Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137964 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galih Puteri Ardhiyani
"Stroke merupakan penyakit yang sangat serius karena keganasan dan dampak yang ditimbulkan. Dampak utama dari stroke adalah kecacatan yang mengganggu pada kemandirian. Terapi okupasi membantu mencegah kecacatan dan mengembangkan fungsi kemandirian. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh terapi okupasi dalam pengembalian kemandirian penderita stroke. Metode yang digunakan adalah cohort retrospektif. Sampel penelitian ini adalah penderita stroke yang mengikuti terapi okupasi dan yang tidak mengikuti terapi okupasi di Instalasi Rehab Medik RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad pada tahun 2011. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini adalah terapi okupasi memiliki pengaruh yang besar dalam mengembalikan kemandirian penderita stroke (RR=2,4, 95%CI=1,038-5,705, p-value=0,041). Intervensi terapi okupasi diberikan kepada semua penderita stroke sehingga banyak penderita stroke kembali mandiri.

Stroke is a disease that is very serious because the ferocity and impact. The main impact of stroke is a disability that interferes with the independence. Occupational therapy to help prevent disability and develop independence functions. The purpose of this study to know the effect of occupational therapy in stroke survivors return independence. The method used was a retrospective cohort. The sample was stroke patients following the occupational therapy and occupational therapy that does not follow in the Installation Medical Rehab RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad in 2011. Samples were taken using purposive sampling technique. The results of this research is occupational therapy has a great influence in restoring the independence of people with stroke (RR=2,4, 95%CI=1,038-5,705, p-value=0,041). Occupational therapy intervention given to all patients with stroke so many stroke survivors back themselves."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Windiastuti
"Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan suatu kegiatan pelayanan farmasi klinik untuk memastikan terapi obat yang digunakan aman, efektif dan rasional yang mencakup pengkajian pemilihan obat, dosis, cara pemberian obat, respon terapi, reaksi obat yang tidak dikehendaki dan rekomendasi perubahan terapi. Masalah yang sering timbul dalam pengobatan terkait dengan pemberian obat yang kontraindikasi dengan kondisi pasien, cara pemberian obat yang tidak tepat, adanya interaksi antara 1 obat dengan obat lainnya atau pemberian dosis yang kurang tepat. Analisis DRP (Drug Related Problem) menggunakan metode PCNE (Pharmaceutical Care Network Europe) dan kemudian merekomendasikan penyelesaian DRP kepada DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan). Pemantauan terapi obat (PTO) dilakukan pada pasien Tn.D.L., umur 78 tahun, berat badan 66 kg dan tinggi badan 165 cm. Pasien didiagonis CVD infark, sepsis ec pneumonia, HHD, Riwayat MRSA, DM tipe 2 dan hipoalbumin. Hasil SOAPI didapatkan pasien menerima obat klopidogrel dan lansoprazole yang digunakan secara bersamaan. Dari penelusuran melalui Micromedex, terdapat interaksi major obat antara klopidogrel dan lansoprazol yang jika digunakan bersamaan akan mengurangi aktivitas antiplatelet dari klopidogrel yang akan berpengaruh dalam pengobatan infark pasien. Serta ditemukannya penggunaan antibiotik meropenem dengan dosis 3x2 g melebihi dosis yang dianjurkan yaitu 1g/8jam. Rekomendasi penyelesaian yang disarankan yaitu penggunaan antiplatelet klopidogrel dan lansoprazol diberi jeda satu sama lain dan meropenem tetap diberikan pada pasien dengan dosis tinggi dengan pertimbangan MIC ≥ 16.

