Ditemukan 98472 dokumen yang sesuai dengan query
Danny Susanto
"Disertasi ini membahas representasi Islam di media massa Spanyol dipandang dari Cultural Studies. Tujuannya adalah untuk melihat apakah ideologi orientalis direproduksi, ditentang atau ditolak oleh media massa yang diteliti melalui strategi-strategi wacana yang dikembangkan. Selanjutnya, diteliti pula kondisi sosio historis yang melatar belakangi representasi Islam dalam media massa Spanyol. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metodologi semiotik dan analisis wacana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perang makna (struggle for meaning) di antara media-media massa yang diteliti dan bahwa berkat kemajuan dalam teknologi informasi dan demokratisasi wacana-wacana yang diproduksi yang berkaitan dengan Islam tidak selalu mencerminkan ideologi yang diusung oleh media massa. Wacana-wacana orientalis yang dijumpai dalam kasus Spanyol dipengaruhi juga oleh ideologi lainnya yang bahkan lebih dominan, yakni ideologi la Reconquista.
This dissertation discusses representation of Islam by Spanish media from Cultural Studies perspective. The goal is to see whether Orientalist ideology is reproduced, rejected or challenged through discourse strategies. Furthermore, socio historical background of the mass media representations of Islam in Spain is also examined. This qualitative research adopts semiotic and discourse analysis methodology. The results suggest that there is struggle for meaning in Spanish media's articles and that thanks to advances of information technology and democratization, discourses regarding Islam do not necessarily reflect media's ideology. Orientalist discourses found in the case of Spain is influenced also by other ideology which is even more dominant: la Reconquista ideology."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
D1390
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Averil Khalisha Paramesti
"Tesis ini meneliti bagaimana liputan media tentang krisis imigran di Italia dan Spanyol memengaruhi proses decision-making kebijakan penanganan imigran kedua negara tersebut. Tesis ini memiliki dua tujuan penelitian: (1) menjelaskan bagaimana media Italia dan Spanyol melakukan representasi diskursif aktor-aktor politik dalam krisis imigran di negara mereka dan (2) menelaah hubungan antara representasi aktor-aktor politik tersebut dan proses pengambilan keputusan (decision-making) kebijakan penanganan imigran di negaranya masing-masing. Menerapkan teori analisis wacana kritis sosiosemantik Theo van Leeuwen dan pendekatan konstruktivisme Alexander Wendt, publikasi daring dua surat kabar terbesar Italia (Corriere della Sera, La Repubblica) dan Spanyol (El País, El Mundo) antara tahun 2014 dan 2016 dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa representasi diskursif aktor-aktor politik dalam masing-masing surat kabar mencerminkan kecenderungan ideologis mereka, di mana pemberitaan cenderung menekankan perbedaan antara “kita” (Uni Eropa dan pemerintah) dan “mereka” (para pencari suaka) serta meniadakan kemanusiaan para pencari suaka. Kecenderungan ideologis dari representasi aktor-aktor politik keempat surat kabar itu sendiri merupakan cerminan bagaimana Italia dan Spanyol memandang krisis imigran Eropa sebagai ancaman terhadap identitas nasional mereka. Dengan bantuan media massa, Italia dan Spanyol melakukan sekuritisasi terhadap krisis imigran Eropa untuk “membujuk publik agar setuju” mengambil tindakan-tindakan yang tegas, ekstrem, dan terkadang melanggar hukum dalam menghadapi ketidakstabilan dan ketidakpastian krisis. Selain itu, dalam konteks integrasi Eropa, konflik “kita” versus “mereka” menjadi sebuah bukti akan kurangnya solidaritas di antara negara-negara anggota dan naiknya kepopuleran populisme serta nasionalisme individu, sehingga hal ini mengundang pertanyaan mengenai rapuhnya Uni Eropa sebagai proyek integrasi.
