Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123055 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulatua, Tresna Soaduon
"Jaringan bisa menjadi sibuk karena banyaknya antrian paket akibat dari “bottleneck”, dan dibutuhkan suatu metode untuk mengaturnya. Pada skripsi ini akan dibahas tentang perancangan dan kinerja dari bermacam-macam metode antrian menggunakan perangkat lunak OPNET Modeler 14.5, antara lain First In First Out (FIFO), Priority Queue (PQ), Weighted Fair Queue (WFQ), Custom Queue (CQ), dan Modified Weighted Round Robin (MWRR) pada jaringan WAN. Rancangan pengujian pada skripsi ini akan dibuat 2 skenario rancangan pengujian yaitu : kondisi jaringan dengan beban 75% dan dengan kondisi jaringan beban 100% pada jalur WAN DS1.
Dari hasil analisa yang dilakukan, didapatkan hasil pada aplikasi FTP untuk skenario 75% beban dan 100% beban metode yang mempunyai hasil response time untuk proses download dan upload terkecil adalah metode Custom Queue (CQ). Hasil delay terkecil dan paling mendekati standar ITU pada aplikasi video conference juga didapatkan saat menggunakan metode Custom Queue (CQ) pada kedua skenarionya dengan nilai 152 msec. Aplikasi VoIP mempunyai jitter terkecil pada skenario 75% dihasilkan saat menggunakan metode PQ, dan saat skenario 100% beban dihasilkan saat menggunakan metode WFQ, sedangkan untuk delay terkecil pada kedua skenario beban dihasilkan oleh metode WFQ dengan nilai 250 msec.

Network can have a congestion state because so many packet stuck in queue line of “bottleneck” and need a method to arrange the traffic. This thesis analyze about performance and implementation from many queue method using OPNET Modeler 14.5 sofware such as, First In First Out (FIFO), Priority Queue (PQ), Weighted Fair Queue (WFQ), Custom Queue (CQ), and Modified Weighted Round Robin (MWRR) in WAN network. The testing design for this thesis will be using 2 scnearios which are : a condition with 75% background load and a condition with a heavier background load 100% in DS1 WAN link.
The result from analyzing network, FTP application for 75% and 100 % network load, method that have the lowest delay for download response time and upload response time was custom queue (CQ) method. Result for the lowest delay for video conference application and the most closer to the ITU standard is also from custom queue method for both scenario with 152 msec. VoIP application for 75% network load have the most least jitter using priority queuing (PQ) method, and for 100% network load the most least jitter was using weighted fair queuing (WFQ) method. And the most least delay for both scenario was result by weighted fair queuing (WFQ) method at 250 msec.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Daniel Martua Helya
"Seiring dengan tuntutan akan akses internet secara realtime dan juga perkembangan teknologi nirkabel, teknologi MIPv6 menjadi teknologi yang cukup diminati untuk dikembangkan lebih lanjut. Teknologi MIPv6 yang mampu menangani user dengan mobile device-nya untuk berpindah dan berkomunikasi antar jaringan yang berbeda dengan tetap memelihara kelangsungan hubungan komunikasi ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan MIPv4.
Pada skripsi ini, akan disimulasikan jaringan MIPv6 route optimization enable untuk menganalisa pengaruh Router Advertise Interval pada performa jaringan MIPV6. Parameter yang diamati adalah hasil delay dan throughput.
Hasil dari skripsi ini, dapat dilihat bahwa router advertise interval mempunyai pengaruh besar dalam performa jaringan MIPv6. Hasil terbaik didapatkan dari hasil skenario 3d dimana hasil simulasi menunjukkan peningkatan throughput sebesar 69% atau 3201 bits/detik dan penurunan delay sebesar 32% atau 0.0010 detik ketika konfigurasi router advertise interval diperkecil 75%.

Along with the demand for a realtime Internet access and also the development of wireless technology, MIPv6 technology becomes quite attractive technology for further development. MIPv6 technology which is able to serve users with its mobile devices to move and communicate between different networks while still maintaining continuity of communication has advantages than MIPv4.
