Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81019 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Mikrokapsul adalah sediaan obat yang dapat memberikan pola pelepasan obat secara lambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pelepasan propranolol hidroklorida dari mikrokapsul yang dibuat dengan menggunakan pati singkong suksinat sebagai bahan penyalut. Mikroenkapsulasi dilakukan menggunakan metode penguapan pelarut dengan perbandingan zat aktif-penyalut 1:1, 1:2, dan 1:3. Mikrokapsul yang dihasilkan dievaluasi ukuran partikel, kandungan zat aktif tersalut, dan pola pelepasan obatnya. Pola pelepasan obat diamati dengan uji disolusi menggunakan alat Tipe I (keranjang) dengan medium dapar klorida pH 1,2 selama 2 jam dan dapar fosfat pH 6,8 selama 6 jam. Mikrokapsul yang dihasilkan tidak menunjukan pola pelepasan obat secara lambat, pada jam ke-2 propranolol hidroklorida yang telah dilepas sebanyak 85-91% dan pada jam ke-8 telah dilepas sebanyak 92-95%. Pelepasan obat dari mikrokapsul terjadi secara cepat karena propanolol hidroklorida tidak tersalut dengan baik sehingga tidak dihasilkan mikrokapsul yang bagus. Hal ini diperkirakan karena pati singkong suksinat tidak cocok sebagai bahan penyalut mikrokapsul, atau metode yang dipergunakan tidak cocok untuk melakukan mikroenkapsulasi menggunakan pati singkong suksinat."
Universitas Indonesia, 2006
S32576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Kurniawan
"Pragelatinisasi pati singkong propionat (PPSP) merupakan hasil modifikasi pati secara fisika dan kimia. PPSP memiliki karakteristik yang memungkinkan digunakan dalam formulasi mikrokapsul karena PPSP dapat membentuk gel pada air dingin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mikrokapsul yang terbuat dari PPSP sebagai bahan penyalut dengan model obat parasetamol dan profil disolusi parasetamol dari mikrokapsul yang terbuat dari PPSP. Mikrokapsul dibuat dengan metode semprot kering dalam 3 formula yang didasarkan pada variasi konsentrasi penyalut yaitu 4%(A); 6%(B) dan 8%(C) dalam air. Evaluasi Mikrokapsul yang dihasilkan meliputi: bentuk dan morfologi dengan scanning electron microscopy, perolehan kembali, perhitungan persentase parasetamol yang terjerap, distribusi ukuran partikel dan profil disolusi. Uji disolusi secara in-vitro dilakukan dengan menggunakan alat disolusi tipe 1 (keranjang) dengan medium HCl (pH 1,2) dan dapar fosfat (pH 6,8) pada suhu 37±0,5°C selama 8 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan parasetamol-PPSP mempengaruhi laju pelepasan parasetamol dari mikrokapsul dan laju pelepasan parasetamol paling kecil diperoleh pada formula C dibandingkan formula A dan B. Mekanisme pelepasan mikrokapsul parasetamol merupakan kombinasi erosi dan difusi. Pragelatinisasi pati singkong propionat dapat digunakan sebagai bahan penyalut pembuatan mikrokapsul dengan konsentrasi 4-8%.

