Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135091 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Nur Ali
"Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai suatu strategi organisasi Pemprov. DKI Jakarta serta Rencana Strategis (Renstra) Diskominfomas sebagai strategi SI/TI Pemprov DKI Jakarta telah menyebutkan beberapa program dan indikator untuk urusan Komunikasi dan informatika di Pemprov. DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat keselarasan strategi TI terhadap strategi organisasi di Pemprov. DKI Jakarta. Untuk mengukur keselarasan strategi TI terhadap strategi organisasi Pemprov DKI Jakarta, digunakan konsep Strategic Alignment Model yang diperkenalkan oleh Henderson dan Venkatraman serta IT Balanced Scorecard yang diperkenalkan oleh Wim Van Grembergen dan Rik Van Bruggen. Sedangkan penilaian tingkat kematangan strategi TI terhadap strategi organisasi diukur dengan metode Maturity Model COBIT 4.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah terjadi keselarasan antara strategi TI dan strategi organisasi di Pemprov. DKI Jakarta, dimana saat ini Pemprov. DKI Jakarta berada pada perspektif transformasi teknologi. Sedangkan hasil pengukuran penilaian tingkat kematangan keselarasan strategi TI dengan strategi organisasi pada Pemprov. DKI Jakarta telah mengidentifikasi 25 proses dalam COBIT 4.1, dengan nilai rata-rata adalah 2,48 atau baru mencapai level repeatable but intuitive.

Medium Term Development Plan (RPJMD) as organization strategy.of Jakarta Government and Diskominfomas Strategic Plan as IT/IS strategy was mentioned several programs and indicators for business communication and informatics in Jakarta Government. This study aims to measure the level of strategic alignment of IT and organizational strategies in Jakarta Government.. To measure the alignment of IT and organizational strategies, used the concept of Strategic Alignment Model introduced by Henderson and Venkatraman and IT Balanced Scorecard introduced by Wim Van Grembergen and Rik Van Bruggen. While the assessment of the maturity level of the IT strategy and the organization's strategy will be measured by the method COBIT Maturity Model 4.1. The results of studies is that it occurs alignment between IT strategy and organizational strategy in the. Jakarta Government, where this time. Jakarta government is in the transformation technology perspective. While the assessment of the measurement maturity level alignment of IT strategy and organizational strategy at the. Jakarta Government has identified 25 processes in COBIT 4.1, the average value was 2.48 or reached only repeatable but intuitive level."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Diah Susanti
"Keselarasan antara strategi teknologi informasi (TI) dengan strategi bisnis organisasi diperlukan agar keunggulan kinerja suatu organisasi dapat dicapai. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mempunyai fungsi mewujudkan masyarakat informasi yang sejahtera, berbudaya dan berbasis pengetahuan serta perumus kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis serta pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi dan informatika. Kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung proses bisnis organisasi, Kominfo menganggarkan investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) yang cukup besar setiap tahunnya pada matriks rencana strategis Kominfo 2010-2014. Terdapat berbagai sistem dan aplikasi yang mendukung pekerjaan sehari-hari seperti aplikasi e-office, aplikasi lelang dan sistem keuangan di lingkungan Kominfo, beberapa diantaranya berjalan secara ad hoc padahal dibangun dengan fungsi yang sama dan tidak terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah strategi TI yang ada telah selaras dengan strategi organisasi dan seberapa jauh tingkat kemapanannya. Model keselarasan strategic alignment model (SAM) dan model keselarasan Luftman digunakan untuk mengukur tingkat kematangan keselarasan strategi TI dengan strategi organisasi. Model SAM digunakan untuk melakukan kajian perspektif keselarasan domain strategi bisnis, infrastruktur organisasi, strategi TI dan infrastruktur TI. Model Luftman digunakan untuk mengukur tingkat kematangan keselarasan strategi TI dengan strategi organisasi. Pengambilan data dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuisioner. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kematangan keselarasan rata-rata strategi teknologi informasi dengan organisasi Kementerian Kominfo berada di Level 2."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rony Kasmanto
