Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26221 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febrianti Komala Sari
"ABSTRAK
Maraknya kegiatan industri dan perdagangan minyak sawit di dunia menjadikan tanaman kelapa sawit sebagai sorotan dalam agroindustri global saat ini. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai wajar biological asset tanaman kelapa sawit serta mengetahui besarnya nilai wajar biological asset tanaman kelapa sawit tersebut. Hal ini dilakukan dalam upaya persiapan adopsi International Accounting Standard 41 (IAS 41) sebagai rangakaian konvergensi International Financial Reporting Standard (IFRS) di Indonesia.
Pengukuran nilai wajar biological asset menurut IAS 41 masih terbentur oleh absennya pasar aktif dan benchmark sector dari tanaman perkebunan kelapa sawit, akhirnya penggunaan metode alternatif lain digunakan untuk bisa mengukur nilai wajar biological asset tanaman kelapa sawit tersebut yaitu dengan menggunakan DCF Model dan Cost Approach.

ABSTRACT
The rise of industrial activity and trade of palm oil in the world, make oil palm plantations as highlighted in today's global agro-industry. This thesis aims to determine the method used to obtain the fair value of biological assets of oil palm plantations as well as knowing the amount of the fair value of biological assets of the oil palm plantations. This is done in order to prepare the adoption of International Accounting Standard 41 (IAS 41) as the set of International Financial Reporting Standard (IFRS) convergence in Indonesia.
Measuring the fair value of biological assets under IAS 41 was hit by the absence of an active market and sector benchmark of oil palm plantations, eventually use other alternative methods can be used to measure the fair value of the palm trees biological assets by using DCF model and the Cost Approach."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Ali
"ABSTRAK
Bioteknologi pengolahan air limbah akhir-akhir ini semakin menjadi tumpuan dan
harapan untuk pengendalian pencemaran (sistem sanitasi dan kelangsungan kehidupan)
secara efisien, efektif dan "low cost." ini dimaksudkan untuk mengantisipasi
dampak yang akan ditimbulkan oleh fenomena-fenomena industrialisasi pertambahan
penduduk dan peningkatan aktivitas kehidupan, seperti :
- Semakin meningkatnya kebutuhan terhadap air bersih.
- Peningkatan kuantitas dan keanekaragaman air limbah (domestik maupun industri) yang dihasilkan.
Disebabkan oleh berbagai kendala dan tantangan yang muncul, rekayasa biologi
dalam Sistem Pengolahan Air Limbah semakin menunjukan trend kearah nilai
kompetitif dan komparatif dari aspek-aspek ekonomi. disain, efektifitas, efisiensi dan
keamanan dari suatu sistem.
RBC (Rotating Biological Contactor) merupakan salah satu "inovasi teknologi" dalam
bioteknologi pengolahan air limbah secara biologis, karena dalam banyak hal RBC
merupakan solusi terhadap berbagai kelemahan dan kekurangan dari sistem pengolahan
lahan biologis konvensional, terutama dalam hal :
- Konservasi energi dalam O & M (Hemat Energi)
- Keterbatasan lahan (Hemat Lahan/Space)
- Stabilitas sistem terhadap Shock Loading
- Kinerja proses sistem yang sangat tinggi.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi performansi proses sistem RBC, seperti
umumnya sistem pengolahan biologis lainnya. Untuk tujuan optimasi suatu proses,
penelitian dan evaluasi dengan menggunakan Model Skala-Lab. (Bench Scale)
maupun Pilot Plam adalah relatif lebih efektif dan representatif.
Kerlas Kerja Seminar Penelilian ini membahas tentang Model Skala Laboratorium
dari Sistem Rotating Biological Conracror (RBC) yang digunakan dalam penelitian di
Laboranorium Teknik Penyehatan & Lingkungan, Jurusan Sipil PTUI. Karena dalam
disain model ini telah dilakukan modifikasi konfigurasi media untuk optimasi bidan
komak Aerasi. Modifikasi yang dimaksud adalah dengan merubah konfigurasi media
dari berbentuk cakram (disc) ke bentuk Pipa Biologis (Biopipe).
