Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5475 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Latar belakang: Kontaminasi bakterial pada makanan yang disediakan di kantin kampus merupakan hal yang sering terjadi dan dapat mengganggu aktivitas akademik. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkatan kontaminasi Escherichia coli pada makanan dan minuman yang dijajakan di kantin sebuah kampus universitas.
Metode: Sebanyak 49 makanan dan 24 jenis minuman diperiksa dengan menggunakan metode konvensional untuk pengukuran Most Probable Number (MPN), yaitu uji penduga, uji penguat, dan uji pelengkap. Analisis kontaminasi pada makanan dan minuman dilakukan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Analisis data dengan membuat tingkatan kontaminasi berdasarkan kelompok makanan dan minuman serta lokasi kantin.
Hasil: Hampir semua kelompok makanan terkontaminasi. Makanan dengan sambal adalah makanan yang paling berisiko untuk terkontaminasi E. coli (90,15 %), diikuti oleh makanan kering, sedangkan makanan berkuah adalah yang paling kecil risikonya (38,89%). Minuman yang paling tinggi kontaminasinya adalah jus lacy, diikuti oleh jus jambu, lalu jus sirsak dan orange di peringkat ketiga, sementara jus mangga kontaminas nya terendah. Jus melon, cappucino dan coctail tidak menunjukkan adanya kontaminasi.
Kesimpulan: Makanan dan minuman yang ditemukan pada tiga lokasi yang menduduki urutan tertinggi disebabkan oleh terkontaminasinya alat makan dan tangan penjamah makanan.

Background: Bacterial contamination is a common phenomenon in foods served in campus canteens and my cause physical illness which will affect academic activity. The aim of this study was to rank the level of Escherichia coli contamination in food and drink in campus canteens.
Methods: Forty nine (49) foods and 24 types of drink were examined using conventional agar broth method for calculation of most probable number (MPN). The steps of the mothod were presumptive test for coliforms, fecal coliforms and E. coli, confi rmes test for coliforms, fecal coli and E. coli and then completed test for E. coli. An analysis for contamination by E. coli in meals, utensils, and on the hands of the server was also undertaken. The data analyzed in percentage and rank all type of foods and drinks, also rank based on the location.
Results: Almost all type of meals was contaminated. Meals with chili sauce were the most risky from the contamination of E. coli (90.15 %), then followed by dry meals (38.89%), while the wet meals were the the most unrisky meals. In drinks, the highest was lacy juice, followed by jambu (guava) juice, then Sirsak and Orange juices on the third rank, while the mango juice was the lowest contamination. Melon juice, cappucino and fruit-coctail did not have E. coli contamination.
Conclusion: The contamination in the top three rank of contamination could be from the utensils used and foodhandler.
"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Varera
"Warung Tegal merupakan jenis warung yang seringkali makanannya terkontaminasi oleh bakteri E. coli. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan waktu penyajian pangan yang lebih dari 4 jam dengan kontaminasi E. coli pada makanan di 51 Warung Tegal di Kecamatan Beji, Cimanggis, Sukmajaya Kota Depok tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional, dilaksanakan pada bulan Juni 2024. Jumlah sampel sebanyak 51 makanan (usus ayam) di Warung Tegal, dan responden penelitian adalah seluruh penjamah makanan sebanyak 99 orang penjamah. Hasil pemeriksaan menunjukkan 36 (70.6%) sampel makanan terkontaminasi bakteri E. coli. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara waktu penyajian (p-value 0.006), penyimpanan bahan makanan (p-value 0.006), dan pengetahuan penjamah (p-value 0.031) dengan kontaminasi E. coli. Peran penjamah makanan sangat penting dalam meningkatkan kualitas makanan di Warung Tegal. Perlu adanya penyuluhan dan pelatihan praktik higiene sanitasi pengelolaan pangan untuk pemilik, pengelola, dan penjamah sebagai upaya pencegahan kontaminasi pada makanan di Warung Tegal.

