Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26581 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Derry Costhalova
"Indonesia adalah penghasil utama kelapa sawit di dunia. Dari proses pengelolaan tandan buah segar di dapatkan limbah tandan kosong sawit yang berlimpah, sehingga bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif yang tak akan habis. Dimulai dengan mengeringkan tandan kosong tersebut di dalam drying yang membutuhkan udara dengan temperatur tinggi. Oleh karena itu peran heat exchanger sangat diperlukan dengan memanfaatkan flue gas boiler sehingga tidak memerlukan listrik atau sejenisnya untuk memanaskan udara.
Dengan diketahui desain tube yang diinginkan dan parameter kecepatan, massa laju perpindahan, panjang diameter pipa serta banyaknya pipa yang diperlukan adalah 192 ,255 dan 384 buah pipa. Sehingga didapatkan dimensi heat exchanger adalah 2m x 1,1m x 1,6m, 1,5m x 1,1m x 1,9m dan 1m x 1,1m x 3m dengan penyusunan 16 x 12 pipa, 17 x 15 pipa dan 16 x 24 pipa.
Dari ketiga dimensi heat exchanger tersebut didapatkan hasil simulasi menggunakan software SolidWorks Flow Simulation 2012 yang memenuhi kebutuhan untuk dryer yaitu pada pipa dengan panjang 1m, dengan didapatkan data outlet udara sebesar 76.7°C dan volume flow rate udara sebesar 3.17 m3/s.

Indonesia is the most largest palm oil producer in the world. From palm fruit processing, producing abundant empty fruit bunch, thus, have must be developed to be endless alternative fuel. Starts from drying empty fruit bunch require high temperature airflow. For this reason, heat exchanger needed by employing flue gas boiler in order to avoid electric consumption or equal to increase heat airflow.
By knowing desired tube design and velocity parameter, flow rate, pipe dimension and quantity of pipe, we need 192, 255 and 384 pipes. Thus, we acquire heat exchanger dimension as follows: 2 m x 1.1 m x 1.6m; 1.5 m x 1.1 m x 1.9m and 1m x 1.1m x 3 m with pipe arrangement 16 by 12 pipes, 17 by 15 pipes and 16 by 24 pipes.
Solidworks Flow Simulation 2012 were employed to acquire these three heat exchanger dimesion which fulfil dryer requirement which is 1 meter pipe length and outlet air temperature 76.7°C and airflow volume rate 3.17m3/sec.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridian Prawijaya Putra
"Indonesia adalah penghasil utama kelapa sawit di dunia. Dari proses pengelolaan tandan buah segar di dapatkan limbah tandan kosong sawit yang berlimpah, sehingga bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif yang tak akan habis. Dimulai dengan mengeringkan tandan kosong tersebut di dalam drying yang membutuhkan udara dengan temperatur tinggi. Oleh karena itu peran heat exchanger sangat diperlukan dengan memanfaatkan flue gas boiler sehingga tidak memerlukan listrik atau sejenisnya untuk memanaskan udara.
Dengan diketahui desain tube yang diinginkan dan parameter kecepatan, massa laju perpindahan, panjang serta diameter pipa maka didapatkan nilai perpindahan kalor udara sebanyak 207,189 KW serta banyaknya pipa yang diperlukan adalah 192 ,255 dan 384 buah pipa. Sehingga didapatkan dimensi heat exchanger adalah 2m x 1,1m x 1,6m, 1,5m x 1,1m x 1,9m dan 1m x 1,1m x 3m dengan penyusunan 16x12 pipa,17x15 pipadan16x24 pipa.

Indonesia is a major palm producer in the world. The management process of fresh fruit bunches makes palm empty fruit bunch waste gets rich, so that it can be utilized as an alternative fuel will never run out. Starting with drying the empty bunches in dryer that requires high temperature. Therefore the role of the heat exchanger is necessary in here, by using the boiler flue gas so it does not need electricity or the like to heat the air.
With known tube design and velocity, mass transfer rate, length and diameter of pipe, we got value of heat transfer of 207.189 KW as well as the numbers of pipes required were 192, 255 and 384 pipes. So we could find the dimensions of the heat exchanger are 2m x 1.1 m x 1.6 m, 1.5 m x 1.1 m x 1.9 m and 1m x 1,1 m x 3m with the arrangement of 16 x 12 pipes, 17 x 15 pipes and 16 x 24 pipes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chair Rony
"Kontrol otomatis telah memegang peranan yang penting dalam bidang industri. Beberapa fungsi kontrol automatis adalah sebagai pengontrol proses dan instrumen keselamatan. Penggunaan kontrol otomatis memiliki keuntungan meliputi operasi yang lebih stabil, kemudahan dalam mendapatkan performa dari sistem mekanik, mengeliminasi pekerjaan manusia dan meningkatkan faktor keselamatan.
Karakteristik respon kontroler dipengaruhi oleh laju udara dan temperatur set point. Pengujian respon pemanas udara dilakukan untuk mengetahuai pengaruh fin terhadap respon sistem. Dari penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa fin akan memberbesar hambatan termal konveksi elemen pemanas sehingga akan mempercepat respon menurunkan overshoot dan temperatur elemen pemanas juga turun. Pada penelitian sebaiknya menggunakan alat ukur temperatur dengan ketelitian yang sangat tinggi sehingga diperoleh hasil yang akurat.