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa Model Skala Laboratorium
(Laboratory Scale Unit) Sistem RBC ini mempunyai performansi/kinerja yang
sangat baik. Hal ini dapat diketahui dari tingkat penguraian/pemisahan Overall
Removal Zat Organik Carbon yang mencapai nilai (96,2 - 98,9) %. yang terjadi pada
reaktor RBC tersebut.
Pada penelitian ini juga dapat dilihat dan diamati tentang terjadinya "Suksesi Mikroorgamlsma"
dalam reaktor bertingkat (stages), seperti pada Sistcm Rotating Bio1ogical Contactor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muryanto
"Proses sakarifikasi dan fermentasi serentak/SSF memberikan keunggulan dalam pembuatan bioetanol. Namun proses SSF masih menemui kendala berupa perbedaan suhu optimum proses sakarifikasi dan fermentasi. Pada penelitian ini dilakukan enkapsulasi Rhizopus oryzae dengan memberikan perlindungan menggunakan polimer kalsium-alginat sehingga sel dapat lebih tahan terhadap lingkungan dan suhu, kemudian digunakan pada proses SSF tandan kosong kelapa sawit. Enkapsulasi sel R. oryzae berhasil meningkatkan produksi bioetanol sampai 17% dibandingkan dengan penggunaan sel bebas R. oryzae pada proses SSF tandan kosong kelapa sawit yang telah dilakukan perlakuan awal (pret-TKKS) dengan variasi pH. Produksi etanol yang dihasilkan pada pH 4,5; 5,0; dan 5,5 berturut-turut adalah 33,99 g/l, 38,92 g/l, dan 37,66 g/l. Enkapsulasi sel R. oryzae dapat meningkatkan ketahanan terhadap suhu proses dengan perbedaan produksi etanol yang dihasilkan antara enkapsulasi dengan sel bebas sebesar 31.95 % pada suhu 40°C, dan sebesar 89,16 % pada suhu 45°C, dibandingkan dengan sel bebas R. oryzae. Yield etanol tertinggi yang dihasilkan adalah 0,43 g/g selulosa, dengan konversi sebesar 75,89 % dibandingkan konsentrasi etanol secara teoritis.

Simultaneous saccharification and fermentation process (SSF) was the promising technique for converting cellulose to bioethanol. However, the main problems in SSF process are difference the optimum temperature in saccharification and fermentation. The aim of this research is to encapsulation cell in natural polymer in order to increasing the cell tolerant from environment and high temperature. This research was conduct to encapsulation of Rhizopus oryzae with calcium alginate polymer then used for SSF process from pretreated oil palm empty fruit bunch (EFB). The adaptation ability of these capsules on high temperature and different pH of medium in SSF process oil palm EFB was examined. Encapsulated R. oryzae was increasing the bioethanol production from pretreated EFB in SSF process up to 17 % compared the use of free cell of R. oryzae. The bioethanol production by encapsulated R. oryzae on pH 4.5, 5.0 and 5.5 were 33,99 g/l, 38,92 g/l, and 37,66 g/l. Encapsulated R. oryzae was more resistant from increasing temperature with disparities ethanol production between encapsulated and free cell R.oryzae up to 31.95 % at a temperature of 40°C and up to 89.16% at 45°C.The highest ethanol yield was 0.43 g/g cellulose with maximal theoritical ethanol yield was 75.89 % from pretreated EFB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30615
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Nasir
Bandung: Citra aditya bakti, 2002
620.8 NAS b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: Tata McGraw-Hill, 1987
660.6 BIO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Farlandi Astianto
"Seiring peningkatan kebutuhan infrastruktur yang maju disertai penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan, tidak dapat dihindari pembangunan konstruksi di atas lahan gambut. Penelitian ini bertujuan menganalisa nilai CBR dan nilai DCP tanah gambut daerah Kecamatan Kayu Agung, Sumatera Selatan pada kondisi unsoaked, terhadap penambahan mikroorganisme selulolitik potensial asli.
Pada penelitian ini dilakukan metode pencampuran secara konvensional dengan alat penyemprot dengan volume pencampuran (satuan liter) sebanyak 10% dari berat tanah (satuan kg). Setelah dilakukan fermentasi selama 30 dan 45 hari terjadi peningkatan nilai CBR unsoaked dan penurunan nilai DCP unsoaked dari kondisi asli namun perubahan yang terjadi tidak signifikan.