Warung Tegal is a type of stall that is often contaminated with E. coli bacteria. This study aimed to determine the relationship between food serving time of more than 4 hours with E. coli contamination in food at 51 Warung Tegal in Beji, Cimanggis, Sukmajaya, Depok City in 2024. This study used a cross sectional study design, conducted in June 2024. The number of samples was 51 food (chicken intestine) in Warung Tegal, and the respondents were all food handlers as many as 99 handlers. The results showed 36 (70.6%) food samples were contaminated with E. coli bacteria. The results showed a relationship between serving time (p-value 0.006), food storage (p-value 0.006), and food handler knowledge (p-value 0.031) with E. coli contamination. The role of food handlers is very important in improving the quality of food in Tegal Warung. There is a need for counselling and training on food hygiene and sanitation practices for owners, managers, and food handlers as an effort to prevent contamination of food in Warung Tegal."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Susanna
"Hubungan Pengelolaan Peralatan Makan dan Tempat Penjualan terhadap Kontaminasi Escherichia coli pada Penyajian Makanan Jajanan. Selama ini belum diketahui kondisi keamanan makanan jajanan, pengelolaan peralatan makan dan tempat penjualan makanan di lingkungan Kampus. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui hubungan antara pengelolaan peralatan makan dan tempat penjualan terhadap kontaminasi Escherichia coli (E. coli) pada penyajian makanan jajanan.
Penelitian ini menggunakan disain potonglintang. Pengamatan dilakukan terhadap seluruh tempat penjual makanan di lingkungan Kampus UI Depok dengan responden sebanyak 173 penjamah makanan. Pemeriksaan Most Probable Number (MPN) E. coli dilakukan untuk mengetahui keamanan makanan. Lebih dari separuh 59,54% sampel makanan jajanan terkontaminasi E. coli. Tempat penyimpanan peralatan makan paling berhubungan dengan kontaminasi E. coli pada penyajian makanan jajanan. Faktor ini protektif terhadap kontaminasi E. coli pada penyajian makanan jajanan. Hal ini diduga disebabkan adanya faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap kontaminasi tersebut tetapi tidak diamati dalam penelitian ini seperti, kontaminasi E. coli pada air bersih, peralatan makan, tangan penjamah makanan dan lap yang digunakan untuk mengeringkan peralatan makan. Perlu ditingkatkan sosialisasi dan pengawasan oleh dinas kesehatan dan pengelola tempat penjual makanan jajanan kepada penjual makanan dan penjamah makanan. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan mengamati kontaminasi E. coli pada air bersih, peralatan makan, tangan penjamah makanan dan lap yang digunakan untuk mengeringkan perlatan makan.

Up to now, in general, the safety of food that is sold at any canteens in the campuses, the eating utensils are handled and the food stalls are managed are still uncertain. This research was aimed to understand the correlation between the eating utensils handling and the contamination of Escherichia coli (E. coli) in the food sold by the food vendors in the campus.
The cross- sectional design research applied on the food stalls in the university campus in Depok with a total number of 173 consumers as respondents. The variables observed as independent variables were the sanitation of the eating utensils and the sanitation of the dining place. The examination method of the Most Probable Number (MPN) for E. coli was conducted to assess the food?s hygiene. The data analyzed using the chi-square test and followed by the logistic regression.
The result showed that more than half of the food samples (59.54%) were contaminated by E. coli. The storage place of the eating utensils was most significantly correlated with the E. coli contamination of the served food with an OR=0.45 (0.21-0.87). Therefore, it is necessary to promote the awareness of this risk and reinforce supervision by the Health Authorities and by the management of the place of sales to provide guidance to the food vendors and to the consumers as well. Further research is recommended to observe the E. coli contamination through clean water, eating utensils, the hands of the consumers and the napkins used to wipe dry the eating utensils."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Luluk Wijayanti
"Penelitian ini membahas mengenai faktor risiko jajanan buka puasa terkontaminasi bakteri Escherichia coli melalui sarana penjamah, tempat pengolahan, cara pengolahan dan peralatan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kontaminasi bakteri Escherichiacoli dalam makanan jajanan buka puasa di Kukusan, Depok. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016. Disain studi penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan mengambil sampel jajanan buka puasa. Jumlah sampel yang diambil 31 sampel jajanan buka puasa. Sebanyak 48.4% jajanan buka puasa terkontaminasi bakteri Escherichia coli. Terdapat hubungan yang signifikan terdapat 5 variabel yaitu jarak tempat sampah sementara dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR : 4.6 ), hubungan tempat sampah yang baik dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR : 0.52 dan p value = 0.006), hubungan pemilihan makanan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR: 3.9 p value 0.22), hubungan antara penyimpanan bahan makanan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR:2.3, pvalue : 0.054), dan hubungan antara sumber air dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli ( OR : 6,12 p value = 0.054) sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pelatihan penjamah, kebiasaan mencuci tangan, penggunaan sarung tangan, kebersihan peralatan dan kebersihan lap dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan buka puasa di Kukusan Depok.