"Dewasa ini isu keselarasan strategi TI dengan strategi bisnis menjadi perhatian bagi organisasi-organisasi yang memanfaatkan TI untuk mendukung tujuan bisnisnya. Begitu juga BMKG sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang mempunyai fungsi pelayanan informasi meteorologi, klimatologi dan geofisika yang memanfaatkan peranTI dari pengumpulan data, analisa hingga diseminasi informasi. Sadar Pentingnya peranan TI bagi organisasi, BMKG merencanakan investasi yang relatif besar untuk investasi TI hal ini dapat dilihat pada rekapitulasi pendanaan pada matrik rencana strategis BMKG 2010-2014, terlihat bahwa Deputi bidang Instrumentasi Kalibrasi Rekayasa dan Jaringan Komputer mendapatkan anggaran yang cukup besar dibanding deputi bidang lain akan tetapi ada indikasi bahwa investasi yang besar tersebut kurang dikelola dengan baik. Terbukti berdasarkan hasil kajian investasi yang menghasilkan bahwa investasi TI masih berjalan secara ad-hoc dan belum terstruktur dan terencana. Pengkajian tingkat kematangan keselarasan strategi TI dengan strategi organisasi menggunakan model keselarasan strategic alignment model (SAM) dan model keselarasan Luftman. Analisis dengan model SAM dilakukan untuk melakukan kajian keselarasan domain strategi bisnis, infrastruktur organisasi, strategi TI dan infrastruktur TI. Analisis dengan model Luftman digunakan untuk mengukur tingkatan kematangan keselarasan strategi TI dengan strategi organisasi. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pertama melakukan identifikasi masalah, melakukan studi pustaka, menetapkan metodologi penelitian, pengambilan data yaitu dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuisioner, analisa hasil kuisioner. Selanjutnya dilakukan penilaian tingkat kematangan keselarasan TI dengan bisnis, setelah diketahui tingkat kematangan dilakukan perbaikan tingkat kematangan keselarasan TI dengan bisnis. Tingkat kematangan keselarasan strategi TI dengan strategi organisasi di BMKG berada pada tingkat 3 dengan nilai 3,08. Ini menunjukkan bahwa BMKG berada dalam kondisi establish focuses process. Hal ini menunjukkan BMKG telah memusatkan tata kelola, proses-proses dan komunikasi terhadap tujuan bisnis yang spesifik, sudah mulai focus terhadap keselarasan strategis TI dan bisnis.

Nowadays issue of alignment of IT strategy with business strategy is a concern to the organizations that use IT to support business objectives. Likewise BMKG a non-ministerial government agency which has the function of information services meteorology, climatology and geophysics utilizing IT role of data collection, analysis to dissemination of information. Aware of the importance of the IT’s role for organization, BMKG relatively large investment plans for IT investments this can be seen in the recapitulation funding matrix BMKG strategic plan 2010-2014, seen that Deputy Calibration Instrumentation Engineering and Computer Networking have a budget large enough compared to the other deputy but there are indications that a large investment is less well managed. Proved by the results of studies that yield investments that IT investment is still running on an ad-hoc and not structured and planned. Assessment of the maturity level of the IT strategic alignment with organizational strategy alignment using models strategic alignment model (SAM) and model alignment Luftman. Analysis of the model SAM conducted to assess the domain alignment of business strategy, organizational infrastructure, IT strategy and IT infrastructure. Analysis Luftman model used to measure the level of maturity of the alignment of IT strategy with organizational strategy. The process is done in this research is the first to identify the problem, perform literature study, setting research methodology, data collection is by conducting interviews and distributing questionnaires, analysis of the results of questionnaires. Then performed assessment of the alignment maturity level of IT with the business, having known the level of maturity made improvements to the maturity level of IT business alignment. The maturity level of the IT strategy alignment with the organization's strategy in BMKG are at level 3 with a value of 3.08. This shows that in a state BMKG establish process focuses. This shows BMKG has focused governance, processes and communications to specific business goals, already the focus on strategic alignment of IT and business."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Fransiska Prihatini