In this paper, a MIPv6 network with route optimization enable will be simulated to analyze the effect of the Router Advertise Interval to MIPv6 network performance. Parameters observed are delay and throughput.
The results of this skripsi, show that the router advertise interval has a major effect on MIPv6 networks performance. The best results obtained from scenario 3d where the simulation results showed a 69% increase in throughput or 3201 bits / second and decreases delay by 32% or 0.0010 seconds when the configuration of router advertise interval is reduced 75%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yomma Hendra Putra
"Virtual Private Network (VPN) hadir untuk menjawab permasalahan keamanan yang kerap kali muncul pada transmisi data melalui jaringan publik berskala besar seperti Wide Area Network (WAN). Teknologi VPN menggunakan metode enkripsi-dekripsi untuk melindungi data yang dikirim melalui jaringann publik, Namun sayangnya keunggulan kemanan yang ditawarkan VPN ini harus dibayar dengan peningkatan delay pada jaringan.
Penelitian ini mencoba untuk mengajukan solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengurangi delay pada VPN. Karena tujuannya adalah mengurangi delay, maka aplikasi yang dijalankan pada VPN adalah aplikasi yang sensitif terhadap delay, dan pada penelitian ini digunakan Streaming Multimedia yang berjalan pada aplikasi HTTP.
Dalam proses pengujian dilakukan empat skenario untuk melihat performa jaringan, parameter yang dilihat yaitu packet loss, delay, throughput dan page response time dari aplikasi HTTP. Skenario pertama melihat performa jaringan pada kondisi normal, skenario kedua menambahkan saluran VPN pada jaringan, skenario ketiga merubah ukuran TCP Window dari 8k menjadi 32k dan skenario keempat hanya digunakan untuk perbandingan, yaitu menguji seberapa besar peninkata performa jaringan dengan meng-upgrade link WAN dari DS1 ke DS3.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menaikkan ukuran TCP window menjadi 32k dapat mengurangi delay TCP sebesar 0.02s, page response time berkurang sebesar 0.1s, queuing delay berkurang sebesar 0.2ms.

Virtual Private Network (VPN) comes out as a solution addressed to the security issues that emerge in Wide Area Network (WAN). VPN technology uses encryption-decryption method to secure the data transferred through public network. Unfortunately, this advantage of security must be paid with the lack of network performance due to the delay increment.
The aim of this research is to propose the solution to reduce the delay on VPN network. Streaming Multimedia application was chosen to assess the network performance because of its sensitivity of delay. The streaming multimedia ran over the HTTP application.
VPN network performance was examined by conducting four scenarios, and there are several network parameters that measured during the simulation such as delay, throughput, HTTP page response time, and packet loss. The first scenario tried to assess the network performance on the normal condition, second scenario assessed the network performance with VPN implementation, third scenario assessed the performance of VPN-based network with higher TCP window size of 32k, as comparison the fourth scenario tried to see the improvement of the VPN network by upgrading the WAN link from DS1 to DS3.
The result shows that by increasing the TCP window size would reduce the delay up to approximately 0.02s, and page response time reduced up to approximately 0.1s, and queuing delay on WAN link reduced approximately 0.2ms.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51102
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmuhammet Baljayev
"[WLAN merupakan jaringan teknologi komunikasi yang menggunakan media gelombang sebagai jalur lintas data. Teknologi WLAN penting karena semakin lama semakin banyak yang mengganti teknologi LAN (jaringan kabel) ke jaringan nirkabel. Hal ini menunjukkan bahwa masa depan teknologi nirkabel akan dibutuh lebih banyak karena instalasi dan pemakaiannya lebih mudah dan murah.
Di dalam penelitian ini dibahas tentang analisis kinerja di antara standar WLAN 802.11a dan 802.11g menggunakan Simulator OPNET. Di skripsi ini akan dianalisa QoS 2 jenis WLAN dengan 3 variabel data rate dan 2 aplikasi, dengan data rate 6, 12, 54 mbps dan aplikasi VOIP dan FTP.
