Ditemukan 167975 dokumen yang sesuai dengan query
Khaidir Yusuf
"Dengan mulai meluasnya penggunaan modular floating system dalam aplikasinya sebagai ponton sekaligus sebagai dock, maka kini diperlukan suatu sistem pendukung tambahan yang dapat difungsikan sebagai penambat pada modular floating. Multiple side anchor ini dirancang khusus digunakan untuk multi penjangkaran termasuk penjangkaran dibawah air (bottom anchor) dan tentunya penjangkaran sisi. Alat ini diproyeksikan untuk menahan nilai suatu beban yang mungkin terjadi pada sistem serta di proporsikan dengan baik sehingga materialnya tidak mengalami deformasi plastis selama masa penggunaan.
With start of the widespread use of modular floating system in the pontoon application as well as a dock, so now is required an additional support system that has function as mooring at modular floating. Multiple side anchor is designed spesifically to be used for multiple anchor including anchoring at the bottom level of water (bottom anchor) and thus anchoring the side. This tool is projected to withstand the load that may occur to them, and used properly so that the material does not undergo plastic deformation during the period of use."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44154
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yusman Efendi
"Kecelakaan lalu lintas mendominasi penyebab trauma craniomaxillofacial di Asia Tenggara. Pada sisi lain, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia terus naik seiring pertambahan kendaraan bermotor. Kondisi ini menyebabkan pengembangan miniplate, alat yang berguna untuk menangani pasien trauma CMF, menjadi suatu keharusan. Penggunaan miniplate sendiri mengalami rintangan di beberapa bagian, terlebih fraktur kompleks yang memerlukan geometri yang unik. Riset ini bertujuan untuk membuat miniplate yang dapat memenuhi kebutuhan akan geometri ini. Riset ini menggunakan produk komersial sebagai pembanding dan jurnal ilmiah sebagai referensi. Proses yang dilakukan adalah membuat model CAD, analisis teoritis, analisis finite element, pembuatan purwarupa, dan sejumlah revisi desain. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebanyakan tipe dapat menahan beban yang akan diterima oleh miniplate secara teori. Namun, pada proses fabrikasi, ditemukan bahwa sejumlah tipe sulit untuk dibuat dengan mesin yang ada. Sehingga dari tipe-tipe yang diajukan, hanya satu yang dapat dibuat. Metode fabrikasi dari tipe ini menggunakan CNC milling dengan miniplate komersial yang ada sebagai bahan baku. Hasil yang didapat dengan metode ini sesuai dengan geometri desain dengan beberapa catatan.
Traffic accidents dominate the cause of craniomaxillofacial (CMF) trauma in Southeast Asia. On the other hand, the rate of traffic accidents in Indonesia is increasing along with increased motorized vehicles. This condition led to the development of miniplate, a valuable tool for treating CMF trauma patients, becoming imperative. The use of the miniplate itself encounters obstacles in several parts, incredibly complex fractures that require unique geometries. This research aims to create a miniplate that can meet the needs of these geometries. This research uses commercial products as a comparison and uses scientific journals as a reference. The process carried out is making CAD models, theoretical analysis, finite element analysis, making prototypes, and several design revisions. The analysis results obtained that most types of designs can withstand loads that miniplates will theoretically accept. However, in the fabrication process, it was found that several types were difficult to fabricate with existing machines. So that of the proposed types, only one type can be fabricated. The fabrication method of this type uses CNC milling with existing commercial miniplates as raw materials. The results obtained by this method correspond to the desired geometry with some notes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Amalia Adhani
"Floating Storage Offloading (FSO) adalah anjungan terapung yang berfungsi sebagai fasilitas penyimpanan produksi minyak atau gas alam sebelum didistribusikan dengan kapal tanker. FSO ditambatkan pada mooring tower dengan tujuan menjaga FSO agar stabil dan relatif tetap pada posisinya sehingga aspek operasional FSO dapat tetap berjalan lancar. Mooring tower dipilih sesuai dengan keadaan Laut Jawa yang tergolong relatif dangkal. Tugas akhir ini bertujuan untuk menentukan desain mooring tower yang mampu menahan beban lingkungan struktur serta beban tarikan vessel FSO. Perangkat lunak Structural Analysis Computer System (SACS) dipergunakan sebagai alat bantu permodelan dan perhitungan.
Analisa statis (in-place analysis) dilakukan pada mode operasional dan ekstrim terhadap tiga tipe struktur dengan perbedaan geometri pada perangkaan diagonal: tipe struktur perangkaan diagonal tunggal (tipe struktur I); tipe struktur perangkaan diagonal X (tipe struktur II); dan tipe struktur perangkaan diagonal V (tipe struktur III), untuk menentukan desain yoke mooring tower paling baik.
Hasil analisa menunjukkan ketiga tipe struktur telah memenuhi kriteria unity check (UC). Berdasarkan criteria UC ini, tipe struktur II cenderung lebih baik dibandingkan tipe struktur lainnya. Namun mempertimbangkan faktor berat, desain tipe struktur I akan digunakan sebagai desain yoke mooring tower karena memilki berat paling ringan diantara ketiganya.
