Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196997 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hernida Dwi Lestari
"ABSTRAK
Harga diri adalah evaluasi individu terhadap dirinya sendiri secara positif atau negatif (Santrock, 2003). Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran pengaruh terapi generalis dan suportif terhadap harga diri rendah pada remaja laki-laki di Panti Sosial Asuhan Anak di Jakarta. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah “ Quasi Experimental Pre-Post Test with “ Control Group”melibatkan remajausia 13 – 20 tahun di 2 panti asuhan berjumlah 34 orang (34 orang kelompok intervensidan 34 orang kelompok kontrol) yang dipilih dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh harga diri remaja laki-laki setelah mendapatkan terapi generalis dan suportif dengan kelompok yang mendapatkan terapi generalis (P value>0.05). Penelitian ini merekomendasikan perlunya terapi generalis pada remaja laki-laki yang mengalami harga diri rendah sebelum dilakukan terapi suportif untuk meningkatkan harga diri remaja.

ABSTRACT
Self-esteemis the evaluation ofthe individual againsthimselfin a positiveornegative(Santrock, 2003). This studyaims toget apicture ofthe influence ofgeneralistandsupportivetherapyforlow self esteeminmen adolescentinSocial TherapeuticChildCareinJakarta. The purpose of this study aims to determine the effect of generalists and supportive therapy for adolescent self esteem in Jakarta. Design use quasi experimental pre test and post test with control group involved 34 adolescents age 13 – 20 years in two orphanages (34 intervention group and 34 control person) selected by purposive sampling. The results showed there was nodifference in the effect of self-esteem of teenage boy safter getting generalists and supportive therapy group who received treatment with generalists (P-value>0.05). The study recommends the need for generalists therapy in adolescent males who have low self-esteem prior to supportive therapy for adolescent self-esteem."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurjanah
"Tujuan penelitian ini adalah mendapat gambaran pengaruh terapi generalis dan latihan keterampilan sosial terhadap pencapaian identitas diri remaja panti asuhan di kabupaten Banyumas. Penelitian desain quasi experimental with pre-post test control group melibatkan remaja usia 12-20 tahun di 3 panti asuhan berjumlah 60 orang (30 orang kelompok intervensi dan 30 orang kontrol) yang dipilih dengan purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan identitas diri remaja meningkat sebanyak 5,13 poin (p value < 0,05) pada kelompok intervensi setelah mendapatkan terapi generalis dan latihan keterampilan sosial. Penelitian ini merekomendasikan perlunya terapi generalis dan latihan keterampilan sosial pada remaja untuk meningkatkan pencapaian identitas diri remaja.

The purpose of this study was identify of the influence of generalists therapy and social skills training on orphanage adolescent identity achievement in Banyumas. Quasi-experimental research design with pre-post test control group involved 60 adolescents ages 12-20 years in three orphanages (30 intervention group and 30 control persons) selected by purposive sampling.
Results showed self-identity adolescents increased by 5.13 points (p value <0.05) in the intervention group after given a generalist therapy and social skills training. This study recommends the need for generalists therapy and social skills training on adolescents to improve adolescent identity achievement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Rahayu
"Prodroma early psychosis merupakan perubahan-perubahan sebelum mengalami psikotik yang banyak terjadi pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga terhadap prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri remaja di panti asuhan. Desain penelitian ini quasi eksperimental pre-post test with control group dengan sampel 77 remaja yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, 38 remaja mendapatkan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga dan 39 remaja mendapatkan tindakan keperawatan ners. Uji analisisnya menggunakan ANNOVA Repeated Measure dan Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan pemberian tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga menurunkan gejala prodroma early psychosis dan ansietas serta meningkatkan harga diri remaja secara bermakna p value < 0,05 . Prodroma early psychosis berhubungan dengan ansietas dan harga diri p value < 0,05 . Terapi kognitif dan terapi psikoedukasi keluarga direkomendasikan pada remaja panti asuhan yang mengalami prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri rendah.