Hasil dari simulasi secara kesuluruhan WLAN 802.11g memiliki performa lebih bagus dari pada 802.11a terhadap nilai delay, jitter, dan throughput. Nilai delay paling rendah pada standar WLAN 802.11g dengan data rate 54 mbps, yaitu sebesar 0.000061 ms dan nilai delay paling besar pada standar WLAN 802.11a dengan data rate 54 mbps sebesar 0.0026 ms. Nilai throughput paling tinggi pada standar WLAN 802.11a dengan data rate 12 mbps (skenario 7) sebesar 654.735 bit/sec dan nilai throughput yang paling kecil pada standar WLAN 802.11a dengan data rate 54 mbps sebesar 229.866 bit/sec. Nilai jitter paling rendah pada standar WLAN 802.11g dengan data rate 54 mbps sebesar 0.000084 ms dan nilai jitter paling tinggi pada standar WLAN 802.11a dengan data rate 54 mbps sebesar 0.012862 ms., WLAN is a technology of communications network that uses media as a wave of data traffic lane . WLAN Technology is important because the longer the more you replace Technology LAN (cable network ) to the wireless network . And it shows that the future of wireless technology will be needed more for installation and use easier and cheaper . In this skripsi discussed about performance analysis between WLAN standards 802.11a and 802.11g with using OPNET Simulator. The skripsi will be analyzed two types of WLAN QoS with variable data rate 3 and 2 applications, with a data rate of 6, 12, 54 mbps and VOIP and FTP applications.
The whole results of thesis has performed that WLAN 802.11g is better than the 802.11a against values delay, jitter, and throughput. The lowest value of delay is on Standarization WLAN 802.11g with data rate 54 mbps, that is equal to 0.000061 ms and the highest value of delay on Standarization WLAN 802.11a with data rate 54 mbps, that is equal to 0.0026 ms. The best value of throughput is on Standarization WLAN 802.11a with data rate 12 Mbps (Scenario 7), that is equal to 654.735 bit/sec and the smallest value of throughput is on Standarization WLAN 802.11a with data rate 54 mbps, that is equal to 229.866 bit/sec. The lowest value of jitter is on Standarization WLAN 802.11g with data rate 54 mbps, that is equal to 0.000084 ms and the highest value of jitter is on Standarization WLAN 802.11a with data rate 54 mbps, that is equal to 0.012862 ms.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ichsan
"Penggunaan jaringan ADSL di Indonesia sampai saat ini masih terbatas pada akses internet berkecepatan tinggi dengan bit rate sebesar 384 dan 512 Kbps. Dengan kapasitas jaringan ADSL 2+ yang mencapai 25 Mbps, penggunaan jaringan ADSL hanya untuk akses internet saja dinilai masih memiliki tingkat utilisasi yang rendah. Munculnya IPTV sebagai teknologi baru di bidang televisi yang berbasis IP diharapkan dapat menambah utilisasi jaringan ADSL sekaligus menambah pengalaman baru dalam menonton televisi bagi para pelanggan. Namun, bagaimana unjuk kerja IPTV pada jaringan ADSL sendiri hingga saat ini, belum ada penelitian yang membahasnya.
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis unjuk kerja IPTV pada jaringan ADSL dengan simulasi menggunakan OPNET IT GURU v.8.0.c dan pengukuran menggunakan DSLAM Testbed PT. Telkom RisTI Bandung. Parameter unjuk kerja yang diukur adalah delay dan throughput. Kinerja sistem pada simulasi ditinjau dengan melakukan variasi resolusi dan frame rate video. Sementara kinerja sistem pada pengukuran ditinjau dengan melakukan variasi bit rate video dan bandwidth pada DSLAM. Dari data simulasi diperoleh hasil bahwa resolusi dan frame rate mempengaruhi delay dan throughput yang dihasilkan (resolusi dan frame rate bertambah, delay dan throughput bertambah).