Pregelatinized cassava starch propionate (PCSP) is a physically and chemically modified-starch. The characteristic of PCSP enables it to be used in microcapsule formulation, since PCSP able to form gel in cold water. The research purposes are to investigate the characteristic of PCSP microcapsule containing acetaminophen as a model drug and to study the dissolution profile of acetaminophen form PCSP microcapsule. PCSP microcapsule were prepared by spray drying method at concentration of 4, 6 and 8% in water. The morphology of the resulted microcapsules was characterized using scanning electron microscopy. Moreever, the recovery factor, the entrapment efficiency, the particle size distribution and the in vitro drug release were evaluated. The acetaminophen released from PCSP microcapsule was carried out in medium of chloride acid (pH 1,2) and phosphate buffer (pH 6,8) at 37±0,5°C during 8 hours. The results showed that acetaminophen released from PCSP microcapsules was influenced by the ratio of acetaminophen and PCSP, and formulation C showed the slowest released of acetaminophen compared to formulation A and B. The release mechanism of acetaminophen from PCSP microcapsule is the combination of diffusion and erosion mechanism. In conclusion, PCSP can be used as a coating-polymer for microcapsule at the concentration of 4-8%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S32970
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ramadhita
"Secara umum, formulasi farmasetik dipengaruhi oleh beberapa faktor formulasi dan proses variabel. Dalam kenyataannya, respon farmasetik atau sifat dari suatu sediaan obat pasti dipengaruhi oleh formulasi farmasetik. Hubungan antara faktor formula dan respon farmasetik secara individu yang biasanya non linear umumnya ditunjukkan dengan permukaan respon. Dengan menyatukan masing-masing respon individu bisa ditetapkan nilai optimum dari proses formulasi. Lebih lanjut penelitian pragelatinisasi pati singkong suksinat sebagai eksipien farmasetik telah dikembangkan. PPSS merupakan modifikasi pati secara fisika dan kimia. Pada penelitian ini, PPSS dan polietilen glikol (PEG) 400 masing-masing digunakan sebagai polimer dan plastisizer dalam bahan formula lapis tipis. Nilai optimum dari PPSS dan PEG 400 dalam formula telah diamati dengan metode permukaan respon. Parameter respon dari formula bahan penyalut lapis tipis adalah kenaikan bobot, waktu hancur tablet salut dan ketebalan lapisan tipis. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai optimum dari PPSS dan PEG 400 masing-masing adalah 5 – 6,7% dan 10 – 11,6% (dari nilai PPSS) dalam formula bahan penyalut.

In general, a pharmaceutical formulation is affected by several formulations factors and process variables. Additionally, pharmaceutical responses or properties of the dosage forms must be affected by the pharmaceutical formulation. The relationship between the formulation factors and the individual pharmaceutical response, which is usually non linier, can be represented by response surface. By overlaging each the individual response, can obtain the optimum value of the formulation factors. Furthermore, the utilization of pregelatinized cassava starch succinate (PPSS) as pharmaceutical excipients have been addressing. PPSS is a physically and chemically modified starch. In this research, PPSS and polyetilen glikol (PEG) 400 were used as the polymer and plasticizer in the film coating formulation, respectively. The optimum amount of PPSS and PEG 400 in the formulation was obtained by response surface method. The response parameters of the film coating formulation were presentation of weight increase, disintegration time of coating tablet and thickness of film coating layer. The result shows that the optimum amount of PPSS and PEG 400 are 5–6,7% and 10–11,6% (of the PPSS amount) respectively in the film coating formulation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S33077
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Susanti
"Penggunaan pati sebagai eksipien dalam sediaan farmasi, perlu dimodifikasi terlebih dahulu. Modifikasi tersebut bertujuan untuk menghasilkan pati dengan sifat fungsional yang lebih bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Pada penelitian ini, dilakukan modifikasi pati dengan membuat pregel pati singkong yang dilanjutkan dengan esterifikasi suksinat anhidrid. Pregel pati singkong suksinat (PPSS) merupakan hasil modifikasi pati singkong secara fisika dan kimia yang dibuat dengan mereaksikan pregel pati singkong (PPS) dengan suksinat anhidrid 4%. PPS dan PPSS dikarakterisasi secara fisika, kimia, dan fungsional. Selanjutnya, pregel pati singkong suksinat digunakan sebagai bahan penyalut lapis tipis tablet. Dilakukan percobaan pendahuluan pada tablet plasebo yang disalut dengan PPSS konsentrasi 3, 5, dan 7%. Diperoleh hasil terbaik pada konsentrasi 5% kemudian dibandingkan dengan tablet yang disalut dengan HPC 5%. Larutan penyalut terdiri dari PPSS 5% sebagai polimer dan PEG 400 sebagai plasticizer sebesar 10% dari bobot polimer kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PPSS dapat digunakan sebagai bahan penyalut lapis tipis tablet.