This study discussed about the risk contamination ofEscherichia coliinRamadhanfoodstreet culinary by handlers, vendors, food procesed and food equipment. The aim of this research wasseeing an overviewE. coli contamination in Ramadhan foodstreet culinaryfrom Kukusan Depok. The study done in June 2016. The design of its was a cross-sectional and using questionnaire, observation, and taking samples. This study took 31 food samples. 48.4% of total samples has contaminated byE. coli. It was significant corelation of E coli contamination with five variabels. There were distance of temporal bins (OR: 4.6 P value 0.333) bins existing (OR: 0:52 and p value = 0.006), raw material selecting (OR: 3.9 p value 0.22), food storage (OR: 2.3, pvalue: 0.054 and source of water(OR: 6,1 p value = 0.054). But, there was 6 variable that did not have significant coralation with E coli contamination. They wereknowledge, training handlers, handwashing, using of gloves, food equipment?s hygiene and towel.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zahratus Sholihat
"Rumah Sakit sebagai sebuah institusi kesehatan memiliki fungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat termasuk penyelenggaraan makanan dan minuman bagi pasien. Risiko terjadinya kontaminasi silang di rumah sakit jauh lebih besar karena banyaknya hidangan yang dimasak atau disiapkan secara bersamaan selain itu Pasien di rumah sakit merupakan salah satu kelompok yang rentan terkena infeksi penyakit melalui makanan karena daya tahan tubuh yang rendah.
Tujuan: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan higiene dan sanitasi pengelolaan makanan di Unit Instalasi Gizi Rumah Sakit Ibu dan Anak X tahun 2018.
Metode: Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan pemeriksaan laboratorium.
Hasil: Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu diketahui bahwa higiene sanitasi di unit instalasi gizi rumah sakit X sudah cukup memenuhi syarat menurut checklist yang mengacu kepada Permenkes Nomor 1096 Tahun 2011. Adapun beberapa aspek yang harus diperbaiki seperti aspek lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, tempat penyimpanan alat masak dan perilaku penjamah makanan. Berdasarkan hasil pengecekan kualitas bakteriologis pada sampel makanan hasilnya menunjukkan negatif atau tidak ditemukan bakteri E.coli pada sampel yang diambil. Pihak Rumah Sakit perlu meningkatkan pengawasan seluruh penjamah makanan terkait higiene sanitasi makanan dan aspek hygiene sanitasi makanan lainnya.