"PT. Semen Baturaja (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi semen di Indonesia. Perusahaan belum pernah melakukan penilaian keselarasan strategi teknologi informasi (TI) terhadap strategi bisnis, dan belum pernah melakukan pengukuran tingkat kematangan tata kelola TI, padahal hal tersebut merupakan hal yang penting. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah strategi TI yang selama ini diterapkan sudah mendukung strategi bisnis, sejauh mana hasil dan pencapaian strategi tersebut, dan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil implementasi strategi TI dalam mendukung strategi bisnis. Penilaian keselarasan strategi TI terhadap strategi bisnis pada PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang menggunakan Strategic Alignment Model (SAM). Sedangkan pengukuran tingkat kematangan tata kelola TI menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui bahwa strategi TI selaras terhadap strategi bisnis pada perusahaan dan berada pada perspektif transformasi teknologi. Sedangkan tingkat kematangan tata kelola TI bernilai 3,36 atau berada pada level tiga (defined process).

PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang is one of the companies that produce cement in Indonesia. The Company has not been assessed alignment of IT strategy against business strategy, and have not been measuring the maturity level of IT governance, yet they are important. This research can be used to determine whether an IT strategy that has been applied already support the business strategy, the extent to which the results and the achievement of the strategy, and what should be done to improve the results of the implementation of the IT strategy in support of business strategy. Alignment assessment of IT strategy against business strategy in PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang using the Strategic Alignment Model (SAM). While measuring the maturity level of IT governance using the COBIT 4.1 framework. The results of this research note that the IT strategy is aligned against business strategy of the company and are in the technological transformation perspective. The maturity level of IT governance is worth 3.36 or at three level (defined process)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Zainir Putra
"Saat ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) sedang mengembangkan sistem pemerintahan elektronisnya. Hal ini ditandai dengan adanya penerapan beberapa sistem aplikasi dan jaringan untuk mendukung strategi organisasi yang dimiliki. Pembangunan infrastruktur TI di BkkbN telah berdasarkan Dokumen Cetak Biru STIK BkkbN 2012-2014. Namun disayangkan, ada indikasi bahwa investasi TI yang telah dilakukan BkkbN tidak optimal dikarenakan adanya sistem aplikasi yang tidak dipakai setelah selesai dibangun. Oleh karena itu, penelitian ini membantu BkkbN untuk menilai apakah strategi TI yang ada telah selaras dengan strategi organisasi dan seberapa jauh tingkat kemapanannya. Strategic Alignment Model (SAM) Venkatraman dan Strategic Alignment Maturity Model (SAMM) Luftman digunakan sebagai dasar teori untuk penelitian ini. Berdasarkan SAM Venkatraman didapatkan bahwa perspektif keselarasan di BkkbN adalah Strategy Execution dimana strategi TI muncul untuk mendukung strategi organisasi. Berdasarkan SAMM Luftman didapatkan bahwa BkkbN telah berada di tingkat kemapanan 3 (Established Focused Process), namun tidak semua atribut yang dinilai telah mencapai tingkat kemapanan 3. Analisis terhadap kedua teori tersebut terhadap kondisi BkkbN saat ini dilakukan sehingga didapatkan rekomendasi peningkatan tingkat kemapanan keselarasan untuk atribut-atribut yang nilainya masih berada di bawah tingkat kemapanan keselarasan strategi TI dan strategi organisasi.