Along with the increase of advanced infrastructure needs and application of green science and technology, constructions on peatland is undeniable. This research aims to increase CBR value and to decrease DCP value for improving support capability of peat soil. Addition of potential cellulolytic potential microorganisms is a kind of natural solution for faster improvement on mechanical property of peat soil.
In this research, the mixing is conventionally by using sprayer with microorganisms volume as much as 10% of soil mass (in litre unit). After fermentation of 30 and 45 days, it shows increase of CBR value and decrease of DCP value from its initial condition yet the results obtained is still in bad condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lakeisha Aurelia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan Rhizopus azygosporus UICC 539 di medium Potato Sucrose Agar (PSA) pada suhu 51°C, 52°C, 53°C, 54°C, 55°C, mengetahui kemampuan R. azygosporus UICC 539 untuk memfermentasi campuran lumpur dan bungkil sawit (3:1) steril pada suhu 30C dan 40C dengan Solid-State Fermentation (SSF), dan analisis komposisi campuran lumpur dan bungkil sawit (3:1) steril setelah pertumbuhan R. azygosporus UICC 539. Persiapan inokulum dengan menumbuhkan kapang dalam Potato Sucrose Broth (PSB) secara fermentasi pada suhu 30C dan 40C selama 5 hari. Inokulum (10%, v/v) ditambahkan ke dalam campuran lumpur sawit dan bungkil sawit (3:1) dalam cawan Petri (diameter 9 cm) pada 30C dan 40C selama 5 hari. Analisis nutrien pada fermentasi campuran lumpur dan bungkil sawit berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI-01-2891-1992). Parameter yang diuji yaitu, energi total, energi dari lemak, kadar air, kadar abu, lemak total, protein, dan karbohidrat total. Hasil penelitian menunjukkan R. azygosporus UICC 539 tidak tumbuh pada PSA di suhu 51, 52, 53, 54, 55C. Strain tersebut dapat memfermentasi campuran lumpur dan bungkil sawit (3:1) steril pada suhu 30°C dan 40°C dengan SSF. Pertumbuhan R. azygosporus UICC 539 pada campuran limbah menunjukkan peningkatan kadar air dan abu, penurunan kadar protein, total kalori dan kandungan karbohidrat. Tidak ada perubahan kalori dari lemak dan kadar lemak total dibandingkan dengan kontrol.

This study aims to determine the growth temperature of Rhizopus azygosporus UICC 539 in Potato Sucrose Agar (PSA) at 51°C, 52°C, 53°C, 54°C, 55°C, to determine the ability of R. azygosporus UICC 539 to ferment mixture of slurry and palm kernel cake (3:1) sterile at 30°C and 40°C with Solid-State Fermentation (SSF), and analysis of the composition of a mixture of sterile slurry and palm kernel cake (3:1) after the growth of R. azygosporus UICC 539. Inoculum preparation by growing the mold in Potato Sucrose Broth (PSB) by fermentation at 30°C and 40°C for 5 days. Inocula (10%, v/v) were added to the mixture of slurry and palm kernel cake (3:1) in Petri dishes (9 cm diameter) at 30°C and 40°C for 5 days. Nutrient analysis in the mixed fermentation of slurry and palm kernel cake was carried out based on the Indonesian National Standard (SNI-01-2891-1992). The parameters tested were total energy, energy from fat, moisture content, ash content, total fat, protein, and total carbohydrates. The results showed that R. azygosporus UICC 539 did not grow on PSA at 51, 52, 53, 54, 55C. The strain could ferment a mixture of slurry and palm kernel cake (3:1) sterile at 30°C and 40°C with SSF. The growth of R. azygosporus UICC 539 in the waste mixture showed an increase in water and ash content, a decrease in protein content, total calories and carbohydrate content. There were no changes in calories from fat and total fat content compared to controls."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Dirga Harya Putera
"ABSTRAK
Eceng gondok tergolong serat alam yang keberadaannya melimpah di Indonesia. Serat alam ini tersusun atas serat selulosa yang merupakan komponen struktural utama dinding sel tanaman hijau. Untuk mendapatkan serat selulosa dari eceng gondok, dilakukan beberapa perlakuan. Pada penelitian ini dilakukan perlakuan pengekstrakkan serat selulosa secara kimiawi, antara lain proses dewaxing, penghilangan hemiselulosa, delignifikasi, tahap pendapatan selulosa murni, dan tahap pengeringan. Digunakan variasi pelarut, yakni Sodium Chlorite (NaClO2), Hydrocloric Acid (HCl), dan Hydrogen Peroxide (H2O2), yang bertujuan untuk mengetahui pelarut mana yang paling efektif dalam pengekstraksian serat selulosa tanaman eceng gondok. Didapatkan pada penelitian ini bahwa, pelarut NaClO2 dinilai paling efektif untuk ekstraksi serat selulosa. Hal ini berdasarkan dari gugus fungsi serat yang terbentuk pada analisis FTIR (Fourier Transform Infrared), karakteristik termal yang didapat dari analisis TGA (Thermogravimetric Analysis), dan dari kandungan hemiselulosa yang paling sedikit dibandingkan dengan pelarut lainnya dari analisis HPLC (High Pressure Liquid Chromatography).

