Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134390 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Benedicta Mutiara Suwita
"Satu-satunya cara pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan memberantas vektor nyamuk, sehingga diperlukan metode yang efektif dan tidak berbahaya bagi organisme non-target. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) adalah metode pemberantasan larva nyamuk yang memenuhi kriteria tersebut. Dalam penelitian cross-sectional ini dilakukan survei larva dengan single larval method pada container non-tempat penampungan air (non-TPA) di dua daerah, yaitu RW 03 (tidak mendapat Bti) dan RW 07 (mendapat larutan Bti). Hasil penelitian menunjukkan dispenser sebagai container non-TPA positif larva terbanyak, dan keberadaan larva Aedes antardaerah tidak berbeda bermakna. Hal ini disebabkan Bti formulasi larutan tidak efektif memberantas larva Aedes yang bottom feeder.

The only way to eradicate Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is by eradicating the mosquito vector, therefore we need an effective and safe eradication method, for example Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). In this cross-sectional research, survey is done by single larval method on non-water-reservoir containers at two regions, RW 03 (not given Bti) and RW 07 (given Bti). Result shows that dispensers are the highest quantity of positive container, and the presence of Aedes larval in the two regions is not significantly different. This is because Bti in liquid formula is not effective to eradicate Aedes larval which is bottom feeder."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedicta Mutiara Suwita
"Satu-satunya cara pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan memberantas vektor nyamuk, sehingga diperlukan metode yang efektif dan tidak berbahaya bagi organisme non-target. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) adalah metode pemberantasan larva nyamuk yang memenuhi kriteria tersebut. Dalam penelitian cross-sectional ini dilakukan survei larva dengan single larval method pada container non-tempat penampungan air (non-TPA) di dua daerah, yaitu RW 03 (tidak mendapat Bti) dan RW 07 (mendapat larutan Bti).
Hasil penelitian menunjukkan dispenser sebagai container non-TPA positif larva terbanyak, dan keberadaan larva Aedes antardaerah tidak berbeda bermakna. Hal ini disebabkan Bti formulasi larutan tidak efektif memberantas larva Aedes yang bottom feeder.

The only way to eradicate Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is by eradicating the mosquito vector, therefore we need an effective and safe eradication method, for example Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). In this cross-sectional research, survey is done by single larval method on non-water-reservoir containers at two regions, RW 03 (not given Bti) and RW 07 (given Bti).
Result shows that dispensers are the highest quantity of positive container, and the presence of Aedes larval in the two regions is not significantly different. This is because Bti in liquid formula is not effective to eradicate Aedes larval which is bottom feeder
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febbysinta Dewi
"Efektivitas Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) sebagai larvasida biologis telah terbukti secara laboratoris. Namun demikian efektifitas untuk pengendalian Demam Dengue di masyarakat masih perlu diuji mengingat banyak faktor yang terkait dengan kondisi dan perilaku masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas Bti dalam menurunkan jumlah TPA dalam rumah yang mengandung larva Aedes aegypti dan menurunkan House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI) dan meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ). Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimental dengan aplikasi Bti sebagai intervensi. Pengumpulan data dilakukan di 106 rumah di Cempaka Putih Timur (daerah intervensi) dan 116 rumah di Cempaka Putih Barat (daerah kontrol) pada tanggal 28 Maret 2010 (kunjungan pertama) dan 25 April 2010 (kunjungan kedua) dengan menggunakan single larval method. Didapatkan bahwa HI, CI, BI menurun masing-masing 12%, 8,94%, 22 dan ABJ meningkat 12% pada kunjungan kedua di Cempaka Putih Timur. Karakteristik TPA dalam rumah di kedua daerah tidak berbeda bermakna secara statistik, kecuali dalam hal volume air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara proporsi TPA dalam rumah yang positif larva Aedes aegypti di kedua daerah sebelum dan sesudah aplikasi Bti. Dapat disimpulkan aplikasi Bti belum efektif dalam menurunkan jumlah kontainer dalam rumah yang positif larva Aedes aegypti. Perlu perhatian terhadap kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat agar efektivitas Bti dapat tercapai.