As a health institution, the hospital has the function of providing health services to the community including the provision of food and beverages for patients. The risk of cross contamination in hospitals is much greater because of the number of dishes cooked or prepared simultaneously. Patients in the hospital are among the groups susceptible to infectious diseases through food because of low immunity.
Objective: This research is descriptive research which aims to know the implementation of hygiene and sanitation of food management in Nutrition Installation Unit of Rumah Sakit Ibu dan Anak 'X' 2018.
Method: This research using observation method, interview and laboratory examination as data collection.
Results: The results obtained from this research is known that hygiene and sanitation in Nutrition Installation Unit of Rumah Sakit Ibu dan Anak 'X' is sufficient to meet the requirements according to the checklist refers to Permenkes Number 1096 Year 2011. However, some aspects that must be improved such as aspects of location and building, sanitation facilities, storage cooking tools and behavior of food handlers. Based on the results of bacteriological quality checks on food samples the results showed negative or no bacteria E. coli on the samples taken. At the end , th hospital authorities need to improve supervision of all food handlers related to food hygiene and other aspects of food hygiene and sanitation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Malik Albantani
"Kebutuhan manusia terhadap makanan merupakan salah satu isu pokok yang digagas oleh PBB dalam indikator ketercapaian Sutainable Development Goals SDGs. Makanan menjadi sumber kehidupan bagi manusia dan dapat juga menjadi sumber pembawa masalah kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Pengambilan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan pengujian laboratorium.
Hasil Penelitian didapatkan hasil bahwa prilaku penjamah memenuhi syarat sebesar 92,86 , TPM yang memenuhi syarat sebesar 57,14, cara pengolahan makanan yang memenuhi syarat sebesar 92,86, peralatan makanan yang memenuhi syarat sebesar 100. Hasil Uji laboratorium didapatkan hasil usap tangan positif dan makanan yang positif E. coli sebesar 16,7.
Hasil penelitian menyarankan kepada pengelola kantin melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap makanan dan air besih, melakukan pelatihan terhadap penjamah, dan menciptakan lingkungan yang mendukung praktik higiene sanitasi makanan.

Human need for food is one of the key issues initiated by the UN in the indicators of achievement of Sutainable Development Goals SDGs. Food is a source of life for humans and can also be a source of health problems. This research uses descriptive research method. Data collection using interview method, observation, and laboratory testing.
The result of the research showed that the behavior of eligible handlers was 92,86, eligible fulfillment requirement was 92,86, eligible food appliance was 100. Laboratory test results obtained positive hand swabs and E. coli positive foods of 16.7.
The results suggested further examination of food and water, training of handlers, and creating environments that support hygiene practices food sanitation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"A total of 43 escherichia coli isolates were identifield from school street foods in Northern and Southern Jakarta....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Giodhani
"Makanan merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan manusia. Namun, penyakit juga dapat timbul akibat kandungan yang ada dalam makanan. Tempat pariwisata merupakan salah satu tempat-tempat umum (TTU) yang berisiko sebagai tempat terjadinya penularan penyakit melalui media salah satunya adalah makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara higiene sanitasi makanan dan tingkat kontaminasi Eschericia coli pada makanan di Lokawisata Baturaden. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Data yang digunakan merupakan data primer yang terdiri dari hasil uji laboratorium sebesar 42 sampel makanan dan hasil wawancara dengan 42 penjamah menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 95,2% tidak memenuhi syarat karena terkontaminasi oleh Eschericia coli. Analisis bivariat dengan t-test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kontaminasi oleh Eschericia coli dan pengetahuan penjamah terkait higiene sanitasi makanan (p-value = 0,018), sanitasi alat makan (p-value = 0,015), dan perilaku higiene penjamah (p-value = 0,032). Oleh karena itu, pedagang di Lokawisata Baturaden perlu diberikan penyuluhan terkait pengetahuan terkait higiene sanitasi makanan, disediakan wastafel beserta sabun, tempat sampah yang sesuai persyaratan, penyediaan fasilitas yang menunjang proses disinfeksi pada alat makan, menekankan proses pencucian alat makan dengan benar, menyediakan tempat penyimpanan alat makan yang terbebas dari kontaminan, menekankan para pedagang untuk membiasakan perilaku higiene yang sesuai persyaratan, serta melakukan pemantauan terus menerus agar kualitas makanan yang dijualkan tetap dalam kondisi yang baik.

