Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50282 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amatul Firdaus Ramadhan
"Latar belakang: Permen hisap propolis madu (buatan Universitas Indonesia) diduga dapat mempengaruhi pembentukan biofilm Candida albicans ATCC 10231.
Tujuan: Menganalisis Efek permen propolis madu terhadap viabilitas biofilm Candida albicans ATCC 10231.
Metode: Candida albicans ATCC 10231 dikultur pada 96-wellplate yang sebelumnya diberikan coating saliva dan coating serum pada masing-masing wellplate. Kemudian pada kelompok perlakuan diberikan larutan permen propolis madu, permen X dan permen madu dengan konsentrasi larutan permen 50%. Wellplate diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam lalu diuji dengan MTT Assay.
Hasil: Pada coating saliva maupun coating serum, kelompok permen X menunjukkan peningkatan pembentukan biofilm Candida albicans ATCC 10231 terhadap kelompok kontrol (P,0.05). Tidak ada perbedaan bermakna pembentukan biofilm Candida albicans ATCC 10231 antara kelompok permen propolis madu dan permen madu terhadap kelompok kontrol baik pada coating saliva maupun coating serum.
Kesimpulan: Permen hisap propolis madu (buatan Universitas Indonesia) memiliki kecenderungan menurunkan pembentukan biofilm Candida albicans ATCC 10231. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifa Putri
"Latar Belakang: Pasta gigi berfungsi dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Propolis adalah salah satu bahan herbal yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan gigi dan mulut. Propolis memiliki sifat anti bakteria, antifungal, anti viral, anti protozoa, anti inflamasi dan anti oksidan. Karies merupakan salah satu akibat dari terjading penurunan pH mulut yang menjadi asam. Candida albicans dapat memfermentasi glukosa dan maltosa sehingga akan menghasilkan asam dan gas. Maka dari itu Candida albicans bersifat acidogenic dan dapat membentuk biofilm dalam rongga mulut.
Tujuan: Mengetahui efek pasta gigi ekstrak propolis terhadap pembentukan biofilm Candida albicans ATCC 10231 secara in vitro.
Metode: Pemaparan pasta gigi ekstrak propolis pada biofilm Candida albicans ATCC 10231 diinkubasi selama 3 jam dan 18 jam, perlakuan dengan pasta gigi tanpa propolis dan juga kelompok kontrol digunakan sebagai pembanding. Pewarnaan dengan kristal violet dilakukan untuk mengukur nilai optical density yang merefleksikan kuantitas biomassa dari Candida albicans ATCC 10231.
Hasil: Nilai absorbansi dari Candida albicans ATCC 10231 setelah pemaparan pasta gigi ekstrak propolis, pasta gigi tanpa propolis, dan kelompok kontrol dengan lama waktu inkubasi 3 jam secara berturut-turut yaitu sebesar 0,345; 0,337; 0,634. Pada inkubasi selama 18 jam yaitu sebesar 0,302; 0,243; 0,392. Persentase biomassa yang didapatkan pada lama waktu inkubasi selama 3 jam dari pasta gigi propolis, pasta gigi tanpa propolis, dan kelompok kontrol secara berturut-turut adalah 46% dan 47%. Pada waktu inkubasi selama 18 jam yaitu sebesar 23% dan 38%.
Kesimpulan: Pasta gigi ekstrak propolis mampu menurunkan biomassa dari Candida albicans ATCC 10231 seiring dengan lamanya waktu inkubasi.

Background: Toothpaste helps in maintaining the health of oral cavity. Propolis is one of the herbal ingredients which is often used to cure dental and oral health problems. Propolis has anti-bacterial, antifungal, anti-viral, anti-protozoa, anti-inflammatory and anti-oxidant properties. Caries is a result of the condition of the oral cavity that is too acidic. Candida albicans can ferment glucose and maltose which will produce acid and gas. Therefore Candida albicans is acidogenic and can make biofilms in the oral cavity.