Nowadays, National Population and Family Planning Board (BkkbN) is developing their e-government system. Implementation of application system and network infrastructure are the indicator to support their organization's strategies. Based on IT Blueprint, they build IT Infrastructure. However, there are an indication that IT Investation in BkkbN is not optimal because of unused application system. This research helps BkkbN to assess how the alignment is and how far the alignment maturity level of IT Strategies and Organizational Strategies that they have. Strategic Alignment Model (SAM) Venkatraman anda Strategic Alignment Maturity Model (SAMM) Luftman used as base theory for this research. Based on SAM Venkatraman, BkkbN have Strategy Execution as their perspective. Based on SAMM Luftman, BkkbN in general already on the 3rd level (Established Focoused Process) but not in all attribute. Based on those theories, this research gives recommendation for those attribute which are still below the 3rd strategic alignment maturity level."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Pratama
"Memberikan pelayanan yang maksimal selama 24 jam merupakan tujuan dari setiap instansi rumah sakit, begitu juga dengan RSUD Palembang BARI. Rumah sakit milik pemerintah kota Palembang ini setiap harinya melaksanakan layanan perawatan medis dan non medis selama 24 jam.RSUD Palembang BARI adalah salah satu rumah sakit yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung proses bisnisnya. RSUD Palembang BARI menginginkan adanya keselarasan antara strategi teknologi informasi dan strategi bisnis. Namun belum diketahui seberapa tingkat kematangan dari keselarasan antara strategi bisnis dengan strategi teknologi informasinya.
Penelitian ini bermaksud untuk mengukur atau menilai selaras atau tidak strategi teknologi informasi dengan strategi bisnis RSUD Palembang BARI dan seberapa tingkat kematangan dari keselarasan strategi tersebut. Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Strategic Alignment Model (SAM) (Henderson dan Verkatraman, 1999) dan Luftman IT-Business Alignment Maturity (Luftman, 2001).Hasil dari penelitian ini adalah sebuah tingkat kematangan dari keselarasan strategi teknologi informasi dan strategi bisnis juga strategi-strategi yang dapat diterapkan untuk membawa tingkat kematangan keselarasan strategi tersebut ke tingkat yang lebih tinggi.

Provide maximum service for 24 hours is the goal of every hospital agencies , as well as Palembang BARI Hospital. Government owned hospitals Palembang city every day carry medical services and non medical care for 24 hours. Palembang BARI Hospitalis one of hospitals that use information technology to support business processes.Palembang BARI Hospital want the alignment between IT strategy and business strategy . It is not yet known how the maturity level of alignment between business strategy with information technology strategy. It is not yet known how the maturity level of alignment between business strategy with information technology strategy.
This study intends to measure or assess aligned or not information technology strategy with business strategy Palembang BARI hospitals and how the level of maturity of the alignment strategy. The model used in this study is the Strategic Alignment Model (Henderson and Verkatraman , 1999) and Luftman Maturity of IT -Business Alignment (Luftman, 2001). The results of this study is a maturity level of alignment of information technology strategy and business strategy are also strategies that can be applied to bring the strategy alignment maturity level to a higher level.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marcel
"Menurut para ahli melalui penelitian yang telah mereka lakukan, keselarasan strategi merupakan syarat untuk penerapan tata kelola TI yang baik di suatu organisasi. Penerapan tata kelola TI yang baik memastikan organisasi memperoleh manfaat bisnis maksimal dari investasi TI-nya.
Luftman SAMM (Strategic Alignment Maturity Model) merupakan salah satu model kerangka kerja yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kualitas keselarasan strategi bisnis dan TI di organisasi. Model ini membantu organisasi untuk menilai kualitas keselarasan yang mencakup 6 area (komunikasi bisnis dengan TI, pengukuran manfaat dan kompetensi TI, tata kelola TI, kemitraan bisnis dengan TI, ruang lingkup dan arsitektur TI, sumber daya manusia TI).