Prodroma early psychosis is the changes before psychotic occurs in adolescents. This study aims to determine the effect of nursing actions ners, cognitive therapy and family psychoeducation towards prodroma early psychosis, anxiety and Self esteem and of adolescents in orphanages. The research design was quasi experimental pre post test with control group with 77 adolescent samples selected using purposive sampling technique, 38 adolescents got nursing action ners, cognitive therapy and family psychoeducation and 39 adolescent got nursing action ners. Test analysis using ANNOVA Repeated Measure and Independent t test. The results showed that nursing care, cognitive therapy and family psychoeducation decreased prodroma early psychosis and anxiety symptoms as well as increased adolescent self esteem significantly p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madepan Mulia
"Peningkatan angka kriminalitas perlu mendapatkan perhatian, terutama terkaitpenyalahgunaan NAPZA. Di Indonesia, jumlah pengguna NAPZA yang berada dilapas diperkirakan hampir mencapai 40 dari keseluruhan narapidana. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapikognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap penggunaan NAPZA,ansietas dan harga diri narapidana remaja di lapas narkotika. Desain penelitian iniquasi eksperimental pre-post test with control group. Kelompok intervensi 1diberikan tindakan keperawatan ners serta kelompok intervensi 2 diberikantindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasikeluarga dengan jumlah sampel masing-masing kelompok adalah 31 orang.Instrumen yang digunakan adalah Drug Abuse Screening Test-20 DAST-20 ,Hamilton Anxiety Rating Scale HAM-A dan Rosenberg Self Esteem Scale RSES . Uji analisis yang digunakan adalah uji repeated ANOVA, independent ttestdan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tindakan keperawatan ners,terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga menurunkan ansietas danmeningkatkan harga diri secara bermakna p value < 0,05 lebih besar daripadasetelah mendapatkan tindakan keperawatan ners, penggunaan NAPZAmempunyai hubungan yang lemah secara bermakna p value < 0,05 denganansietas dan harga diri, dan pola asuh berhubungan secara bermakna p value.

Increasing the crime rate needs to get attention, especially related to drug abuse.In Indonesia, the number of drug users in prisons is estimated to be almost 40 ofall inmates. This study aims to determine the effect of nursing actions ners,behavioral cognitive therapy and family psychoeducation therapy against druguse, anxiety and pride of juvenile inmates in prison narcotics. The study designwas quasi experimental pre post test with control group. The intervention group 1was given nursing action ners as well as the intervention group 2 were givennursing actions ners, behavioral cognitive therapy and family psychoeducationtherapy with the number of samples each group was 31 people. The instrumentsused are Drug Abuse Screening Test 20 DAST 20 , Hamilton Anxiety RatingScale HAM A and Rosenberg Self Esteem Scale RSES . The analysis test usedis repeated ANOVA test, independent t test and chi square. The results showedthat nursing behavior, behavioral cognitive therapy and family psychoeducationtherapy decreased anxiety and increased self esteem significantly p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haifa Zharfani Shafyra
"Penelitian ini mengenai gambaran harga diri remaja penerima manfaat di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Putra Utama (PU) 3 Tebet dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga diri tersebut, yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Harga diri merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia dan dapat mempengaruhi kesejahteraan subjektif individu. Harga diri juga merupakan salah satu bagian penting dari perkembangan aspek sosioemosional pada masa remaja. Di sisi lain, baik anak remaja maupun anak panti asuhan justru seringkali memiliki harga diri yang rendah. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam pada 14 orang informan, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Terkait waktunya, penelitian ini berlangsung sejak November 2021 hingga Juni 2022. Hasil penelitian menunjukan bahwa 4 dari 5 penerima manfaat di PSAA PU 3 Tebet memiliki harga diri yang cenderung tinggi. Adapun 1 penerima manfaat lainnya memiliki harga diri yang cenderung rendah. Tinggi rendahnya harga diri tersebut ditunjukan dari adanya penilaian positif ataupun negatif terhadap diri mereka sendiri, terutama terkait perasaan diterima, perasaan mampu, dan perasaan berharga. Tingginya harga diri penerima manfaat di PSAA PU 3 Tebet disebabkan karena faktor lingkungan sosial (keluarga, pengasuh, dan teman sebaya) yang seringkali memberi dukungan sosial kepada mereka, serta tingginya tingkat intelegensi yang mereka miliki. Di samping itu, adanya pemenuhan berbagai kebutuhan penerima manfaat sebagai upaya mensejahterakan anak terlantar juga mempengaruhi tingginya harga diri mereka. Adapun faktor yang mempengaruhi rendahnya harga diri informan yaitu adanya permasalahan dengan teman, rendahnya tingkat intelegensi, serta adanya citra tubuh negatif yang mana juga berkaitan dengan faktor usia dan jenis kelamin. Hal ini dikarenakan remaja perempuan seringkali memiliki citra tubuh yang negatif dibanding remaja laki-laki. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa harga diri remaja penerima manfaat di PSAA PU 3 Tebet cenderung tinggi dan lebih disebabkan karena adanya hubungan baik dengan orang-orang di sekitar mereka, yang mana hubungan tersebut pada akhirnya mempengaruhi harga diri mereka dari segala aspek, yaitu aspek perasaan diterima, perasaan mampu, dan perasaan berharga. Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, berupa pengayaan mata kuliah Kesejahteraan Anak dan Perlindungan Anak serta Tingkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial.

