Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Haris
"Energi gelombang laut adalah energi alternatif terbarukan serta sumber energi yang ramah lingkungan dan murah. Di Indonesia energi gelombang laut belum dimanfaatkan secara optimal, oleh karena itu dalam penulisan skripsi ini akan membahas Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut dengan sistem oscillating water column tipe bukaan bawah (bottom entrance) dengan dimensi diameter (D1) sebesar 8 m, diameter orifice (D2) sebesar 0,60 m, kedalaman rongga tercelup (L) adalah 1,3 m. Berdasarkan hasil perhitungan, daya terkecil yang dapat dibangkitkan sebesar 33532,16 Watt sedangkan daya terbesar sebesar 73849,64 Watt. Penerapan sistem oscillating water column diharapkan dapat memberikan kontribusi kelistrikan pada Perairan Kepulaun Seribu, disamping itu juga dapat berfungsi sebagai pengembangan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.

Ocean wave energy is renewable and alternative energy sources that are environmentally, friendly and inexpensive. In Indonesia, ocean wave energy has not been used optimally. Therefore, in this essay, will discuss sea wave power plant with oscillating water column system type bottom entrance with dimensions of diameter (D1) is 8 m, diameter orifice (D2 ) is 0.60 m, depth of immersion cavity (L) is 1.3 m. Based on calculations, the smallest power that can be generated is 33532.16 Watt, while the greatest power is 73849.64 Watt. The Application of oscillating water column system is expected to make electricity contribution to the waters thousand islands, besides that it also can serve as the development of power plants based renewable energy. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Helmi P.
"Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) dari sekitar 66.000 desa di Indonesia, baru sekitar 78 % atau 51.000 desa yang sudah terlistriki, sedangkan yang belum terlistriki meliputi 15.000 desa. Desa yang belum terlistriki umumnya terdapat di daerah terpencil (remote areas) yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di desa-desa tersebut maka pengembangan sumber energi setempat terutama energi terbarukan seperti energi mikrohidro, surya, angin dan lain-lain merupakan altematif yang tepat Karena jenis-jenis energi tersebut tidak menggunakan bahan bakar dan tidak merusak lingkungan.
Pembangkit listrik energi terbarukan umumnya berkapasitas kecil dan tidak dapat digunakan terus-menerus, sehingga untuk meningkatkan kapasitas dan keandalannya dua atau lebih pembangkit listrik energi terbarukan yang berbeda sumber energinya dipadukan, membentuk suatu sistem pembangkit listrik energi terbarukan terpadu. Masalah utama pada pengembangan sistem pembangkit semacam ini adalah masalah pembiayaannya. Karena itu studi keekonomian pembangkit listrik energi terbarukan terpadu menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan.
Biaya-biaya Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Terpadu (P.L.E.T.T.) bergantung pada pilihan dari pembangkit yang digunakan dan pola beban dari desa yang akan dilistriki. Untuk kondisi di Indonesia paduan pembangkit listrik energi surya dan pembangkit listrik mikro hidro yang membentuk suatu Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Terpadu Surya - Mikro Hidro (P.L.E.T.T. S - MH) seperti yang terdapat di desa Teratak, Kecamatan Satukliang, Kabupaten Lombok Tengah, kiranya dapat merupakan alternatif yang baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Christina Transmisiyanti
"Penggunaan PLTD sebagai pembangkit listrik di wilayah dan pulau-pulau terpencil di Indonesia memiliki berbagai masalah teknis, biaya dan efek negatif terhadap lingkungan. Untuk mengurangi pemakaian PLTD dan menggantinya dengan pembangkit listrik yang memakai sumber energi terbaharui sesuai permintaan Presiden, maka PLTS merupakan salah satu jenis pembangkit yang perlu dipertimbangkan kelayakannya sebagai pengganti. Kelayakan PLTS dipertimbangkan dengan menganalisis kualitas dan kuantitasnya yang diperhitungkan dengan metode perhitungan NPV, Payback Period, dan IRR. Dari hasil analisis perhitungan, PLTS ini layak dan baik untuk dipakai sebagai pengganti PLTD.

