Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62773 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nukman
"Batubara adalah material alam yang merupakan sumber energi. Perilaku perubahan komposisi atau dekomposisi material batubara dapat diamati dengan cara memanaskannya dengan memakai alat thermogravimetry. Tiga jenis batubara Tanjung Enim dapat diketahui dekomposisi volatilnya. Dengan besaran energi aktivasi yang berbeda, maka masing-masing untuk batubara Semi Antrasit, Bitunimus dan Sub Bituminus menunjukkan temperatur awal devolatisasi yaitu 60,8°C, 70,7°C, 97,8°C dan temperatur akhir devolatisasi masing-masing 893,8°C, 832°C, 584,6°C.

Coal is a nature material which a kind of energy source. The decompotition of coal could analyze by heat treated using thermogravimetry analyzer. The decomposition of the volatile matter for three kinds of Tanjung Enim coal could be known. The value of activation energy that be found diference, then for Semi Anthracite, Bitumonius and Sub Bituminous Coal, the initial temperatures are 60.8°C, 70.7°C, 97.8°C, and the last temperatures are 893.8°C, 832°C, 584.6°C."
Lengkap +
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ian Kantona Tareqila
"Kualitas batubara kokas dapat diukur melalui banyak parameter. Volatile matter (VM) dan reflektansi virtrinit maksimum (RoMax) merupakan dua parameter kualitas batubara yang memiliki kekuatan korelasi paling kuat. Namun saat ini belum terdapat standar klasifikasi kualitas batubara kokas yang baku serta tidak terjangkaunya proses identifikasi saat penambangan jika harus menggunakan analisis petrografi maceral. Analisis cutoff volatile matter dapat menjadi alternatif dari permasalahan tersebut untuk mengidentifikasi batubara kokas yang memiliki VM lebih rendah (MV1) dan VM lebih tinggi (MV2). Lokasi penelitian berada di tambang Blok X Adaro Metcoal Companies yang memiliki 23 seam batubara dan dipengaruhi oleh tatanan geologi dari Cekungan Kutai Atas. Batubara kokas di daerah penelitian memiliki kualitas VM 23-36% dmmf (kelas Medium Volatile/MV) dan RoMax 1,01-1,30%. Untuk mengidentifikasi rank batubara kelas MV telah ditentukan bahwa RoMax = 1,15% ialah nilai tengah untuk MV1 dan MV2 dan akan menjadi acuan pemotongan nilai VM. Korelasi VM-RoMax dari data bor eksplorasi dipilih basis daf (dried ash free) karena memiliki kekuatan korelasi (Rsq) paling baik, yaitu 72,1%. Kemudian dari korelasi ini dilakukan koreksi anomali (sepeti kadar air dan ash) sehingga korelasi meningkat menjadi 76%. Dari hasil korelasi tersebut didapatkanlah cut-off VM 30% daf ialah nilai perpotongan RoMax 1,15. Kemudian untuk menguji validasi dan keberlanjutan kualitas tersebut antara kondisi saat eksplorasi terhadap penambangan saat ini dilakukanlah korelasi serupa, namun menggunakan pemodelan krigging dan data aktual melalui channel sampling. Deviasi nilai VM model dengan VM aktual rata-rata ±1,08% daf (STD = 2,40%). Oleh karena itu proses identifikasi dengan cutoff VM 30% daf ini valid dan dapat diterapkan untuk operasional penambangan.

