Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174558 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi
"Skripsi ini membahas tentang alokasi aset portofolio reksa dana saham berdasarkan indeks sektoral dan SBI serta evaluasi kinerja reksa dana saham periode Januari 2006 ndash Desember 2012 dengan menggunakan metode Sharpe rsquo's style analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar reksa dana dipengaruhi oleh style nya dibanding selection. Sektor keuangan pertambangan dan infrastruktur menjadi sektor yang paling mempengaruhi return reksa dana saham periode Januari 2006 ndash Desember 2012. Hasil evaluasi kinerja reksadana saham menunjukkan bahwa hanya empat reksa dana saham yang mampu mengungguli benchmark nya signifikan secara statistik.

This thesis discusses the assets alocation in equity mutal fund?s portfolio based on sectoral indices and SBI, as well as stock mutual fund performance evaluation period January 2006 - December 2012 by using Sharpe's style analysis. Results showed that most mutual funds are influenced by the style than the selection. Finance, mining, and infrastructure sector are the sectors that most affect the equity fund return period January 2006 - December 2012. Equity mutual fund performance evaluation results show that only four equity mutual funds that able to outperform their benchmarks statistically significant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Larasati PM.
"Tujuan penelitian ini adalah mengukur kinerja reksa dana saham di Indonesia pada periode Januari 2007 hingga Desember 2011. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan Jensen?s Alpha Model dan Fama-French Three Factor Model. Pada penelitian ini dilakukan pengelompokkan reksa dana saham menjadi beberapa portofolio berdasarkan ukuran perusahaannya (size) dan nilai book-to-market dari saham-saham yang tergabung dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Hasil penelitian dengan kedua model di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan reksa dana saham memiliki kinerja yang lebih tinggi (outperform) dari kinerja pasar. Faktor ukuran perusahaan dan nilai ­book-to-market tidak mempengaruhi tingkat pengembalian reksa dana saham. Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata reksa dana saham di Indonesia memuat saham dengan kapitalisasi yang kecil dan saham dengan nilai book-to-market yang rendah (growth stocks).

This study aims to examine the performance of equity mutual fund in Indonesia from January 2007 to December 2011. The performance?s measurements used are the Jensen?s Alpha and Fama-French Three Factor Models. This study classified the equity mutual fund into several portfolios based on size and book-to-market value of the stocks listed in Jakarta Composite Index (JCI).
The result of the Jensen?s Alpha and Fama-French Three Factor Models indicated that overall equity mutual fund are outperformed the market performance. The size and book-to-market are not significant factors in explaining equity fund returns. The results further indicate that the average equity fund in Indonesia holds smaller market capitalization stocks and smaller book-to-market value (growth stocks).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton
"Reksa dana adalah salah satu alternatif untuk investasi yang dikelola oleh perusahaan investasi. Penelitian ini mencoba untuk melihat kinerja reksa dana saham di Indonesia pada periode Januari 2008-Maret 2012 menggunakan Sharpe Ratio, Treynor Measure, model Henriksson-Merton dan model Treynor-Mazuy untuk market timing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara Sharpe Ratio, Treynor Measure dan market timing dengan kinerja reksa dana saham, persistensi dari kinerja reksadana saham, dan untuk melihat apakah pengukuran-pengukuran tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kinerja reksadana saham tersebut di periode selanjutnya. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa meskipun terdapat indikasi adanya Sharpe Ratio, Treynor Measure dan market timing pada reksa dana dengan performa baik pada periode yang sama, pengukuran-pengukuran tersebut tidak dapat digunakan untuk melihat persistensi kinerja maupun kinerja reksadana di periode mendatang.