Using diesel power plant in remote areas and islands of Indonesia gives a sum of technical, financial, and environmental problems. In accordance with the President?s request to reduce the usage of diesel power plants and to replace them with power plants which utilizes renewable energy sources, solar power plant is a viable replacement to be considered. The feasibility is assessed by analyzing the quality and quantity by calculating the NPV, Payback Period, and IRR. Calculation results showed that a solar power plant is a feasible and good replacement for the diesel power plant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuecken, John A.
Blue Ridge Summit: Tab Books, 1979.
621.312 1 KUE h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Muchyi
"Pemanfaatan sampah dari landfill untuk dijadikan produk telah berkembang luas dibeberapa negara. Jika mengacu pada level treatment LFG, Indonesia saat ini berada pada Case 2 yaitu pada proses dehydration. Dengan melakukan serangkaian proses, LFG yang timbul pada suatu landfill dapat diubah menjadi energi listrik untuk dikomersilkan. Sejauh ini PT. NOEI adalah satu-satunya perusahaan yang dapat merealisasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Indonesia. Proyeksi kapasitas penghasilan listrik dari sampah pada TPST Bantar Gebang ini diperkirakan bisa mencapai hingga 26 MW. Sejauh ini kapasitas yang dihasilkan adalah 10.5 MW. Saat ini (November 2011) PT. NOEI telah menjual listrik dengan harga Rp. 820 /kWh kepada PT. PLN (Persero) Area Bekasi. Tesis ini dibuat untuk meneliti dan menganalisis perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) CNG dari Landfill Gas sebagai energi alternatif yang dihasilkan di PT. Navigat Organic Energy Indonesia, dengan menggunakan asumsi tanah dan sampah disediakan dan membeli dari PEMKAB Bekasi dan PEMPROV DKI, yang merupakan sebuah sistem yang sudah berjalan serta memperhitungkan agar dapat menghasilkan Harga Pokok Produksi untuk setiap liter CNG. CNG banyak digunakan untuk sebagai bahan bakar gas untuk rumah tanggaa, transportasi dan industri. Penggunaan CNG sebagai bahan bakar transportasi dalam hal ini mobil di Indonesia masih tergolong baru, dan sejauh ini baru diterapkan oleh Transjakarta Busway saja, sebagai langkah awal pemerintah dalam program konversi BBM menjadi BBG untuk dapat mengurangi APBN dalam membeli minyak mentah dari luar negeri. High-btu gas hanya cocok diproduksi pada suatu landfill yang berkapasitas besar, sehingga TPST Bantar
Gebang dinilai cocok dalam memproduksi high-btu gas. Sistem yang digunakan
sebagai simulasi perhitungan adalah sistem pemurnian LFG yang disediakan oleh Acrion Technologies Inc, yang bernama Acrion CO2 WASH. Sistem ini dapat memurnikan metana hingga 99%, serta dapat memisahkan kandungan
karbodioksida yang ada pada LFG dalam bentuk liquid.

Utilization of waste from landfills to be used as the product has been widespread
in some countries. When referring to the LFG treatment level, Indonesia is
currently in Case 2 is in the process of dehydration. By conducting a series of
processes, LFG arising on a landfill can be converted into electrical energy for
commercial. So far PT. NOEI is the only company that can realize the Power
Plant Waste (PLTSa) in Indonesia. Projected earnings capacity of electricity from
waste in Bantar Gebang TPST is expected to reach up to 26 MW. So far the
resulting capacity is 10.5 MW. Currently (November 2011) PT. NOEI been
selling electricity at a price of Rp. 820 / kWh to the PT. PLN (Persero) Bekasi
area. This thesis was made to examine and analyze the calculation of Cost of
Production (GPP) CNG from Landfill Gas as an alternative energy generated in
the PT. Navigat Organic Energy Indonesia, using soil and litter assumptions
supplied and purchased from PEMKAB Bekasi and PEMPROV DKI, which is a
system that is already running and in order to take into account the production
cost to produce each liter of CNG. CNG is widely used as a fuel for gas for home
tanggaa, transport and industry. The use of CNG as a transportation fuel in this car
in Indonesia is still relatively new, and so far only applied by TransJakarta
Busway, as a first step in the government's program for the conversion of fuel to
CNG can reduce the state budget in buying crude oil from overseas. High-btu gas
suitable only produced in a large-capacity landfills, so TPSTs Bantar Gebang
considered suitable in producing high-btu gas. The system is used as a simulation
calculation LFG purification system provided by Acrion Technologies Inc., which
named Acrion CO2 WASH. This system can purify up to 99% methane, and can
separate the content of the LFG karbodioksida existing in liquid form.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Yunita Sari
"Energi listrik telah menjadi kebutuhan mendasar manusia di seluruh dunia termasuk bagi rakyat Indonesia. Pencarian energi baru makin mencuat karena didorong oleh situasi global yang mengindikasikan cadangan energi fosil khususnya minyak bumi karena sifatnya yang tak terbarukan. Sebagai alternatif dari keterbatasan energi fosil, banyak yang mencoba untuk menciptakan beberapa energi harvesting. Energi harvesting adalah proses dimana energi berasal dari sumber eksternal energi gelombang laut, energi panas, energi angin dsb dikonversikan menjadi energi listrik.
