakan bahan penghancur juga memberikan hasil yang baik dengan data waktu hancur = 11 menit 36,7 detik, kecepatan melarut setelah 42 menit ( K1+ ) = 101,82 %, kekerasan = 5,39 kg dan keregasannya = 0 9 98 %, bentuk tablet putih, licin dan mengkilat. Selain itu pemakaian Alkohol sebagai bakterisida pada FI 1 ternyata cukup effektif angka kumannya = 47 koloni dibanding tanpa Alkohol yaitu dengan bahan pengikat mucilago Amyli ( F11 1 ) angka kumannya = 1311 koloni. Pengujian secara statistik t - test dengan satu parameter ( P = 0 2 05 ) ditinjau terhadap aspek waktu hancur dan kecepatan melarut tablet Kalsium laktat pada Fl 1 ( Alkohol - 96 % ) dengan formula-formula lainnya ternyata memberikan hasil yang berbeda secara nyata."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Amilum ganyong adalah amilum yang didapat dari rimpang tanaman
ganyong (Canna edulis Ker). Tanaman ini telah banyak dibudidayakan di
daerah Jawa Barat, tetapi masih terbatas penggunaannya dibidang pangan.
Pada penelitian ini amilum ganyong berfungsi sebagai bahan pengisi,
pengikat dan penghancur pada pembuatan tablet secara granulasi basah.
Amilum maidis digunakan sebagai pembanding. Formula tablet yang dibuat
terdiri dari delapan formula tablet plasebo dan dua formula yang masingmasing
mengandung propranolol hidroklorida dengan kadar 30 mg dari 200
mg bobot tablet. Semua formula tablet tersebut dilakukan evaluasi, terhadap
uji visual, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, keregasan,
waktu hancur, penetapan kadar dan disolusi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian besar formula tablet yang menggunakan amilum ganyong
memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi III dan Farmakope
Indonesia Edisi IV."
Universitas Indonesia, 2006
S32551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafruddin
"ABSTRAK
Pelah dilakukan penelitian tentang pemakaian "Croscar. Mellose Sodium Type A" seaga3. disintegrant dengan berbagal konsentrasi dalam formula tablet Kalsiiim laktat yang penambahannya dilakukan secara internal, eksternal dan kombinasi internal dan eksternal dieintegrant.
Pada penelitian mi, penambahan bahan penghancur Ac-Di-Sol dengan cara konibinasi internal & eketerrial, ternyata pada konsentrasi 1% internal dan 1% eksternal eudah aemberikan basil yang terbaik d ngazi waktu hancur rata-rata 8 menit 35 detik, kecepatan melarut K120 detik rata-rata 27%, kekerasan tablet rata-rata 5,46 kg dan kregasan 0,40%.
Setelah dilakukan uji statistik t - test dengan satu paranieter (p = 0,05) formula tablet dengan perbedaan konsentrasiO-DiSOl dan 1% sampai dengan 5% dengan cam penambaban bahan penghancur Becam internal, eksternal, dan koabiriasi internal dan eksternal ternyata menunjukkan perbedaan yang significant jika ditinjau dan aspek waktu hancurnya, dan keôepatan melarut aediaan formula tablet tersebut pada kenaikkan konsentrasi Ac_DiS01 1 % & ' 5 %
Hasil uji etatietik tentang cam penambahan bahan penghancur ternyata pada penambahan bahan penghancur secara internal, eketernal dan kombinas.i internal dan ekaternal pada konsentrasi Ac-Di-Sol yang sama range 1% sampai dengan 5% menunjukkan perbedaan yang significarit."