The effectiveness of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) as biological larvacide has been proven laboratorically. However, the effectiveness in Dengue Hemorrhagic Fever in community needs to be proven since there are so many factors that are correlated with community behavior and condition. This study aims to determine the effectiveness of Bti in decreasing the total of inner house containers which have Aedes aegypti larvae and in decreasing House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI) and in increasing Larva Free Index (LFI). It uses quasi-experimental method with Bti application as the intervention. The data collection was conducted in 106 houses in Cempaka Putih Timur (intervention area) and 116 houses in Cempaka Putih Barat (control area) in 28th March 2010 (the first visit) and 25th April 2010 (the second visit) by using single larval method. It was found that HI, CI, BI decreased 12%, 8,94%, 22 and FLI increased 12% in the second visit in Cempaka Putih Timur. The characteristics of the inner house containers of both areas weren't statistically significant difference, except in their water volume. The result shows that there wasn't statistically significant difference of the proportion of inner house containers which have Aedes aegypti larvae in both areas before and after Bti application. It is concluded that Bti application hasn't been effective in decreasing the total of inner house containers which have Aedes aegypti larvae. Environment condition and community behavior need to be observed so the effectiveness of Bti can be achieved."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sayida Saily
"ABSTRAK
DBD vector can be controlled biological by using Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). The purpose of this study was to determine the effectiveness of Bti concentration 2 ml/m2 and 4 ml/m2 in control Aedes aegypti larval. This study used an experimental design with intervention of Bti liquid formulation concentration 2 ml/m2 and 4 ml/m2.The survey was carried out in RW 03, Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. Data before intervention was taken on January 13th 2010 and after intervention was taken on February 14th 2010. Entomological survey was conducted by single-larval method at 100 households in RT 11-18 that were chosen for Bti 2 ml/m2 intervention and 100 households in RT 5-10 for Bti 4 ml/m2 intervention. The data was analyzed by SPSS version 11,5 using chi square test. After intervention of Bti 2 ml/m2, the amount of positive larval water containers increased from 32 to 35, while Bti 4 ml/m2 decreased from 17 to 7. It can be concluded that Bti concentration 4 ml/m2 is more effective than Bti 2 ml/m2 in reducing the presence of Aedes aegypti larval.

ABSTRAK
kan secara biologis menggunakan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas Bti konsentrasi 2 ml/m2 dan 4 ml/m2 dalam menurunkan keberadaan larva Ae. aegypti di tempat penampungan air (TPA). Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan menggunakan Bti bentuk cair konsentrasi 2 ml/m2 dan 4 ml/m2. Penelitian dilakukan di RW 03, Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. Data sebelum intervensi diambil pada tanggal 13 Januari 2010 dan sesudah intervensi pada tanggal 14 Februari 2010. Survei entomologi dilakukan dengan single-larval method di TPA yang berada pada100 rumah daerah intervensi Bti konsentrasi 2 ml/m2 di RT11-18 dan 100 rumah di RT 5-10 yang merupakan daerah intervensi Bti konsentrasi 4 ml/m2. Data diolah dengan program SPSS versi 11,5 dengan analisis menggunakan uji chi square. Setelah pemberian Bti konsentrasi 2 ml/m2, jumlah TPA positif larva naik dari 32 menjadi 35 TPA, sedangkan pada Bti konsentrasi 4 ml/m2 jumlah TPA positif larva menurun dari 17 menjadi 7 TPA. Disimpulkan bahwa Bti konsentrasi 4 ml/m2 lebih efektif daripada konsentrasi 2 ml/m2 dalam menurunkan keberadaan larva Ae. aegypti di TPA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Christianingrum