Food is one of the most important aspects of human life. However, diseases can also arise from the content that exists in the food. Tourist spot is one of the public places at risk as a place of contagence through the media one of which is food. This research aims to know the relationship between hygiene food sanitation and Eschericia coli contamination level on food at Lokawisata Baturaden. Research using cross sectional study design. The data used is the primary data consisting of laboratory test results of 42 food samples and interviews with 42 food handler using questionnaires. The results showed 95.2% were not eligible because it was contaminated by Eschericia coli. Bivariate analysis with t-test indicates there are significant differences between the contamination of Eschericia coli and the knowledge related to hygiene of food sanitation (p-value = 0.018), tableware sanitation (p-value = 0.015), and hygiene behaviour The Food handler (p-value = 0.032). Therefore, merchants in Lokawisata Baturaden need to be given counseling related knowledge related to hygiene of food sanitation, supplied washers with soap, suitable bins, provision of facilities that support the process disinfection of cutlery, properly emphasizing the feeding process of the cutlery, providing contaminant-free cutlery, emphasizing traders to familiarize themselves with the appropriate hygiene behaviors, as well as conduct continuous monitoring to keep the quality of the food in good condition."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Fadlilah Firdausi
"Higiene dan sanitasi makanan penting dilaksanakan untuk meminimalisir adanya kontaminasi makanan yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan agar diketahuinya hubungan higiene dan sanitasi dengan kontaminasi Escherichia coli pada makanan di kantin asrama mahasiswa Kampus X. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dua kali menggunakan kuesioner serta uji laboratorium.
Hasil penelitian menunjukkan 37,5% makanan yang diuji terkontaminasi E. coli, perilaku cuci tangan baik dan kebersihan kuku baik (79,2%), air bersih tidak memenuhi syarat (100%), toilet kurang baik (58,3%), tempat sampah baik (54,2%), penyajian makanan kurang baik (50%), tempat cuci tangan baik dan sanitasi peralatan baik (100%). Dari seluruh variabel, tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara higiene penjamah dan sanitasi dengan kontaminasi E. coli pada makanan. Meskipun tidak ada yang berhubungan, higiene dan sanitasi yang telah baik perlu dipertahankan dan yang kurang baik perlu diperbaiki.

Food hygiene and sanitation are important to minimize food contamination that can affect human health. This study aims to know the relationship of hygiene and sanitation with Escherichia coli contamination in food in canteen of student dormitories at Campus X by using cross sectional design. Data were collected twice using questionnaires and laboratory tests.
The results showed that 37.5% of food was contaminated by E. coli, handwashing and nail hygiene were good (79.2%), water was not eligible (100%), toilet was not good (58.3%), trash bin was good (54.2%), presentation of the food was not good (50%), and hand washing and sanitary equipment were good (100%). Of all the variables, there are no statistically significant relationship between hygiene and sanitation with E. coli contamination in food. Despite the result, hygiene and sanitation that already good need to be preserved and the unfavorables need to be fixed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Imani
"Penelitian ini membahas mengenai faktor risiko jus buah terkontaminasi bakteri Escherichia coli melalui sarana penjaja, peralatan, penjamah, dan, bahan makanan Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kontaminasi bakteri Escherichia coli dalam jus buah di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2015. Disain studi penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan metode purposive sampling menggunakan kuesioner, observasi, dan mengambil sampel jus buah. Jumlah sampel yang diambil 34 sampel jus buah dan 4 sampel es batu. Sebanyak 97,1% jus buah terkontaminasi bakteri Escherichia coli dengan 52,94% diantaranya kontaminasi tinggi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara faktor penjamah makanan yaitu kebiasaan mencuci tangan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (nilai p = 0,041 dan OR = 5,72). Dan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara faktor sarana penjaja, peralatan, penjamah makanan, dan bahan makanan terhadap kontaminasi bakteri Escherichia coli.

This study discusses about the risk for fruit juice contamination with bacteria Escherichia coli by vendors, equipment, handlers, and groceries. The aim of the research is to see an overview the bacteria Escherichia coli contamination on fruit juice in Jatinegara, East Jakarta. This study was conducted in May 2015. The design of this study is a cross-sectional study with purposive sampling and using questionnaires, observations, and taking samples of fruit juice. The number of samples took 34 fruit juice sampels and 4 ice cube samples. This study found 97,1% fruit juice contaminated with bacteria Escherichia coli with 52,94% of the high contamination. The result showed significant relationship between food handlers factors that hand washing with bacteria Escherichia coli contamination (p = 0,041 and OR = 5,72). And found no significant relationship between factor vendors, equipment, handlers, and groceries with bacteria Escherichia coli contamination.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>