Floating Storage Offloading (FSO) is a floating structure that serves to receive and store oil or natural gas before distributed by shuttle tankers. FSO is moored to a mooring tower to stabilize its position in order to maintain the operational aspect of the FSO. Mooring tower is selected in accordance with the state of Jave Sea which is relatively shallow. The objective of this final paper is to design a yoke mooring tower that able to resist its environmental loading and FSO tension. Structural Analysis Computer System (SACS) is the software used to model and to solve the calculation.An in-place analysis is conducted on operational and storm conditions on three type of structures with geometrical differences on its diagonal bracing: single diagonal bracing (type I); type X diagonal bracing (type II); and type V diagonal bracing (type III), to choose the best design for a mooring tower structure.The result shows that each structure type meets the unity check (UC) requirements for in-place analysis. Further analysis presents that structure type II considered as a better structure with regard to UC values. But putting the structure self-weight itselves into consideration, the best structure design to be applied as a mooring tower in the proposed location would be structure type I since this structure is the lightest."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44674
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aldendinandra Abdurahman
"Peningkatan jumlah populasi di Indonesia tidak diiringi dengan produktivitas pangan di Indonesia. Hal ini diindikasikan oleh 23,22 juta jiwa yang mengalami kekurangan pangan pada tahun 2021. Berdasarkan Sustainable Development Goals, salah satu cara untuk menurunkan angka kelaparan adalah dengan meningkatkan riset dan teknologi yang berkaitan dengan produktivitas agrikultur. Salah satunya adalah mengembangkan suatu lingkungan terkontrol bagi tumbuhan untuk berkembang. Dalam skripsi ini, penulis mengajukan sistem pemantauan dan pengontrolan kebun hidroponik modular berbasis Internet of Things. Sistem ini dirancang agar mampu mengontrol parameter kualitas air yang optimal yang disesuaikan dengan jenis tumbuhan pada sehingga tumbuhan tersebut dapat tumbuh dengan baik. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, sistem mampu memantau dan mengendalikan parameter pH dan Electrical Conductivity (EC) meskipun dengan tingkat eror sebesar 46% terhadap nilai pH meter dan 2,88% terhadap nilai TDS meter. Melalui implementasinya, sistem dapat dijadikan sebagai prototipe yang rendah biaya dan perlu ditingkatkan kinerjanya melalui penelitian lebih lanjut
nesia’s food productivity is not compensated by the country’s everincreasing population. This is indicated by 23.22 million people in Indonesia that experienced food shortage in 2021. Based on the Sustainable Development Goals, one way to reduce hunger is by improving research and technology related to agricultural productivity. One’s effort is by developing a controlled agriculture environment. This thesis proposes a modular monitoring and automation system for hydroponic farms based on Internet of Things. The proposed system is designed to monitor and control the water quality parameters best suitable for the designated plant type to grow. Measurement results indicated the system managed to successfully monitor and control the pH and Electrical Conductivity (EC) values with an error value of 46% and 2,88%, each towards the pH meter and TDS meter measurements respectively. The proposed system maintains its low-cost features and future work is mandatory to increase the performance of the system"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35504
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maynard, Jeff
London: Butterworth, 1972
005 MAY m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Mochamad Kevin Farizky
"Konstruksi modular merupakan penerapan metode konstruksi berkelanjutan yang sangat efisien dengan berbagai manfaat dan keunggulan yang diharapkan dapat menggantikan sistem kontruksi konvensional atau struktur beton bertulang dan menjawab permasalahan di industri konstruksi. Namun, kenyataannya masih ada beberapa hambatan terkait proses dan pelaksaanaan teknis dalam implementasi konstruksi modular ini. Sistem konstruksi modular juga belum dapat memenuhi harapan di pasar konstruksi, terutama karena terjadinya peningkatan biaya konstruksi yang lebih tinggi di beberapa negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan pelaksanaan teknis dan faktor kritis risiko peningkatan biaya dari penerapan konstruksi modular pada konstruksi bangunan di Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan validasi variabel terhadap pakar dan melakukan survei kepada responden yang kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Relative Importance Index (RII) dan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). Hasil dari penelitian ini menunjukkan hambatan pelaksanaan teknis yang paling signifikan pada konstruksi modular adalah ketersediaan alat yang tidak memadai untuk memproduksi dan memasok produk modular. Faktor paling kritis dari risiko peningkatan biaya pada konstruksi modular adalah keterlambatan dalam pengadaan material
Modular construction is the application of sustainable construction method with various benefits and advantages that are expected to replace conventional construction systems or reinforced concrete structures and answer problems in the construction industry. However, there are still some barriers related to the technical process in the implementation of this modular construction. Modular construction systems have also higher construction costs in some countries. This study aims to analyze technical implementation barriers and critical risk factors for increasing costs from implementing modular construction in building construction in Indonesia. This research method used variable validation to experts and conducted survey to respondents which was then analyzed using the Relative Importance Index (RII) and Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) methods. The results of this study indicate that the most significant technical implementation barrier in modular construction is the inadequate availability of tools to manufacture and supply modular products. The most critical factor in the risk of increasing costs in modular construction is delays in material procurement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Satria Ibrahim
"Baca, dkk. (2020) memperkenalkan sebuah modifikasi dari pelabelan tak teratur yang disebut pelabelan tak teratur modular. Mereka mendefinisikan pelabelan tak teratur modular dari graf G dengan order n sebagai pelabelan-k busur ÏⶠE(G)→{1,2,3,…,k} sedemikian sehingga terdapat fungsi bobot bijektif Ï_Ï â¶V(G)→Z_n yang didefinisikan sebagai Ï_Ï (u)=∑_(v∈N(u))âãÏ(uv)ã, dengan Z_n adalah grup bilangan bulat modulo n, N(u) adalah himpunan simpul yang bertetangga dengan u. Kekuatan tak teratur modular ms(G) dari graf G adalah nilai minimum k sedemikian sehingga graf G memiliki pelabelan tak teratur modular dengan k sebagai label busur paling besar yang digunakan. Graf tangga L_n adalah graf hasil produk kartesian P_n×P_2. Graf tangga mobius M_n didapatkan dari graf tangga L_n dengan menghubungkan simpul akhir yang berlawanan dari dua salinan P_n. Pada penelitian ini akan ditentukan kekuatan tak teratur modular ms(G) untuk graf tangga mobius dan graf tangga.