Salah satu media konversi energi harvesting yang dikembangkan saat ini adalah material piezoelectric. Lalu muncul sebuah pemikiran untuk membuat sebuah generator yang memanfaatkan pergerakan dari gelombang laut. Generator ini menggunakan sistem Oscillation Water Column OWC yang di desain dengan sistem osilasi untuk mengakumulasi energi gelombang laut untuk memberikan gaya eksternal pada piezoelektrik untuk berkerja sebagai konverter. Pembangkit listrik tenaga gelombang laut ini diharapkan menjadi sebuah alternatif dari energi yang terbarukan.
Hasil dari penelitian ini adalah purwarupa sistem PLTGL dengan tegangan maksimum 3.67 V , potensi energi gelombang laut maksimum 15.04 Joule, efisiensi daya piezoelektrik 9.3 sebesar pada rangkaian seri dengan ketinggian air rata ndash; rata 25 cm dan periode gelombang 10 detik.

An electrical energy has been become basic human need in the world, especially in Indonesia. A renewable energy search is crucial because the fosil energy resource isn rsquo t a renewable property. As an alternative, several researches conduct an energy harvesting. An energy harvesting is a process where the energy comes from external source such as sea wave, heat energy, wind energy, etc. and that source will be converted into electrical energy.
One of the conversion energy harvesting media that has been developed at recent days is a piezoelectric media. Then, we developed a generator which use a sea wave movement. This generator uses an Oscillation Water Column OWC system which designed with an oscillation system to accumulate a seawave energy to give an external force for piezoelectric as a converter. A seawave based power plant is expected to become an alternative of renewable energy.
The result of this research is a prototype with seawave powerplant with maximum voltage of 3.67 V, ocean wave energy potensial of 15.04 Joule power efficiency 9.3 at serial circuit with average water height is 25 cm and wave period is 10 s.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pansini, Anthony J.
Lilburn: The Fairmont Press, 1994
621.312 1 PAN g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Dara Euodia
"Indonesia memiliki potensi geotermal yang sangat besar, meliputi entalpi-tinggi dan entalpi-rendah. Geotermal entalpi-rendah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk CCHP, merupakan alternatif untuk memebuhi kebutuhan energi gedung komersial yaitupendingin, listrik, dan pemanas. CCHP dapat diaplikasikan di bangunan hotel dalam rangka konservasi energy menjadi green building. Pada penelitian ini diasumsikan bangunan hotel bintang lima akan didirikan di Kota Baru Meikarta membutuhkan energi sebesar 7941,81 kW yang terdiri dari pendingin, pemanas, dan listrik. Analisis kinerja teknis sistem CCHP menggunakan piranti lunak Cycle Tempo dilakukan dengan dua skenario utilisasi fluida panas bumi.
Hasil simulasi memperlihatkan bahwa dengan skenario fluida geotermal di bagi 15 menuju siklus pembangkit dan waste heat siklus tersebut digabungkan dengan 85 fluida geotermal menujusiklus pendingin dan sistem pemanas,. efisiensi sistem CCHP 36,34 dan penurunan emisi CO2 hingga 1,4459 tonCO2eq/tahun dapat dicapai. Simulasi borehole dengan kedalaman 400 m dan diameter 8 inci menggunakan piranti lunak COMSOL untuk mendapatkan profil temperatur dan kecepatan fluidageotermal. Analisis finansial dengan metode cash flow menggunakan Ms. Excel. Skema bisnis terbaik adalah Build, Own, Operate BOO dengan insentif fiskal, soft loan, dan grant sehingga biaya produksi energi adalah Rp1039/kWth, Rp1388/kWeh, dan Rp163.550/MMBtu secara berurutan untuk pendingin, listrik, dan pemanas.