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Indonesia, terutama di Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat sehingga perlu dilakukan pemberantasan vektor DBD. Pemberantasan vektor DBD perlu ditekankan pada container dalam rumah karena tempat perindukan utama Aedes aegypti terletak di dalam rumah. Salah satu cara pemberantasan vektor DBD yang ramah lingkungan dan memiliki efek jangka panjang adalah dengan penggunaan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat efektivitas penggunaan Bti pada Kelurahan Cempaka Putih Barat yang sebelumnya telah mendapat Bti. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keberadaan larva Aedes pada container dalam rumah di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat setelah mendapat Bti. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional analitik. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 25 April 2010 di Kelurahan Cempaka Putih Barat, yaitu RW 03 yang tidak mendapat Bti dan RW 07 yang mendapat Bti. Container dalam rumah yang paling banyak mengandung larva pada RW 03 dan RW 07 adalah bak mandi karena container bervolume besar disukai Ae. aegypti. Container dalam rumah yang positif larva pada RW 03 adalah 7% dan pada RW 07 adalah 5%, terdapat perbedaan tetapi tidak bermakna secara statistik (p = 0,341). Disimpulkan Pemberian Bti tidak berpengaruh terhadap keberadaan larva Aedes pada container dalam rumah di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a health issue that remains a threat to society in Indonesia, especially in the Cempaka Putih Barat, Central Jakarta thus dengue vector needs to be controlled. The eradication of dengue vectors should be emphasized in the containers inside the house because the main breeding site of Aedes aegypti is located inside the house. One of the dengue vector eradication methods which is environmentally friendly and has a long-term effects was the use of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Therefore, this study would look the effectiveness of Bti application in Cempaka Putih Barat that had previously been received Bti. The purpose of this study was to determine the presence of Aedes larvae in containers inside the house in RW 03 and RW 07 Cempaka Putih Barat after Bti application. This study was a cross-sectional analytic study. The data collection was conducted on April 25, 2010 in Cempaka Putih Barat, RW 03 where Bti was not applied and RW 07 where Bti was applied. Container inside the house which was the most widely-containing larvae in RW 03 and RW 07 was the bathtub because of a large-volume container preferred Ae. aegypti. Container inside the house that was positive larvae in RW 03 was 7% and RW 07 was 5%, there was the difference but it was not significant (p = 0.341). It was concluded that Bti didn’t not affect the presence of Aedes larvae in containers inside the house in RW 03 and RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Surya Suwita
"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama di DKI Jakarta yang memiliki insidens DBD tertinggi di Asia Tenggara.Pemberantasan DBD hingga kini hanya dapat dilakukan melalui pemberantasan vektor antara lain dengan pengendalian biologis menggunakan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas Bti cair dalam menurunkan kepadatan Ae.aegypti. di daerah zona merah DBD yaitu Kecamatan Cempaka Putih (Kelurahan Cempaka Putih Barat dan Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental dengan intervensi aplikasi Bti cair dengan konsentrasi 4 mL/m2. Survai entomologi dilakukan di 100 rumah menggunakan single larval method pada bulan Maret dan April 2010. Efektivitas Bti dianalisis dengan uji McNemar.Sebelum aplikasi Bti di Kelurahan Rawasari didapatkan 15 TPA positif larva Ae.aegypti dari 203 TPA dan di Kelurahan Cempaka Putih Barat didapatkan 9 TPA positif larva Ae.aegypti dari 189 TPA. Sesudah aplikasi Bti di Kelurahan Rawasari masih didapatkan 12 TPA positif larva Aedes sedangkan di Kelurahan Cempaka Putih Barat tidak didapatkan penurunan container positif larva Ae.aegypti (uji McNemar p=0,629). Disimpulkan Bti tidak efektif menurunkan kepadatan populasi Ae.aegypti.

