Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117069 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anisa Puspitaningrum
"Garcinia merupakan marga tanaman yang diketahui memiliki potensi sebagai antioksidan. Salah satu jenis Garcinia yang memiliki potensi tersebut adalah G. daedalanthera Pierre. Berdasarkan penelitian sebelumnya, pada ekstrak etil asetat dan metanol daun G. daedalanthera Pierre memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Pada penelitian ini dilakukan isolasi menggunakan kromatografi kolom untuk ekstrak etil asetat, dan kromatografi kolom vakum untuk ekstrak metanol. Fase gerak yang digunakan adalah n-heksana, etil asetat, dan metanol dengan kepolaran yang meningkat. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Fraksi yang memiliki aktivitas antioksidan terbesar dimurnikan dengan kromatografi kolom, rekristalisasi, dan KLT preparatif sehingga dihasilkan isolat B. Isolat B diidentifikasi dengan penyemprot DPPH dan AlCl3, serta aktivitas antioksidannya diuji secara kuantitatif. Pada penelitian ini diperoleh isolat B sebesar 21,7 mg dengan nilai IC50 5,82 μg/mL. Identifikasi dengan penyemprot AlCl3 menghasilkan bercak yang berpendar kuning dibawah sinar UV. Analisis spektrum UV-Tampak menunjukkan adanya senyawa aromatis dan ikatan rangkap terkonjugasi. Pada spektrum inframerah menunjukkan adanya gugus –OH, C-H alkana, C=C aromatis, C=O, dan C-O-C.

Garcinia is a genus known that has the potency as an antioxidant. One of the species of Garcinia that has that potential is G. daedalanthera Pierre. Based on previous research, at ethyl acetate and methanol extracts of G. daedalanthera Pierre leaves have a strong antioxidant activity. At this research the ethyl acetate extract was isolated by column chromatography and methanol extract was isolated by vacuum column chromatography. The mobile phase was n-hexane, ethyl acetate, and methanol with increase polarity. Antioxidant activity assay was tested by DPPH method. Fraction with the strongest antioxidant activity was purified by column chromatography, recrystallization, and preparative thin layer chromatography method resulted B isolate. The B isolate was identified by DPPH and AlCl3 sprayer, and its antioxidant activity was tested quantitatively. From this research, 21,7 mg B1 isolate was obtained with the value of IC50 was 5,82 μg/mL. Identification by AlCl3 sprayer resulted yellow phosphorescent under UV ray. UV-Vis spectrum analysis showed aromatic compound and conjugated double bond. At infrared spectrum showed –OH group, C-H alkane, C=C aromatic, C=O, and C-O-C."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Triadisti
"ABSTRAK
Diabetes mellitus merupakan salah satu permasalahan kesehatan global terbesar pada abad 21. Diabetes tipe 2 adalah kasus mayoritas pada diabetes diseluruh dunia yang dikarakterisasi dengan peningkatan level glukosa darah postprandial. Mengendalikan level glukosa postprandial melalui penghambatan α-glukosidase dan mencegah komplikasi melalui antioksidan merupakan sebagian dari strategi efektif pada pengobatan diabetes. Bahan alam memiliki potensi sebagai antidiabetes dan antioksidan yang dapat digunakan pada pengobatan diabetes, salah satunya adalah daun Garcinia hombroniana Pierre. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa aktif sebagai penghambat α-glukosidase dan antioksidan. Isolasi senyawa aktif dari ekstrak daun G. hombroniana Pierre dilakukan dengan fraksinasi menggunakan kromatografi kolom, penghambatan α-glukosidase dan antioksidan diukur menggunakan metode spektrofotometri. Ekstrak etil asetat dan metanol dari daun G. hombroniana Pierre masing-masing menghasilkan 14 dan 12 fraksi. Fraksi dengan aktivitas tertinggi adalah FEA8, yang diperoleh dari ekstrak etil asetat. Pemurnian FEA8 menghasilkan isolat FEA8-1 yang memiliki aktivitas penghambatan α-glukosidase (IC50 4,817 μg/mL), dan aktivitas antioksidan (EC50 7,082 μg/mL dengan metode DPPH dan 17,226 μg/mL dengan metode FRAP). Berdasarkan spektra 1H-NMR, 13C-NMR, DEPT, 2D-NMR (COSY, HMQC, HMBC), spektra LC-MS/MS, spektra UV-Vis, spektra IR serta literatur, menunjukkan bahwa isolat FEA8-1 adalah asam isovanilat.