The quality of coking coal is measured by several parameters. Volatile matter (VM) and vitrinite reflectance (RoMax) are the two most reliable coal parameter that have a very strong correlation. Unfortunately, the classification standard for coking coal has not readily been determined and the petrography analysis to determine RoMax is unaffordable. Cutoff volatile matter analysis can be used as an alternative to overcome those issue since the output is to identify coking coal by its volatile matter contains, which has lower VM (MV1) or higher VM (MV2). The location of the research is located in Blok X opened-active mining site Adaro Metcoal Companies that has 23 seams coal and affected by its geological setting particularly from Upper Kutai Basin. Thorugh several lab analysis, this coking coal contains 23-36% dmmf that made it classified as Medium Volatile (MV) class. The RoMax ranges between 1.01-1.30%. In order to identify the rank particularly for MV coking coal, it has been decided that RoMax = 1.15% is median for MV1 and MV2 which later will be a cut-off based. Drillholes data has shown the correlation of VM-RoMax is stronger when using daf (dried ash free) bases, where Rsq = 72,1%. The anomaly correction is later conducted and yields 76%, which is higher and better to use. By this correlation the VM cutoff through 1.15 RoMax is 30% daf. Then to test the validation and its sustainability, this research has undertaken a comparison study of exploration modelling data to actual (recent) data through channel sampling. So that from comparison study the difference slightly ranges in ±1,08% daf (STD = 2,40%). From then on using VM cut-off 30% daf for identification process is valid, relatively sustainable and can be applied for daily mining operations."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hawaria
"Salah satu pemanfaatan batubara yaitu membuatnya menjadi briket batubara sebagai bahan bakar padat. Karena penyalaan briket batubara memerlukan waktu yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan bahan bakar cair dan gas, maka dilakukan penelitian untuk mendapatkan briket batubara yang mempunyai kemudahan dalam penyalaan, kestabilan, dan kecepatan pembakaran dengan api yang kontinyu. Untuk itu dilakukan penelitian sejauh mana pengaruh volatile matter (zat terbang) batubara pada kemudahan penyalaan dan mekanisme kecepatan pembakaran briket batubara.
Pengujian yang dilakukan mencakup analisa proksimat, analisa ultimat, analisa nilai kalor dan sulfur, pengamatan profil pembakaran dengan TGA (Thermo Gravimetric Analyzer) dan pengamatan lepasnya gas-gas yang mudah terbakar serta susunan gugus fungsional dengan menggunakan FTIR (Fourier Transform Infra Red).
Selain itu dilakukan pengujian kestabilan pembakaran dan kecepatan pembakaran briket batubara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket batubara dengan volatile matter 38% mempunyai kecepatan pembakaran yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan yang lain dilihat dari laju pengurangan berat. Untuk briket batubara dengan volatile matter 41,25% mempunyai kestabilan pembakaran yang lebih lama dibandingkan dengan yang lain.

One of its uses by manufacturing it into coal briquette as solid fuel. Since coal briquette combustion needs a relatively longer time compared to that of gas and locked fuel, a research has been conducted to obtain coal briquette of easy burning, great stability and fast combustion with continuous fire. The research was then directed towards finding out how volatile matter in the form of flying substances in coal influences its combustion ease and simplicity and burning speed mechanism.
The examinations covered the proximate, ultimate, calorie value and sulphuric analyses as well as observation on the combustion profile by means of the TGA (Thermo Gravimetric Analyzer). The research also observed the releasing of flammable gases and the functional structure using the FTIR (Fourier Transform Infra Red).
Apart form the afore-mentioned observation, examination of coal briquette combustion speed and stability were carried out as well. The research result show that when observed on its weight reduction, coal briquette with 38% volatile matter has the combustion capacity which is relatively faster than that of the others. Coal briquette with 41,25% volatile matter turns out to have longer burning stability compared to that of the others.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Rivai
"Strategi merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam era persaingan usaha semakin ketat, tiap perusahaan dituntut dapat menentukan strategi yang tepat, agar dapat memenangkan persaingan tersebut, minimal dapat bertahan sehingga perusahaan tidak ditutup.
Perusahaan briket batubara PT. Bukit Asam adalah saiah satu perusahaan yang dituntut untuk dapat bertahan, bahkan apabila mungkin dapat berkembang, didalam bersaing dengan perusahaan bnket batubara Iainnya. terlebin lagi perusahaan ini dituntut untuk betul-betui dapat mandiri.
Penelitian ini dilakukan dengan lujuan untuk mengetahui posisi strategis perusahaan briket batubara PT. Bukit Asam pada saat ini, dan kemudian rnengkaji Serta menentukan strategi-strategi yang tepat sebagai dasar menuju peningkatan kinerja perusahaan.
Acuan yang digunakan daiam kajian tersebut adalah perlumbuhan dan relatif market share dan teori BCG Growth Share Market, teori pengukuran kinerja perusahaan (Baianced Scorecard) serla Analisa Hirarki Proses (AHP) sebaga. Dasar untuk menentukan strategi alternatif. Di dalam peneiitian ini data di dapat dari pabrik briket PT. Bukit Asam, perusahaan seienis Iainnya, Serta 'dari Iembaga atau departemen terkait. Selain itu agar didapatkan data yang Iebih objektifjuga diedarkan kuasioner.