This research discusses the overview of the adolescent beneficiaries‟s self-esteem at Putra Utama 3 Orphanage Tebet and the factors that influence that self-esteem, based on the discipline of Social Welfare Science. Self-esteem is part of basic human needs and can affect the subjective well-being of individuals. Self-esteem is also an important part of the development of socio-emotional aspects in adolescent. On the other hand, both adolescent and orphans often have low self-esteem. The research was conducted using a qualitative approach with a descriptive type. The data collection method used is in- depth interviews with 14 informants, selected by purposive sampling technique. Regarding the time, this research took place from November 2021 to June 2022. The results showed that 4 out of 5 beneficiaries at PSAA PU 3 Tebet have high self-esteem. The other 1 beneficiary has low self-esteem. The high and low self-esteem is indicated by their positive or negative evaluation of themselves, especially related to feeling of belonging, feeling of competence, and feeling of worth. The high self-esteem of beneficiaries in PSAA PU 3 Tebet is caused by social environmental factors (family, caregivers, and peers), which often provides social support to them, also their high level of intelligence. In addition, the fulfillment of various needs of beneficiaries as an effort to improve the welfare of neglected children also affects their high self-esteem. The factors that influence the benefiaciary low self-esteem are problems with friends, low levels of intelligence, and negative body image which are also related to age and gender factors. This is because adolescent girls often have a negative body image compared to boys. Thus, based on the results of the study, it is known that the self-esteem of the beneficiaries at PSAA PU 3 Tebet tends to be high. This is largely due to the good relationship with their significant others, in which the relationship ultimately affects their self-esteem from all aspects, namely the aspect of feeling belonging, feeling competence, and feeling of worthy. The results of this study are expected to contribute to the Social Welfare Science program, particularly the courses on Child Welfare and Child Protection, also Human Behavior and the Social Environment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suzanna
"Prevalensi depresi pada lansia di Indonesia sebasar 30% (Komnas Lansia, 2011). Salah satu upaya untuk mengatasi depresi adalah dengan TAK Stimulasi Persepsi HDR dan Terapi Kognitif Perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh TAK stimulasi persepsi HDR dan CBT terhadap depresi pada lansia harga diri rendah. Desain penelitian ini menggunakan quasi experiment with pre post test control group. Sampel berjumlah 56 orang, 28 kelompok intervensi dan 28 kelompok kontrol. Alat pengumpul data adalah Geriatric Depression Scale (GDS). Data dianalisis menggunakan uji T-Test.
Hasil penelitian menunjukkan ada penuruan bermakna kondisi depresi lansia harga diri rendah pada kedua kelompok dengan penurunan sebesar 67,4% kelompok intervensi dan 31,9% kelompok kontrol (p value < 0,05) dan ada terdapat hubungan bermakna antara karakteristik lansia (jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan dan penyakit fisik penyerta) dengan depresi pada lansia harga diri rendah (p value < 0,05). TAK Stimulasi persepsi harga diri rendah dan terapi kognitif perilaku direkomendasikan untuk depresi pada lansia harga diri rendah.