Abstract
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is apublic health problemin Indonesia, especially in Jakarta, whichhasthe highest incidence of DHF in South East Asia. So far DHF control can only be done through vector (Ae.aegypti) elimination including biological control using Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). The purpose of this study was to determine the effectiveness of liquid Bti in decreasing the density of Ae.aegypti in DHF red zone in District Cempaka Putih (West Cempaka Putih Village and Rawasari Village, Central Jakarta). This study used quasi-experimental design with liquid Bti application on 4 mL/m2 concentration as the intervention. Entomology survey was conducted in100 houses using a single method larval in March and April 2010. Effectiveness of Bti was analyzed by McNemar test. Prior Bti applications in the Rawasari Village, 15 of 203 water containers were positive with Ae.aegypti larvae and in the West Cempaka Putih Village 9 of 189 water containers was positive. After application of Bti in the Rawasari Village,12 water containers were still positive while in the West Cempaka Putih no reduction of Aedes aegypti larvae (McNemar test p=0.629) was found. It is concluded that Bti is not effective in controlling the population density of Ae.aegypti."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Venny Christinna Anggraeni
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina melalui gigitan saat menghisap darah manusia. DBD merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Jakarta khususnya di Kelurahan Cempaka Putih Barat dan Cempaka Putih Timur sehingga perlu dilakukan pemberantasan vektornya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi keberadaan larva Aedes sp. pada container di luar rumah pada daerah yang telah diberi Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) dan tidak diberi Bti sehingga dapat diketahui perbedaan keberadaan larva pada kedua daerah tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 25 April 2010 terhadap 100 rumah di Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Kelurahan Cempaka Putih Barat, dengan menggunakan single larva method dan dianalisis dengan Chi-square. Dari penelitian pada daerah yang telah diberi Bti sebelumnya diperoleh hasil container positif larva sebanyak 15 dan container negatif larva sebanyak 58. Sedangkan pada daerah yang tidak diberi Bti diperoleh hasil container positif larva sebanyak 4 dan container negatif larva sebanyak 56 container. Berdasarkan uji chi square diperoleh bahwa terdapat perbedaan bermakna antara daerah yang diberi Bti dan tidak diberi Bti (p=0,023).
Hasil penelitian menunjukkan jumlah larva positif pada daerah yang diberi Bti jauh lebih besar jika dibandingkan dengan yang tidak diberi Bti. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara Bti dengan keberadaan larva Aedes sp pada container di luar rumah.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease which is caused by Dengue Virus transmitted by Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquito. DHF becomes a public health problem in Jakarta, especially in Cempaka Putih Barat and Cempaka Putih Timur, therefore an effective vector control is needed.
The objective of this research is for knowing distribution of Aedes sp. larvae existence in the outdoor container in two different regions, which had been given and had not been given Bacillus thuringiensis israelensis (Bti), so that the difference of larvae’s existence in both regions can be known.
This research was conducted using cross sectional design. Data were collected at 25th April 2011 from 100 houses with single larvae method and was analyzed using Chi-square. It was found in region which had been given Bti that positive larvae container were 15 and the negative larvae container were 58. While, on the region that had not been given Bti, the positive larvae container were 4 and the negative larvae container were 56. Based on chisquare test, it was found that there were significant differences between regions which had been given and had not been given Bti (p = 0.023).
The results showed that the amount of positive larvae in the given Btiregion was larger than in the not given Bti region. In conclusion, there is no correlation among Bti with the existence of Aedes sp. larvae in the outdoor container.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang masih
menjadi ancaman bagi masyarakat di Indonesia, terutama di Kelurahan Cempaka
Putih Barat, Jakarta Pusat sehingga perlu dilakukan pemberantasan vektor DBD.