This thesis investigates how media coverage of the European refugee crisis in Italy and Spain influences policymakers’ decisions on how to deal with asylum seekers and refugees in both countries. Two research objectives are outlined as the foundation of the thesis: (1) to explain how political actors in the refugee crisis are represented in the Italian and Spanish press, and (2) to investigate the relationship between the political actors’ discursive representations and their countries’ immigration policy decision-making process. Online publications about the European refugee crisis from two mainstream news agencies in Italy (Corriere della Sera, La Repubblica) and Spain (El País, El Mundo) between 2014 and 2016 are analyzed using Theo van Leeuwen’s sociosemantic approach of critical discourse analysis and Alexander Wendt’s constructivist approach. The findings of the thesis reveal that each newspaper’s discursive representations of political actors are in accordance to their ideological tendencies, with the news emphasizing the divide between “us” (the European Union and the government) and “them” (asylum seekers) and erasing asylum seekers’ humanity. The ideological tendencies in the four newspapers’ representation of political actors reveal how Italy and Spain perceive the European refugee crisis as a danger to their national identity. With the help of mass media, Italy and Spain securitize the European refugee crisis in order to “persuade the public to consent” to take bold, radical, and sometimes law-breaking measures in dealing with the crisis’ instability and uncertainty. In addition, the “us” against “them” conflict in the context of European integration reflects a lack of cooperation among member states, as well as the rising appeal of populism and individual nationalism, creating concerns about the European Union’s viability as an integration project."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"The spreading of islam has changed the world civilization since its early presence. It can be seen from many islamic heritages that left in the centre of several islamic countries between sixth to nineteenth centuries, when islam, almost ruled the whole of the world. Spain was known as a country or city where islam achieved its golden age. Almost all of islamic heritages in Spain were kept as its original and alhambra was one of it. Alhambra was said as a legendary palace around eleventh century and it has a big influence both west and east poetry. Not only that, alhambra was said as a great palace ever in the world at that time and inspired several monument in the west later. It shows that islamic architecture brought several impacts to the west and this article tried to reveal several impacts from the existence of the last islamic heritage in Spain, which is no others, Alhambra. "
EDISMIKA 5:1 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Erlangga Ibrahim
Jakarta: PT Gramedia, 2016
297.09 ERL j
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Paska Lia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap representasi sosial yang dominan dan perubahan dari tahun ke tahun tentang disabilitas dalam pemberitaan di media Kompas.com dan Detik.com. Paradigma dalam penelitian ini adalah kritis dengan melihat tatanan bahasa dapat membangun ketidakseimbangan dan perbedaan kekuatan sosial. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode penelitian corpus-assisted discourse study (CADS). Metode ini merupakan gabungan dari corpus linguistic dan analisis wacana kritis yang memanfaatkan data digital sebagai bagian dari jurnalisme data dengan analisis menggunakan perangkat lunak, serta mengelaborasikannya dengan analisis wacana kritis. Objek penelitian ini yaitu pemberitaan di Kompas.com dan Detik.com sejak 2004 hingga awal 2023 dengan kata kunci pencarian utama "disabilitas", "difabel", "cacat", dan "tuna". Hasil penelitian mengungkap terdapat empat representasi sosial yang dominan dalam pemberitaan tentang disabilitas. Pertama, disabilitas dipandang sebagai kelompok yang membebankan masyarakat dan pemerintah, sehingga layak memperoleh bantuan. Kedua, perempuan disabilitas sebagai kelompok yang terdiskriminasi (menjadi korban). Ketiga, representasi disabilitas supercrip dalam konteks paling dominan pada pemberitaan bertema olahraga, pendidikan, dan seni. Keempat, representasi sosial anak-anak dengan disabilitas sebagai kelompok lemah. Dari aspek diakronik, belum ada perubahan dalam representasi sosial disabilitas. Namun stigmatisasi dan stereotip disabilitas secara repetitif diberitakan oleh media dari tahun ke tahun.