Mutual fund is one of the alternatives for investment that is managed by investments companies. This study tries to see the performance of Indonesian equity mutual funds in January 2008-March 2012 using Sharpe Ratio, Treynor Measure, Henriksson-Merton model and Treynor-Mazuy model for market timing. The goal of this study is to find the relation of Sharpe Ratio, Treynor Measure, Henriksson-Merton and Treynor-Mazuy model for market timing to its performance, persistence of performance, and to see if these measures can be used to predict future performance. This study found that although there is an indication that good Sharpe Ratio, Treynor Measure and market timing in the observed period as a whole, these measurement does associate with the persistence of the mutual funds performance and cannot be used as predictor for future performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32218
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Elrieta
"ABSTRAK
Banyak cara berinvestasi untuk meningkatkan nilai uang yang dimiliki. Saat ini banyak para ahli yang menuangkan pikirannya ke dalam buku-buku untuk mengajarkan trik-trik memilih investasi. Ada Deposito, saham,obligasi, kurs, bahkan asuransi dan instrumen lainnya yang menawarkan banyak keuntungan. Reksa Dana boleh jadi merupakan gabungan dari banyak cara investasi. Karena dengan Reksa Dana investor bisa bermain pada instrumen pasar uang sekaligus pada efek ekuitas atau efek hutang. Yang kemudian dipertanyakan oleh investor adalah bagaimana investasinya di Reksa Dana jika suku bunga perbankan cenderung turun? Apakah saat kcmdisi seperti itu memang benar kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap bagus (return tinggi dengan risiko kecil) serta bagaimana jika investor ingin tetap 'bermain' di efek ekuitas7 Apakah benar kinerja Reksa Dana Saham buruk dan dia tidak dapat menikmati return yang tinggi (walaupun risiko lebih besar).
Ada tiga periode yang diobservasi penulis untuk membandingkan kondisi-kondisi yang berbeda. Saat krisis ekonomi melanda Indonesia, dimana hampir semua instrumen investasi tidak dapat meraih return yang baik. Periode 1998-2002 dipilih karena dengan demikian terbukti Reksa Dana yang mampu bertahan selama lima tahun sudah teruji kehandalannya, apalagi selain itu pilihan pengambilan 20 Reksa Dana terbak (dibatasi hanya 10 Reksa Dana masing-masing dari Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Reksa Dana Saham) adalah berdasarkan juga pada Reksa Dana yang memiliki Unit Penyertaan yang beredar terbanyak di masyarakat. Periode 1998-1999 penulis berasumsi dampak krisis ekonomi masih sangat terasa. Sedangkan pada periode 2000-2002 penulis mengasumsi dampak krisis ekonomi sudah banyak berkurang (walaupun masih ada). Penulis ingin melihat bagaimana kinerja Reksa Dana - Reksa Dana yang terbaik (Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Reksa Dana Saham) selama tiga periode tersebut.
Adapun yang menjadi pengukuran kinerja Reksa Dana ini adalah metode Sharpe, Treynor, Jensen (Alpha) dan Appraisal Ratio. Setelah rasio keempat pengukuran ini didapat maka untuk pengukuran kineija apakah buruk atau tidak, akan dibandingkan dengan benchmark-nya yaitu kinerja pasamya (menggunakan keempat pengukuran juga). Jika outperformed terhadap pasar berarti Reksa Dana tersebut baik sedangkan sebaliknya jika underperformed berarti buruk.
Untuk menjawab apakah saat instrumen efek hutang bagus, investor masih dapat berinvestasi pada Reksa Dana Saham, penulis juga menelitinya. Caranya dengan membuat portofolio baru, gabungan antara Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Reksa Dana Saham. Reksa Dana gabungan berasal dari Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Reksa Dana Saham yang memiliki kineija yang terbaik, dimana diambil tiga Reksa Dana dari sepuluh Reksa Dana pilihan. Dengan portofolio baru maka akan didapatkan bobot optimal dari Reksa Dana- Reksa Dana terbaik tersebut yang diharapkan dapat meningkatkan return dengan risiko tertentu atau meminimalkan risiko dengan return tertentu.
Hasil yang didapat penulis, temyata dampak krisis ekonomi sungguh besar, bahkan sampai akhir tahun observasi. Hal ini dapat terlihat pada periode 1998-2002, dimana kiner:ia seluruh Reksa Dana tidak ada yang baik (underperformed terhadap kineija pasamya) baik
untuk Reksa Dana Pendapatan Tetap maupun Reksa Dana Saham. Padahal pada periode 2000- 2002 sudah ada Reksa Dana. yang baik, tetapi karena pada periode l998-1999, kinerja reksa Dana buruk sekali maka keseluruhan masa observasi (1998-2002) menjadi buruk.
