Ditemukan 76866 dokumen yang sesuai dengan query
Rustam Effendi
"
ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi adanya kecenderungan pemerintah untuk melakukan stabilisasi harga minyak goreng dalam rangka membantu masyarakat miskin melalui instrument pajak berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP). Pemberian subsidi dalam bentuk pajak tidak hanya dinikmati oleh masyarakat miskin saja tetapi juga dinikmati oleh masyarakat kaya yang tentu memiliki pengeluaran yang lebih besar untuk konsumsi minyak goreng. Hal ini membuat pro kontra di masyarakat. Penelitian ini menghitung dampak tersebut dengan menggunakan pengganda output dan pengganda pendapatan. Pengganda output dan pengganda pendapatan didapatkan melalui perhitungan Ma (accounting multiplier) dari SNSE 2008. Hasil perhitungan menunjukkan bahwasanya baik subsidi pajak berupa PPN DTP maupun dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai berdampak positif terhadap peningkatan output dengan besaran yang hampir sama dan meningkatan pendapatan rumah tangga. Dari sisi peningkatan output perekonomian, subsidi pajak berupa PPN DTP lebih baik dibandingkan bantuan langsung tunai. Namun dari sisi peningkatan pendapatan masyarakat dan ketepatan sasaran penerima subsidi, subsidi dalam bentuk BLT jauh lebih baik dibandingkan dengan subsidi pajak. Tujuan intervensi pemerintah adalah membantu masyarakat miskin dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya berupa minyak goreng, sehingga yang menjadi dasar pertimbangan utama adalah ketepatan sasaran dan peningkatan pendapatan rumah tangga yang lebih besar. Dengan demikian, subsidi dalam bentuk bantuan langsung tunai dapat dinyatakan lebih baik dibandingkan subsidi pajak berupa PPN DTP.
ABSTRACTThe background of this research is government?s policy to help the poor by giving tax subsidy in the form of Value Added Tax paid by government at the time of the price of cooking oil arises. This subsidy is not only enjoyed by the poor but also the rich who have more expenditure in cooking oil. This fact made a debate in the society. This research calculates the impact of tax subsidy to several short-run economic indicators, which are: output, employment, and income distribution. In order to achieve the objectives of this research, economic tools are applied i.e.: ouput multiplier and employment multiplier. Output multiplier and employment multiplier are calculated based on Ma (accounting multiplier) of the SNSE 2008. The result shows that both tax subsidy and cash transfer have significant influences to output and employment. On the part of output, the calculation indicates the tax subsidy is better than cash transfer. On the contrary, in the side of increasing in household income and appropriate targeted, the cash transfer is better. Since the objective of government intervention is to help the poor to fulfill their need of cooking oil, thus the foremost concern is appropriate targeted and income incremental. Accordingly, we conclude that cash transfer is better than tax subsidy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T32697
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Riansa Setya Putra
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas implementasi kebijakan PPN Ditanggung Pemerintah atas penyerahan minyak goreng kemasan sederhana di dalam negeri. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menggambarkan mekanisme implementasi bahwa PPN Ditanggung Pemerintah atas penyerahan minyak goreng kemasan sederhana terlaksana dengan kurang baik. Hal tersebut dikarenakan adanya hambatan berupa kurang sosialisasi kepada masyarakat dan terdapat kecurangan-kecurangan yang dapat merugikan keuangan negara.