Universitas XYZ sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi melihat bahwa TI merupakan salah satu syarat bagi mereka untuk dapat berkompetisi di area pendidikan. Masalahnya adalah sekedar investasi TI dalam konteks pengadaan perangkat saja masih jauh dari cukup, manajemen (rektorat) mengharapkan TI memainkan peran yang lebih bersifat strategis. Sebagai langkah awal, penilaian keselarasan strategi yang dilakukan di Universitas XYZ dapat memberikan gambaran kondisi dan peranan TI saat ini terhadap bisnis, sebelum pada akhirnya dibuat beberapa rekomendasi dalam rangka meningkatkan peran TI secara strategis bagi bisnis organisasi.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tingkat keselarasan strategi bisnis dan TI di Universitas XYZ berada pada level 1. Pada level 1, dapat dikatakan masih belum ada keselarasan strategi bisnis dan TI di Universitas XYZ. Rekomendasi yang diberikan mencakup aspek komunikasi bisnis dengan TI yang lebih baik, pengukuran manfaat dan kompetensi TI yang lebih ter-integrasi dengan bisnis, penerapan tata kelola TI yang efektif, kemitraan bisnis dengan TI yang terkelola, perencanaan ruang lingkup dan arsitektur TI yang ter-standarisasi dan ter-integrasi, serta sumber daya manusia TI yang berkompeten.

According to experts through research they have done, the alignment strategies is a prerequisite for the implementation of good IT governance in an organization. Implementation of good IT governance ensures maximum business benefit organizations from their IT investments.
Luftman SAMM (Strategic Alignment Maturity Model) is a framework that can be used to assess the quality of the alignment of business strategy and IT in the organization. This model helps organizations to assess the quality of the alignment that covers six areas (business communication with IT, measuring benefits and IT competencies, IT governance, IT-business partnership, scope and architecture, IT human resources).
University XYZ as higher education institution sees IT as one of the requirements for them to be able to compete in the area of education. The problem is just the IT investments in the context of the provision alone is far from sufficient, top level management (rector) expect IT to play a more strategic functions. As a first step, assessment of alignment strategies conducted at University XYZ provides an overview of current's conditions and role of IT to the business, before eventually made ​​several recommendations to improve the strategic aligment of IT and business at the organization.
The results showed that the level of alignment of IT and business strategy at the University of XYZ is at level 1. At level 1, it can be said there is still no alignment of IT and business strategy at the University of XYZ. The recommendations given include: better IT business communication, more integrated competency and value measurement, effective implementation of IT governance, managed IT business partnerships, more standardized IT scope and architecture, and competent IT human resources.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Nugroho
"Karya akhir ini membahas tentang keselarasan antara strategi teknologi informasi dengan strategi bisnis pada perusahaan asuransi jiwa. Model Keselarasan Strategi Teknologi Informasi dan Strategi Bisnis dari Henderson dan Venkrataman digunakan untuk menganalisis kondisi strategi teknologi informasi yang ada sekarang di PT Asuransi Jiwa XYZ Indonesia. Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat strategi yang ada sekarang dalam meningkatkan kinerja operasional.

This thesis discusses about the alignment between information technolog strategy and business strategy. The Strategy Alignment Model from Henderson and Venkrataman is used to analyze the current information technology strategy in PT Asuransi Jiwa XYZ Indonesia. The result of the analysys can be seen to enhance the performance of operational."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi
"ABSTRAK
Kelayakan gedung pemerintahan, khususnya perkantoran dan sekolah untuk pelayanan masyarakat dan infrastruktur sosial, harus terjaga dengan baik. Ketika gedung tersebut perlu direhabilitasi total, pemerintah terkadang harus menggabungkan proses pembongkaran dan dekonstruksi bangunan. Dalam siklus pengelolaan aset pemerintah, prosesnya mulai dari menghapus aset dari sistem akuntansi, memilih kontraktor pembongkaran bangunan, kemudian menghasilkan aset baru, dengan memilih kontraktor lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, durasi proses aktual ini didapat lebih lama dari waktu yang direncanakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi manajemen dalam rangka memperbaiki proses penghapusan gedung pemerintah.