Dari data pengukuran diperoleh hasil bahwa delay dan throughput dipengaruhi oleh bit rate video (bit rate video bertambah, delay dan throughput bertambah), sedangkan pengaturan bandwidth pada DSLAM belum terlihat pengaruhnya.

The using of ADSL network in Indonesia is still limited to high speed internet access with 384 and 512 Kbps bit rate. With the capacity of ADSL 2+ network reaching 25 Mbps, the utilization of ADSL network only for internet access is still low. IPTV as a new technology in television, IP-based, is expected to increase the utilization of ADSL network and adding costumer's experience in watching television. However, until now there has been no research in analizing IPTV's performance over ADSL network.
This thesis is made to analyze the performance of IPTV over ADSL network with simulation using OPNET IT GURU v.8.0.c and by measurement using DSLAM testbed PT. Telkom RisTI Bandung. Performance parameters measured are delay and throughput. System's performance in simulation analyzed by variating video's resolution and frame rate. While system's performance in the measurement analyzed by variating video's bit rate and DSLAM's bandwidth. From simulation's result known that resolution and frame rate influencing delay and throughput (the increasing of resolution and frame rate resulting in increasing of delay and throughput).
From measurement's result known that delay and throughput influenced by video's bit rate (the increasing of video bit rate resulting in increasing of delay and throughput), while the influence of bandwidth setting in DSLAM is not yet be seen.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40677
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Hardiyani
"Tujuan skripsi ini adalah untuk mengetahui kinerja dan menganalisa hasil simulasi perbandingan parameter kualitas layanan dari protokol OSPFv3 dan protokol RIPng pada aplikasi FTP (File Transfer Protocol) di jaringan Mobile IPv6 menggunakan OPNET. Setiap protokol akan dibagi menjadi 2 skenario, yaitu saat kondisi Akses Point sama (tidak terjadi perpindahan akses point) dan saat kondisi Akses Point berbeda (terjadi perpindahan akses point). Dengan hasil simulasi yang didapat dari kedua skenario, nilai dari parameter yang dihasilkan oleh protokol OSPFv3 dan protokol RIPng selalu menghasilkan nilai dengan selisih yang tidak berbeda jauh. Pada skenario 1, nilai yang dihasilkan pada parameter delay RIPng adalah 70% dari nilai OSPFv3, throughput RIPng adalah 41% dari nilai OSPFv3, traffic sent RIPng adalah 93% dari nilai OSPFv3, traffic received RIPng adalah 36% dari nilai OSPFv3, download response time RIPng adalah 98% dari nilai OSPFv3, dan upload response time RIPng 97% dari nilai OSPFv3. Pada skenario 2, parameter delay RIPng adalah 74% dari nilai OSPFv3, throughput RIPng adalah 71% dari nilai OSPFv3, traffic sent RIPng adalah 84% dari nilai OSPFv3, traffic received RIPng adalah 68% dari nilai OSPFv3, download response time OSPFv3 adalah 96% dari nilai RIPng, dan upload response time OSPFv3 adalah 79% dari nilai RIPng. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja protokol OSPFv3 dan protokol RIPng pada aplikasi FTP tidak memiliki perbedaan yang signifikan, tetapi hasil parameter yang ditunjukkan membuktikan bahwa kinerja protokol OSPFv3 lebih baik dari protokol RIPng.