Dari penelitian diperoleh kesesuaian antara kondisi yang dialami perusahaan saat ini dengan hasil penelitian, dimana pada saat ini perusahaan masih mengalami large negative cash iiow (question marks). Disamping itu ada beberapa kesamaan antara strategi yang sedang dijalankan dengan strategi yang dihasilkan.

Strategy is one of tool to achieve the company goal. In the tighter competition era, each company to be claimed to decide the right strategy, in orde ' to win the competition, at [east it can be stand firm so that the company is not closed. PT.
Bukit Asam is one of the companies which is to be claimed to stand tirm even if possible it can be developed, in competing with the other bricret, especially the company to be claimed to be fully self-government.
This research is done in order to know about the strategic position PT. Bukit Asam right now, and later examine and also decide the right strategies as a basic to strive for the self-government company. Form that is used in the instruction is growing and relative market share from BCG Growth-Share Matrix theory, Balanced Scorecard, and also AHP analyzes as a basic to decide the altemative strategy. ln this research, data is got from PT. Bukit Asam, the other similar company, and also institution or department which has the same field.
Beside that, in order to get more objective data, questioners are circulated. The research obtains the match between the conditions that is had by the company right now and the result of the research, where right now the company still has a large negative cash flow. Beside that, there is a similiarity between some strategies that are doing and strategies that are produced from the research, for instance, the company tries to maintain captive market, increase marketing and diversiication in non-bricret field."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T6515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Rivai
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T41096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Arie Sadewo
"ABSTRAK
Penelitian ini melakukan simulasi gangguan lepasnnya suplai daya yang diterima oleh PT Bukit Asam Unit Pertambangan Tanjung Enim sehingga terjadi gangguan beban lebih didalam sistem. Penelitian ini menggunakan metode pelepasan beban berdasarkan prioritas sehingga frekuensi sistem kembali kedalam rentang operasi frekuensi yang diijinkan. Terdapat dua skenario gangguan yang dilakukan pada yakni 1 terputusnya suplai yang diberikan oleh pembangkit listrik negara PLN sehingga sistem disuplai oleh 3 unit Generator dan 2 terputusnya suplai yang diberikan oleh PLN disertai hilangnya salah satu unit Generator. Diperoleh nilai frekuensi pada saat skenario 1 yaitu 48.74 Hz. Pada saat skenario 2 diperoleh nilai bervariasi akibat unit Generator yang ikut terputus bervariasi dari sistem yaitu, skenario 2 terputusnya PLN dengan Generator 1 sehingga frekuensi sistem 42,46 Hz,PLN dengan Generator 2 sebesar 42,46 Hz,serta PLN dengan Generator 3 sebesar 42,42 Hz.Dilakukan metode pelepasan beban sehingga didapat nilai frekuensi pada skenario 1 yaitu 49,8 Hz . Selain itu skenario 2 dengan terputusnya PLN dengan Generator 1 sebesar 50 Hz,PLN dengan Generator 2 sebesar 49,53 Hz,dan PLN dengan Generator 3 sebesar 49,51 Hz. Dengan melakukan simulasi gangguan beban lebih dengan penanggulangannya maka PT Bukit Asam Unit Pertambangan Tanjung Enim dapat memperoleh solusi apabila terjadi gangguan tersebut didalam sistem.

ABSTRAK
This study simulated the disruption of loss of power supply received by PT Bukit Asam Unit Pertambangan Tanjung Enim causing overload in system. This study uses a method of priority load release so that the frequency of the system back into the permitted operating frequency range. There are two interruption skenarios performed on 1 disconnection of supply supplied by state power plant PLN so that the system is supplied by 3 Generator units and 2 disconnection of supply provided by PLN accompanied by loss of one Generator unit. Obtained a frequency value at the time of skenario 1 is 48.74 Hz. At the time of skenario 2, the value varies due to the interrupted Generator unit varies from the system that is, the 2nd skenario of PLN interruption with Generator 1 so that the system frequency is 42.46 Hz, PLN with Generator 2 is 42.46 Hz, and PLN with Generator 3 is 42 , 42 Hz. Conducted the method of load release so that the frequency value obtained in skenario 1 is 49.8 Hz. Besides, skenario 2 with PLN breakdown with Generator 1 of 50 Hz, PLN with Generator 2 equal to 49,53 Hz, and PLN with Generator 3 equal to 49,51 Hz. By simulating more load disturbances with mitigation then PT Bukit Asam Unit Pertambangan Tanjung Enim can obtain solutions if it rsquo s happen on the system."