Objective: Determined the effect of propolis extract toothpaste on biofilm formation of Candida albicans ATCC 10231.
Method: The exposure of propolis extract toothpaste on biofilm of Candida albicans ATCC 10231 incubated for 3 hours and 18 hours, the treatment with toothpaste without propolis and also the control group was used as a comparison. Crystal violet staining method is used to see the value of light absorbance or optical density so that the biomass of Candida albicans ATCC 10231 is known.
Result: The absorbance value of Candida albicans ATCC 10231 as a result of exposure to propolis extract toothpaste, toothpaste without propolis, and the control group at 3 hours of exposure time respectively is 0,345; 0.337; 0.634. At an exposure time of 18 hours which is equal to 0.302; 0.243; 0.392. The percentage of biomass obtained at 3 hours exposure from propolis toothpaste, toothpaste without propolis, and control groups was 46% and 47% respectively. At 18 hours time exposure was 23% and 38%.
Conclusion: Propolis extract toothpaste was able to reduce the biomass of Candida albicans ATCC 10231 along with the length of time of incubation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darin Safinaz
"ABSTRAK
Latar Belakang: Propolis merupakan bahan herbal yang mengandung flavonoid
sebagai antibakteri yang dapat menurunkan aktivitas mieloperoksidase (MPO) yang
merupakan salah satu sistem pertahanan tubuh. Permen propolis madu merupakan
pemanfaatan propolis yang sedang dikembangkan. Tujuan: Menganalisis pengaruh
permen propolis madu terhadap aktivitas MPO saliva terstimulasi. Metode: Sampel
saliva terstimulasi dikumpulkan dari subjek sebelum dan sesudah pengonsumsian
permen propolis madu selama 7 hari 2 kali sehari. Aktivitas MPO diukur dengan
melihat nilai OD microplate reader dan dianalisis dengan Wilcoxon Hasil:
Aktivitas MPO sebelum perlakuan 0.071 dan setelah perlakuan 0.076. Kesimpulan:
Aktivitas MPO meningkat setelah pengonsumsian permen propolis madu dan
bermakna secara statistik.

ABSTRACT
Background: Propolis is natural product contain flavonoid which has antibacterial
effect that could decrease the myeloperoxidase (MPO) activity as host defence
system. Propolis honey candy is propolis utilization which is being developed. Aim:
To analyze the effect of propolis honey candy to the MPO activity in stimulated
saliva. Method: Stimulated saliva sample was collected from subject before and
after consume propolis honey candy twice a day for seven days then calculated by
OD value using microplate reader and analyzed with Wilcoxon Result: MPO activity
before and after consumption is 0.071 and 0.076 Conclusion: MPO activity increase
with significant differences after propolis honey candy consumption"
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karla Monica Wijaya
"ABSTRAK
Latar Belakang: Propolis telah diketahui dapat mencegah terjadinya karies. Perlu
penelitian lebih lanjut mengenai efektifitas antibakteri propolis, yaitu dengan
pengujian aktivitas laktoperoksidase. Tujuan: Mengetahui efektifitas permen
propolis madu yang dilihat dari aktivitas laktoperoksidase pada saliva tanpa
stimulasi. Metode: Disain penelitian ini adalah eksperimental laboratorik yaitu
pretest-posttest dan menggunakan sampel saliva yang diambil dari 120 subjek.
Sampel saliva yang dikumpulkan kemudian ditambahkan dengan Kalium Iodida,
Buffer fosfat, dan Hidrogen peroksida. Aktivitas laktoperoksidase ditunjukkan
dengan nilai absorbansi yang dihitung menggunakan microplate reader pada panjang
gelombang 340 nm. Hasil: Uji statistik menunjukkan bahwa pengaruh permen
propolis madu terhadap aktivitas laktoperoksidase tidak signifikan (p>0.05).
Kesimpulan: Permen propolis madu memiliki kecendrungan meningkatkan aktivitas
laktoperoksidase, walaupun secara statistik tidak signifikan.