Pembentukan portofolio baru dari Reksa Dana- Reksa Dana yang digabungkan, untuk periode keseluruhan 1998-2002 dan periode 1998-1999 memiliki reward to variability yang negatif, karena riskfree pada kedua periode tersebut lebih besar dibandingkan return-return Reksa Dana yang didiversifikasikan (Efficient Frontier). Sehingga komposisi atau bobot yang terbentuk akan menghasilkan return yang rendah dimana kinerjanya akan lebih buruk dibandingkan kinerja Reksa Dana-Reksa Dana sebelum digabungkan.
Pada pembahasan portofolio baru hasil penggabungan Reksa Dana-Reksa Dana untuk periode 2000-2002, ternyata bobot hasil perhitungan untuk Keksa Dana Saham 0%. Dengan reward to variability atau slope Capital Allocation Line 0.9464 didapatkan komposisi portofolio baru tersebut adalah Reksa Dana Indovest Dana Obligasi 96.31% dan Nikko Obligasi Nusantara 3.69% dengan return 1.41 %, standar deviasi 0.2% menghasilkan kinerja portofolio yang mengalahkan (outperformed) kinerja pasarnya. Basil portofolio baru ini juga menunjukkan kinerja dan return yang lebih baik dibandingkan Reksa Dana sebelum pembentukan. Hal ini membuktikan bahwa dengan pembentukan atau penggabungan Reksa Dana baru, dimungkinkan untuk mendapatkan hasil (return) yang lebih baik daripada jika berinvestasi pada salah satu Reksa Dana saja.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mangiring, Boniarga
"Sharpe's Return Based-Style Analysis merupakan model multi-faktor dengan return kelas aset sebagai variabel dependen dan return portofolio sebagai variabel dependen. Dengan sejumlah asumsi, syarat, dan konstrain, setiap koefisien variabel independen model mencerminkan tingkat eksposur dari variabel independen masing-masing. Penelitian ini menggunakan sampel lima belas Reksa Dana saham berkategori survivor funds dengan periode pengamatan April 2004-Maret 2009 di Indonesia. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa sektor infrastruktur menjadi kelas aset yang secara rata-rata paling mempengaruhi semua Reksa Dana saham sebesar 21,96% dan sektor yang berekpsosur terendah adalah sektor consumer goods dengan nilai 2,18%. Dua belas Reksa Dana diduga menerapkan strategi pasif. Sedangkan dari evaluasi kinerja berdasarkan style analysis memperlihatkan sembilan Reksa Dana berhasil mengungguli style-nya, menandakan sebagian besar manajer investasi sudah mampu membaca arah pergerakan pasar. Fortis Ekuitas adalah Reksa Dana berkinerja terbaik berdasarkan kemampuannya dalam mengungguli style.

Sharpe's Return-Based Style Analysis is a constrained multiple regression analysis with fund returns as the dependent variable and asset class returns as the independent variables. The resulting slope coefficients could then be interpreted as the fund?s historic exposures to the asset class returns. This study observed fifteen survivor Indonesia equity funds within April 2004-March 2009. Using sectoral class assets, the research suggests that the infrastructure sector has the biggest exposure on average. While most of portfolio managers ignored the consumer goods sector. This study also explored the relative performance of the funds with respect to their style benchmarks. The results showed that nine funds have been able to beat their style benchmarks on average. Fortis Ekuitas is the best fund based on its average monthly selection return."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6628
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Chandra
"ABSTRAK
Sejak terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Bursa Efek Jakarta (BEJ) turut mengalami keterpurukan yang tercermin dari Indeks Barga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok akibat harga saham yang turun secara drastis. Akibatnya investor mengalami trauma untuk menginvestasikan dananya pada perangkat investasi saham.