ABSTRACT
Diabetes mellitus become one of the biggest global health problems of the 21st century. Type 2 diabetes play role for the majority of cases of diabetes worldwide which is characterized by the increase of postprandial blood glucose level. Maintaining postprandial glucose level through inhibition of α-glucosidase and preventing complication through antioxidant are some of effective strategies in the treatment of diabetes. Natural resources have potency as antidiabetic and antioxidant that can be used in diabetes treatment, one of them is Garcinia hombroniana leaves. The objective of this research was to isolate and identify active compound as the α-glucosidase inhibitor and antioxidant. Isolation of active compound from crude was conducted by fractionation using column chromatography, α-glucosidase inhibitory and antioxidant activity were measured using spectrophotometric method. Ethyl acetate and methanol extract of G. hombroniana leaves yielded 14 and 12 fractions, respectively. Fraction with the highest activity is FEA8, obtained from ethyl acetate extract. Purification of FEA8 resulting isolate FEA8-1 with α-glucosidase inhibitory activity (IC50 4,817 μg/mL), and antioxidant activity (EC50 7,082 μg/mL with DPPH method and 17,226 μg/mL with FRAP method). Based on the 1H-NMR, 13C-NMR, DEPT, 2D-NMR (COSY, HMQC, HMBC), LC-MS/MS spectrum, UV Vis spectrum, IR spectrum and literature, showed that the isolate FEA8-1 is Isovanillic acid."
2017
T48556
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puteri Amelia
"Garcinia termasuk famili Clusiaceae yang mempunyai kontribusi yang besar untuk kesehatan karena mengandung senyawa yang mempunyai bioaktivitas yang potensial diantaranya sebagai antioksidan. Berbagai kandungan kimia dari berbagai spesies Garcinia telah dilaporkan, diantaranya senyawa golongan xanton, kumarin, flavonoida dan terpenoid. Salah satu spesies dari genus Garcinia yang tumbuh di Indonesia adalah Garcinia benthami Pierre. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan struktur senyawa kimia hasil isolasi ekstrak aseton dan metanol dari daun Garcinia benthami Pierre, serta melakukan uji antioksidan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).
Isolasi senyawa dilakukan dengan teknik kromatografi dan penentuan struktur molekul dilakukan dengan metode spektroskopi: massa (LC-MS), inframerah (IR), UV, resonansi magnet inti proton (1H-NMR) dan resonansi magnet inti karbon (13C-NMR), DEPT serta spektroskopi NMR-2D (HMQC dan HMBC). Dari data spektroskopi diatas, dua senyawa murni berhasil diisolasi yaitu GBP-1 dan GBP-2. Senyawa GBP-1 yang memiliki rumus molekul C30H50O diidentifikasi sebagai friedelin dan senyawa GBP-2 yang memiliki rumus molekul C13H8O6 diidentifikasi sebagai 1,3,6,7-tetrahidroksi-xanton. Hasil uji antioksidan dengan metode DPPH pada GBP-1 tidak memperlihatkan aktivitas antioksidan dengan IC50 267,51 µg/mL, sementara senyawa GBP-2 memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan IC50 8,01 µg/mL.

Garcinia belong to Clusiaceae family have a large contribution for health, because this family content some potential bioactive compounds among as antioxidants. Chemical contain from some species of Garcinia have reported as xanthones, terpenoids, coumarins and flavonoids. Garcinia benthami Pierre is one of Garcinia species in Indonesia. This research was intended to isolate, elucidate and measure biological active compounds from aceton and methanol extract of Garcinia benthami Pierre leaves.