Lengkap +
2017
S68040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malikul Hadis Latif
"Unit Penambangan Batubara Tanjung Enim dari PT Tambang Batubara Bukit Asam memproduksi Batubara sebanyak 8,9 Juta ton per tahun (6,4 juta m³ /tahun) dan tanah penutup sebanyak 37,5 juta m³ /tahun. Dari jumlah tersebut sistem Bucket Wheel Excavator (BWE) hanya memproduksi batubara 2,7 juta ton/ tahun (2 juta m³ /tahun) dan tanah penutup 10.28 juta m³ /tahun), selebihnya adalah hasil produksi dari sistem Buldozer, Shovel, Loader dan Dump Truck yang dikerjakan oleh pihak ke 3 yaitu Subkontraktor I Perusahaan Jasa Penambangan.
Produktivitas dari BWE ini dirasakan rendah, karena pada musim penghujan BWE tidak dapat bekerja dengan efisien. Dibandingkan dengan pekerjaan yang disubkontrakkan kepada pihak ke 3, ongkos produksinya lebih tinggi, padahal seharusnya pekerjaan dengan menggunakan BWE yaitu alas yang dirancang khusus untuk pekerjaan penambangan seharusnya biayanya lebih rendah. Untuk itu dilakukan analisis untuk mencari kombinasi yang lebih baik dalam menggunakan peralatan penambangan untuk peningkatan perolehan batubara dan tanah penutup.
Pertama kali dilakukan pengumpulan data mengenai berbagai peralatan yang dapat dipakai untuk manambang batubara. Kemudian dilakukan perhitungan biaya produksi penambangan batubara dengan berbagai kombinasi alat produksi pada berbagai kondisi cuaca dan lapangan. Akhirnya diperoleh kombinasi peralatan yang mernbentuk biaya tolal terendah.
Dari hasil-hasil analisa diperoleh kombinasi I, II, III memberikan biaya yang terendah.

Tanjung Enim Coal Mining Unit of Bukit Asam Coal Mining Company mines coal in amount 8.9 million of tons per year (6.4 million m³ per year) and covering land in amount of 37.82 million m³ per year. From this total amount, the Bucket Wheel Excavator (BWE) system only produces 2.7 million of tons (2 million m³ per year) and the covering land in amount of 10.28 million m³ per year).
The productiveness of the BWE system is considered low, as the system could not work efficiently during the rainy season. The production cost of the BWE system is also higher than the works that are carried out by using shovel, bulldozer, loader and dump truck equipments and are subcontracted to a third party. The system of BWE, equipment designed specially for mining works, is supposed to cut down the mining costs. Therefore, an analysis is carried out to seek a better combination of using mining equipments and improving acquisition of coal and covering land amount in the mining activities.
First, data on various equipments used for coal and covering land mining should be collected. Then, there should be a calculation on production costs of the coal and covering land mining by using combination of production equipments in various weather and field condition. The found combination will lead to the lowest total cost.
The analysis resulted that combination I, II & III would show the lowest total cost.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Juniah
"Keberlanjutan lingkungan pertambangan menjadi isu utama pertambangan batubara secara terbuka, karena dampak yang ditimbulkannya terhadap nilai jasa lingkungan yaitu terjadinya deplesi sumberdaya alam dan hilangnya jasa lingkungan. Penelitian yang dilakukan di PTBA Tanjung Enim tahun 2011 ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen manfaat dan biaya atas hilang dan pulihnya nilai jasa lingkungan, dan air void tambang untuk menguji model umum extended NPV KLPBB yang dikaji. Penelitian ini merupakan exploratory research dengan model pengembangan extended net present value berdasarkan nilai jasa lingkungan, air void pada tambang batubara. Dengan memasukkan nilai jasa lingkungan, dan air void tambang untuk air baku ke dalam model manfaat dan biaya Munasinghe diperoleh nilai KLPBB (extendedNPVba) sebesar Rp 10.967.124.692.166,- atau 11 triliun rupiah dengan rasio manfaat biaya lebih besar 0,06 yang merupakan manfaat jasa lingkungan air void tambang untuk air baku sehingga dapat memperkecil nilai jasa lingkungan sebesar 6,5 triliun rupiah
Hasil ini menjawab hipotesis penelitian dimana nilai jasa lingkungan, air void tambang untuk air baku memberi manfaat lingkungan untuk keberlanjutan sumberdaya air, manfaat ekonomi langsung terhadap perusahaan tambang, dan masyarakat. Hasil validasi terhadap model umum extended NPV KLPBB di PT JBG menemukan kesamaan hasil dengan PTBA yaitu sama sama memberikan keberlanjutan bagi KLPBB.