ABSTRACT
Water hyacinth, classified as a natural fibres that is abundance in Indonesia. This natural fibre consists of cellulose fibres which is the main structural component of cell wall of green plant. To obtain cellulose fibers, chemical treatment such as dewaxing, removal of hemicelluloce component, delignification, until drying process of cellulose fibre have been made in this research. Variation of solvent is used, Sodium Chlorite (NaClO2), Hydrogen Peroxide (H2O2), and Hydrocloric Acid (HCl) Ammonia, with a purpose to determine which are the most effective solvent in this extraction. From this study, we obtained that the most effective solvent in the extraction of cellulose fibre from water hyacinth plant is NaClO2 solution. It is based on the functional group formed on the analysis of FTIR (Fourier Transform Infrared), thermal characteristic obtained from thermagravimetric analysis, and content of hemicellulose from high pressure liquid chromatography analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43696
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nursya`bani
"Gas alam merupakan bahan bakar bersih yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan batubara dan minyak bumi. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk menyimpan gas alam adalah adsorbed natural gas (ANG). ANG memanfaatkan kemampuan adsorpsi material adsorben seperti karbon aktif untuk menyimpan gas alam. Karbon aktif dibuat dengan menggunakan cangkang kelapa sawit melalui tahapan karbonisasi dan aktivasi. Karbonisasi dilakukan pada suhu 400 oC dan dilanjutkan dengan tahapan aktivasi untuk membuka pori. Aktivasi kimia dilakukan dengan larutan H3PO4, sementara aktivasi fisika dilakukan dengan menggunakan gas N2. Yield yang didapatkan pada penelitian ini adalah sebesar 27,56%. Untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi, dilakukan juga impregnasi menggunakan MgO yang divariasikan pada konsentrasi 0,5% b/b, 1% b/b, dan 2% b/b. Karbon aktif dengan hasil terbaik adalah karbon aktif termodifikasi MgO 1% b/b dengan luas permukaan sebesar 1604,00 m2/g. Karbon aktif yang dihasilkan diuji kapasitasnya dalam menyimpan gas alam. Kapasitas adsorpsi gas alam terbesar didapatkan oleh karbon aktif termodifikasi MgO 1% b/b pada suhu 28 oC dan tekanan 9 bar yang mampu mencapai 0,027 kg/kg.