The isolation was conducted through the chromatographyc technique and elucidation structures by spectroscophyc: mass spectrometry (LC-MS), infra red (IR), UV, 1H-NMR, 13C-NMR and NMR-2D (HMBC and HSQC). as well as to conduct antioxidant test by using DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) method from the isolated compounds. Based on spectroscophyc data , two compounds have been found : GBP-1 and GBP-2. GBP-1 which has molecular formula C30H50O was identified as friedelin and GBP-2 which has molecular formula C13H8O6 was predicted as 1,3,6,7- tetrahydroxy-xanthone. The result of antioxidant test to DPPH on the GBP-1 did not show antioxidant activity IC50 267.51 µg/mL and the GBP-2 showed antioxidant DPPH radical scavenging with IC50 8.01 µg/mL.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T23506
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meyliana Denysa
"Kelompok manggis-manggisan, marga Garcinia diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Radikal bebas adalah atom atau senyawa yang kehilangan pasangan elektronnya, sangat reaktif yang dapat menyebabkan reaksi oksidatif. Salah satu jenis Garcinia yang memiliki potensi sebagai antioksidan adalah Garcinia tetandra Pierre. Kulit buah Garcinia tetandra Pierre dikestraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut yang kepolarannya bertingkat (n-heksan, etil asetat dan metanol). Masing-masing ekstrak diuji aktivitas antioksidannya dengan 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) untuk melihat aktivitasnya yang paling aktif. Ekstrak yang paling aktif dikolom untuk mendapatkan fraksi-fraksi dan hasil fraksi-fraksi tersebut akan diuji kembali aktivitas antioksidannya untuk memperoleh fraksi yang paling aktif. Hasil pengujian aktivitas antioksidan didapatkan pada ekstrak n-heksan dengan nilai IC50 3,582 µg/ml dan fraksi C merupakan fraksi n-heksan teraktif dengan IC50 5.9774µg/ml. Golongan senyawa kimia pada fraksi C adalah terpenoid dan aglikon flavon.

Mangosteen group, Garcinia genus is known having antioxidant activity that can ward off these free radicals. Free radicals are atoms or compounds that lose its electron pair, which can lead to highly reactive oxidative stress. One of Garcinia?s species which are potent for antioxidant is Garcinia tetandra Pierre. The rind of Garcinia tetrandra Pierre are extracted by maceration method using multilevel polarity solvents (n-hexane, ethyl acetate and methanol). Each extract was tested for antioxidant activity by 1,1-diphenyl-2-pikrilhidrazil (DPPH) to see the activities which has the most active fraction. The most active extracts are got column to obtain fractions, which the fractions will be tested again to obtain the antioxidant activity of the most active fraction. The test result is obtained on the antioxidant activity of n-hexane extracts with IC50 ​​3.582 ug / ml and fraction C is the fraction of n-hexane-active with IC50 5.9774 ug / ml. Class of chemical compounds in fraction C are terpenoids and aglikon flavon."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Adi Candra
"Radikal bebas adalah molekul atau senyawa kimia sangat reaktif yang menyebabkan stres oksidatif, yang didefinisikan sebagai ketidakseimbangan antara jumlah oksidan dan antioksidan, berpotensi memicu kanker. Senyawa alkaloid dari Phoebe sp. diketahui sebagai antioksidan yang potensial dan sebagai agen sitoprotektif. Oleh karena itu, penelitian kali ini hendak dilakukan isolasi dan uji aktivitas antioksidan terhadap ekstrak daun Phoebe declinata Nees. Daun Phoebe declinata Nees dimaserasi dengan n-heksana, kemudian diekstraksi kembali dengan metode refluks menggunakan diklorometana. Ekstrak diklorometana diisolasi dengan kromatografi kolom, fraksi yang dihasilkan dimurnikan dengan metode rekristalisasi dan KLT preparatif. Isolat diidentifikasi dengan penyemprot Dragendorff dan diuji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Dari penelitian ini diperoleh 26,9 mg kristal yang positif terhadap reaksi alkaloid. Nilai IC50 dari kristal tersebut adalah 147,62 μg/ml.