Drug Therapy Monitoring is a clinical pharmacy service activity to ensure that drug therapy is used safely, effectively and rationally including assessing drug selection, dosage, method of drug administration, therapeutic response, unwanted drug reactions and recommendations for therapy changes. Problems that often arise in treatment are related to the administration of drugs that are contraindicated with the patient's condition, inappropriate drug administration, interactions and inaccurate dosage. DRP (Drug Related Problem) analysis uses the PCNE (Pharmaceutical Care Network Europe) method and then recommends DRP to the Doctor. Drug therapy monitoring was carried out on the patient Tn.D.L., aged 78 years, body weight of 66 kg and a height of 165 cm. The patient was diagnosed with CVD infarction, sepsis ec pneumonia, HHD, history of MRSA, type 2 DM and hypoalbumin. SOAPI results showed that the patient received clopidogrel and lansoprazole that were used simultaneously. From Micromedex, there is a major drug interaction between clopidogrel and lansoprazole which would reduce the antiplatelet activity of clopidogrel which will affect the treatment of patient infarction. As well as the discovery of the use of the antibiotic meropenem at a dose of 3x2 g exceeding the recommended dose of 1g/8 hours. The recommendation solution is that the use of antiplatelet clopidogrel and lansoprazole is given a break from each other and meropenem is still given to patients with high doses with consideration of MIC ≥ 16.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Ratna Arietta
"Waktu tunggu merupakan komponen penentu kepuasan pasien dengan pelayanan yang diberikan oleh sebuah rumah sakit. Semakin lama pelayanan yang diberikan kepada pasien semakin tidak puas pula pasien terhadap pelayanan rumah sakit sehingga mutu pelayananan pun dinilai tidak baik. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian mengenai waktu tunggu pasien dengan tujuan menganalis waktu tunggu pasien yang bervariasi di Departemen Gigi dan Mulut RSPAD Gatot Soebroto selama periode 21 November hingga 28 November 2011. Kategori pasien dibagi menjadi pasien lama dan pasien baru sedangkan cara pendaftaran terbagi menjadi pasien SOP dan Non SOP serta untuk status pasien dibagi atas Militer dan Sipil.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional, kemudian dilakukan uji statistik Chi Square Tests. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata waktu tunggu pasien SOP sekitar 1 jam 33 menit yang melebihi ketentuan yang ditetapkan pada Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dalam keputusan menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008, yaitu kurang dari atau sama dengan 60 menit yang berarti belum ada perbaikan yang berarti dari pihak manajemen rumah sakit berkaitan dengan waktu tunggu. Dengan demikian rekomendasi penelitian kepada pihak manajemen adalah agar memberikan saran dengan memberlakukan aturan-aturan yang terkait dengan standar pelayanan minimal termasuk waktu tunggu poliklinik, agar para petugas yang terkait dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dan pihak manajemen dapat mengubah cara pandang terhadap waktu tunggu dengan memprioritaskan waktu tunggu dalam upaya perbaikan pelayanan.

Waiting time is a crucial component of patient?s satisfaction on services provided by an hospital. The longer the time needed to provide service to the patient, the more unsatisfaction felt by the patients, Then the quality of services will be judged as not good. Therefore, the research on patients waiting time in order to analyze the variety of patient waiting time was made. The research took place in Department of Dental and Oral Health Central Army Hospital RSPAD Gatot Soebroto, and held from November 21st until November 28th 2011. Patient category was divided into old and new patients, while patient registration method was divided into SOP and Non SOP, and for patient status was divided into Civil and Military.
This research is using a quantitative approach with a cross sectional design. The data were analyzed using a statistical test, Chi Square test. The outcome shows that the average waiting time spent by patient through SOP is approximately 1 hour 33 minutes, exceeding the provision of Hospital Minimum Service Standard in Policy of Health Minister Number 129/Menkes/SK/II/2008, that is less than or equal to 60 minutes, which means there is still no significant improvement from the hospital management related to patient waiting time. The research recommendations to the management party are to give a suggestion to enforce regulations on minimum services standard, included patients waiting time in clinic. So, the relevant employees would finish their works on time, and the management party should change the perception on waiting time by making a priority in patients waiting time.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31807
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kepatuhan para petugas di kamar operasi dalam menerapkan program keselamatan pasien, khususnya kepatuhan dalam menerapkan verifikasi perioperative di Instalasi Kamar Operasi RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional, dengan sampel 93 orang responden yang terdiri dari para dokter dan perawat . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kapatuhan dengan pendidikan ( p = 0,030 ) , semakin tinggi tingkat pendidikan akan menaikkan nilai kepatuhan sangat baik sebesar 1,545 kali dibandingkan dengan yang berpendidikan lebih rendah. Ternyata tidak terdapat hubungan antara kepatuhan dengan berbagai karakteristik lainnya ( usia, jenis kelamin, status perkawinan, lama bekerja, pengalaman pelatihan, pengetahuan, sikap dan peran kepemimpinan ). Kepatuhan petugas di Rumah Sakit Tentara kemungkinan memiliki budaya tersendiri dibandingkan dengan kepatuhan petugas di Rumah Sakit pemerintah lain maupun Rumah Sakit swasta, oleh karena kepatuhan merupakan hal yang mutlak dilaksanakan di Instansi tersebut. Disarankan agar faktor pendidikan dijadikan sebagai salah satu acuan dalam menempatkan personil di Instalasi Kamar Operasi.

