Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32059 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang H. Trisasongko
"Sejak peluncuran satelit LAPAN-TUBSAT pada tahun 2007, Indonesia telah dan terus mengembangkan misi pemantauan bumi untuk berbagai keperluan. Misi pemantauan terbaru yaitu LAPAN-ORARI Satellite
(LOSAT) saat ini sedang dalam taraf pengembangan dan diharapkan dapat diluncurkan pada tahun 2011. Untuk memfasilitasi pemanfaatan misi tersebut, berbagai percobaan terhadap spesifikasi sensor perlu dilakukan. Makalah ini menyajikan hasil percobaan dengan memanfaatkan data simulasi untuk aplikasi pemantauan dan pemetaan kawasan pesawahan dipadu dengan algoritma pohon keputusan QUEST. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tiga kanal data simulasi LOSAT menghasilkan informasi dengan akurasi yang cukup tinggi.

Since the launch of LAPAN-TUBSAT satellite in 2007, Indonesia has been developing mission on earth observation missions for various applications. The next generation mission, called LAPAN-ORARI Satellite (LOSAT), is currently under development and expected to be launched in 2011. In order to facilitate the applications, a thorough assessment of the sensor should be made. This paper presents an examination of simulated LOSAT data for rice monitoring and mapping purposes coupled with QUEST statistical tree. We found that three-band simulated LOSAT data were suitable for the task with reasonably high
accuracy.
"
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia;Institut Pertanian Bogor. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Fakultas Pertanian], 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun Muljo Sukojo
"Informasi tentang kandungan bahan organik (BO) diperlukan untuk pemantauan dan pengelolaan lingkungan serta digunakan dalam praktek budidaya tanaman. Dalam penelitian ini dicobakan untuk memetakan kandungan bahan organik tanah di daerah Malang Selatan dengan menggunakan teknik penginderaan jauh (inderaja). Data inderaja yang digunakan adalah citra Landsat TM (Thematic Mapper) (band 1, 2, 3, 4, 5, 7). dan dipilih area yang memiliki nilai Normalized Difference Soil Index (NDSI) lebih dari 0,3. Data ground-truth diperoleh dengan menganalisis kandungan BO dan contoh-contoh tanah dengan menggunakan metode Black-Walkey.
Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan nilai derajat keabuan dan citra asli dapat digunakan untuk menduga kandungan bahan organik tanah. Penerapan persamaan regresi dengan menggunakan nilai derajat keabuan citra asli untuk menduga kandungan bahan organik tanah memperlihatkan bahwa tanah di daerah penelitian umumnya memiliki kandungan bahan organik sedang (meliputi 63,18% dari luas area penelitian).

Application of Remote Sensing for Mapping Soil Organic Matter Content. Information organic content is important in monitoring and managing the environment as well as doing agricultural production activities. This research tried to map soil organic content in Malang using remote sensing technology. The research uses 6 bands of data captured by Landsat TM (Thematic Mapper) satellite (band 1, 2, 3, 4, 5, 7). The research focuses on pixels having Normalized Difference Soil Index (NDSI) more than 0.3. Ground-truth data were collected by analysing organic content of soil samples using Black-Walkey method.
The result of analysis shows that digital number of original satellite image can be used to predict soil organic matter content. The implementation of regression equation in predicting soil organic content shows that 63.18% of research area contains of organic in a moderate category."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glen Putra Pratama
"Fase pertumbuhan padi adalah tahapan pertumbuhan yang dialami oleh tanaman padi dari awal ditanam ke dalam tanah hingga siap dipanen yang dapat dipengaruhi oleh keadaan iklim wilayah tanaman padi tersebut ditanam. Citra Sentinel-1 Synthetic Aperture Radar dapat digunakan untuk mengamati fase tumbuh padi pada Band C. Fase pertumbuhan padi diklasifikasikan menjadi lima kelas, menggunakan metode maximum likelihood dan berdasarkan informasi yang diperoleh dari survei kerangka sampel area BPPT, yaitu persiapan lahan, fase vegetatif awal, fase vegetatif akhir, fase generatif, dan fase panen. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pola spasial dan temporal fase tumbuh padi di Karawang berdasarkan hasil analisa citra Sentinel-1.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan padi tidak mengikuti pola irigasi dimana wilayah irigasi utara lebih cepat mencapai kondisi panen dibandingkan wilayah irigasi selatan dan tengah. Wilayah irigasi utara memiliki nilai backscatter yang paling rendah. Padi lebih cepat mencapai kondisi panen pada musim kemarau dibandingkan musim hujan dimana nilai backscatter untuk kedua musim ini sama.