Mining environmentally sustainability is a major issue in open coal mining because of its impact on the value of ecosystem services is the depletion of natural resources and the loss of environmental services. Research conducted on the Tanjung Enim PTBA in 2011 aims to identify the components of the benefits and costs of loss and recovery in the value of environmental services, and the mine void water to test the general model extended NPV KLPBB studied. This study is an exploratory research with the development of the model extended net present value based on the value of environmental services, mine voids water in the coal mine. By including the enviromental services value, mining void water as raw water into the extended NPV values ??obtained Munasinghe, the KLPBB value gained is Rp 10,967,124,692.,166 ,-, with higher ratio of cost and benefit as 0.04 as the environmental services value benefit of mining void water as raw water so it can decrease the environmental services value loss until 6.5 trilion rupiah.
These results answer the research hypothesis where the value of environmental services, the mine void water to raw water for the environmental benefits of sustainability of water resources, the direct economic benefits of the mining companies, and communities. The results validate the general model extended NPV KLPBB in PT JBG indicates similarity with PTBA the result is provided the sustainability for KLPBB.
"
Lengkap +
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Shebrina
"PT Bukit Asam Tbk., adalah perusahaan pertambangan batubara yang berlokasi di Tanjung Enim, salah satu area penambangan yaitu Banko Barat Pit 2. Pada area ini menerapkan sistem tambang terbuka yang dapat membentuk cekungan yang cukup besar. Sehingga menyebabkan air dapat terakumulasi di dalam cekungan tersebut dan bisa menghambat aktivitas penambangan. Air tersebut berasal dari air permukaan maupun air tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi hidrogeologi, analisis data curah hujan, dan perencanaan sistem penyaliran tambang yaitu saluran terbuka dengan asumsi lahan yang sudah bebas. Menggunakan metode analisis litologi, muka air tanah, metode Gumbel, dan perhitungan untuk menentukan dimensi saluran terbuka. Didapatkan Pada Pit 2 memiliki litologi berupa batubara, batupasir, batulempung dan batulanau. Berdasarkan sifat batuan terhadap air tanah, maka satuan batupasir dikategorikan sebagai akuifer, batulanau dan batulempung dikategorikan sebagai akuiklud. Dengan rata – rata nilai K pada satuan batupasir didapatkan nilai K pada akuifer 6.8 x 10-6 m/s. Pada Pit 2 memiliki ketinggian muka air tanah yaitu 22.97 m. Berdasarkan perhitungan infiltrasi atau potensi air tanah yang akan masuk kedalam tanah sebesar 254,306 m3 /bulan. Didapatkan curah hujan rencana periode 25 tahun menggunakan Metode Gumbel dengan data curah hujan 2013 – 2022 adalah 810.50 mm/bulan, intensitas hujan sebesar 69.7 mm/jam, dan debit air limpasan yaitu 50 m3 /detik dengan panjang saluran terbuka 1.717 km atau 1,717 meter dan dapat menampung volume 53,363 m3 . Lokasi saluran terbuka berada di selatan Pit 2 yang mengarah ke kolam pengendapan lumpur di timur Pit 2.