Baca, dkk. (2020) introduced a modification of irregular labeling called modular irregular labeling. They defined a modular irregular labeling of a graph G of order n as an edge k-labeling ÏⶠE(G)→{1,2,3,…,k} such that there is a bijective weight function Ï_Ï â¶V(G)→Z_n which is defined as Ï_Ï (u)=∑_(v∈N(u))âãÏ(uv)ã, where Z_n is a group of integers modulo n, N(u) is the set of all vertices adjacent to u. Modular irregularity strength ms(G) of graph G is the minimum value k such that graph G has a modular irregular labeling with k as the largest label used. Ladder graph L_n is the cartesian product of graphs P_n×P_2. Mobius Ladder graph M_n is obtained from ladder graph L_n by joining the opposite end points of the two copies of P_n. In this research, we determine the modular irregularity strength ms(G) of mobius ladder graph and ladder graph."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan materi pembelajaran modular yang dapat digunakan sebagai model untuk mendukung program pendidikan untuk siswa berbakat. Penelitian dan pendekatan pembangunan, dikemukakan oleh Borg, Gall dan Gall (2007), digunakan untuk mengembangkan materi. Borg, Gall dan Gall menyarankan untuk menerapkan sepuluh langkah dari Dick, Carey dan Carey (2010) model untuk mengembangkan bahan ajar. Sepuluh langkah tersebut meliputi: (1) mengidentifikasi tujuan instruksional; (2) melakukan analisis instruksional;(3) mengidentifikasi perilaku entri; (4) strategi pembelajaran; (5) mengembangkan kriteria referensi tes; (6) mengembangkan strategi pembelajaran; (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran; (8) mengembangkan dan melakukan evaluasi formatif; (9) merevisi instruksi; (10) mengembangkan dan melakukan evaluasi sumatif. Kesepuluh langkah ini digunakan untuk mengembangkan pendekatan modular bahan ajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru dan pendidik dalam merancang program pembelajaran untuk anak-anak berbakat."
JPUT 16:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Shania Vena Amanda
"Pemutusan antara bentang alam Australia yang kaya akan flora dan faunanya dengan warga negara Australia yang mencakupi demografi yang beragam, membutuhkan desain regeneratif yang mempromosikan sistem holistik. Dalam proyek ini, tindakan regenerasi bekas tambang di South Fremantle, Western Australia bertujuan untuk membangun Kawasan pemukiman menengah yang memadukan satwa setempat dan komunitas regional yang beragam kulturnya. Menggabungkan teknologi modern dan teknik managemen lanskap. Desain dibuat berdasarkan karakteristik alami situs terpilih, seperti implementasi keylines yang mengikuti topografi lokasi, pelestarian tanaman local, pertanian tradisional dan system pengolahan air limbah melalui lahan basah. Sementara proyek perumahan individu berfokus pada penyediaan rumah yang fleksibel, mudah beradaptasi dan modular untuk karaktertisti klien yang mencakup komunitas beragam.
Disconnection between the rich flora and fauna of the Australian landscape and the diverse demographic of the Australian citizen calls for a regenerative design which promotes a holistic system. In this project, the act of regeneration of a former quarry in South Fremantle, Western Australia aims to construct a medium residential area. Integrating local wildlife with the diverse demographic of the regional community. Incorporating modern technology and indigenous landscape management techniques. Designed based on the natural characteristics of the site, such as implementing tree keylines, which follow the original topography of the site, preserving native vegetation plantations, traditional farming and wetland wastewater treatment system are incorporated into the grand scheme of the site. While the individual housing project focuses on providing a flexible, adaptable and modular housing for the vast characteristic of possible clients."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library