ABSTRACTThis thesis discusses the implementation of Government policy on submission of VAT Borne vegetable oil packaging simple Within the country. This research is qualitative research descriptive. This research result describe mechanism implementation that vat borne government on cession cooking oil packaging simple done with less Well. It is because of the barriers in the form of less socialization to the public and there are cheating that can be caused financial loss to the state."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Nadhif Zulfa Agustina
"Studi ini menganalisis dampak reformasi Pajak Penghasilan badan (PPh badan) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap perekonomian Indonesia dengan menggunakan model Computable General Equilibrium (CGE). Hasil simulasi menunjukkan bahwa penurunan tarif PPh badan dan kenaikan tarif PPN secara bersamaan meningkatkan konsumsi pemerintah dan investasi tetapi menurunkan konsumsi swasta, PDB, dan pendapatan di semua kelompok rumah tangga dengan penurunan terbesar di kelompok rumah tangga perdesaan. Sektor yang mengalami peningkatan output terbesar antara lain sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, sektor jasa pendidikan, dan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial
This study analyzes the impact of Corporate Income Tax and VAT reforms on the Indonesian economy using the Computable General Equilibrium (CGE) model. The simulation results showed that a decrease in the Corporate Income Tax rate and an increase in the VAT rate simultaneously increased government consumption and investment but decreased private consumption, GDP, and incomes in all household groups with the largest decline in the rural household group. The sectors that experienced the greatest increase in output included the government administration, defense, and compulsory social security sectors, the education service sector, and the health services and social activities sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hersanto Suryo Raharjo
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi saat ini dimana Indonesia merupakan pengekspor batubara terbesar kedua setelah Australia. Padahal di sisi lain, Indonesia bukanlah pemilik cadangan batubara terbesar dan diperkirakan kebutuhan batubara untuk keperluan domestik akan meningkat di masa mendatang. Untuk itu diperlukan kebijakan untuk menahan laju ekspor batubara.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak kebijakan pengenaan bea keluar batubara terhadap sektor produksi, faktor produksi dan distribusi pendapatan rumah tangga. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian menggunakan analisis Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) tahun 2008 sebagai kerangka kerja dan kerangka analisis. Untuk menghitung dampak tersebut penulis menggunakan multiplier analysis.
Hasil perhitungan dan analisis menunjukkan bahwa pengenaan bea keluar pada sektor pertambangan batubara akan memberikan peningkatan pendapatan sektor produksi, faktor produksi dan institusi rumah tangga.
This research is conducted based on current condition of Indonesia as the second largest coal exporter, next to Australia. While on the other hand, Indonesia does not own the largest coal reserve and at the same time prediction of domestic needs shows the rise in the future. Therefore the policy to restrain coal export is necessary.The objective of this study is to find out the impact of imposing coal export tax to the production sector, production factor, as well as distribution of household income. In order to achieve these objectives, the 2008 Social Accounting Matrix analysis is applied as the analytical framework. To calculate these impacts, multiplier analysis is implemented in this study.Result of calculation as well as analysis show that imposition of export tax on coal mining sector will triger the rise on the income in production sector, improve the income in production factor and eventually improve the household income."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T32127
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Lisnawati
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T27381
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Surya Adi Putra
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan emisi gas rumah kaca terbesar di dunia yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Untuk mengurangi emisi dan mencapai target net zero emission pada tahun 2060, Indonesia mendorong penggunaan kendaraan listrik. Namun, penjualan mobil listrik berbasis baterai masih rendah. Untuk meningkatkan penjualan mobil listrik, Pemerintah memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) di samping insentif fiskal dan nonfiskal lainnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kebijakan insentif PPN DTP terhadap penjualan mobil listrik di Indonesia. Metode yang digunakan adalah Difference-in-Differences (DID) dan Propensity Score Matching (PSM) dengan data penjualan mobil listrik bulanan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Januari 2022 hingga September 2024. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan insentif PPN DTP sejak April 2023 berpengaruh positif signifikan terhadap penjualan mobil listrik. Faktor-faktor lain seperti first-mover advantage, event promosi, harga, merek, dan spesifikasi mobil juga berpengaruh terhadap penjualan.