ABSTRACT
Background: Propolis is well known for preventing caries. Further study is needed
to test the antibacterial effectivity of propolis through lactoperoxidase activity.
Objective: This research was purposed to determine the effectivity of honey propolis
hard candy which is shown by salivary lactoperoxidase activity in unstimulated
saliva. Methods: This study design was pretest-posttest laboratory experimental
design. This study used saliva which is collected from 120 subjects. Collected saliva
is then reacted with Potassium Iodide, Phosphate Buffer, and Hydrogen Peroxide.
Salivary lactoperoxidase activity is shown by absorbance value which is calculated
by microplate reader at wavelength 340 nm. Result: Honey propolis hard candy
increase salivary lactoperoxidase activity although statistically not significant
(p>0.05). Conclusion: Honey propolis hard candy has tendency to increase salivary
lactiperoxidase activity."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Annisa Septiani
"Latar belakang: Telah terbukti propolis memiliki sifat antibakteri. Pemanfaatan propolis yang sedang dikembangkan oleh Universitas Indonesia adalah permen propolis madu yang diduga dapat mempengaruhi aktivitas mieloperoksidase saliva.
Tujuan: Mengetahui pengaruh konsumsi permen propolis madu terhadap aktivitas mieloperoksidase pada saliva tanpa stimulasi.
Metode: Aktivitas mieloperoksidase dianalisis berdasarkan nilai absorbansi yang diukur menggunakan microplate reader dengan panjang gelombang 450 nm. Pengukuran aktivitas mieloperoksidase berdasarkan perubahan warna oksidasi DAB (3,3 diaminobenzidine) dan guaiacol.
Hasil: Permen propolis madu memiliki kecenderungan meningkatkan aktivitas mieloperoksidase, namun secara statistik tidak signifikan.
Kesimpulan: Efek permen propolis madu tidak mempengaruhi aktivitas mieloperoksidase, sehingga aktivitas mieloproksidase dalam saliva dapat bekerja optimal dan tidak mengganggu keseimbangan rongga mulut."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andin Rahmania Putri
"Latar Belakang: Penggabungan antara bahan aktif alami propolis sebagai agen antibakteri dan pasta gigi sebagai agen pembersih plak gigi merupakan suatu inovasi dalam upaya pengendalian kebersihan dan kesehatan gigi. Namun efek pasta gigi yang mengandung ekstrak propolis terhadap pembentukan bakteri Streptococcus sanguinis yang merupakan bakteri pionir dan berperan penting dalam kolonisasi bakteri pada proses pembentukan biofilm oral atau plak gigi masih belum diketahui.
Tujuan: Menganalisis efek pasta gigi dengan kandungan ekstrak propolis 5% terhadap biomassa Streptococcus sanguinis pada model biofilm, dibandingkan dengan pasta gigi tanpa ekstrak propolis.
Metode: Streptococcus sanguinis dalam media BHI dengan konsentrasi 1x108 dipaparkan pasta gigi yang mengandung ekstrak propolis 5% kemudian diinkubasi selama 3 dan 18 jam. Biomassa yang terbentuk diberi pewarnaan kristal violet dan dianalisis menggunakan metode spektrofotometri serta penghitungan koloni bakteri secara manual. Gambaran biomassa yang terbentuk diamati di bawah mikroskop cahaya dan diinterpretasi dengan perangkat lunak OpenCFU.
Hasil: Pasta gigi dengan kandungan ekstrak propolis 5% dapat menurunkan persentase biomassa bakteri dan dapat menekan penambahan jumlah koloni Streptococcus sanguinis dibandingkan dengan pasta gigi tanpa ekstrak propolis dan kelompok kontrol.
Kesimpulan: Pasta gigi dengan kandungan ekstrak propolis dapat menghambat pembentukan biofilm Streptococcus sanguinis ATCC 10566 secara in vitro.