Depression is a major problem for elderly, and the prevalence rate of depression among elderly in Indonesia is around 30%. One of to effort overcome depression is TGA Stimulation low self esteem perception and Cognitive Behavioural Therapy. The aim of this study was to determine the influence of TGA Stimulation low self esteem perception and CBT for depression in elderly low self esteem. The research design was quasi experiment with pre-post test control group. The sample of this research are 56 respondents, 28 respondents in the intervention group and 56 respondents in control group. Data collection with Geriatric Depression Scale (GDS) and were analyzed using T-test.
The results showed significant decrease of elderly depression low self-esteem in both groups with a decrease of 67.4% intervention group and 31.9% of controls (pvalue <0.05) and significant relationship exists between elderly characteristics (gender, education, marital status, employment and comorbid physical illness) with depression in elderly low self-esteem (pvalue <0,05). Therefore, TGA Stimulation low self-esteem and perception of cognitive behavioral therapy are recommended for depression in the elderly low self esteem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Anggraini
"Harga diri rendah adalah perasaan atau bentuk dari evaluasi diri yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Remaja adalah populasi yang rentan terjadi masalah harga diri rendah. Jika harga diri rendah pada remaja tidak diatasi maka selanjutnya dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan. Terapi kognitif perilaku dilakukan supaya remaja memiliki kemampuan untuk mengatasi harga diri rendah dikombinasikan dengan terapi psikoedukasi keluarga agar keluarga memiliki kemampuan untuk merawat.
Laporan ini dibuat dalam bentuk case series terhadap lima remaja berusia 13-19 tahun dengan masalah harga diri rendah yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Kelima pasien dilakukan tindakan keperawatan yang sama yaitu tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku sebanyak enam kali pertemuan dan psikoedukasi keluarga sebanyak dua sampai tiga kali pertemuan.
Hasil tindakan keperawatan yaitu kelima pasien mengalami peningkatan kemampuan dalam mengatasi harga diri rendah yang dibuktikan dengan adanya penurunan gejala negatif serta peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat pasien. Penerapan terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi direkomendasikan untuk mengatasi harga diri rendah khususnya pada remaja namun waktu dan jumlah pertemuan disesuaikan dengan kebutuhan pasien supaya diperoleh hasil yang maksimal.

Low self esteem is the feeling or form of a negative self evaluation or self ability. Adolescents are a vulnerable population of low self esteem problems. If low self esteem in adolescents is not overcome then it can have a negative impact on various aspects of life. Cognitive behavioral therapy is performed so that adolescents have the ability to cope with low self esteem combined with family psychoeducation therapy in order for families to have the ability to care for.
This report was made in case series to five 13 19 year olds with low self esteem treated in Mental Hospital. The five patients performed the same nursing action of nursing ners, behavioral cognitive therapy as much as six times of meetings and family psychoeducation of two to three meetings.
The results of nursing actions are the five patients experienced an increase in the ability to overcome low self esteem as evidenced by the decrease of negative symptoms and increased ability of the family in treating patients. The application of behavioral and psychoeducation cognitive therapy is recommended to overcome low self esteem, especially in adolescents, but the time and number of meetings is tailored to the needs of the patient in order to obtain maximum results."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Yuniar Sari
"Prodroma early psychosis dimulai pada awal masa remaja dimana merupakan masa transisi yang mengalami perubahan baik secara fisik maupun psikologis yang dapat menyebabkan remaja mengalami prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri remaja di pondok pesantren. Desain penelitian yang digunakan adalah rdquo;quasi experimental dengan rancangan pre-post test with control group rdquo;. Menggunakan instrumen prodroma early psychosis PQ16 Dengan metode purposive sampling. Responden berjumlah 78 yang dipilih dengan tehnik simple random sampling terdiri dari 39 orang setiap kelompok. Tindakan keperawatan ners diberikan pada kelompok intervensi 1 dan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga pada kelompok intervensi 2.
Hasil penelitian menunjukkan prodroma early psychosis dan ansietas megalami penurunan secara bermakna serta peningkatan secara bermakna pada harga diri pada intervensi 1 dan 2 dengan p-value < ? 0,05 , penurunan prodroma early psychosis dan ansietas serta peningkatan harga diri lebih besar pada kelompok intervensi 2 dibandingkan dengan kelompok intervensi 1. Hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai program preventif dan promotif dengan pemberian tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga.