Automatic control held a major role in industrial sector. Some of its function are process controller and safety instrument. The use of automatic control have same advantage such as operation stability, usage of gathering the performance of mechanical sistem, eliminate human activity and improving the safety factor.
Controler respon characteristic is influenced by air flow and set point temperature. The experiment of air heater respon is conduct to observed the fin’s influence to the system respond. From the experiment we conclude the result that fin will increase the resistance of thermal convection of heater element, decrease the overshoot and temperature of the heater element. In this research, it is better to use temperatur measurenment with high accuration so that we can get an accurate result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdani
"ABSTRAK
Kualitas udara pada ruang isolasi pasien imunitas menurun menjadi pertimbangan dalam perancangan sistem tata udara ruang isolasi dalam mencegah dan melindungi pasien dari kontaminasi udara luar. Dalam perancangan sistem tata udara ruang isolasi, diperlukan sistem ventilasi yang baik untuk mencegah masuknya kontaminan bakteri atau patogen ke dalam ruangan. Kebutuhan suplai udara ruang berdasarkan ACH harus terpenuhi untuk menjaga tekanan ruang tetap terjaga positif. Sistem filter menjadi bagian yang penting dalam menciptakan kualitas udara yang bersih. Filter yang dipilih menggunakan Pre, medium dan HEPA filter serta menggunakan duct dalam sistem distribusi udaranya. Pola udara dari suplai ke ruangan juga harus laminar. Studi ini menggunakan pemodelan aliran udara dengan FloVent 8.2. Hasil menunjukkan perbandingan ruangan existing dengan disain usulan yang sesuai dengan standar ruang isolasi tekanan positif. Ruangan existing menunjukan hasil laju aliran yang terlalu besar mengakibatkan kecepatan udara juga tinggi. jumlah partikel yang masuk juga tidak sesuai dengan standar. Disain usulan menunjukan kecepatan aliran keluar dari HEPA filter adalah 0.42 m/s, temperatur sebesar 21.6 oC, tekanan 3.6 Pa. Parameter ini telah sesuai standar yang berlaku. Pola aliran udara yang keluar dari HEPA filter juga laminar. Jumlah partikel kontaminasi yang ada di ruangan masih dalam toleransi standar ISO.