Background: The combination of the natural active ingredients of propolis as an antibacterial agent and toothpaste as a dental plaque cleaning agent is an innovation to control dental hygiene and dental health. However, the effects of toothpaste containing propolis extract on the formation of Streptococcus sanguinis as pioneer bacteria which plays an important role in bacterial colonization in the process of oral biofilm formation or dental plaque is still remain unknown.
Aim: To analyze the effect of toothpaste containing 5% propolis extract on Streptococcus sanguinis biomass on biofilm models, compared to toothpaste without propolis extract.
Methods: Streptococcus sanguinis in BHI suspension media with 1x108 concentration was exposed to toothpaste containing 5% propolis extract and then incubated for 3 and 18 hours. The formed biomass was given crystal violet staining and analyzed using spectrophotometric methods and manual counting of bacterial colonies. Biomass visualization is carried out under a light microscope and interpreted with the OpenCFU software.
Results: Toothpaste containing 5% of propolis extract can reduce the percentage of bacterial biomass and also can reduce the addition of Streptococcus sanguinis colonies compared to toothpaste without propolis extract and control group.
Conclusion: Toothpaste containing propolis extract can inhibit the formation of Streptococcus sanguinis ATCC 10566 biofilm in vitro.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrie Octavianus Thioritz
"ABSTRAK
Latar Belakang: Streptococcus mutans (S.mutans) merupakan bakteri utama penyebab karies. Virulensi S.mutans dapat digambarkan melalui profil protein. Telah banyak penelitian yang menyebutkan propolis memiliki sifat anti bakteri dan dapat menurunkan prevalensi S.mutans. Tujuan: Mengetahui perbedaan efek antara permen propolis hisap, permen X dan permen madu terhadap profil protein S mutans yang diisolasi dari plak gigi. Metode: Sampel plak diambil sebelum dan sesudah perlakuan lalu dibiakkan pada medium agar dan medium cair TYS Broth. Profil protein dianalisis dengan metode SDS PAGE. Hasil: Permen X dan permen madu meningkatkan ekspresi protein GbpB, GbpC dan menurunkan ekspresi protein GtfB, GtfC, GtfD dan AgI/II. Permen propolis hisap dan permen madu sama-sama meningkatkan ekspresi protein GbpD. Kesimpulan: Permen X dan permen madu memiliki efek yang cukup mirip dalam mengubah profil protein S.mutans. Sementara permen propolis hisap memiliki efek berlawanan dengan permen X dan permen madu.

ABSTRACT
Background: Streptococcus mutans (S.mutans) is the main bacteria that caused caries. S.mutans’ virulence can be observed by protein profile. There have been lots of researches which proved that propolis has antibacterial properties and can reduce the prevalence of S.mutans. Objectives: To know the differences between the effects of propolis candy, X candy, and honey candy to the protein profile of S.mutans that isolated from dental plaque. Methods: Plaque samples were taken before and after treatment and then cultured on agar and liquid medium TYS Broth. Protein profile was analyzed using SDS PAGE method. Result: X candy and honey candy both increase the protein expression of GbpB, GbpC and decrease the protein expression of GtfB, GtfC, GtfD and AgI/II. Propolis candy and honey candy both increase the protein expression of GbpD. Conclusion: X candy and honey candy have fairly similar effects in changing the protein profile of S.mutans. While, propolis candy has the opposite effects with X candy and honey candy."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiqueen Dhia Salsabila Firlana Adnan
"Meningkatnya kasus resistensi Candida albicans terhadap pengobatan yang ada membuat penemuan terapi alternatif menjadi penting. Bahan alami menjadi peluang alternatif karena diharapkan menimbulkan efek samping yang lebih sedikit, salah satunya adalah propolis. Propolis memiliki komponen fenol dan flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan jamur, propolis jenis campuran dari Sulawesi, Indonesia memiliki belum pernah diteliti efeknya terhadap pertumbuhan jamur Candida sp. Uji daya hambat dilakukan pada Candida albicans sebagai penyebab tertinggi kandidiasis, diharapkan inovasi dari zat alami dapat ditemukan dengan biaya produksi murah untuk menanggulangi resistensi obat. Pengujian dilakukan dengan meletakkan cakram rendaman emulsi propolis pada biakan Candida albicans ATCC di agar Mueller-Hinton, dengan tiga kelompok uji konsentrasi yaitu 1%, 5%, dan 7%. Setelah inkubasi selama 24-48 jam dilakukan pengukuran zona inhibisi menggunakan jangka sorong. Hasil menunjukkan bahwa 5% merupakan konsentrasi optimal dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans, namun tidak lebih efektif dari nystatin yang merupakan kontrol positif. Sistem imun diduga meningkatkan efek propolis dengan konsentrasi yang sama dalam uji in vivo, sehingga diharapkan hasil riset ini bisa menjadi dasar untuk percobaan selanjutnya.