The utilization of starch as excipient in pharmaceutical dosage form, need to modified first. The aim of this modification was to produce cassava with variation of functional characteristic according to the application. In this research, starch was modified by making pregelatinized cassava starch and then esterificated with succinic anhydride. Pregelatinized cassava starch succinate (PPSS) is a physically and chemically modified starch product which made by reacting pregelatinized cassava starch (PPS) with succinic anhydride 4%. PPS and PPSS was characterized by physical, chemical, and functional properties. Moreover, pregelatinized cassava starch succinate was used as film former in coated tablet. In pra eliminary study, placebo tablet was coated by PPSS with concentration 3%, 5%, and 7%. The result showed that the best concentration is in 5% and then was compared with coated tablet by HPC 5%. Film solution containing PPSS 5% w/v as polymer and 10% w/w PEG 400 as plasticizer based on the dry polymer weight. This research showed that PPSS can be used as a coating agent in the tablet form."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Pradana
"Pregelatinisasi pati singkong (PPS) merupakan pati yang mengalami modifikasi fisika. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan fungsionalitas dari PPS dengan membuat koproses yang terbuat dari PPS dan metilselulosa (MC) dengan variasi perbandingan 2:1, 3:1, dan 4:1, serta mengaplikasikan eksipien koproses tersebut sebagai bahan penyalut tablet teofilin yang dapat menahan pelepasan obat. Eksipien koproses dikarakterisasi meliputi morfologi, distribusi ukuran partikel, indeks kompresibilitas, laju alir dan sudut istirahat, analisis termal, higroskopisitas, viskositas, kekuatan gel, daya mengembang, dan analisis gugus fungsi. Tablet teofilin yang disalut dengan PPS, MC, dan koproses PPS-MC (4:1) dikarakterisasi serta dibuat profil pelepasan obat dalam medium klorida pH 1,2 dan fosfat pH 7,2. Hasil karakterisasi koproses PPS-MC menunjukkan peningkatan fungsionalitas PPS dan sinergisme PPS dengan MC. Sementara itu, uji pelepasan obat secara in vitro menunjukkan tablet teofilin yang disalut dengan MC 1%, koproses PPS-MC (4:1) 4% dan 2% dapat memperlambat pelepasan obat pada kedua medium."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Effionora Anwar
"Salah satu produk modifi kasi pati yang dapat digunakan sebagai bahan penyalut lapis tipis (fi lm coating) tablet adalah maltodekstrin. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan maltodekstrin DE 5-10 sebagai bahan penyalut lapis tipis tablet. Maltodekstrin DE 5-10 diperoleh dengan cara hidrolisis pati singkong menggunakan enzim α-amilase dari NOVO (Termamyl L120®) pada suhu 85°C selama 65 menit. Maltodekstrin DE 5-10 digunakan sebagai bahan penyalut pada konsentrasi 10, 15, 20 dan 25%, sebagai bahan salut pembanding digunakan hidroksimetil selulosa (HPMC). Evaluasi tablet salut dilakukan berdasarkan ketentuan yang tertera pada Farmakope Indonesia Edisi III dan IV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maltodekstrin DE 5-10 dari pati singkong dapat digunakan sebagai bahan penyalut lapis tipis dengan hasil yang cukup baik pada konsentrasi 10-25%, bahkan pada konsentrasi 10% hasilnya lebih baik dari tablet yang disalut dengan hidroksimetil selulosa.

The Use of Maltodextrin from Tapioca Starch as a Film Coating Tablet Material. Maltodexrin is a modifi ed starch product which can be use as a material fi lm coating tablet. The aim of the research was to study the capability of maltodextrin as a material fi lm coating exipient. Maltodextrin DE 5-10 was made by hidrolysis of tapioca starch with α-amylase enzyme from NOVO (Termamyl L120®), at 80° C, for 65 minute. Maltodextrin was used as a fi lm coating material at concentration 10%,15%,20% dan 25%. As a comparative fi lm coating material was used HPMC. The evaluation of the coating tablet was done accordance to Farmacope Indonesia third and fourth edition. The result show that maltodextrin DE 5-10 from tapioca starch can be used as fi lm coating at concentration 10-25% with concentration 10% gave better result a HPMC."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Rahmawati
"Brotowali adalah salah satu tanaman obat yang umum digunakan secara tradisional di Indonesia. Dalam bentuk aslinya, brotowali mempunyai kelemahan organoleptik seperti, rasa pahit dan bau yang tidak enak. Untuk menutupi kekurangan tersebut, ekstrak brotowali diubah kedalam bentuk sediaan salut gula. Pragelatinisasi Pati Singkong Suksinat (PPSS) digunakan sebagai bahan penyalut karena memiliki beberapa keuntungan seperti, viskositas tinggi, larutan yang jernih dan stabil pada suhu rendah.