The purpose of this thesis is to determine the performance and analyze the simulation results comparison of quality of service parameters of the protocol OSPFv and RIPng protocol on the application FTP (File Transfer Protocol) in Mobile Ipv6 networks using OPNET. Each protocol will be divided into two scenarios, which are at the same Access Point condition (no displacement access point) and the different Access Point condition (moving event access point). By the simulation results obtained from the two scenarios, the value of the parameter produced by the protocol OSPFv3 and RIPng protocol always produces a value that does not differ too much. In scenario 1, the value of RIPng delay parameter is 70% of the value of OSPFv3, RIPng throughput is 41% of the value of OSPFv3, RIPng traffic sent is 93% of the value of OSPFv3, RIPng received traffic is 36% of the value of OSPFv3, download response time RIPng is 98% of the value of OSPFv3, RIPng and upload response time 97% of the value of OSPFv3. In scenario 2, RIPng delay parameter is 74% of the value of OSPFv3, RIPng throughput is 71% of the value of OSPFv3, RIPng traffic sent is 84% of the value of OSPFv3, RIPng received traffic is 68% of the value of OSPFv3, download response time is 96% OSPFv3 of the value of RIPng, OSPFv3 and upload response time is 79% of the value of RIPng. It can be concluded that the performance of the protocol OSPFv3 and RIPng protocol on FTP application does not have a significant difference, but the parameter results proved OSPFv3 shows better performance than RIPng protocol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Agusta
"Sebagai salah satu teknologi yang dikembangkan untuk mengatasi permasalahan Quality af Service, Differentiated Services menyediakan tingkat pelayanan yang berbeda berdasarkan prioritas dari sebuah paket dalam suatu agregasi traffic dalam internet yang sangat heterogen dapat djumpai bermacam-macam traffic dengan sifat yang berbeda seperti UDP yang connectionless oriented dan TCP yang connection oriented atau trafik CBR yang konstan dan VBR yang dapat terus berubah.
Untuk itu diperlukan suatu analisa terhadap pola-pola trafik tersebut terutama bila diagregasikan ke dalam jaringan DiffServ. Skrpsi ini memberikan analisa tentang prilaku dan kinerja dari kombinasi trafik UDP dan TCP dengan pola trafik CBR dan VBR yang diagregasikan pada suatu jaringan Differentiated Services melalui serangkaian simulasi yang dilakukan menggunakan Network Simulator 2.Ib8.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa trafik UDP akan mempunyai incoming rate throughput, packet loss dan utilisasi alokasi bandwidth yang lebih tinggi daripada TCP, terutama bila menggunakan trajfik CBR. Sifat TCP yang responsive terhadap kemacetan di jaringan membuat utilisasi alokasi bandwithnya tidak maksimal, sehingga excess bandwidth selalu dapat dimanfaatkan oleh UDP."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diansyah, Tengku Mohd
"Metode Access Control List (ACL) digunakan sebagai kontrol keamanan jaringan VLAN fungsi dari ACL dalam penulisan ini adalah untuk mengatur hak akses dan menyaring lalu lintas data di suatu jaringan dengan mengontrol paket-paket. Karena banyak perusahaan memiliki server sendiri untuk mengolah dan sebagai penyimpanan data perusahaan, dimana perusahaan-perusahaan sekarang menggunakan WAN (Wide Area Network) jaringan WAN berfungsi untuk menghubungkan komunikasi antar cabang kecabang lainnya tetapi. Pada penulisan ini frame relay berfungsi untuk menjaga lalu lintas komunikasi yang padat karena menurut penulisan frame relay jauh lebih efisien dari pada leased line. Karena frame relay bekerja pada layer data link dan bersifat conecction oriented dan data juga dapat di kirim secara full duplex dalam penulisan ini"
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 49 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sherena Athadi Gayo
"Distraksi dalam mengemudi merupakan kontributor utama terjadinya kecelakaan lalu lintas, dimana tugas verbal atau yang dikenal dengan percakapan ialah salah satu faktor penyebabnya. Percakapan adalah aktivitas rumit yang melibatkan pertukaran informasi verbal. Ketika tuntutan untuk mengemudi dan tugas verbal meningkat, kemampuan pengemudi untuk membagi perhatian antara tugas menurun dan menghasilkan peningkatan risiko kecelakaan mobil. Gangguan verbal yang dikenal luas adalah percakapan dengan penumpang dan melakukan panggilan telepon. Sementara penelitian ini menambahkan potensi distraksi verbal lainnya dari maraknya tren rapat daring (Online Meeting) akibat COVID-19. Korelasi dengan faktor manusia terletak pada pengaruh distraksi terhadap performa berkendara dan beban kerja mental. Penelitian ini akan berfokus pada pengemudi wanita yang terbukti secara statisik mengemudi lebih aman dibandingkan pengemudi pria. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh distraksi verbal yaitu Berbicara dengan Penumpang, Melakukan panggilan telepon, dan Rapat Daring terhadap kinerja mengemudi dan beban kerja mental pengemudi menggunakan simulator mengemudi. Metodologi yang digunakan adalah perhitungan kesalahan pengemudi untuk performa berkendara dan NASA-TLX untuk beban kerja mental, dan selanjutnya menerapkan analisis statistik untuk mendapatkan analisis yang konkrit. Dari 12 responden pengemudi wanita, hasilnya terungkap bahwa baik dalam performa berkendara maupun beban kerja mental Melakukan panggilan telepon memiliki pengaruh terbesar dan diikuti oleh Rapat Daring dengan perebedaan kecil. Sementara itu, Berbicara dengan Penumpang hanya memiliki sedikit efek tau tidak ada efeknya dibandingkan tanpa gangguan.