Rice phenology is mainly defined as the growing stages that occurs within a rice plant that begins when the rice is planted in the ground and ends when the rice is ready for harvesting. Sentinel 1 Synthetic Aperture Radar images at the C Band are capable of monitoring rice phenology. Rice phenology is divided into 5 classes using maximum likelihood classification according to BPPT area sampling survey which are land preparation, early vegetative, late vegetative, generative, and ripening. The goal of this research is to assess spatial and temporal patterns of rice phenology in Karawang according to Sentinel image analysis.
Results of this study show that rice which grows quickly is distributed in northern irrigation areas that receive water last compared to middle and southern irrigation areas in Karawang Regency. Rice that reaches harvesting in northern irrigation areas have the lowest backscatter values. Rice reaches harvesting stage quicker in dry season compared to rainy season with the same backscatter values.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Land use mapping can be defined as a mapping activity of land cover with cropping management and erosion control practice factors. The activity can be carried out by an application of remote sensing techniques, either air photos or Landsat images to gain land cover information. Cropping management and erosion control practice factors are derived from tables produced with cooperative activity in the field. Information on land cover resulting from remote sensing interpretation still needs to be checked in the field."
GEOUGM 18:55 (1988)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Alifah Sauda
"Beras merupakan bahan pangan pokok dengan tingkat kebutuhan tinggi di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang menjadi produsen padi terbesar di kawasan ini. Sektor pertanian, khususnya produksi padi, berperan penting dalam mendukung misi Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mencapai ketahanan pangan. Namun, tantangan seperti alih fungsi lahan dan perubahan iklim mengancam keberlanjutan produksi padi, termasuk di Kabupaten Indramayu, salah satu lumbung padi utama di Jawa Barat. Untuk mendukung pengelolaan lahan pertanian yang berkelanjutan, pemetaan padi berbasis pengindraan jauh menjadi solusi yang efisien, memanfaatkan teknologi satelit seperti Sentinel-2 dan Landsat-8. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan distribusi padi di Kabupaten Indramayu dengan mengintegrasikan metode Convolutional Neural Network (CNN) untuk ekstraksi fitur spektral-temporal dan algoritma Extreme Gradient Boosting (XGBoost) untuk klasifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skema fitur terbaik, yaitu kombinasi data Raw Spectral Bands dengan NDVI, menghasilkan tingkat Overall Accuracy tertinggi sebesar 98,90%. Selain itu, metrik evaluasi lainnya seperti Recall, Precision, dan F1-Score juga menunjukkan hasil tertinggi, masing-masing sebesar 98,90%, yang mencerminkan kemampuan model yang konsisten dalam membedakan area padi dan non-padi. Model CNN-XGBoost menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan model CNN murni, dengan akurasi yang lebih tinggi dan hasil evaluasi yang lebih optimal. Dengan memanfaatkan data multispektral dan multitemporal dari kedua satelit, penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung pengambilan keputusan berbasis data untuk pengelolaan pertanian yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat upaya ketahanan pangan nasional.