Hasil dari uji sensori terhadap formula A dan B menunjukkan bahwa kedua formula tersebut dapat menutupi rasa pahit tablet inti brotowali sampai dengan 100 %. Pengukuran viskositas terhadap formula B menunjukkan mudah mengalir dengan baik pada alat penyemprot dibandingkan formula A . Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa PPSS dapat digunakan sebagai bahan penyalut pada tablet salut gula.

Brotowali is one of the medicinal plant that common used tradisionally in Indonesia. In real form, brotowali have much performance weakness such a bitter taste and ungood smell. To cover that weakness, the brotowali extract is formulated into sugar coated tablet form. Cassava Starch Pragelatinated Succinate (PPSS) is used as the coating material, having much benefit such as high viscosity, clear solution and stable at low temperature.
The result from the sensory test toward A and B formula showed that both formula can cover the bitter taste from brotowali tablet up to 100 %. Viscosity measurement toward B formula showed flow better than A formula on spray gun. The reasearch concluded that PPSS can be used as a coating material in coating sugar tablet.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S32924
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina
"Tokotrienol merupakan produk nutrasetika yang berwujud cair dan bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol. Mikroenkapsulasi merupakan salah satu cara untuk mengubah bahan aktif berupa cairan menjadi bentuk padat. Pada penelitian ini, tokotrienol yang berwujud cair dikonversi menjadi bentuk serbuk melalui mikroenkapsulasi menggunakan pragelatinisasi pati singkong ftalat (PPSFt) sebagai polimer penyalut. PPSFt dibuat melalui gelatinisasi pati singkong yang dilanjutkan dengan esterifikasi menggunakan asam ftalat anhidrida. PPSFt yang diperoleh kemudian digunakan sebagai polimer penyalut pada mikroenkapsulasi tokotrienol melalui metode semprot kering. Karakterisasi PPSFt yang dilakukan antara lain derajat substitusi, kelarutan dan indeks mengembang di berbagai pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat substitusi PPSFt adalah 0,0541. Kelarutan PPSFt lebih tinggi dalam medium basa dibandingkan medium asam. PPSFt mengembang 2 kali lipat selama 5 menit. Evaluasi mikrokapsul yang dihasilkan meliputi bentuk dan morfologi, ukuran, efisiensi penjerapan, dan uji pelepasan bahan aktif. Mikrokapsul yang diperoleh berbentuk serbuk bermassa ringan dengan morfologi sferis hingga tak beraturan, memiliki ukuran 1-60 μm, dan efisiensi penjerapan 93-94%. Pelepasan tokotrienol dari mikrokapsul dalam medium fosfat pH 7,4 - etanol 96% (1:1) mencapai 90% selama 2 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokotrienol dapat dibentuk menjadi serbuk melalui mikroenkapsulasi menggunakan PPSFt sebagai polimer penyalut.

Tocotrienol is an oily nutraceutical product that has cholesterol-lowering effect. Microencapsulation is an approach to convert an oily liquid substance into a solid powder form. In this study, the liquid tocotrienol was microencapsulated using pregelatinized cassava starch phthalate (PCSPh) as coating polymer, thus the pulverized tocotrienol was obtained. PCSPh was prepared by gelatinization of cassava starch and followed by esterification using phthalic anhydride. The obtained PCSPh was used as coating polymer in two formulas of microcapsules by spray-drying method. PCSPh was characterized in terms of substitution degree, solubility, and swelling index in various pH.The characterization results showed that the substitution degree of PCSPh was 0,0541. In addition, PCSPh was highly soluble in alkaline medium and 2-fold swelled in 5 minutes. Microcapsules were characterized in terms of size, morphology, entrapment efficiency, and dissolution profile. The evaluation results showed that microcapsules were white-yellowish powder with spherical-amorf shape and 1-60μm in diameter. The entrapment efficiency of tocotrienol were 93-94%. The release studies in phosphate medium pH 7,4 - ethanol 96% (1:1) showed that 90% of tocotrienol was released from microcapsules during 2 hours. This results revealed that tocotrienol could be pulverized by microencapsulation using PCSPh as coating polymer."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S1951
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>