ABSTRACT
The quality of air in the isolation of the patient?s immune to consideration in designing the system of the air, the isolation in preventing and protecting patients from contaminating outside air. In the design of the system of air in the isolation room, it takes the ventilation system to prevent the entry of contaminants to bacteria and pathogens into the room. The need for supply based on ACH must be met to keep the pressure space will be positive. System filters to be an important part in creating the quality of clean air. Filter are selected using pre, medium and a HEPA filter and also using ducting in the distribution of air. The pattern of air supply to the room should also be laminar. This study used modeling the flow of air with the FloVent 8.2. The result shows a comparison of the existing design with the design of the proposals in accordance with standards the isolation room as the positive pressure. The Existing design showed the result of the air flow too big, cause the air velocity is also high. Amount of particles that are also incompatible standards. The new design shows the air velocity out of HEPA filter is 0.42 m/s, the temperature of 21.6 oC, the pressure of 3.6. The parameters have been in accordance with applicable standard. Air flow out of a HEPA filter also laminar. Amount of particle contamination still in line to ISO standard."
2016
S64110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Deby Palupi
"Pemanfaatan energi panas bumi masih didominasi oleh pemanfatan secara tidak langsung, yaitu pemanfaatan energi panas bumi dengan terlebih dahulu mengkonversi ke bentuk energi lain, pengaplikasiannya adalah dalam sistem pembangkitan tenaga listrik. Namun, di sisi lain energi panas bumi juga dapat dimanfaatkan secara langsung (direct use). Pemanfaatan panas bumi secara langsung umumnya menggunakan sumber panas bumi enthalpi rendah (<150°C), salah satu pengaplikasian panas bumi enthalpi rendah adalah untuk proses pengeringan. Pengeringan merupakan metode penanganan pasca panen yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari produk pertanian dengan cara menghilangkan sebagian kandungan air sampai dengan batas yang dianjurkan dan aman, dimana mikroorganisme tidak dapat hidup. Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan dan memiliki peranan penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Kegiatan produksi kopi yang semakin meningkat perlu diimbangi oleh kesiapan teknologi dan sarana pasca panen yang tepat dan sesuai untuk menjaga kualitas kopi agar kualitasnya sesuai dan memenuhi standar mutu biji kopi. Saat ini, proses pengeringan dengan metode konvensional penjemuran langsung di bawah sinar matahari masih menjadi salah satu metode yang masih banyak digunakan oleh para petani. Metode ini memiliki kelemahan, yaitu membutuhkan waktu yang lama karena bergantung terhadap kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi dan kurang stabil. Pemanfaatan panas bumi untuk proses pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi alat penukar panas berupa heat pipe jenis thermosiphon. Pada penelitian ini, metode Computational Fluid Dynamics (CFD) digunakan untuk mengetahui pola distribusi temperatur dan aliran udara di dalam ruangan pengering. Proses simulasi dilakukan dengan melakukan variasi pada temperatur panas thermosiphon (50,60, dan 70°C) dan kecepatan inlet udara (0.2, 0.4, dan 0.6 m/s). Hasil simulasi menunjukkan profil distribusi sebaran temperatur dan aliran udara di dalam ruangan pengering tersebar secara merata ditandai dengan keseragaman nilai temperatur di dalam ruangan pengering. Semakin tinggi temperatur thermosiphon, maka temperatur udara pengering akan semakin meningkat. Serta, seiring dengan bertambahnya kecepatan aliran udara akan menyebabkan temperatur udara di dalam ruangan pengering menurun. Temperatur udara tertinggi di dalam ruangan pengering adalah 57.72°C dengan kondisi thermosiphon 60°C kecepatan 0.2 m/s dan terendah terjadi pada temperatur thermosiphon 50°C dengan kecepatan 0.6 m/s, yaitu 36.61°C. Kemudian hasil simulasi dibandingkan dengan hasil eksperimen dari penelitian sebelumnya, menghasilkan nilai rata – rata error temperatur sebesar 6.83%. Kebutuhan kalor terbesar untuk proses pengeringan dari hasil simulasi adalah 118.79 kJ/kg dan yang terendah adalah 117.41 kJ/kg pada kecepatan 0.2m/s dan temperatur 70°C.

Utilization of geothermal energy is still dominated by indirect use for electricity generation, on the other hand geothermal energy can also be used for direct application. Direct use application mostly using a low enthalpy geothermal resources (<150 ° C), one of the applications of low enthalpy geothermal energy is for drying process. Drying is a post-harvest method that aims to improve the quality of agricultural products by removing some of the water to an agreed and safe limit, while microorganisms unable to grow and multiply. Coffee is one of the great comodity which has an important role in financial activities in Indonesia. Increasing of coffee production need to be balanced by the readiness of technology and post-harvest facilities that are appropriate and suitable for coffee quality so that the quality will meets the standards of coffee beans. At present, the dry process with the conventional method of open sun drying is still one method that is l widely used by farmers. This method has a disadvantages, which is requires a long time because it is done in unpredictable and unstable conditions since the methods depends on the weather. Utilization of geothermal heat for the drying process can be done using thermosyphon. In this study, the Computational Fluid Dynamics (CFD) method is used to study temperature and air flow distribution patterns in the drying chamber. The simulation process is carried out by varying the thermosiphon temperature (50.60, and 70°C) and the air inlet velocity (0.2, 0.4, and 0.6 m/s). The simulation results were then validated with experimental results from previous studies, resulting in an average temperature error of 6.83%. Simulation show the pattern of temperature and air flow distribution in the dryer room are evenly distributed, marked by uniformity of temperature in the dryer room. The higher thermosiphon temperature, the drying air temperature will increase. Along with the increase air inlet velocity will cause the temperature in the drying chamber to decrease. The highest air temperature in the drying room is 57.72°C with a thermosiphon condition of 60 ° C with a speed of 0.2 m / s and the lowest occurs at a thermosiphon temperature of 50 ° C with a speed of 0.6 m / s, which is 36.61°C. Simulation results then compared with the experimental results from previous studies, resulting in an average temperature error of 6.83%. The greatest heat requirement for the drying process from the simulation results is 118.79 kJ/kg and the lowest is 117.41 kJ/kg at a speed of 0.2m/s with temperature of 70°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiq Nurzaman
"