ABSTRACT
This thesis discusses the compliance officers of the operating room in implementing patient safety programs, especially in the compliance verification in the operating room perioperative Installation RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. This research is quantitative research with cross sectional design, with a sample of 93 people respondents consisting of doctors and nurses. The results showed that there is a relationship between compliance with education ( p = 0.030 ). The higher the level of education will raise the value of the excellent compliance of 1,545 times compared to the lower educated. It turns out there was no relationship between compliance with a variety of other characteristics ( age, sex, marital status, number of years work experience, training, knowledge, attitude and leadership roles ). Compliance officers at Army Hospital likely has its own culture compared with compliance officers at government hospitals and private hospitals by the due obedience is an absolute must be carried out in the establishments."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Awaluddin Fikry
"ABSTRAK
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi kepada pelayanan
pasien, penyediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan
farmasi klinik. Apoteker khususnya yang bekerja di Rumah Sakit dituntut untuk
merealisasikan perluasan paradigma Pelayanan Kefarmasian dari orientasi produk
menjadi orientasi pasien. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Pusat
Angkatan Darat Gatot Soebroto ini bertujuan agar dapat memahami peranan, tugas
dan tanggung jawab Apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan dan etika
pelayanan farmasi pada khususnya dan pelayanan kesehatan pada umumnya.
Apoteker memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan
kefarmasian di rumah sakit, yang mencakup aspek manajemen perbekalan farmasi
dan alat kesehatan serta pelayanan farmasi klinis.
ABSTRACT Hospital Pharmaceutical Services is an integral part of the Hospitals health care
system oriented to patient care, the providing quality and affordable Pharmaceutical
Products, Medical Devices, medical materials consumables for all segments of
society, including clinical pharmacy services. Pharmacists especially those working
in the hospital is required to realize the expansion of the paradigm of
Pharmaceutical Services of the orientation of the product into a patient orientation.
Profession Internship At Gatot Subroto Army Central Hospital aims to understand
the role, duties and responsibilities of Hospital Pharmacists in accordance with the
rules and ethics of pharmacy services in particular and healthcare in general.
Pharmacist has duties and responsibilities in carrying out hospital pharmacy, which
includes aspects of management of pharmaceuticals and medical devices and
clinical pharmacy services."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Puji Astuti
"Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta Pusat. Kegiatan PKPA ini bertujuan agar mahasiswa profesi memahami peran apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit dan memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan untuk melakukan praktek kefarmasian di Rumah Sakit serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian di Rumah Sakit sehingga dapat ikut serta dalam mencarikan alternatif dan solusi yang tepat. Sedangkan tugas khusus yang dilaksanakan di rumah sakit yaitu pemantauan terapi obat pada pasien neonatal di ruang perawatan perinatal risiko tinggi RSPAD Gatot Soebroto yang dilaksanakan secara prospektif/on going pada tanggal 13 April 2016 hingga 19 April 2016.

Profession Internship held at RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. It aims to give better understanding about the pharmacist role for pharmacist student according to standard pharmaceutical services in hospital, insight, knowledge and skill to practice the pharmacist knowledge in the hospital and also give the real picture about the challenge practice of pharmacist so pharmacist can inovate solution to overcome the challenges. Meanwhile, the special task that held in the hospital which is monitoring of medical therapy to neonatal patient in high risk perinatal infirmary RSPAD Gatot Soebroto done in on going/prospective that was held at April 13th, 2016 until April 19th, 2016."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Khaerinnisa
"Praktek kerja profesi di Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad dilaksanakan selama dua bulan dimulai dari bulan Juli 2016 hingga Agustus 2016. Tujuan dilaksanakannya praktek kerja profesi ini adalah agar calon Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di rumah sakit sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinis. Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad telah melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, sedangkan pelayanan farmasi klinis yang belum dilakukan adalah pemantauan kadar obat dalam darah PKOD dan evaluasi penggunaan obat. Sementara visite dan monitoring efek samping obat masih belum dilakukan secara maksimal oleh apoteker.