Rice is a staple food with high demand in Southeast Asia, including Indonesia, which is the largest rice producer in the region. The agricultural sector, particularly rice production, plays a crucial role in supporting the Sustainable Development Goals (SDGs) for achieving food security. However, challenges such as land conversion and climate change threaten the sustainability of rice production, including in Indramayu Regency, one of the main rice granaries in West Java. To support sustainable agricultural land management, rice mapping based on remote sensing provides an efficient solution, utilizing satellite technologies such as Sentinel-2 and Landsat-8. This study aims to map the distribution of rice in Indramayu Regency by integrating the Convolutional Neural Network (CNN) method for spectral-temporal feature extraction and the Extreme Gradient Boosting (XGBoost) algorithm for classification. The results show that the best feature scheme, a combination of Raw Spectral Bands and NDVI, achieves the highest Overall Accuracy of 98.90%. Additionally, other evaluation metrics such as Recall, Precision, and F1-Score also show the highest values, each at 98.90%, reflecting the model's consistent ability to distinguish between rice and non-rice areas. The CNN-XGBoost model outperforms the pure CNN model, with higher accuracy and better evaluation results. By utilizing multispectral and multitemporal data from both satellites, this study significantly contributes to data-driven decision-making for sustainable agricultural management, while strengthening national food security efforts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemilihan ciri merupakan subyek penting dalam pengenalan pola. Tulisan ini merupakan hasil kajian metode pemilihan
fitur atau ciri transformasi komponen utama pada data penginderaan jauh. Pada aplikasi penginderaan jauh dengan
sensor optik seperti Landsat TM, yang sensornya terdiri dari 7 panjang gelombang, akan diperoleh 7 citra fitur (multi
band). Adanya kendala awan pada citra optik, telah menyebabkan adanya upaya penggunaan citra radar. Pada
interpretasi citra radar, diperlukan analisis ciri tekstur yang merupakan hasil transformasi dari model tekstur terhadap
data aslinya. Untuk tujuan penyimpanan dan pemrosesan data, diusahakan hanya menggunakan sejumlah data yang
terbatas, tetapi menghasilkan klasifikasi yang optimal. Pemilihan fitur merupakan suatu metode yang bertujuan untuk
mendapatkan subset fitur yang optimal. Pada tulisan ini memperkenalkan metode pemilihan fitur transformasi
komponen utama yang diujicobakan terhadap dua data uji, yaitu citra optik (data citra daerah Jawa Tengah) dan citra
radar (data citra daerah Sumatera Selatan) yang semuanya merupakan data skala kecil yaitu tiap-tiap data kurang dari 20
ciri. Akurasi klasifikasi rata-rata yang didapat dengan metode transformasi komponen utama untuk kedua data uji
secara berturut-turut adalah sebagai berikut: pada data citra daerah Jawa Tengah sebesar 91,86% dan pada data citra
daerah Sumatera Selatan sebesar 86,58%."
621 ELIT 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Ferdianto Herlambang
"Pemetaan prospek geothermal di daerah ldquo;Sigma rdquo; dilakukan dengan pendekatan analisis data penginderaan jauh PJ dan diintegrasikan dengan data Geosains berupa Geokimia dan magnetotelluric MT . Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah umum kelurusan yang berasosiasi dengan struktur geologi di daerah geothermal ldquo;Sigma rdquo; adalah NW-SE dengan sub-ordinate N-S dan NE-SW. Struktur N-S merupakan stuktur paling awal, mengontrol vulkanisme di kompleks G. Maria. Sedangkan struktur NE-SW yang bersifat ekstensional berkaitan dengan munculnya manifestasi di daerah S. Apas, dan struktur paling akhir berarah NW-SE yang merupakan hasil pergerakan transpressional, berperan sebagai boundary dalam sistem geothermal daerah ldquo;Sigma rdquo;. Berdasarkan analisis geokimia, manifestasi mata air panas dan mud pool di sekitar S. Apas merupakan manifestasi outflow dengan zona upflow diperkirakan berada di Tenggara puncak G.Maria. Estimasi temperatur reservoir berdasarkan geothermometer Na-K-Ca adalah 186 C. Berdasarkan model inversi 3D MT lapisan claycap resistivitas le; 20 ?m tersebar di bagian Tenggara puncak G. Maria, dengan TOR top of reservoir pada kedalaman sekitar 800 m. Posisi reservoir berada di atas suatu bentukan dome yang diinterpertasikan sebagai heat source. Sistem geothermal daerah ldquo;Sigma rdquo; adalah sistem Vulkanik-Hidrothermal berumur Kuarter dengan temperatur sedang. Litologi penyusun komponen sistem geothermal adalah produk G. Maria, berupa piroklastik dan lava. Daerah prospek geothermal daerah ldquo;Sigma rdquo; berada di Tenggara puncak G. Maria dengan luas sekitar 8 km2.