Proses penelitian dimulai dari memperoleh faktor dominan yang mempengaruhi kelancaran proses penghapusan aset gedung dan didapatkan faktor-faktor tersebut yaitu kelayakan gedung, kelengkapan data aset, akurasi hasil penilaian, jadwal pelaksanaan
pembongkaran, pemaketan kegiatan lelang, evaluasi durasi pelaksanaan, evaluasi lingkup pekerjaan dan penerapan denda keterlambatan. Berdasarkan faktor dominan tersebut diusulkan dua strategi alternatif yaitu berdasarkan manajemen aset strategis dan
integrasi dengan proses pengadaan jasa konstruksi.

ABSTRACT
The feasibility of government building, especially offices and schools as public service and social infrastructures, must be well maintained. When the building needs to be majorly rehabilitated, the government sometimes has to combine building demolition and deconstruction process. In the government asset management cycle, the process
starts from erasing the asset from the accountancy system, by selecting a building demolition contractor, then produce a new asset, by selecting other builder contractor. In the past few years, the duration of this actual process acquired longer than the planned time. Therefore, this research aims to develop the management strategy in order to improve the government building disposal process.
The process of the research is started from obtaining the dominant factors that influence the smoothness of the building asset disposal process and the factors is the feasibility of the building, the completeness of the asset data, the accuracy of the assessment results, the demolition schedule, packaging of the auction, evaluation of demolition duration, evaluation of scope of work and the application of the fine delays. Based on these dominant factors, two alternative strategies are proposed based on strategic asset
management and integration with the procurement process of construction Services."
Lengkap +
2018
T50806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Azizah Alkhatami
"City branding merupakan strategi pemasaran pariwisata yang dapat memberikan identitas kota agar dapat bersaing untuk mendatangkan wisatawan dan investor. Dalam membangun city branding Kepulauan Seribu, Pemerintah daerah provinsi DKI Jakarta melalui Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Kepulauan Seribu melaksanakan suatu kampanye public relations. Tulisan ini membahas bagaimana kondisi city branding Kepulauan Seribu dan bagaimana strategi kampanye public relations Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dalam membangun city branding Kepulauan Seribu, serta peran kampanye terhadap city branding Kepulauan Seribu. Hasil analisis menunjukkan Sudin Parekraf Kepulauan Seribu menerapkan strategi kampanye public relations dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan kampanye yang meliputi pameran pariwisata, festival musik, event olahraga, ajang pemilihan duta wisata, dan publikasi online. Kampanye tersebut berperan dalam membangun city branding Kepulauan Seribu karena memenuhi dua kriteria city branding, yakni attributes (menunjukkan karakter Kepulauan Seribu) dan ambassadorship (menginspirasi masyarakat untuk berwisata ke Kepulauan Seribu).

City branding is a tourism marketing strategy that can provide a city identity so that it can compete to bring in tourists and investors. In building the city branding for Kepulauan Seribu, the provincial government of DKI Jakarta through Kepulauan Seribu Tourism and Creative Economy Sub-Department conducted a public relations campaign. This paper discusses the condition of the city branding of Kepulauan Seribu and how the public relations campaign strategy of DKI Jakarta Provincial Government in building the city branding of Kepulauan Seribu, as well as the role of the public relations campaign on the city branding of Kepulauan Seribu. The result shows that Kepulauan Seribu Tourism and Creative Economy Sub-Department implements public relations campaign strategy by holding various campaign activities including tourism exhibitions, music festivals, sports events, tourism ambassador events, and online publications. The campaign plays a role in building the city branding of Kepulauan Seribu because it fulfills two city branding criteria, namely attributes (showing the character of Kepulauan Seribu) and ambassadorship (inspiring people to travel to Kepulauan Seribu)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>