1994
S31790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilastuti Rahayu
"Telah dilakuka penelitian tentang penggunaan Aerosil dalam formulasi sediaan tablet. Penambahan 2% b/b Aerosil ternyata dapat menurunkan waktu hancur yang optimal terhadap formulasi tablet Antalgin. Pengaruh penambahan 2% b/b Aerosil pada formulasi tablet Antalgin menurunkan wantu hancur kurang lebih 47,5 %, pada formulasi tablet Vioform menurunkan waktu hancur kurang lebih 49,0 % pada formulasi tablet vitamin C menurunkan wantu hancur kurang lebih 42,9% sedangkan pada formulasi tablet Tr_sulfa hanya menurunkan wanuhancur 16,1%"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1977
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Many type of starch from various plants can be exploited as an alternative for additional materials in tablet formulation. One of the source that have been developed as a pharmaceutical excipient is durian seed starch, which relatively easy to find in tropic area such as Indonesia. The objective of this research was to observe the
ability of durio seed starch as binder in wet granulation of ketoprofen tablet formulation. Durio seed starch obtained by extraction and drying methode. Starch as a paste used in wet granulation as a binder. Tablet made by wet granulation with
ketoprofen (25%) as a drug model; calcium phosphate dihidrate as a diluent; Avicel® PH 102 as a disintegrant; magnesium stearat (1%) and talc (2%) as a lubricant. Placebo formula with various durio seed starch concentration (5%, 6%, 8%, 10%) in tablet compared to other binder that is cassava starch. Placebo tablet formula with
better hardness and friability used in ketoprofen tablet formula and compared to cassava starch as a binder with the same concentration. Formula with durio seed starch as binder have smaller hardness and more friable than cassava starch as a binder. Thereby tablet with durio seed starch as binder have faster disintegration time than tablet with cassava starch as a binder. The dissolution test for both ketoprofen formula did not meet the pharmacopeial requirements."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2006
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Pujiastuti
"Ganyong atau "Queensland arrowroot" adalah suatu tanaman liar yang mudah dibudidaya dan sudah banyak manfaatnya, namun masih terbatas pada bidang pangan. Oleh karena itu amilum ganyong dimodifikasi menjadi amilum ganyong terpregelatinasi sehingga dapat digunakan dalam sediaan tablet cetak langsung. Pada penelitian ini dilakukan empat tahapan yaitu pembuatan amilum ganyong terpregelatinasi; karakterisasi amilum yang meliputi karakterisasi kimia, fisik, dan fungsional; pembuatan tablet dengan metode cetak langsung; dan terakhir evaluasi fisik sediaan tablet. Pregelatinasi amilum ganyong dibuat dengan kadar air 55% pada suhu 80°C menggunakan alat double drum drier, kemudian digiling dan diayak dengan mesh 80. Karakterisasi amilum ganyong terpregelatinasi dibandingkan dengan starch 1500, yaitu amilum terpregelatinasi yang sudah dipakai dalam industri farmasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa amilum ganyong terpregelatinasi memiliki nilai viskositas dan kekuatan gel yang lebih besar dari starch 1500 dan untuk karakterisasi kimia memenuhi syarat USP 26 /NF 21. Pada evaluasi tablet, semakin besar jumlah amilum ganyong terpregelatinasi, maka semakin lama waktu hancurnya, semakin berkurang keregasannya dan semakin berkurang koefisien variasi keseragaman bobotnya. Pada konsentrasi 30%, amilum ganyong terpregelatinasi optimum sebagai bahan pengikat pada tablet cetak langsung."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Nur Afini
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S32287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermin Supena
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian pengaruh pengguuaan bahan penghancur Sodium Starch Glycolate (Primojel-Avebe), Crosscarmellose Sodium Type A (Ace-Di-Sol - FMC) dan Amylum manihot siccum (Setia-Bogor), terhadap waktu hancur dan kecepatan melarut Tablet Kalsium Laktat dan Tablet Parcetamol. Diteliti pula pengaruh bahan pengikat Sol. Gelatin 5 % II dan Alkohol 96 % terhadap waktu hancur dan kecepatan melarut Tablet Kalsium Lakta Pada penelitian ini ternyata bahan penghancur Ace-Di-Sol (FIL) memberikan waktu hancur yang paling cepat pada Tablet Kalsiurn Laktat, yaitu 7 menit dengan kecepatan melarut setelah 2 menit (K 2 ) = 61,17 %, sedangkan bahan penghancur Primojel (F IV waktu hancurnya 10 menit, dengan kecepatan melarut setelah 2 menit (K2) = 50,51 %; dan bahan penghancur. Amylurn manihot siccum wáktu hancurnya 9 menit, dengan kecepatan melarut seteiah 2 menit (K2) = 88,03 %. Pada formula Tablet Paracetamol ternyata bahan penghancur - Ac-Di-Sol (F1 ) memberikan waktu hancur yang relatif lebih cepat yaitu 3 menit, dengan kecepatan melarut setelah 30 menit (K30 ) 82,75 %, sedangkan bahan penghancur Primojel (F11 ) waktu hancurnya 5 menit, dengan kecepatan rnelarut Setelah 30 menit ( K30 ) = 81,78 %, dan bahan penghancur Amylum manihot siccum (F 111 ) waktu hancurnya 23 menit, dengan kecepatan inelarut setelah 30 menit (K30 ) = 19,86 ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>