PT Bukit Asam Tbk., is a coal mining company located in Tanjung Enim, one of the mining areas, namely West Banko Pit 2. This area applies an open Pit mining system that can form a large enough basin. So that it causes water to accumulate in the basin and can interfere mining activities. The water comes from surface water and ground water. This research was conducted to determine hydrogeological conditions, analyze rainfall data, and mine dewatering system planning, namely ring canal with the assumption that the land is free. Using the lithological analysis method, groundwater table, Gumbel method, and calculations to determine the dimensions of the ring canal. In Pit 2 has a lithology in the form of coal, sandstone, claystone and siltstone. Based on the nature of the rock relative to groundwater, sandstone units are categorized as aquifer, siltstones and claystones are categorized as aquiclude. With an average K value in the sandstone unit, the K value in the aquifer is 6.8 x 10-6 m/s. In Pit 2 has a groundwater level of 22.97 m. Based on infiltration calculations or the potential for groundwater that will enter the soil is 254,306 m3 /month. The planned rainfall for a 25 year period using the Gumbel method with rainfall data for 2013 – 2022 is 810.50 mm/month, the rain intensity is 69,7 mm/hour, and the runoff water discharge is 50 m3 /second with an ring canal length of 1,717 km or 1,717 meters and can accommodate a volume of 53,363 m3 . The ring canal location is south of Pit 2 which leads to the settling pond east of Pit 2."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprian Een Saputra
"PT.X District MTBU merupakan salah satu kontraktor pertambangan batubara untuk customer PT.B. Untuk mendukung proses produksi agar tercapai target produksi yang dipercayakan oleh PT.B kepada PT.X dalam hal penggarapan lokasi penambangan batubara seluas 145 hektar, maka dibutuhkan pekerja (pengemudi dump truck) yang bertugas untuk mengangkut tanah/batu dan batubara dari daerah penggarapan (loading) ke lokasi penumpukkan (disposal) dengan menggunakan unit dump truck (DT). Agar proses produksi berjalan dengan aman, maka pengemudi dump truck harus berperilaku aman dalam melaksanakan pekerjaan agar tidak terjadi kecelakaan. Sering terulang dan tingginya angka kecelakaan DT karena perilaku tidak aman pengemudi DT di PT.X District MTBU Tahun 2007-Pebruari 2008 (LPI PT.X MTBU 2007-Pebruari 2008) merupakan alasan penulis untuk menjadikan masalah tersebut menjadi sebuah penelitian. Menurut Heinrich (1928) menyatakan bahwa dari 75.000 kasus kecelakaan kerja sekitar 88 % akibat perilaku tidak aman (unsafe act) pekerja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku aman.
Penelitian ini dilakukan di PT.X District MTBU dari tanggal 10 Maret-12 Juni 2008. Populasi penelitian adalah seluruh pengemudi DT (± 110 orang) dan sampel yang diambil sebanyak 80 orang. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan untuk pengambilandata yaitu kuesioner. Selain itu peneliti juga melakukan observasi lapangan untuk pengambilan data. Peneliti mencoba melakukan analisa univariat untuk menggambarkan variabel independen (umur, pendidikan, lama kerja, pelatihan K3, motivasi keselamatan, iklim K3, beban kerja, peranan kerja, pengembangan karir dan peran atasan) dan variabel dependen (perilaku aman). Selain itu peneliti juga melakukan analisa bivariat untuk melihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan uji statistik Chi-Square.
Dari hasil analisa univariat peneliti mendapatkan bahwa hampir semua responden berperilaku aman saat bekerja yaitu sebesar 92,5%, rata-rata responden berada pada kelompok umur lebih dari 40 tahun yaitu sebesar 43,75%, kebanyakan responden berpendidikan terakhir SMA yaitu sebesar 87,5%, sebagian besar memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun yaitu sebesar 70%, lebih dari 70% responden telah mendapatkan pelatihan K3 dalam kelompok baik yaitu sebesar 73,75%, umumnya responden memiliki motivasi keselamatan cukup baik terhadap pekerjaannya yaitu sebesar 53,75%, hampir semua responden menganggap iklim K3 di PT.X MTBU tinggi yaitu sebesar 88,75 %, rata-rata responden menganggap beban kerja mereka sudah sesuai yaitu sebesar 42,5 %, kebanyakan responden sudah memiliki peranan jelas sebagai pengemudi DT yaitu sebesar 76,25%, sebagian besar responden menganggap pengembangan karir di PT.X MTBU baik yaitu sebesar 71,25% dan rata-rata menganggap peran atasan mereka sudah baik sebesar 68,75%. Dari hasil analisa bivariat peneliti mendapatkan bahwa tidak ada hubungan antara umur, pendidikan, lama kerja, beban kerja dan pengembangan karir dengan perilaku aman. Ada hubungan antara pelatihan K3, motivasi keselamatan, iklim K3, peranan kerja dan peran atasan dengan perilaku aman. Oleh sebab itu, disarankan bagi perusahaan agar lebih memfokuskan lagi pada faktor pelatihan K3, motivasi keselamatan pekerja, iklim K3 perusahaan, peranan kerja dan peran atasan dalam mengembangkan perilaku aman para pekerja khusunya pengemudi DT."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>