Distracted driving is a main contributor to traffic accidents, where verbal tasks or known as a conversation are one of the contributing factors. A conversation is a demanding activity that involves an exchange of verbal information. As demands for driving and verbal tasks increase, the ability of drivers to divide attention between tasks degrade and results in an increased risk of car crashes. The widely known verbal distractions are having a conversation with passengers and calling on the phone. While this study adds another verbal distraction potential from the rise of the online meeting trend due to COVID-19. The correlation with human factors lies in the effect of distraction on driving performance and mental workload. This research will focus on female drivers who are statically proven to drive safer than male drivers. Thus, the research aims to analyze the effect of verbal distractions, namely Talking with Passengers, Calling on the Phone, and Online Meeting, with respect to drivers driving performance and mental workload using a driving simulator. The methodology used is a driver errors calculation for driving performance and NASA-TLX for the mental workload, before further applying statistical analysis to have a concrete analysis. From the 12 female driver respondents, the result revealed that in both driving performance and mental workload, Calling on the Phone has the largest effect and is followed by Online Meeting with a minor gap. Meanwhile, Talking with Passengers has a small or no effect in comparison with no distraction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Sugiarti
"Mobile Ad Hoc Network (MANET) merupakan jaringan yang dapat berdiri sendiri, sehingga memungkinkan perangkat mobile dapat membangun komunikasi tanpa adanya infrastruktur pusat. Semakin besamya kebutuhan akan koneksi internet bagi user yang mobile, maka perlu dilakukan interkoneksi antara MANET dengan internet. Interkoneksi antara MANET dengan Jaringan internet dapat dicapai dengan menggunakan Gateway yang berfungsi sebagai penghubung antara MANET dengan internet. Sebelum berkomunikasi dengan internet sebuah mobile node hams mencari rute menuju gateway. Oleh karena itu dibutuhkan mekanisme pencarian gateway (gateway discovery). Ada tiga pendekatan gateway discovery yaitu proactive, reactive, dan hybrid. Pada penulisan tugas akhir ini dilakukan perbandingan terhadap kinerja dari masing-masing metode gateway discovery tersebut dengan mengubah-ubah advertisement interval dari gateway. Routing protocol MANET yang digunakan adalah Ad Hoc On-demand Distance Vector (AODV) yang telah dikembangkan untuk dapat melakukan interkoneksi antara MANET dengan internet. Untuk dapat melihat kinerja dari ketiga metode gateway discovery tersebut maka dilakukan simulasi dengan menggunakan Network Simulator (NS-2). Hasil simulasi untuk skenario yang digunakan pada tugas akhir ini menunjukkan bahwa packet delivery ratio cukup tinggi untuk semua metode gateway discovery, metode reactive memiliki packet delivery ratio 99,996 %, sedangkan proactive dan hybrid gateway discovery 100 _/o. Untuk end-to-end delay metode reactive menunjukkan delay paling besar dari dua metode lain. Untuk overhead AODV metode hybrid menghasilkan overhead AODV yang paling besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>