Free radicals are highly reactive molecules or chemical substances that cause oxidative stress, which is defined as an imbalance between oxidants and antioxidants, potentially leading to cancer. Alkaloids from Phoebe sp. is known as a potential antioxidant and cyto-protective agent. Therefore, at this research the leaves extract of Phoebe declinata Nees was isolated and tested its antioxidant activity. Leaves of Phoebe declinata Nees were macerated by n-hexane and then re-extracted by reflux method using dichloromethane. Dichloromethane extract was isolated by column chromatography and then its fraction was purified by recrystallization and TLC-preparative method. The isolate was identified by Dragendorff sprayer and its antioxidant activity was tested by DPPH method. From this research, 26.9 mg crystal was obtained and it was positive of alkaloid reaction. IC50 of this crystal was 147.62 μg/ml."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S43041
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elfita
"ABSTRACT
Jamur endofitik Chrisonilia sitophila, Acremonium sp., dan Penicillium sp. telah diisolasi dari jaringan
ranting tumbuhan kandis gajah. Ketiga strain
kapang tersebut ditumbuhkan dalam 3 l medium
potato dextrose broth
(PDB) pada temperatur kamar selama 28 hari. Masing-masing biakan disaring untuk memisahkan miselium dan
dilanjutkan dengan ekstraksi dan evaporasi. Semua ekstrak dilakukan uji aktivitas antioksidan berdasarkan aktivitas
peredaman radikal bebas 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Ekstrak
Acremonium sp. memiliki aktivitas yang kuat
dengan nilai IC50 10,3μ g/ml yaitu setara dengan aktivitas asam askorbat dengan nilai IC50 9,8μ g/ml. Ekstrak aktif
selanjutnya dikromatografi kolom dan diteruskan dengan rekromatografi hingga diperoleh senyawa antioksidan murni
berupa minyak bewarna kuning. Struktur molekul ditentukan berdasarkan data spektroskopi yang meliputi 1 H-NMR, 13 C-NMR, HMQC, HMBC, dan COSY. Senyawa hasil isolasi adalah golongan seskuiterpen yaitu 3,5-dihidroksi-2,5-dimetiltrideka-2,9,11-triena-,8-dion.

Abstract
The endophytic fungi Chrisonilia sitophila, Acremonium sp., and
Penicillium sp. have been isolated from the tissues of
the twigs of kandis gajah. The fungal strains were grown in 3 l potato dextrose broth medium (PDB) at room temperature for 28 days. To extract the antioxidant compounds, the cultures broth were filtered for mycelia removal followed by extraction and evaporation. All of the extracts were evaluated for their antioxidant activities by using 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) radical scavenging
activity. The extract of Acremonium sp. had strong activity with
IC50 value of 10.3μ g/ml, which is equivalent to ascorbic acid activity with IC50 value of 9.8μ g/ml. The extract was subjected to column chromatography on Si gel twice to obtain a high purity antioxidant compound in the form of yellow oil. The molecular structure was determined based on spectroscopic data, including 1 H-NMR, 13 C-NMR, HMQC, HMBC, and COSY. The compound was determined as sesquiterpene 3,5-dihydroxy-2,5-dimethyltrideca-2,9,11-triene-4,8-dione."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Universitas Sriwijaya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam;Universitas Sriwijaya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam], 2012
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Putrie Fiana Azizah
"Radikal bebas dalam tubuh dapat menimbulkan stress oksidatif yang menjadi etiologi beberapa penyakit. Kondisi stress oksidatif ini dapat dihambat dengan adanya senyawa antioksidan. Garcinia merupakan salah satu marga tumbuhan yang telah diketahui manfaatnya sebagai antioksidan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan mengidentifikasi golongan senyawa kimia pada fraksi dari ekstrak etil asetat daun Garcinia bancana Miq. Fraksinasi ekstrak etil asetat daun Garcinia bancana Miq dilakukan dengan kromatografi kolom. Pengukuran aktivitas antioksidan fraksi dilakukan dengan menggunakan metode peredaman radikal DPPH dan metode FRAP Ferric Reducing Antioxidant Power.
Hasil uji dengan metode DPPH menunjukkan aktivitas antioksidan paling aktif terdapat pada fraksi 4 dengan nilai IC50 sebesar 10,373 g/mL. Pada pengujian FRAP aktivitas antioksidan tertinggi juga terdapat pada fraksi 4 yaitu dengan nilai FeEAC sebesar 470,892 mol/g. Hasil identifikasi golongan senyawa kimia pada fraksi 4 sebagai fraksi teraktif menunjukkan adanya flavonoid dan terpenoid.

Free radicals in the human body can cause oxidative stress that becomes the etiology of some diseases. This oxidative stress condition can be inhibited by the presence of antioxidant compounds. Garcinia is one of the genus which is known to have antioxidant activity.