Dalam kondisi yang seperti ini, Reksa Dana Pendapatan Tetap menjadi suatu altematif investasi yang menarik. Selain memberikan risiko yang relatif rendah, Reksa Dana jenis ini juga memberikan return yang relatif stabil karena menanamkan sebagian besar dananya pada obligasi, deposito dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia).
Pada berbagai kesempatan, penulis membaca l'leberapa artikel di media cetak, yang memberikan kesimpulan bahwa untuk kondisi sekarang ini sebaiknya investor melakukan investasi dengan hati-hati, yaitu menaruh dananya pada instrumen investasi yang benar-benar likuid. Diantaranya, mereka menyarankan agar investor menanamkan dananya pada Reksa Dana Pendapatan Tetap. Namun untuk investor yang tetap ingin bem1ain saham sebaiknya melakukan portofolio atas saham-saham blue chip atau unggulan. Berdasarkan hal inilah, maka penulis menyusun Karya Akhir ini dengan maksud untuk membuktikan hal tersebut.
Penulis mernbentuk portofolio dari 3 Reksa Dana Pendapatan Tetap dan portofolio dari 5 saham unggulan dengan periode penelitian tahun 2000 hingga 2002. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah kinerja portofolio yang terbentuk dari portofolio 5 saham unggulan tersebut lebih unggul dibandingkan dengan kinerja 3 Reksa Dana Pendapatan Tetap, sehingga dapat dijadikan altematif investasi pada peri ode tersebut.
Pengukuran kinerja masing-masing portofolio tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Sharpe 's Index dan Treynor's Index. Dari hasil penelitian, penulis menemukan bahwa kinerja dari portofolio 3 Reksa Dana Pendapatan Tetap relatif lebih buruk dari kinerja Indeks Obligasi, dan kinerja portofolio dari 5 saham unggulan relatif lebih baik dari kinerja IHSG. Sernentara, jika membandingkan kedua instrumen investasi tersebut, terlihat bahwa kinerja yatlg ditunjukkan oleh portofolio 3 Reksa Dana Pendapatan Tetap relative lebih rendah dibandingkan dengan portofolio 5 saham unggulan. Terlepas dari ketidakakuratan kriteria pemilihan, hal ini dapat menjadi petunjuk bagi para investor bahwa pembentukan portofolio saham, dapat memberikan pe1jormance atau kinerja yang baik, asalkan portofolio tersebut terdiri dari saham-saham unggulan. Sementara, bagi investor yang ingin bennain Reksa Dana Pendapatan Tetap; sebaiknya perlu mengetahui komposisi dan proporsi dari aset hutang yang dikelola oleh Manajer Investasi.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chitra Oktariandini
"Penelitian pada tesis ini mencoba membuktikan adanya pengaruh dari Investment Style yang dilakukan oleh Manajer Investasi terhadap kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia. Pada penelitian ini dilakukan pengelompokan Reksa Dana Saham berdasarkan style investasinya. Setelah dikelompokkan, penelitian ini juga mencoba membuktikan abnormal return untuk investment style tertentu.

This paper is trying to prove the influence of Fund Manager's investment style to Equity Mutual Fund Performance in Indonesia. This research will start will the style classification and identification for Equity Mutual Fund in Indonesia. After the classisfication, this research will try to prove the existence of abnormal return for a specific investment style."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28268
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Laksana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fund size dan fund age terhadap kinerja reksa dana saham di Indonesia tahun 2009-2013. Sampel penelitian ini terdiri dari 29 reksa dana saham di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan regresi data panel. Dengan menggunakan metode Sharpe dan Treynor sebagai pengukuran kinerja, hasil penelitian ini menemukan bahwa secara simultan, fund size dan fund age berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja reksa dana saham. Kemudian, fund size memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja reksa dana saham. Tetapi, fund age memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap kinerja reksa dana saham.