Pemberantasan vektor DBD perlu ditekankan pada container dalam rumah karena
tempat perindukan utama Aedes aegypti terletak di dalam rumah. Salah satu cara
pemberantasan vektor DBD yang ramah lingkungan dan memiliki efek jangka
panjang adalah dengan penggunaan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Oleh
karena itu, penelitian ini akan melihat efektivitas penggunaan Bti pada Kelurahan
Cempaka Putih Barat yang sebelumnya telah mendapat Bti. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui keberadaan larva Aedes pada container dalam rumah di RW 03
dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat setelah mendapat Bti. Penelitian ini
merupakan penelitian cross-sectional analitik. Pengambilan data dilaksanakan
pada tanggal 25 April 2010 di Kelurahan Cempaka Putih Barat, yaitu RW 03 yang
tidak mendapat Bti dan RW 07 yang mendapat Bti. Container dalam rumah yang
paling banyak mengandung larva pada RW 03 dan RW 07 adalah bak mandi
karena container bervolume besar disukai Ae. aegypti. Container dalam rumah
yang positif larva pada RW 03 adalah 7% dan pada RW 07 adalah 5%, terdapat
perbedaan tetapi tidak bermakna secara statistik (p = 0,341). Disimpulkan
Pemberian Bti tidak berpengaruh terhadap keberadaan larva Aedes pada container
dalam rumah di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a health issue that remains a threat to
society in Indonesia, especially in the Cempaka Putih Barat, Central Jakarta thus
dengue vector needs to be controlled. The eradication of dengue vectors should be
emphasized in the containers inside the house because the main breeding site of
Aedes aegypti is located inside the house. One of the dengue vector eradication
methods which is environmentally friendly and has a long-term effects was the
use of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Therefore, this study would look
the effectiveness of Bti application in Cempaka Putih Barat that had previously
been received Bti. The purpose of this study was to determine the presence of
Aedes larvae in containers inside the house in RW 03 and RW 07 Cempaka Putih
Barat after Bti application. This study was a cross-sectional analytic study. The
data collection was conducted on April 25, 2010 in Cempaka Putih Barat, RW 03
where Bti was not applied and RW 07 where Bti was applied. Container inside the
house which was the most widely-containing larvae in RW 03 and RW 07 was the
bathtub because of a large-volume container preferred Ae. aegypti. Container
inside the house that was positive larvae in RW 03 was 7% and RW 07 was 5%,
there was the difference but it was not significant (p = 0.341). It was concluded
that Bti didn’t not affect the presence of Aedes larvae in containers inside the
house in RW 03 and RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonard Tangguh
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Bacillus thurigiensis var israelensis (Bti) dianjurkan untuk pengendalian DBD, tetapi mengenai efikasinya dalam membunuh Ae. aegypti belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek residu Bti di tempat penampungan air yang sering digunakan masyarakat. Penelitian dilakukan di Departemen Parasitologi Universitas Indonesia pada bulan April-Juni 2010. Bti formulasi cair (4 mg/m2) diteteskan ke tempat penampungan air (TPA) terbuat dari keramik, semen dan plastik dengan perlakuan tidak dikuras dan dikuras (sebanyak 2/3 isi bak dibuang dan diisi kembali dengan air tanah setiap hari). Ke dalam TPA dimasukkan 100 larva instar III Ae. aegypti lalu kematiannya dihitung setelah 24 jam. Hasil studi menunjukkan pada minggu pertama kematian larva 100% di semua TPA. Pada minggu kedua, kematian larva di TPA semen dan plastik >70%, kecuali di TPA keramik yang dikuras (44%). Pada minggu ketiga, mortalitas larva di semua kontainer <70%. TPA keramik mempunyai efek residu paling rendah dibandingkan plastik dan semen. Disimpulkan formulasi cair Bti tidak dapat dipakai untuk pengendalian DBD karena efek residunya hanya 1-2 minggu. Tidak ditemukan assosiasi antara jenis kontainer dengan mortalitas Ae. aegypti.