Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11556 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sobron Aidit
Jakarta: Lembaga Kebudyaan Rakjat, [date of publication not identified]
899.221 SOB d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sobron Aidit
"Buku ini merupakan kumpulan puisi karya Sobron Aidit."
Djakarta: Lekra, 1959
K 899.221 12 SOB p
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini merupakan buku ke 2, berisi 44 esai Sobron Aidit mengenai kehidupan pribadi dan keluarganya di ?pengasingan?. Bagi banyak orang yang mengetahui nama Áidit?dan perannya di kancah perpolitikan Indonesia, akan dengan mudah mencerna memoar ini karena sebagian besar isinya menggambarkan kehidupan keluarga Aidit pasca G 30 S PKI. Keterlibatan Aidit dalam peristiwa bersejarah itu telah menyebabkan keluarganya harus memilih negara lain sebagai ?kampung halaman? kedua. Keluarga tercerai di beberapa negara, bahkan harus berpindah-pindah. Sobron Aidit sendiri memilih Paris sebagai negeri persinggahannya, sementara saudaranya yang lain dan anak-anaknya lebih suka tinggal di Holland. Kehidupan Sobron akhirnya berpusat di dua kota itu, dan itulah yang diceritakannya di buku ini.
Terlepas dari pilihan politik keluarga Aidit, buku ini memberi pemahaman betapa sulitnya hidup dengan label ?aliran kiri?. Betapa susahnya pulang ke kampung sendiri akibat pilihan politik yang pernah ditempuh salah seorang anggota keluarga. Penolakan tidak hanya dari pemerintah tapi juga dari orang-orang yang tidak dikenal sama sekali. Bahkan tahu sejarahpun nggak. Penolakan juga tidak hanya bagi Aidit, tapi juga seluruh anggota keluarga. Betapapun demikian, Sobron tetaplah cinta pada Indonesia. Tetap rindu pada kampung halamannya, Belitong. Tetap doyan masakan khas daerah, dan akan tetap ingin kembali ke negeri tercinta. Entah kapan...
Bagi saya, yang pertama menarik dari buku ini adalah judulnya. Pemilihan kalimat ?Surat Kepada Tuhan?, menggoda kita untuk membaca, walaupun setelah membacanya kita baru tahu bahwa judul itu sebetulnya judul sajak yang pernah ditulis Sobron dan dipublish di internet. Tapi kalau mau dipaksakan juga, isinya boleh jadi memang curhat penulis kepada Tuhan mengenai kehidupannya.
Tak kalah memikat adalah kehidupan Sobron sebagai pendatang di Paris. Ngiri betul, betapa orang pendatang saja bisa begitu terjamin kehidupannya di negeri orang. Menikmati masa pensiun dengan nyaman serta fasilitas gratis dari pemerintah sebagai imbalan kedisiplinan membayar pajak selama masa produktif. Bisa bolak-balik Paris-Holland setiap bulan hanya dengan bekerja di restoran dua kali seminggu. Lewat buku ini juga kita boleh mengetahui betapa ngototnya para petugas pajak di Belanda melaksanakan tugas sehingga pajak tersebut akhirnya bisa dinikmati rakyat banyak dalam bentuk fasilitas yang nyaman.
Hal terakhir yang mengundang perenungan kita adalah tentang cap ?anti Tuhan? dan ?anti agama? yang pernah dilekatkan masyarakat pada mereka, sementara garis politik yang dipilih Aidit sama sekali bukan mengenai agama.
Di buku ini tertulis Jajang C. Noor sebagai editor, membuat saya sempat berharap bakal menikmati untaian kalimat yang menarik. Sedikit kecewa sih, tapi bagi yang ingin belajar bagaimana menulis essay dengan topik yang ringan-ringan, buku ini boleh jadi acuan.