This study aimed to determine antioxidant activity and identify the chemical compounds of fraction from ethyl acetate extract of Garcinia bancana Miq leaves. Fractionation of ethyl acetate extract of Garcinia bancana Miq leaves was done by column chromatography. The measurement of antioxidant activity was determine by DPPH radical scavenging and FRAP Ferric Reducing Antioxidant Power method.
The results showed that fraction 4 was the most active fraction with IC50 value 10.373 g mL. Meanwhile in FRAP method, the most active fraction was also found in fraction 4 with FeEAC value 470.892 mol g. The result of phytochemical screening in fraction 4 as the most active fraction, showed the existence of flavonoid and terpenoid compound. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Shabrina
"Garcinia merupakan marga terbesar dari suku Clusiaceae, memiliki kurang lebih 400 jenis. Beberapa senyawa dari spesies Garcinia menunjukkan aktivitas farmakologis, seperti antioksidan. Salah satu jenis tanaman dengan marga Garcinia adalah Garcinia fruticosa Lauterbach. Penelitian sebelumnya yang dilakukan secara in vitro menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun Garcinia fruticosa memiliki aktivitas antioksidan yang kuat terhadap radikal DPPH, dengan nilai IC50 12,369 ?g/mL. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan aktivitas antioksidan fraksi dari ekstrak etil asetat daun Garcinia fruticosa dan identifikasi golongan senyawa pada fraksi teraktif. Fraksinasi dilakukan dengan kromatografi kolom menggunakan sistem elusi gradien. Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara in vitro dengan metode peredaman radikal DPPH 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan FRAP Ferric Reducing Antioxidant Power menggunakan microplate reader. Aktivitas antioksidan terkuat pada metode penangkapan radikal DPPH diperlihatkan oleh fraksi 11 dengan nilai IC50 6,5798 ?g/mL. Metode FRAP menunjukkan fraksi 10 memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai FeEAC 1015,34 ?mol/g. Hasil identifikasi golongan senyawa menunjukkan bahwa fraksi 10 dan 11 mengandung flavonoid. Dari hasil penelitian, fraksi dari ekstrak etil asetat daun Garcinia fruticosa memiliki potensi untuk menjadi sumber antioksidan alami.

Garcinia is the biggest genus in the Clusiaceae family, with about 400 species. Some biocompounds from Garcinia species exhibited biological and pharmacological activities such as antioxidant ability. One of the plant species from the genus Garcinia is Garcinia fruticosa Lauterbach. In a previous in vitro study, ethyl acetate extract from Garcinia fruticosa leaves showed a strong antioxidant activity towards DPPH radical with IC50 value 12.369 g mL. This study aims to evaluate antioxidant activity of fractions from ethyl acetate leaves extract of Garcinia fruticosa and identify the compound groups from the most active fraction. Ethyl acetate extract was fractionated with column chromatography using gradient elution system. Fractions were evaluated for in vitro antioxidant activity using DPPH radical scavenging and FRAP assay with the use of UV Visible spectrophotometer and microplate reader, respectively. The compund groups were identified using TLC method. The results of this study showed that fraction 11 demonstrated the strongest DPPH radical scavenging activity with IC50 value 6.5798 g mL, while in FRAP the strongest one was fraction 10 with FeEAC value 1015.34 mol g. Compound groups identification showed that fraction 10 and 11 contained flavonoid. These results indicated that the fractions from ethyl acetate leaves extract of Garcinia fruticosa have the potential to be used as a natural antioxidant."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kurniasari
"Diabetes melitus tipe II merupakan salah satu jenis diabetes melitus dengan populasi penderita mencapai 90-95%. Salah satu gejala yang ada pada penderita diabetes tipe ini adalah terjadi kenaikan kadar gula dalam darah setelah 2 (dua) jam makan. Strategi terapi yang digunakan salah satunya dengan menggunakan agen penghambat enzim α-glukosidase. Beberapa jenis tanaman dari suku Clusiaceae telah diteliti secara ilmiah terbukti memberikan aktivitas sebagai antidiabetes dan antioksidan. Garcinia daedalanthera Pierre merupakan salah satu tanaman dari suku Clusiaceae. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa ekstrak daun Garcinia daedalanthera Pierre mempunyai aktivitas sebagai antioksidan dan dapat menghambat aktivitas α-glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa dengan aktivitas antioksidan dan penghambatan terhadap α-glukosidase secara in vitro. Isolasi dilakukan dengan kromatografi kolom. Hasil fraksinasi ekstrak etil asetat diperoleh subfraksi dengan potensi antioksidan dan penghambatan terhadap α-glukosidase. Pemurnian subfraksi EA6-1 diperoleh isolat dengan IC50 antioksidan 5,618 μg/mL dengan metode DPPH, 1,441 μg/mL dengan metode FRAP dan IC50 penghambatan terhadap α-glukosidase sebesar 2,502 μg/mL. Hasil elusidasi struktur isolat dari data spektroskopi UV-Vis, IR, MS, 1H-NMR, 13C-NMR, dan 2D-NMR menunjukkan bahwa isolat tersebut adalah suatu glikosida biflavonoid, Fukugiside.