Kenyamanan termal adalah penilaian subjektif dari lingkungan termal yang cocok oleh pikiran individu. Standarisasi kenyamanan termal penting untuk menciptakan lingkungan dalam ruangan yang optimal. Oleh karena itu, beberapa standar telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengukur kenyamanan termal berdasarkan suhu, kecepatan udara, dan kelembapan. Selain itu, panas ruangan dari penghuni dan barang lainnya juga berperan besar dalam mempengaruhi parameter tersebut. Ada dua pendekatan umum untuk mendapatkan variabel yang dibutuhkan dalam menentukan kenyamanan termal: audit ruangan dan simulasi. Audit ruangan adalah pendekatan yang paling nyata untuk mengukur parameter kenyamanan termal ruangan tertentu. Di sisi lain, pendekatan simulasi banyak digunakan dalam tahap desain sebuah bangunan. Untuk melakukan simulasi, setiap detail ruangan yang diukur harus diperhitungkan untuk melakukan pendekatan simulasi. Pada tesis ini parameter kenyamanan termal diukur di Auditorium Makara Art Center (MAC). Selain itu juga dibuat desain 3D auditorium yang sesuai dengan auditorium untuk mendapatkan akurasi simulasi dibandingkan dengan data sebenarnya. Untuk melakukan simulasi situasi yang paling mirip, beberapa skenario simulasi dengan bentuk diffuser dan parameter panas yang berbeda dilakukan menggunakan ANSYS Fluent sesuai dengan kondisi sebenarnya. Kondisi aktual suhu auditorium bervariasi dari 22,9 C hingga 24,1 C. Sedangkan suhu simulasi skenario keseluruhan menyimpang dari 0,1% hingga 52,63%. Simulasi kecepatan udara, di sisi lain, memiliki deviasi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan simulasi suhu.

 


Thermal comfort is the subjective assessment of a suitable thermal environment by individual minds. Standardization for thermal comfort is important to create an optimal indoor environment. Therefore, several standards have been used over the decades to measure thermal comfort by temperature, air speed, and humidity. In additional, room heat from the occupants and other stuffs also plays a huge role in affecting those parameters. There are two general approaches to obtain the variables required in determining thermal comfort: room audit and simulation. Room audit is the most tangible approach to measure the thermal comfort parameters of a particular room. On the other hand, simulation approach is widely used in the design phase of a building. To conduct a simulation, every details of the measured room must be taken into account to conduct the simulation approach. In this thesis, thermal comfort parameters were measured in Makara Art Center (MAC) Auditorium. Additionally, a 3D design of the auditorium were also made in accordance to the auditorium to obtain the accuracy of simulation compared with the actual data. To conduct the most similar situation of the simulation, several simulation scenarios with different diffuser shape and heat parameters were conducted using ANSYS Fluent in accordance with the actual condition. The actual condition of the auditorium’s temperature varies from 22.9 C up to 24.1 C. Meanwhile, the simulation temperature of the overall scenarios deviates from 0.1% up to 52.63%. Air velocity simulation, on the other hand, has a relatively higher deviation compared to the temperature simulation. 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Alfa Muslimu
"Untuk meningkatkan performa dan efisiensi mikro gas turbin proto X1, telah dilakukan analisa tentang adanya presure drop pada elbow saluran masuk ruang bakar. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati fenomena aliran fluida dan distribusi tekanan yang terjadi pada elbow 900 menggunakan SolidWorks 2011. Penelitian dilakukan dengan membandingkan besarnya pressure drop akibat penambahan guide vanes pada elbow 90°.
Hasil penelitian menunjukkan pressure drop berkurang dengan adanya penambahan guide vanes pada elbow bagian bawah sebesar 0,54 % pada kecepatan aliran 5,73 m/s, 10,42% pada kecepatan aliran 6,78 m/s, dan sebesar 11,29% pada kecepatan aliran 7,72 m/s. Dari hasil penelitian penulis menyarankan agar dilakukan analisa terhadap pressure drop yang terjadi pada ruang bakar sehingga performa dan efisiensi turbin dapat ditingkatkan lagi.