Indonesia is one of the world's largest emitters of greenhouse gases, contributing significantly to global warming. To reduce emissions and achieve its net zero emission target by 2060, Indonesia is promoting the use of electric vehicles. However, sales of battery electric vehicles (BEVs) remain low. To boost BEV sales, the government has implemented a Value Added Tax Incentive Borne by the Government (PPN DTP) policy, in addition to other fiscal and non-fiscal incentives. This study analyzes the impact of the PPN DTP incentive on BEV sales in Indonesia. Using a Difference-in-Differences (DID) approach combined with Propensity Score Matching (PSM), the study analyzes monthly BEV sales data from the Indonesian Automotive Industry Association (Gaikindo) from January 2022 to September 2024. The findings reveal that the implementation of the PPN DTP incentive since April 2023 has had a significant positive effect on BEV sales. Furthermore, the study identifies other factors influencing BEV sales, including first-mover advantage, promotional events, price, brand, and vehicle specifications. This research provides valuable insights for policymakers seeking to promote EV adoption and support Indonesia's transition towards a more sustainable transportation sector."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Lestari Kurniawati
"
ABSTRAKPemerintah membuat kebijakan penurunan subsidi BBM karena subsidi BBM telah menjadi beban berat bagi APBN, dinilai tidak tepat sasaran, dan merusak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan penurunan subsidi BBM dengan pemberian kompensasi berupa cash transfer dan non-cash transfer terhadap perekonomian, distribusi pendapatan rumah tangga, dan tingkat emisi CO2. Penelitian ini menggunakan SNSE Indonesia tahun 2008 sebagai alat analisisnya. Hasil simulasi penelitian menunjukkan bahwa kebijakan penurunan subsidi BBM dengan kompensasi berupa pemberian cash transfer berdampak lebih baik terhadap perbaikan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan rumah tangga Indonesia dibanding dengan kompensasi non-cash transfer. Sedangkan hasil simulasi kebijakan penurunan subsidi BBM dengan kompensasi non-cash transfer menunjukkan bahwa kompensasi yang dialokasikan pada sektor yang terkait langsung dengan produk BBM bersubsidi (sektor angkutan darat) berdampak lebih baik dibanding pengalokasian pada sektor yang tidak terkait langsung dengan produk BBM bersubsidi (sektor konstruksi), baik dalam nilai perubahan PDB, total pendapatan rumah tangga, maupun perbaikan ketimpangan distribusi pendapatan rumah tangga. Namun alokasi kompensasi pada sektor angkutan darat berdampak pada peningkatan jumlah emisi CO2. Sementara itu, jika dilakukan kebijakan penurunan subsidi BBM satu jenis tertentu dengan tetap memberikan subsidi untuk dua jenis BBM lainnya, maka penurunan subsidi BBM jenis solar dinilai lebih efektif untuk menurunkan tingkat emisi CO2 dan menurunkan angka ketimpangan distribusi pendapatan.
ABSTRACTFuel subsidides create a heavy burden for state budget, not effective as poor social protection and creating environmental problem. Fuel subsidies which are not well targeted tend to widen income distribution gap. This study aims to analyze the impact of fuel subsidies removal and cash transfer policies to Indonesian economy, household income distribution, and the level of CO2 emission. This study using Social Accounting Matrix Indonesia for the year of 2008 as a tool of analysis. As the results, fuel subsidy removal decreases income distribution inequality and GDP. Overall, fuel subsidy removal decreases CO2 emission, except for fuel compensation allocated in land transportation which increases the CO2 emission. This study also found that cash transfer as compensation gives better effect to the household income distribution compared with non-cash transfer compensation. Another finding was that subsidy removal with sector targeted policy gives better impact for the sector which had direct relation to the fuel subsidy sector than the sector indirect related. This study also identifies that the impact of the certain types of fuel subsidy removal differ each other. The subsidy removal for diesel affects on decreases of income distribution inequality and CO2 emission better than gasoline and kerosene subsidy removal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35721;T35721
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ahmad Rivai Febriantono
"Penelitian ini membahas dampak belanja Pemerintah pada infrastruktur perkeretaaapian pada periode 2009-2012 khususnya sektor konstruksi-perkeretaapian terhadap PDB (output), faktor produksi, rumah tangga, dan sektor produksi. Penelitian ini menggunakan analisis social accounting matrix dengan pendekatan alat analisis accounting multiplier dan analisis jalur struktural. Penelitian dimulai dengan mendisagregasi sektor konstruksi menjadi konstruksi perkeretaapian dan konstruksi bukan perkeretaapian. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dampak belanja infrastruktur atau konstruksi perkeretaaapian memberikan peningkatan pada PDB, faktor produksi, rumah-tangga dan sektor produksi lain. Analisis jalur struktural menunjukkan bahwa rumah-tangga penerima efek pengganda terbesar adalah golongan atas di kota. Sedangkan penerima efek pengganda terkecil adalah buruh tani yang menerima pengaruh hanya dari Tenaga Produksi, Operator Alat Angkutan, Manual dan Buruh Kasar di desa.