Internship at RSPAD Gatot Soebroto Hospital was held two months started at July 2016 until August 2016. This internship was intended to make Apothecary student understand roles and responsilibities of Pharmacist in hospital according to the rule of law and ethical pharmacy include understanding managerial activities of pharmaceutical products, medical devices and single use medical tools and also clinical pharmacy. Moreover, managerial activities pharmaceutical products, medical devices and single use medical tools in RSPAD Gatot Soebroto Hospital are suitable with Regulation of Minister of Health No. 58 Year 2014 about Standarization of Pharmaceutical Care in Hospital. Clinical pharmacy activities in RSPAD Gatot Soebroto Hospital that are not done are drug use evaluation and monitoring of drug levels in blood. While visite and monitoring of drug side effect is still not done optimally by apothecary.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Inayatul Kasrati
"Praktik Kerja Profesi di RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Periode Bulan Juli-September Tahun 2016 bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggungjawab apoteker di rumah sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi khususnya dan pelayanan kesehatan umumnya; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di rumah sakit; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di rumah sakit. Praktek kerja profesi dilaksanakan selama dua bulan dengan tugas khusus yaitu Identifikasi Drug Related Problems pada Pasien CVD Infark dengan Hipertensi dan Unstable Angina Pectoris di Unit ICU RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.

The aims of internship at Presidential Hospital RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad period July September 2016 are to understand the roles, duties and responsibilities of pharmacist in hospital in accordance with the provisions of laws and ethics of pharmaceutical care in particular and healthcare in general to have insights, knowledges, skills, and practical experience for doing pharmacy practice in the hospital and to realize the problems in pharmacy practice as well as studying the strategies and activities can be done to develop pharmacy practice in the hospital. The internship was conducted for two months with a special assignment which is entitled Identification Drug Related Problems at CVD Infark with Hypertension and Unstable Angina Pectoris Patient in ICU Presidential Hospital RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Mutiarini
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Kepresidenan Rspad Gatot Soebroto Ditkesad memiliki tujuan untuk mampu memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi khususnya dan pelayanan kesehatan umumnya, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di Rumah Sakit. Tugas khusus yang diberikan, yang berjudul ldquo;Identifikasi Drug Related Problem pada Pasien Hipertensi, Chronic Kidney Disease CKD , Acute Lung Oedema Alo , dan Pneumonia. Di Rumah Sakit Kepresidenan Rspad Gatot Soebroto Jakarta . Tujuan dari tugas ini adalah untuk mempelajari cara berkomunikasi dengan pasien, dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain dalam menyelesaikan masalah terkait obat pasien serta untuk mempelajari dan memahami tugas dan peranan farmasi klinis di ruang perawatan.

Internship for Profession of in Presidential Hospital RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad has aims to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in hospital in accordance with the provisions and ethics of pharmacy services in particular and healthcare in general, also have a real picture about the problems of pharmacy practice and learn the strategies and activities that can be done within the framework of the development of pharmacy practice at the Hospital. Main assignments or tasks given which entitled ldquo Identification of Drug Related Problem on Hypertension Patient, Chronic Kidney Disease CKD , Acute Lung Oedema Alo , and Pneumonia in Presidential Hospital RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta rdquo . The purpose of the assignment is to learn how to communicate with patients, doctors, nurses, and other health personnel in resolving drug related problems as well as patients to learn about also understand the duties and role of clinical pharmacy in the treatment room.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Malinda
"Tujuan pelaksanaan praktek kerja profesi di Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad periode Bulan Juli-Agustus tahun 2016 adalah untuk memahami peran, tugas, dan tanggung jawab Apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan perundangan dan etika pelayanan kefarmasian, memiliki wawasan, pengetahuan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek pelayanan kefarmasian dan memiliki gambaran nyata terhadap permasalahan praktek kefarmasian di rumah sakit. Praktek kerja profesi dilakukan selama dua bulan dengan tugas khusus yaitu identifikasi Drug Related Problem pada Pasien dengan CKD on HD, Hipertensi dan Seizure di unit perawatan umum RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian menurut Permenkes No 58 tahun 2014 meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinis. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di rumah sakit telah sesuai, sedangkan pelayanan farmasi klinik yang belum dilakukan adalah Evaluasi Penggunaan Obat EPO dan Pemantauan Kadar Obat dalam Darah PKOD

The aims of internship at Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad in July August 2015 are to understand the roles, duties, and responsibilities clinical pharmacist in hospital according to regulations and ethics in pharmaceutical care, have insight, knowledge, skill and practical experience for doing pharmaceutical care, and have an example about pharmaceutical care problem in hospital. Internship was held for two months with a special assignment to identify drug related problem in patient with CKD on HD, hypertension and seizure in general care unit Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. The implimentation of Standarization of Pharmaceutical Care in Hospital according to Regulation of Minister of Health No 58 Year 2014 consist of managerial activities of pharmaceutical products, medical devices and single use medical equipments and clinical pharmacy services. The managerial activities of pharmaceutical products, medical devices and single use medical equipments in hospital is already suitable, and clinical pharmacy services that have not been implemented are Drug Use Evaluation and Drug Levels Monitoring in Blood.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>