The research aims to analyze the effect of fund size and fund age on equity mutual fund performance in Indonesia for the period 2009-2013. The sample used are 29 equity mutual funds. This research is a quantitative research by using panel data regression. By using Sharpe and Treynor methods as the mutual fund performance measurement, the results of this research indicate that simultaneously, fund size and fund age have significant effect on equity mutual fund performance. Furthermore, fund size has positive significant relationship on equity mutual fund performance. On the other hand, fund age has negative significant relationship on equity mutual fund performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewinta Aprillia
"Reksa dana merupakan salah satu instrument investasi dalam pasar modal yang memiliki peran penting bagi Investor. Melalui reksa dana, investor dapat menginvestasikan modalnya untuk mendapatkan return yang diinginkan dengan risiko yang disesuaikan dengan kriteria masing-masing investor. Dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) merupakan salah satu indikator investor dalam memilih reksa dana. Semakin banyak modal yang disetorkan oleh investor kedalam suatu produk reksa, maka semakin besar pula dana kelolaannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kinerja portofolio yang dimiliki reksa dana saham dengan dana kelolaan terbesar dalam keadaan kondisi pasar saham yang cenderung bearish, melalui tiga pengukuran yaitu, pengukuran perbandingan kinerja return reksa dana dengan return pasar, pengukuran diversifikasi reksa dana melalui koefisien determinasi dan juga pengukuran kinerja reksa dana menggunakan risk-adjusted return yaitu Sharpe, Treynor dan Alpha Jensen. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa menggunakan seluruh pengukuran, reksa dana saham dengan AUM terbesar dapat mengungguli kinerja pasar, namun hasil yang berbeda didapatkan untuk pengukuran manfaat diversifikasi dan pengukuran Alpha Jensen.

A Mutual fund is one of the instruments in the capital markets that have an important role for investors. Through mutual funds, investors can invest their capital to get the returns with the risks that fit into each investor criteria. Asset under Management (AUM) is one of the indicator for investors in choosing a mutual fund. The more capital is deposited by the investor into a mutual fund, the greater the managed fund. This study aims to see how the performance of the portfolio held by equity mutual funds with the largest of Asset under Management when the stock market condition tends to be bearish. This research was conducted through three measurements, a comparison of the performance of the mutual funds returns with a market return, mutual fund diversification using coefficient determination and mutual fund performance measurement using risk-adjusted return, which are Sharpe Ratio, Treynor Ratio and Jensen's Alpha. The results showed that the use of the entire measurement, mutual funds performance with the largest AUM outperform the market, but different results obtained for diversification measurement and Jensen's Alpha."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Desthiati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja, konsistensi kinerja dan market timing ability pada reksa dana saham di Indonesia. Dalam periode Januari 2012 - Desember 2016, penulis melakukan perhitungan dan pemeringkatan pada kinerja 36 reksa dana saham yang diukur dengan menggunakan metode Sharpe ratio, Jensen rsquo;s Alpha, M2 measure dan Information ratio. Pada pengukuran kemampuan market timing, penulis menggunakan metode Treynor-Mazuy.
Dari hasil penelitian kinerja reksa dana saham diurutkan pada nilai tertinggi dan terendah serta dibandingkan dengan kinerja pasar. Selanjutnya, peneliti juga mengukur tingkat konsistensi pada kinerja reksa dana saham yang dilakukan dengan membandingkan dua periode yaitu 2012-2014 dan 2015-2016. Hasil penelitian ini menyakatan bahwa dari sampel penelitian tidak terdapat konsistensi dari dua periode yang diperbandingkan. Pada hasil pengukuran market timing ability, terdapat 30 reksa dana saham yang memiliki kemampuan market timing yang superior.

This study aims to examine performance, performance consistency and market timing ability of equity mutual fund in Indonesia. Ranking of equity mutual fund's performance is calculated by using Sharpe ratio, Jensen's Alpha, M2 measure and Information ratio in period 2012 2016. Market timing ability of equity mutual fund is measured by using Treynor Mazuy method.
The result of performance analysis is ranked from highest to lowest of each value and also compared by market performance. Furthermore, a researcher measure a consistency of equity mutual fund's performance by comparing ranking of equity mutual fund's for two period between 2012 2014 and 2015 2016. The result is equity mutual fund has no consistency when compared between 2012 2014 and 2015 2016. In market timing abililty measurement, there were 30 equity mutual funds that have a superior ability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>