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a public health problem in Indonesia. Biological controls such as Bacillus thurigiensis var israelensis (Bti) has been implicated as a possible control of DHF. However its efficacy against Ae. aegypti is not known. The aim of the study is to know residual effect of Bti in common household containers. This study is conducted in Department of Parasitology Universitas Indonesia from April to June 2010. A liquid formulation of Bti with a concentration of 4 mg/m2 and three common household containers were used. Each container was added 100 third instar larvae of Ae. aegypti. Mortality count was done in 24 hour after the addition of the larvae. The results showed that in the first week there was 100% mortality in all containers. In the second week concrete and plastic containers had mortality >70%, except for water treated ceramic container (44%). In the third week, none of the water containers had mortality rate of 70%. Ceramic has the least residual effects compared to concrete or plastic containers. In conclusion, liquid formulation of Bti could not be used as vector control as its efficacy only lasted up to 1-2 week. There is no association between the type of containers with the mortality of Ae. aegypti larvae."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Srisawitri
"Penyakit demam berdarah dengue (DBD) hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang memprihatinkan di Indonesia. Salah satu wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki jumlah kasus DBD yang tinggi adalah Kelurahan Cempaka Putih Barat. Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan cara memberantas vektor penyakitnya, yaitu nyamuk Aedes sp.. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) dapat menghasilkan protein kristal yang spesifik beracun bila dicerna oleh larva nyamuk, terutama larva nyamuk Aedes sp.. Tidak jarang masyarakat melupakan container yang berada di luar rumah sehingga menjadi potensial sebagai tempat perindukan nyamuk Aedes sp.. Pada penelitian ini dilakukan survei untuk mengetahui keberadaan larva Aedes sp. pada container yang berada di luar rumah setelah mendapat Bti.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional analitik. Pengambilan data dilakukan di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat pada tanggal 25 April 2010. RW 03 tidak mendapat Bti sebelumnya dan RW 07 telah mendapat Bti sebelumnya. Survei dilakukan di 100 rumah di masing-masing RW dengan metode single larva method. Di RW 03 didapatkan nilai HI 17%, CI 7,28%, dan BI 22, sedangkan di RW 07 diperoleh nilai HI 11%, CI 4,86%, dan BI 12. Di RW 03 ditemukan 4 container yang positif larva Aedes sp. dan 56 container yang negatif, sedangkan di RW 07 ditemukan 2 container yang positif dan 29 container yang negatif.
Pada uji kemaknaan Fischer Exact Test yang dilakukan pada data jumlah container tersebut didapatkan nilai p=1,000 sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Hal ini diperkirakan terjadi karena alasan-alasan: tidak diberikannya Bti sebelum survei pada container non-TPA, kurang efektifnya Bti formulasi cair yang digunakan, dan kurangnya perhatian warga terhadap keadaan container yang terletak di luar rumah.

Until this moment, dengue haemorrhagic fever (DHF) disease is still a concerned health problem in Indonesia. One of the regions in Jakarta which is known to have high DHF case rate is Kelurahan Cempaka Putih Barat. DHF prevention can be done by removing the vector of the disease, Aedes sp. mosquito. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) can produce a spesific protein crystal which will be spesifically poisonous if it is digested by mosquito larva, especially Aedes sp. larva. People often forget about outside house containers. Because of this, these containers become potential as brood places of Aedes sp. mosquito. In this research, a survey is held to know about the presence of Aedes sp. larva in outside house containers after getting Bti.
This research uses analitical crosssectional design. The data was taken in RW 03 and RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat on April 25th, 2010. RW 03 didn’t get Bti before while RW 07 did. The survey was held in 100 houses of each RW, using single larva method. In RW 03, HI score 17 %, CI score 7,28%, and BI score 22 were obtained, whereas in RW 07 the scores were 11%, 4,86%, and 12. In RW 03 there were 4 larva-positive containers and 56 larva-negative containers which were found, while in RW 07 there were 2 positive containers and 29 negative ones.
The Fischer Exact Test which was held on the container data showed the p score=1,000 which conclude that there wasn't any significant difference. This is expected to happen because Bti wasn’t given to non-TPA containers, Bti used was in liquid formulation which is less effective, and the people pay less attention to the condition of their outside house containers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>