To improve performance and efficiency of micro gas turbine proto X1, has conducted an analysis of the presure drop in the combustion chamber inlet elbow. This study was conducted to observe the phenomenon of fluid flow and pressure distribution that occurs at elbow 900 using SolidWorks 2011. The study was conducted by comparing the magnitude of pressure drop due to the addition of guide vanes in the elbow 90°.
The results show pressure drop decreases with the addition of guide vanes in the elbow at the bottom of 0.54% at a flow rate of 5.73 m /s, 10.42% at a flow rate of 6.78 m/ s,and by 11.29% at a flow rate of 7.72 m /s. From the results of the study research suggested that the analysis performed on the pressure drop that occurs in the combustion chamber so that the performance and efficiency of the turbine can be increased again.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1795
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Agung Sanjaya
"Bangunan yang baik, bukanlah bangunan yang sekedar indah, namun juga harus memperhatikan aspek kenyamanan secara termis, visual dan akustik. Dalam hal ini masjid sebagai ruang ibadah juga harus mempertimbangkan aspek kenyamanan tersebut dalam pembangunannya. Pada pengerjaan skripsi kali ini bertujuan untuk melakukan modeling dan simulasi numerik serta menganalisis distribusi udara dan temperatur untuk mengetahui karakteristik visualisasi pada ruangan ibadah menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamics), dalam hal ini menggunakan program flovent. Dan objek yang dipilih dalam penelitian ini berlokasi di majid At-tauhid Arief Rahman Hakim UI salemba. Simulasi pada program akan divalidasikan dengan keadaan aktual pada hasil pengukuran.
Dari analisa yang dilakukan dengan menggunakan program CFD dan pengukuran data dilapangan serta kuesioner, disimpulkan bahwa temperatur ruang ibadah tersebut diatas temperatur standar acuan kenyamanan, tetapi secara keseluruhan ruang ibadah tersebut dinilai baik (memberikan sensasi sejuk dan netral) berdasarkan kuesioner yang dilakukan, ini terjadi karena angin yang masuk atau diberikan melalui bukaan-bukaan dan kipas angin yang ada di ruangan tersebut.

The good building, is not only luxurious, but also have to pay attention and most important comfortable aspect by thermal, visual and acoustic in process build-up. In this Case mosque as prayer room have to consider the comfortable aspect in its development. This research studied analysis is using simulation and modeling of numeric analysis air distribution and temperature to get information about of characteristic visualization thermal condition inside the prayer room with CFD (Computational Fluid Dynamics), in this case using FLOVENT. And as a research object chosen the At-Tauhid Arief Rahman Hakim mosque located in UI Salemba to collect for CFD model simulation. This program will be used to modeling and simulate thermal condition inside the prayer room and the result will be compared with the actual research for validation, before being compared with the comfort room standard.
As the result, this research studied of thermal condition inside the prayer room by using program CFD, measurement of field data and questionnaire will be concluded that air temperature at inside the prayer room above thermal comfort reference standard temperature, but as a whole the prayer room assessed goodness (giving neutral and cool sensation) according to questionnaire, because wind which enter or given to ventilation natural and mechanical exist in the prayer room.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51017
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Priyambodo
"Rancangan gedung Manufacturing Research Center FTUI yang dikatakan sebagai gedung hemat energi perlu adanya pembuktian secara sistematis. Pembuktian tersebut salah satunya dengan dilakukan simulasi pemakaian energi menggunakan software EnergyPlus. Tujuan lain dari penelitian ini selain melakukan pengkajian pemakaian energi, juga dilakukan pemilihan upaya-upaya atau metode-metode penghematan pemakaian energi terutama pada sistem mechanical dan electrical yang digunakan pada gedung. Dengan simulasi software ini, akan didapatkan sebuah sistem mechanical dan electrikal gedung yang paling hemat energi sehingga dapat menambah efisiensi bangunan pada sektor biaya energi.

Manufacturing Research Center FTUI building design which is claimed by the designer as a green building has to be proved systematically. One of the method to prove that the building design is a green building is by auditing the energy consumption of the building by using EnergyPlus software simulation. Beside the energy consumption audit of the building, this research also focus on searching the methods specifically for mechanical and electrical building to get better energy efficiency. The result of this research is a mechanical and electrical system of the building which has the best efficiency energy consumption so that the building also has better energy cost efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1477
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>