The geothermal prospectivity mapping in ldquo Sigma rdquo area is conducted by remote sensing data analysis approach, integrated with geoscience data which are geochemistry and magnetotelluric MT . The results shows that the general trend of the lineament associated with the geological structure in the geothermal region Sigma is NW SE with sub ordinate N S and NE SW. The structure of the N S is the earliest, controlling volcanism process in the Mount Maria complex. While the NE SW structure is extensional in relation to the emergence of manifestations in the S. Apas region, and the most recent NW SE trending structure which is the result of transpressional movement, acting as a boundary in the geothermal system of the Sigma area. Based on geochemistry analysis, the manifestation of hot springs and mud pools around S. Apas is an outflow manifestation with an estimated upflow zone located in the southeastern peak of Mount Maria. Estimated reservoir temperature based on Na K Ca geothermometer is 186 C. Based on the 3D MT inversion model, claycap layer resistivity le 20 m is spread over the southeastern peak of Mount Maria, with TOR top of reservoir at around 800 m depth. The reservoir position is above a dome that is interpreted as heat source. The geothermal system in ldquo Sigma rdquo area is a Quarternary Hydrothermal Volcanic System with medium temperature. The lithology composed this geothermal system is the product of Mount Maria, which are the pyroclastic and lava. The geothermal prospect area located in the Southeast of Mount Maria peak with an area of about 8 km2."
2017
T48409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Land use change quantified for the last 50 years within and near a fast growing agricultural land in neka river basin, using geographic information system...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistiyaningsih
"ABSTRAK
Kabupaten Bandung sebagai salah satu kabupaten dengan penduduk terbanyak di Indonesia memiliki sumber daya alam yang beragam dengan segala pemanfaatannya sehingga jenis tutupan lahan yang ada pun berbeda-beda. Pemantauan terhadap penggunaan lahan perlu dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan lahan dan penanggulangan akan bencana alam. Metode untuk pemantauan dapat dilakukan dengan klasifikasi jenis tutupan lahan menggunakan teknik penginderaan jarak jauh seperti penggabungan data satelit aktif dan pasif. Pada penelitian ini menggunakan citra satelit aktif (ALOS-2/PALSAR-2) dan satelit pasif (Landsat 8) untuk mendapatkan citra yang mudah untuk diinterpretasi dan terbebas dari gangguan atmosfer. Salah satu metode klasifikasi yang dapat dilakukan adalah maximum likelihood, yaitu metode yang menggunakan data acuan (training sample) serta kemungkinan suatu piksel terkelompok dalam suatu kelas. Penggunaan citra gabungan dengan metode maximum likelihood menghasilkan keakurasian citra lebih dari 60% dan lebih tinggi dari citra ALOS-2/PALSAR-2 yang diklasifikasikan tanpa Landsat 8 (40%)

ABSTRAK
Bandung regency is one of the biggest regency in Indonesia with large number of population which has nature resources with different utilization that cause land cover diversity. Land cover monitoring is necessary to prevent any land misuses and nature disasters. A way to monitor land cover is to classify the land cover uses remote sensing technique such as joint data of active and passive. This research is analyzing active satellite image (ALOS-2/PALSAR-2) and pasive satellite image (Landsat 8) that are being used to produce an image which is easy to interpret with less atmospheric disruption. One of the methods that can be used is maximum likelihood. Maximum likelihood is a supervised classification method which uses reference data (training sample) and probability of a pixel is clustered in a spesific class. The use of joint processing data with maximun likelihood method results in accuracy greater than 60% and is better than accuracy of ALOS-2/PALSAR-2?s image itself (40%)."
2016
S63172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>