This study discusses the impact of government spending on railways infrastructure in the period 2009-2012, especially the railways construction sector to GDP (output), the factors of production, households, and the production sector. This study uses the output multiplier and structural path analysis within SAM method. The study began with the construction sector disaggregation into the railways construction and non-railway construction. The results show that the impact of railways infrastructure or construction expenditures provides an increase in GDP, use of production factors, households income, and ouput of other production sectors. SPA performed indicates that the highest multiplier effect to household is the high class in town. The lowest one is agricultural laborers who receive the influence from the use of Production Workers, Transport Operators, Manual and Unskilled Workers in the village."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42256
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Luthfiana Rahma
"Seiring dengan meningkatnya intensitas dampak negatif dari perubahan iklim, berbagai negara telah melakukan usaha untuk mengurangi emisi karbondioksida. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan melakukan kebijakan pajak karbon dalam perekonomian. Studi ini menganalisis potensi dampak penerapan pajak karbon pada penggunaan bahan bakar energi terhadap kenaikan harga dalam setiap sektor ekonomi di Indonesia. Studi ini juga menganalisis distribusi dampak kenaikan indeks biaya hidup untuk kelompok rumah tangga di masing-masing desil. Analisis pada studi ini dilakukan dengan mengembangkan Indonesian Energy Social Accounting Matrix 2015 dan matriks pengganda harga pada simulasi. Hasil dari studi ini menunjukkan dampak pajak karbon lebih merugikan rumah tangga perkotaan dibandingkan pedesaan. Selain itu, pajak karbon ditemukan bersifat regresif dengan regresivitas di perkotaan yang lebih kuat. Dari semua sektor dalam perekonomian, kenaikan harga terbesar akibat penerapan pajak karbon dialami oleh sektor listrik. Maka dari itu, penerapan kebijakan pajak karbon harus dipertimbangkan secara matang dan disertai dengan kebijakan komplemen untuk mencegah dampak regresivitas yang muncul.
Along with the increasing intensity of the negative impacts from climate change phenomenon, many countries have their best efforts to reduce their carbondioxide emissions. One of the efforts is by implementing carbon tax in the economy. This study analyzed the potential impact from the implementation of carbon tax in fuel usage on sectoral price changes in Indonesia. It also investigated the distributional impacts of households living expenses. The analysis in the study developed the Indonesian Energy Social Accounting Matrix 2015 as well as price multiplier matrix in the simulations. The results of this study showed that the impact of carbon tax was found more detrimental to urban households than rural households. In addition, carbon tax was found to be regressive with stronger regressivity in urban households. Of all production sectors, the carbon tax had the most substantial impact on electricity sector. Therefore, the carbon tax policy should be carefully considered before its implementation and accompanied by complementary policies to prevent the negative impacts of regressivity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ade Indrawan Ali Rifai
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pembangunan sektor pertanian tanaman pangan dalam meningkatkan PDB dan output, dan dalmam memperbaiki distribusi pendapatan. Analisis menggunakan model Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE). Untuk menghitung dampak tersebut penulis menggunakan pengganda SNSE, pengganda dekomposisi, Analisis Jalur Struktural, dan koefisien Gini. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa sektor pertanian tanaman pangan memiliki kontribusi terhadap penciptaan nilai tambah dan peningkatan pendapatan rumah tangga paling tinggi dibandingkan dennen sektor lainnya. Kemudian, peranan pengeluaran pemerintah di sektor pertanian tanaman pangan terlihat mampu meningkatkan PDB dan output bruto seria dapat memperbaiki distribusi pendapatan. Secara umum kebijakan peningkatan produksi tanaman pangan merupakan kebijakan yang mampu meningkatkan PDB dan pendapatan sektor pertanian tanaman pangan paling baik dibanding kebijakan lainnya
The objective of the research is to analyze the impact of food crops sector development toward the improvement of National GDP and Output, and the improvement of income distribution. The Analysis uses Social Accounting Matrix (SAM) model. In order to accomplish the objective of this research, four tools areused i.e.: accounting multiplier, decomposition multiplier, structural path analysis (SPA), and gini coefficient. The result shows that food crops sector has contributed toward the improvement of National GDP and Output, and the improvement of income distribution. Moreover, government expenditure in foodcrops sector is able to improve National GDP and Output, and to improve income distribution. Generally, increasing production in food crops is the most effective policy to improve National GDP and to improve output in food crops sector."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library