Diabetes mellitus type II is one type of diabetes mellitus that most commonly found, reaching 90-95% of the population. At this type, there are many patients with the kind of symptom, increase in blood sugar levels after two hours of meal. Inhibition of α-glucosidase is one of the therapeutic strategy. Some species of Clusiaceae have been scientifically proven to provide as antidiabetic and antioxidant activity. Garcinia daedalanthera Pierre is one of the plants of this genus. At the previous studies, the extract of Garcinia daedalanthera Pierre folium has antioxidant activity and may inhibit the activity of α-glucosidase. This study aims to isolate and identify compounds with antioxidant activity and inhibition of α-glucosidase in vitro. Isolation performed by column chromatography. Fractionation of ethyl acetate extract obtained subfraction with antioxidant potential and inhibition of α-glucosidase. Purification of subfraction EA6-1 acquired isolate with antioxidants IC50 of 5.618 μg/mL (DPPH method), 1.441 μg/mL (FRAP method) and IC50 inhibition against α-glucosidase by 2.502 μg/mL. The spectrum of UV-Vis, IR, MS, 1H-NMR, 13C-NMR, and 2D-NMR showed that the isolate is biflavonoid glycoside, Fukugiside."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bulqiyah Benazir
"Garcinia celebica L merupakan suku Guttiferae. Berdasarkan penelitian terdahulu diketahui jenis tanaman garcinia lainnya memiliki anktivitas antioksidan, namun informasi dan penelitian mengenai tanaman Garcinia celebica L masih terbatas. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini untuk menentukan aktivitas antioksidan dari ekstrak dan fraksi kulit buah Garcinia celebica L serta identifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi yang teraktif. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas adalah metode DPPH. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi bertingkat menggunakan pelarut dengan kepolaran meningkat yaitu n-hekasn, etil asetat dan metanol. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan, etil asetat, dan methanol memiliki aktivitas sebagai antioksidan, dengan nilai IC50 berturut-turut yaitu 95,83; 53,06; dan 12,16 ppm. Fraksinasi dilakukan terhadap ekstrak metanol yang memiliki aktivitas tertinggi dengan eluen etil asetat dan metanol dan dengan menggunakan kromatografi kolom vakum dan diperoleh lima fraksi gabungan berdasarkan hasil KLT yaitu A,B,C,D dan E. Fraksi C merupakan fraksi teraktif dengan nilai IC50 sebesar 17,66 ppm. Hasil identifikasi kimia fraksi C menunjukkan adanya senyawa terpenoid, alkaloid, tanin, falvonoid dan antrakuinon.

Garcinia celebica L is Guttiferae family. The previous study showed that the other garcinia plants have antioxidant activity, however there was a few information and investigation about Garcinia celebica L. Therefore, this study presents antioxidant activity from extract and fraction of Garcinia celebica L skin fruits and identify chemical compounds from the most active fraction. Antioxidant activity was determined by DPPH radical scavenging activity. Extraction was made by maseration using different solvent with increasing polarity, n-Hexane, ethyl acetate, and methanol. The result of antioxidant activity test showed that extract of n-heksan, etil asetat and methanol have activity as antioxidant with score IC50 consecutive 95,83; 53,06; and 12,16 ppm. The most active methanol extract was fractionation with ethyl acetate and methanol eluents and using vacuum colom chromatography and obtained five fractions combined based on TLC results of the A, B, C, D, dan E. The C fraction was the most active fraction with IC50 value ​​of 17,66 ppm. Phytochemical identification shows C fraction containing terpenoids, alkaloids, tannins, flavonoids, and saponins."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>