The raising number of resistant Candida albicans has drawn attention to find an alternative treatment. Natural substances like propolis becomes a preferred option because it is expected to have less side effects. Propolis contains phenolic acid and flavonoid that might have antifungal property. Mixed propolis from Sulawesi, Indonesia have never been tested on Candida sp. The test subject is Candida albicans, which is the most frequent etiology of candidiasis. This innovation of natural substance and low production cost are expected to provide a solution for the resistance. Three groups of Candida albicans ATCC in Mueller-Hinton agars were tested to a disk diffusion that contains propolis with different concentrations, 1%, 5%, and 7%. After 24 - 48 hours incubation, inhibitory zones were measured by calipers. The result indicates that 5% propolis has the optimum antifungal potency, although it does not show better result than nystatin as the positive control. Immune system is predicted to enhance the effect of propolis in in vivo test , therefore this research is expected to be the foundation of further studies.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Febrina
"Manifestasi kandidiasis oral berhubungan dengan pembentukan biofilm pada permukaan mukosa. Candida albicans merupakan jamur penyebab utama kandidiasis oral. Propolis dilaporkan berpengaruh terhadap pembentukan biofilm C.albicans. Tujuan: Menilai efektifitas permen dengan kandungan propolis terhadap pembentukan biofilm C.albicans dibandingkan dengan permen madu. Metode: C. albicans dipaparkan dengan larutan permen X, permen propolis madu, dan permen madu 50% pada 96-well plate yang sudah dicoating saliva dan serum. Untuk menganalisis pembentukan biofilm C. albicans dilakukan uji dengan MTT assay. Data dianalisis dengan uji one-way ANOVA. Hasil: Terdapat peningkatan yang signifikan pada perlakuan dengan permen X baik dengan coating saliva (p=0.000) maupun serum (p=0.000). Tidak terdapat perubahan yang signifikan pada pembentukan biofilm C. albicans yang ditambahkan permen propolis madu dengan coating saliva (p=0.187) maupun serum (p=0.386) serta permen madu dengan coating saliva (p=0.062) maupun serum (p=0.396). Simpulan: Pemberian larutan permen X bermakna dalam meningkatkan pembentukan biofilm C.albicans. Pemberian larutan permen propolis madu dan permen madu tidak mempengaruhi pembentukan biofilm C.albicans.