This research aims to unveil the dominant social representations and their evolution over the years regarding disabilities in the reporting of Kompas.com and Detik.com. The paradigm employed in this research is critical, as it investigates how language structures can foster social imbalances and power disparities. The study utilizes both quantitative and qualitative approaches, employing the corpus-assisted discourse study (CADS) research method. CADS is an amalgamation of corpus linguistics and critical discourse analysis, leveraging digital data as part of data journalism and analyzed through software, while also subjecting it to critical discourse analysis. The research focuses on the reporting on Kompas.com and Detik.com from 2004 to early 2023, using keywords like "disabilities," "differently-abled," "disabled," and "handicap." The research findings reveal four dominant social representations in the reporting on disabilities. First, disabilities are perceived as a burden on both society and the government, thereby justifying the need for assistance. Second, women with disabilities are portrayed as a discriminated group (victims). Third, the supercrip representation of disabilities prevails in reports related to sports, education, and arts. Fourth, there is a social representation of disabled children as a vulnerable group. From a diachronic perspective, there have been no changes in the social representation of disabilities. However, media consistently reports stigmatization and perpetuates stereotypes of disabilities year after year."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anindita Ayu Pradipta Yudah
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas representasi transgender dan transeksual dalam pemberitaan di media massa. Subyek penelitian adalah artikel berita dalam media massa Pos Kota berupa media cetak dan online selama tahun 2012-2013. Dalam menganalisis representasi berita digunakan metode kualitatif yaitu analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis yang digunakan dalam skripsi ini mengacu pada Michel Foucault karena dalam skripsi ini juga menggunakan pemikiran Michel Foucault mengenai kekuasaan dan seksualitas. Hasil penelitian menemukan bahwa dalam representasi transgender dan transeksual dalam pemberitaan memiliki unsur transphobia yaitu ketakutan terhadap transgender dan transeksual, mengandung prasangka dan streotipe serta menampilkan adanya tindakan hate crime terhadap transgender dan transeksual. Hal ini dikarenakan adanya kekuasaan berupa konstruksi sosial yang mengkotak-kotakkan individu berdasar dua jenis kelamin sehingga transgender dan transeksual yang memiliki kepanjangan wanita pria dianggap sebagai individu yang sakit karena tidak berkonformitas sesuai jenis kelamin lahiriah.
ABSTRACTThis undergraduate thesis discusses the representation of transgender and transsexual over the mass media which is Pos Kota, both printed and online version of the news from 2012 to 2013. News articles of Pos Kota mass media through the years of 2012 and 2013 are the research subjects. This research uses qualitative method, which is discourse analysis, to analyze the news representation. Such method, refer to Michel Foucault as this undergraduate thesis also uses Michel Foucault theory about power and sexuality. The research found that transgender and transsexual news comprise transphobia in its content, containing prejudice and stereotype, as well as showing hate crime towards transgender and transsexual. That could happened by the cause of the power that classify person particularly based on their sex orientation so the transgender and transsexual who is different than those two sex (men and women) considered as an diseased individual, for not adjusting themselves to their natural sex orientation."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55528
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tubagus Ryan Aronda
"Media massa merupakan alat komunikasi massa yang dapat mengkonstruksi realitas dalam masyarakat. Akan tetapi media massa cenderung bias dalam memberitakan suatu berita kejahatan, terutama pemberitaan tentang perempuan pelaku kejahatan. Penulisan ini menggunakan data skunder yang berasal dari penelitian-penelitian terdahulu, untuk melihat representasi perempuan pelaku kejahatan dimedia massa dan menganalisis bagaimana konstruksi yang dibangun media massa terhadap perempuan pelaku kejahatan. Hasil dari analisis tersebut adalah perempuan pelaku cenderung direpresentasikan dan dikonstruksikan negatif oleh media massa, sehingga membangun realitas palsu dan mempertegas stereotypes terhadap relasi kuasa yang tidak seimbang di masyarakat.