Kalau mau yang lebih berat, baca ?Catatan Pinggir? nya Goenawan Mohamad yang keren itu. Dijamin berat ....:)
------------------------------
Risensi oleh: Kalarensi Naibaho
"
Jakarta: Grasindo, 2003
808.84 MEM II (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Toha Mohtar
Djakarta: Pantjaka, 1963
899.22 TOH d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sobron Aidit
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004
808.84 SOB r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Luceria N.
"Skripsi ini mengetengahkan penelitian mengenai kesejajaran Teknik Penceritaan Ekacakap Dalaman dengan Psikoanalisa Freud yang menghasilkan.suatu analisis penokohan, yakni pergolakan batin dan kepribadian tokoh Idrus dalam novel Royan Revolusi Tokoh , sengaja diciptakan oleh pengarang sebagai pendukung ide pokok sebuah karya sastra dan mengembangkan ide itu hingga tercapainya maksud pengarang. Ha[ ini apabila dijadikan sebagai obyek penelitian ilmu lain, seperti Psikologi, menarik perhatian. Psikologi sebagai ilmu yang menyoroti jiwa manusia, dapat membedah manusia sampai kepada hal-hal yang paling kecil. Inilah yang menjadi pendorong para sarjana sastra jaman dahulu memakai psikologi sebagai alat bedah dalam krilik sastra. Bidang psikologi yang dipakai unluk menyoroti jiwa manusia yang paling dalam adalah Psikoanalisa Freud khususnya pembagian psike manusia atas 3 lapisan dan kompleks oedipus. Berdasarkan teori-teori yang diciptakan oleh Sigmund Freud, akan tergambar keadaan jiwa seseorang. Penyorotan jiwa manusia apabila disejajarkan dengan teknik penceritaan Ekacakap Dalaman , yang mengutamakan alam bawah sadar manusia, dapat menghasilkan pembedahan penokohan yang benar-benar terperinci; seperti pergolakan batin dan kepribadian seseorang. Apabila ketiga lapisan psike manusia; Id, Ego dan Superego, tidak seimbang maka orang itu mengalami kelainan jiwa. Dalam penelilian ini ldrus, sebagai tokoh utama novel Royan Revolusi, mengalami pergolakan batin; hal ini mempengaruhi kepribadiannya. Keadaan yang dihadapi Idrus ini dapat seimbang berkat kerjasarna yang baik antara ketiga lapisan psike jiwanya. Oleh karena itu ldrus dapat disebut seorang tokoh yang berkepribadian mantap."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sobron Aidit
Jakarta: Grasindo, 2002
325.21 SOB m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mujahiddin Al Faruqul Adzim
"ABSTRAK
Menunggu Beduk Berbunyi merupakan novelet karya Hamka yang berlatar masa Revolusi Indonesia. Dalam makalah ini, novelet Menunggu Beduk Berbunyi akan dikritik menggunakan pendekatan New Historicism. Sebagai sebuah pendekatan dalam karya sastra, New Historicism tidak memisahkan antara teks sastra dengan unsur pembangun luarnya ekstrinsik . Hamka sebagai pengarang yang hidup di zaman Revolusi Indonesia 1945 mdash;1949 mengungkapkan sejarah dan permasalahan sosial dari revolusi itu melalui Menunggu Beduk Berbunyi. Ada tiga hal yang akan dibahas dalam mengkritisi karya ini, yaitu praktik budaya yang dikukuhkan oleh teks, kebermaknaan karya ini bagi pembaca, dan struktut sosial yang disanjung atau dipersalahkan oleh teks.

ABSTRACT
Menunggu Beduk Berbunyi is a novelette of Buya Hamka with Indonesia revolution background. As one of literature approaches, New Historicism doesn 39 t separate literature text from its extrinsic unsure. Hamka as an author who lived in Indonesia revolution era 19844 1949 , talks history and social problems of that revolution through Menunggu Beduk Berbunyi. There are three points which will be discussed in criticing this literature work, those are culture practice that confirmed by the text, meaning of this literature work for the readers, and social structure that flattered and blamed by the text.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
A. Rossidhy
Djakarta: Balai Pustaka, 1956
808.81 ROS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djenar Maesa Ayu
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006
808.83 DJE c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>