Natural gas is a cleaner fuel that is more environmentally friendly than coal and oil. One of the technologies that can be used to store natural gas is adsorbed natural gas (ANG). ANG utilizes the adsorption ability of adsorbent materials such as activated carbon to store natural gas. Activated carbon is made using palm shells through the stages of carbonization and activation. The carbonization was carried out at 400 oC and followed by an activation step to open the pores. Chemical activation was carried out with H3PO4 solution, while physical activation was carried out using N2 gas. Yield obtained from this experiment is 27.56%. To increase adsorption ability, impregnation was also carried out using MgO with variation of concentration of 0.5% w/w, 1% w/w, and 2% w/w. Activated carbon with the best results was activated carbon with 1% w/w MgO modification with a surface area of 1604.00 m2/g. The activated carbon produced then tested for its capacity to store natural gas. The largest natural gas adsorption capacity was obtained by activated carbon modified with 1% MgO w/w at temperature 28 oC and pressure 9 bar which was able to reach 0.027 kg/kg.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Nur Ramadhani
"Konversi biomassa lignoselulosa menjadi senyawaan fenolik dan vanillin perlu dioptimasi. Pada studi kali ini, proses konversi senyawa model lignin diphenyl ether (DPE) dan lignin tandan kosong kelapa sawit (TKKS) melibatkan katalis bifungsional untuk mencapai reaksi konversi satu tahap secara simultan pada kondisi reaksi yang mild dengan yield produk yang tinggi. Katalis yang digunakan dalam konversi ini adalah zeolit ​​ZSM-5 hierarki dan turunannya yang terimpregnasi kobalt oksida dan molibdenum oksida. Zeolit ​​​​ZSM-5 disintesis menggunakan prekursor pro-analitik dan prekursor alternatif dari sumber daya alam, yaitu zeolit ​​alam Bayat dan kaolin. Struktur kristal dan sifat fisikokimia katalis ditentukan dengan berbagai teknik karakterisasi seperti XRD, FTIR, SEM-EDX, XRF, SAA dan TPD-NH3. Hasil aktivitas katalitik terhadap substrat DPE menunjukkan yield tertinggi produk fenol sebesar 33.32% dan 31.96% masing-masing pada suhu 250 °C dengan menggunakan katalis Mo/ZSM-5 (s) dan Mo/HZSM-5 (a) sedangkan yield vanilin tertinggi sebesar 7.53% pada 250 °C dan 7.63% pada 200 °C menggunakan Mo/HZSM-5(s) dan Mo/HZSM-5(a), berurutan. Dan terhadap substrat TKKS, yield fenol tertinggi sebesar 22.88% pada suhu 250 °C dan 20.11% pada suhu 200 °C dengan katalis Mo/HZSM-5 (s) dan Mo/HZSM-5 (a), sedangkan untuk yield vanilin tertinggi sebesar 6.91% dan 2.73% masing – masing pada suhu 200 °C dan 250 °C menggunakan katalis Mo/ZSM-5 (s) dan katalis Mo/HZSM-5 (a), secara berurutan. Dari karakter masing – masing katalis, dominasi asam lemah di atas 40% serta ukuran mesoporositas di atas 9 nm menunjukkan aktivitas katalitik terbaik pada reaksi konversi lignin dengan temperatur yang rendah.

The conversion of lignocellulose biomass to value-added chemicals is challenging. In this research, the conversion process of lignin from Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB) and lignin model compound Diphenyl Ether (DPE) to phenolic and vanillin compounds involved a bifunctional catalyst in reaching the simultaneous one-pot reaction in mild conditions with high yield product. The catalysts used in this conversion are hierarchical ZSM-5 zeolites and their cobalt oxide and molybdenum oxide impregnated derivate. The ZSM-5 zeolites were synthesized using pro-analytic precursors and alternative precursors from natural resources, i.e., Indonesian natural zeolite and kaolin. The crystalline structure and catalyst’s physicochemical properties were determined with various characterization methods such as XRD, FTIR, SEM-EDX, XRF, SAA, and NH3-TPD. The catalytic activity on DPE substrates showed the highest phenol product was 33.32% and 31.96% at 250 0C using Mo/ZSM-5 (s) and Mo/HZSM-5 (a), respectively, while the highest yield of vanillin was 7.53 % at 2500C and 7.63% at 2000C using Mo/HZSM-5(s) and Mo/HZSM-5(a), respectively. Furthermore, for OPEFB substrate, the highest phenol yield was 22.88% at 2500C and 20.11% at 2000C with Mo/HZSM-5 (s) and Mo/HZSM-5 (a), while the highest vanillin yield was 6.91%. and 2.73% at 2000C using Mo/ZSM-5 (s) and at 2500C over Mo/HZSM-5 (a), respectively. A study of the correlation between the physicochemical properties and the catalytic activity shows the dominance of weak acid above 40% and mesoporosity size above 9 nm giving the best catalytic activity in low-temperature reactions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>