Mass media is a tool which can construct reality in society. But mass media is biased in reporting a crime news, especially news about women offenders. This paper using secondary data who derived from previous studies, to see the representation of women offenders and analyze how the mass media construction about women offenders in mass media. The results of the analysis are female offenders tend to be represented and negative constructed by the media, so as to build a false reality and reinforced stereotypes against unbalanced power relations in society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
TA-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rumaisya Nur Ramadhania
"Pada 13 Mei 2018, tiga gereja di Surabaya menjadi sasaran dari serangkaian pemboman. Media massa di Indonesia dengan cepat menyerbu tempat kejadian untuk menghimpun informasi sebanyak dan seakurat mungkin untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peristiwa yang tragis tersebut. Di lain sisi, terorisme merupakan peristiwa dengan nilai berita yang tinggi atas sifatnya yang penuh kontroversi dan tidak lazim. Sebagai konsekuensinya, hal ini justru menjauhkan media massa dari berita terorisme yang representatif terhadap realitas terorisme. Penelitian ini dilakukan dengan analisis wacana terhadap enam artikel berita yang diunggah oleh Kompas.com pada 13 hingga 19 Mei 2018. Hasil penelitian ini menemukan bahwa berita pemboman gereja di Surabaya pada tahun 2018 oleh Kompas.com memiliki tiga permasalahan representasi, yaitu dramatisasi lokasi dan situasi terdampak, ketiadaan sensitivitas terhadap korban, perpetuasi stereotip terhadap individu atau kelompok tertentu. Berita terorisme yang tidak representatif ini dapat memicu ketakutan yang tidak rasional akan terorisme atau fear of terrorism. Dengan teori newsmaking criminology, penelitian ini mendekonstruksi permasalahan, implikasi dari permasalahan, dan area perbaikan untuk representasi terorisme oleh Kompas.com.
On May 13, 2018, three churches in Surabaya were targeted in a series of bombings. The mass media in Indonesia quickly swarmed the crime scenes, gathering information as much and as accurately as possible to raise public awareness of the tragic events. On the other hand, terrorism is an event with high news value due to its controversial and unusual nature. As a consequence, this distances mass media from the coverage of terrorism that is representative of the reality of terrorism. This research conducted discourse analysis on six news articles uploaded by Kompas.com from May 13 to 19, 2018. The findings revealed that the coverage of the church bombings in Surabaya in 2018 by Kompas.com exhibits three representational issues, namely the dramatization of impacted locations and situations, the absence of sensitivity towards victims, and the perpetuation of stereotypes against specific individuals or groups. Non-representative terrorism news can trigger irrational fear of terrorism. Employing newsmaking criminology, this research deconstructed the issues, implications, and areas for improvement in the representation of terrorism by Kompas.com."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Andriyani Putri Pertiwi
"Artikel ini memuat tentang penelitian mengenai representasi perempuan Indonesia dalam majalah Intisari periode 1970-1980 di tengah upaya pembentukan citra ideal perempuan Indonesia pada masa awal Orde Baru. Pembentukan citra tersebut mengikutsertakan perempuan dalam meningkatkan stabilitas nasional dengan mengarahkan mereka ke lingkup domestik melalui organisasi yang berfokus pada bidang keluarga seperti Dharma Wanita dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pembentukan ini mengidealisasikan tugas perempuan untuk menjalankan peran ganda dalam lingkup keluarga yakni sebagai pendamping suami serta ibu yang mengayomi anak-anaknya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan studi kasus majalah Intisari sebagai majalah edukasi bulanan yang memuat berita tentang ilmu pengetahuan serta gaya hidup, termasuk berita tentang isu-isu perempuan.Sumber yang digunakan meliputi surat kabar sezaman seperti majalah Intisari, Harian Rakjat (sebagai rujukan era Orde Lama) dan Berita Yudha (sebagai rujukan era Orde Baru) serta buku-buku bertemakan pers Indonesia dan perempuan pada era Orde Baru yang diperoleh dari Perpustakaan Nasional dan koleksi pribadi. Hasil penelitian ini memuat perbedaan representasi citra perempuan Indonesia antara majalah Intisari dengan konsep pembentukan citra ideal perempuan Indonesia di masa awal Orde Baru (1970-1980).