Prodroma early psychosis begain in early adolescence, teenagers is the transition that experienced changes either physicall or psychological that can cause teenagers experienced anxiety and low self esteem. The purpose of this research to know the effect of cognitive behaviour therapy and family psychoeducation therapy towards prodroma early psychosis, anxiety and self esteem of adolescents in islamic boarding school. Design research used is quasi experiment pre post test with control group with purposive sampling methods. Instrement of this research using Prodroma Questionnaire PQ16. Responden were 78 the selected with simple random sampling consisting of 39 people every group. The group of intervention 1 given nursing therapy and the group intervention 2 given nursing therapy, cognitive behaviour therapy and family psychoeducation therapy.
The results of the study showed prodroma early psychosis and anxiety had significant decrease and self esteem had significant increase after giving nursing intervention and cognitive behaviour therapy with p value 0,05. The results showed prodroma early psychosis and anxiety higher decrease and self esteem higher increase in a compare group 1 and 2. The results of this study can be consedered as preventive and promotive program with nursing therapy, cognitive behaviour therapy and family psychoeducation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Rahayu
"Kejadian bullying pada siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri sebesar 42.8 sesuai dengan data Dinas Pendidikan Kota Sukabumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara terapi Gestalt dan pendidikan kesehatan tentang bahaya bullying terhadap harga diri remaja korban bullying. Desain penelitian ini menggunakan Quasi-experimental pre post with kontrol group dengan jumlah responden sebanyak 40 orang. Analisis menggunakan Dependen T Test dan Independen T Test. Terapi gestalt diberikan pada kelompok pertama dan pendidikan kesehatan tentang bahaya bullying diberikan pada kelompok kedua. Harga diri remaja korban bullying yang mendapatkan terapi gestalt lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan harga diri remaja korban bullying yang mendapatkan pendidikan kesehatan tentang bahaya bullying. Terapi gestalt direkomendasikan diberikan pada remaja korban bullying.

The incidence of bullying in junior high school students amounted to 42.8 according to data from the Department of Education Sukabumi. The purpose of this study was to determine the effect of the difference between Gestalt therapy and health education about the dangers of bullying against young victims of bullying dignity. This study design using Quasi experimental pre post with control group with the number of respondents as many as 40 people. Analysis using T Test Dependent and Independent T Test. Gestalt therapy is given to the first group and the health education about the dangers of bullying given to the second group. Esteem young victims of bullying are getting gestalt therapy is significantly higher than the price of adolescent victims of bullying who received health education about the dangers of bullying. Gestalt therapy is recommended given to young victims of bullying"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madepan Mulia
"Harga diri rendah merupakan masalah psikososial yang sering dialami oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada lansia. Tindakan keperawatan ners, terapi reminiscence, psikoedukasi keluarga dan suportif diberikan pada lansia dengan harga diri rendah bertujuan untuk melihat tanda gejala, kemampuan klien mengatasi harga diri rendah dan kemampuan keluarga serta kelompok dalam merawat. Tindakan keperawatan terhadap 5 lansia dengan harga diri rendah dilaporkan dalam bentuk laporan kasus. Hasil yang didapatkan adalah hilangnya tanda gejala harga diri rendah, meningkatnya kemampuan lansia dalam mengatasi harga diri rendah dan kemampuan keluarga serta kelompok dalam merawat. Studi ini merupakan salah satu evidence based efektivitas dari tindakan keperawatan ners, terapi reminiscence, psikoedukasi keluarga dan suportif terhadap lansia dengan harga diri rendah yang memerlukan evaluasi lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan jumlah pertemuan yang lebih sering.

Low self esteem is a psychosocial problem that is often experienced by a person in daily life and especially in the elderly. General nursing intervention, reminiscence therapy, family psychoeducation and support are given to the elderly who experience low self-esteem in order to see the signs of symptoms, the ability of the client to overcome low self-esteem and the ability of families and groups in caring. Nursing actions against 5 elderly people with low self-esteem are reported in the form of case report. The results obtained low self-esteem are loss of signs of, increased the ability of elderly in overcoming low self-esteem and ability of family and group in care. This study is one of an evidence-based from the effectiveness of general nursing intervention, reminiscence therapy, family psychoeducation and support toward the elderly with low self-esteem that requiring further evaluation with larger sample counts and more frequent meetings."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>