As Indonesia located on the ring of fire, it has a massive geothermal reserve for both hig enthalpy and low enthalpy. Low enthalpy geothermal that is utilized as CCHP rsquo s source is the solution to fulfil energy demand in three outputs, which are cooling, heating, and power. CCHP based on low enthalpy geothermal application in hotel building is a form of energy conservation, which is green building. A five star hotel was assumed to be built in Meikarta City with total energy demand of 7941,81 kW that consist of cooling, heating, and electricity. Technical analysis for CCHP system uses Cycle Tempo program to simulate two scenarios.
The chosen scenario was scenario 2, which fresh geothermal was devided by 15 to power generation and the waste heat was merged with the other 85 of fresh geotermal to enter refrigeration and heating systems. The CCHP system efficiency was 36,34. The CO2 emission was decreased by 1,4459 tonCO2eq year from conventional source. Technical analysis for borehole uses COMSOL program, which depth of borehole is function of temperature and diameter is function of mass flow rate. The surface conditions of geothermal fluid were 149,5 oC and 1,2273 m s. Economics analysis uses Ms. Excel with cash flow method. The best business scheme is Build, Own, Operate with modifications of fiscal incentives, soft loan, dan grant. Therefore, the production prices are Rp1039 kWth, Rp1388 kWeh, and Rp163.550 MMBtu for cooling, electricity, and heating respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pina Hariyanti
"Pada operasi sistem pembangkitan tenaga listrik, biaya bahan bakar merupakan biaya yang terbesar dari biaya operasi secara keseluruhan [1]. Besarnya biaya bahan bakar yang diperlukan unit pembangkit termal sebagai masukan terhadap keluaran daya pembangkit, sehingga besarnya masukan secara optimal akan mengahasilkan keluaran yang optimal. Penjadwalan operasional pembangkit dan pembebanan ekonomis merupakan langkah operasi ekonomis pada pengoperasian PLTU Labuan dan PLTGU Cilegon pada Subsistem II Wilayah Banten untuk memperoleh estimasi biaya operasi optimal. Penjadwalan yang dilakukan dengan menentukan unit pembangkit yang hidup on dan mati off yang disebut dengan komitmen unit unit commitment. Setelah melakukan penjadwalan operasional unit pembangkit, maka dapat dilakukan pembebanan ekonomis untuk membagi daya yang dapat dibangkitan oleh masing-masing pembangkit untuk memenuhi estimasi permintaan beban pada Subsistem II Wilayah Banten. Estimasi biaya operasi optimal yang didapatkan yaitu sebesar Rp 376.030.525.349 sehingga dapat menghemat 29.5 hingga 32.5 dari total biaya operasi yang dibutuhkan selama sebulan periode Januari 2018 dengan biaya bahan bakar sebesar Rp 604,17/kWh. Selain itu, untuk memenuhi estimasi beban puncak sebesar 952 MW dibutuhkan biaya operasi optimal sebesar Rp 733.762.467 dan biaya operasi optimal beban minimum sebesar 629 MW adalah Rp 378.422.653.

In the operation of power generation systems, fuel cost represents the largest of operating cost in the operation of power generation system 1 . The fuel cost of the thermal power plants as input to the generator power and output of the generator is the power generated by each generator, so that optimal input determination optimal output. Operational economic of PLTU Labuan and PLTGU Cilegon in subsystem II Banten can be subdivided into two parts. Those are economic dispatch and unit commitment. The unit commitment problem is to find the minimum cost option to schedule generator startups and shutdowns while meeting forecasted loads, satisfying all plant and system constraints such as generating capacity constraints and power balance constraints. Furthermore, economic dispatch is the method of allocating the load demand between the available power plant units and finds the minimum operating cost of generation for each hour. Estimated optimal operating cost is Rp 376.030.525.349 so that it can save 29.5 to 32.5 of total operating costs required during the month of January 2018 with fuel costs of Rp 604.17 kWh. In addition, estimated operating optimal cost for peak load of 952 MW is Rp 733.762.467 and the optimal operating cost for the minimum load of 629 MW is Rp 378.422.653."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>