This article discusses the research about the representation of Indonesian women in Intisari magazine for the period 1970-1980 in the midst of efforts to form the ideal image of Indonesian women during the early New Order era. The formation of this image involves women in enhancing national stability by directing them to the domestic sphere through organizations that focus on the family sector such as Dharma Wanita and Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). This formation idealizes the duty of women to carry out dual roles within the family sphere, namely as companions to their husbands and mothers who nurture their children. This research uses the historical method with a case study of Intisari as a monthly educational magazine that containtotopicsc about science and lifestyle, including topics about women’s issues. The sources of this research include contemporary newspapers such as Intisari magazine, Harian Rakjat (as a reference for the Old Order era), and Berita Yudha (as a reference for the New Order era) as well as books on the theme of the Indonesian press and women in the New Order era obtained from the National Library and personal collections. personal. The result of this study contains the differences of the image representation of Indonesian women between Intisari magazine and the concept of forming the ideal image of Indonesian women in the early New Order era (1970-1980)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Masayu Revi Triputri
"Demonstrasi tolak UU Cipta Kerja menjadi sorotan utama dalam pemberitaan media massa pada bulan Oktober 2020. Pelaksanaan demonstrasi tolak UU Cipta Kerja diperlihatkan melalui visualisasi dinamika kekerasan dan konflik dalam pemberitaan media massa sehingga memunculkan cara pandang yang negatif terhadap pelaksanaan demonstrasi tersebut. Dalam protest paradigm hal ini dijelaskan sebagai pola liputan media yang berfokus untuk menyoroti konteks-konteks di luar dari isu utama dari pelaksanaan demonstrasi. Adapun lebih lanjut dalam perspektif kriminologi visual, representasi visual terhadap pelaksanaan demonstrasi mengindikasikan visualitas untuk menutupi kekerasan oleh negara yang dalam konteks ini adalah kekerasan yang dilakukan oleh polisi sebagai aparat pengendalian resmi negara. Untuk menganalisis konteks tersebut, penulis melakukan analisis visual kualitatif terhadap data-data visual yang dikumpulkan dari pemberitaan-pemberitaan terhadap demonstrasi tolak UU Cipta Kerja selama bulan Oktober 2020 sebanyak 142 data visual beserta caption yang tertera di bawah gambar. Lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa representasi visual terhadap pelaksanaan demonstrasi memperlihatkan tindakan melanggar hukum dan penyimpangan dalam visualitas demonstran dan disisi lain dapat menutupi bentuk-bentuk kekerasan yang dilakukan oleh polisi sebagai aparat pengendalian resmi. Pelaksanaan demonstrasi pun kemudian melekat dengan citra negatif dan dinilai sebagai tindakan yang sia-sia.
Demonstrations against UU Cipta Kerja became the main focus in the mass media coverage in October 2020. The demonstration against UU Cipta Kerja was shown through visualizing the dynamics of violence and conflict in mass media reporting, giving rise to a negative perspective on the implementation of the demonstration. In the protest paradigm this is explained as a pattern of media coverage that focuses on highlighting contexts outside of the main issue of conducting demonstrations. Furthermore, in the perspective of visual criminology, the visual representation of the implementation of the demonstration indicates visuality to cover up violence by the state which in this context is violence perpetrated by the police as the official state control apparatus. To analyze this context, the author conducted a qualitative visual analysis of the visual data collected from reports on demonstrations against UU Cipta Kerja during October 2020 around 142 visual data alongside caption that is included below. It can further be concluded that the visual representation of the demonstration shows unlawful acts and deviations in visuality of demonstrators and on the other hand can cover up the forms of violence carried out by the police as an official controlling apparatus. The demonstration was then attached to a negative image and was judged as a futile act."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library