Manifestations of oral candidiasis related with biofilm formation on mucosal sufaces. Candida albicans is the main microbial culprit in oral candidiasis. Propolis is reported to have an effect on biofilm formation of C.albicans. Objective: To evaluate effect of candy that contains propolis on in-vitro biofilm formation of C.albicans compared with honey candy. Methods: C. albicans was exposed with 50% X candy solutions, propolis honey candy solutions, and honey in 96-well plate that had been coated with saliva and serum. To analyze formation of C. albicans biofilm MTT assay was used. Data was analyzed with one-way ANOVA. Result: There were significant increases on biofilm formation of C.albicans with X candy treatment either coated with saliva (p=0.000) or serum (p=0.000). There were no significant differences of C. albicans biofilm formation with addition of propolis honey candy either coated with saliva (p=0.187) or serum (p=0.386) and honey candy either coated with saliva (p=0.062) or serum (p=0.396). Conclusion: Treatment with propolis honey candy and honey candy solutions has no significant effect for biofilm formation of C.albicans. Effect of treatment with X candy solution was significant in increasing C.albicans biofilm formation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shuffa Chilla Mayhana
"Pendahuluan: Candida sp. Menyumbang 40.9% dari seluruh kasus di seluruh dunia. Namun, resistensi obat terus meningkat akibat kemampuan jamur ini untuk beradaptasi. Oleh karena itu, obat antijamur alternatif untuk melawan kandidiasis invasive sangat dibutuhkan. Beberapa studi menunjukkan bahwa propolis, sebuah produk dari sarang lebah yang bertekstur seperti lilinn, memiliki sifat antijamut. Walaupun demikian, studi yang menyelidiki efektivitas Propolis Brunei (PB) sebagai obat antijamur alternatif masih langka. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi efek PB terhadap pertumbuhan candida albicans (CA). Metode: Studi ini menggunakan metode difusi agar dan mikrodilusi. Melalui difusi agar, peneliti mengevaluasi zona inhibisi. Sedangkan, melalui mikrodilusi, peneliti mengevaluasi optical density difference (ODD), minimum inhibitory concentration (MIC), dan percentage of inhibition (%I). CA ATCC 90028 dipaparkan dengan ekstrak etanol propolis dengan tiga konsentrasi berbeda: 50 mg/ml, 70 mg/ml, dan 100 mg/ml. Flukonazole diguanakan sebagai control positif. Hasil: Rerata zona inhibisi PB 50 mg/ml (10 mm), 70 mg/ml (9 mm), dan 100 mg/ml (11,5 mm) lebih rendah daripada flukonazol (15,5 mm). ODD PB 100 mg/ml lebih tinggi dari tes sampel yang lainnya (0.0703 nm). %I PB 50 mg/ml (79.15%), 70 mg/ml (91.18%), dan 100 mg/ml (92.76%) lebih tinggi daripada flukonazol (21.82%). MIC adalah 50 mg/ml. Kesimpulan: PB memiliki efek antifungal terhadap pertumbuhan CA. Terdapat hubungan yang signifikan antaran zona inhibisi dan ODD PB jika dibandingkan dengan flukonazol. Terdapat korelasi negatif antara zona inhibisi dan ODD ketika membandingkan ketiga konsentrasi PB. Terdapat korelasi positif diantara konsentasi PB dan %I.

Introduction: Among all cases, candida species accounts for 40.9% cases worldwide. However, drug-resistance is rising due to its adaptive nature. Thus, an alternative anti-fungal drug to combat invasive candidiasis is needed. Studies have shown that propolis, a wax-like beehive product, possess anti-fungal properties. Still, studies investigating the effectiveness of Brunei propolis (BP) as an alternative anti-fungal drug are still scarce. This study aims to evaluate the effects of BP against the growth of Candida albicans (CA). Methods: Researcher conducted agar diffusion and micro-dilution method. Through agar diffusion, inhibition zone was evaluated. Meanwhile, through micro-dilution, the author evaluated the optical density difference (ODD), minimum inhibitory concentration (MIC), and percentage of inhibition (%I). CA ATCC 90028 was tested against Propolis extract in three different concentrations: 50 mg/ml, 70 mg/ml, and 100 mg/ml. Fluconazole was the positive control. Results: The mean inhibition zone of BP 50 mg/ml (10 mm), 70 mg/ml (9 mm), and 100 mg/ml (11.5 mm) are lower than fluconazole (15.5 mm). ODD of BP 100 mg/ml is higher than other test samples (0.0703). %I of BP 50 mg/ml (79.15%), 70 mg/ml (91.18%), and 100 mg/ml (92.76%) are higher than fluconazole (21.82%). MIC value is 50 mg/ml. Conclusion: BP possess anti-fungal effects towards CA. There is a significant association between inhibition zone and ODD of BP with respect to fluconazole. There is a negative association between all BP concentrations. There is a positive association between BP concentration and %I."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>