Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172855 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Baine, David
New Jersey: Helen Keller International, [date of publication not identified]
371.9 BAI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vaughn, Sharon
New Jersey: Helen Keller International, 2013
371.9 VAN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: Helen Keller International, 2013
371.904 6 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Heri Purwanto
Jakarta: Helen Keller International, 2013
371.9 DOK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Juang Sunanto
Jakarta: Helen Keller International, 2013
371.9 DOK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Rutmalem Bangun
"Gangguan memori kerja merupakan salah satu faktor risiko yang signifikan dalam mempengaruhi kemampuan belajar anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan proporsi anak dengan gangguan memori kerja dan kesulitan belajar serta untuk menelusuri hubungan keduanya. Penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang. Subjek penelitian ini adalah 184 siswa/i kelas 1-6 SD di salah satu Sekolah Dasar Negeri Jakarta Pusat. Memori kerja dinilai berdasarkan kuesioner Working Memory Rating Scale (WMRS) versi Bahasa Indonesia yang diisi oleh guru sekolah. Kesulitan belajar ditentukan berdasarkan nilai akademik pada satu semester terakhir yang berada di bawah nilai rerata kelasnya. Hasil penelitian menunjukkan 21 (11,41%) mengalami gangguan memori kerja. Sementara itu, 92 anak (47,30%) mengalami kesulitan belajar Bahasa Indonesia, 96 anak (52,20%) mengalami kesulitan belajar matematika, dan 65 anak (51,58%) mengalami kesulitan belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Anak dengan defisit memori kerja berisiko 4,8 kali lebih besar mengalami kesulitan belajar dibandingkan anak tanpa defisit memori kerja, perbedaan ini bermakna secara statistik OR (p<0,05) memori kerja dengan kesulitan belajar pada pelajaran matematika (OR=4,935), dan Ilmu Pengetahuan Alam (OR=3,075) dan bahasa Indonesia (OR=3,373). Kesimpulan: Perlu deteksi dini gangguan memori kerja pada anak sekolah dasar terutama di sekolah dasar untuk menghindari kesulitan belajar dikemudian hari.

Working memory deficit is one of the significant risk factors that affect children's learning ability. This study aims to obtain the proportion of children with working memory deficit and learning difficulties as well as for tracing the relationship between both of them . Quantitative research with cross sectional design. Subjects of this study were 184 students of 1st-6th grade in A State Elementary School at Central Jakarta. Working memory was assessed based on Indonesian version of Working Memory Rating Scale questionnaire (WMRS) filled by their hometeacher. Learning difficulty determined based on student's last semester academic achievement that below class average. The results showed 21 (11.41%) students had working memory deficit. Meanwhile, 92 (47.30%) students had Indonesian language learning difficulty, 96 (52.20%) students had mathematics learning difficulty, and 65 (51.58%) students had science learning difficulty. Children with working memory deficit have 4.8 times greater risk of learning difficulties than children without working memory deficit, this difference is also statistically significant OR (p <0.05) in working memory deficit status with learning difficulty in mathematics (OR = 4,935), and science (OR = 3.075) and Indonesian language subject (OR = 3,373). Conclusions: It is needed early detection of working memory deficit in primary school students especially in inclusion primary school to avoid future learning difficulties."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Josh Tindo
"Latar Belakang Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat seperti skizofrenia dan skizoafektif sering berada pada rentang usia produktif. Gangguan jiwa tersebut dapat berdampak pada tingginya beban biaya dan munculnya disabilitas, yang dapat lebih besar bila dibandingkan dengan beban biaya dan disabilitas yang disebabkan oleh keganasan dan Human Immunodeficiency Virus. Hal tersebut mendorong peneliti dan klinisi berupaya untuk dapat mengukur disabilitas pada ODGJ secara objektif agar dapat mengelola kasus secara lebih spesifik, termasuk dalam penentuan kebijakan secara luas. UCSD Performance-Based Skills Assesment (UPSA) II merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur disabilitas fungsional pada ODGJ berdasarkan performa. Penelitian ini bertujuan mendapatkan instrumen UPSA II versi Bahasa Indonesia yang sahih dan andal untuk menilai disabilitas fungsional pada ODGJ di Indonesia.
Metode Desain pada penelitian ini adalah uji kesahihan isi dan keandalan konsitensi internal instrumen, dengan populasi target pasien skizofrenia dan skizoafektif berusia 18-59 tahun yang mengalami remisi.
Hasil Pada uji kesahihan isi didapatkan nilai I-CVI 1,0 dan S-CVI 1,0 untuk semua ranah. Pada uji keandalan didapatkan nilai koefisien Cronbach’s Alpha 0,707 untuk skor total, dan kisaran 0,628-0,852 pada setiap subskala. Pada subjek penelitian dengan remisi parsial didapatkan nilai Cronbach’s Alpha 0,686 sedangkan pada subjek penelitian dengan remisi total didapatkan nilai Cronbach’s Alpha 0,755. Hasil nilai cronbach alpha yang didapat berbeda dengan penelitian yang dilakukan di Spanyol (α=0.9), Portugal (α=0.8) dan Brazil (α=0.8), dan hal tersebut dapat disebabkan status remisi dan tingkat pendidikan yang berbeda dengan subyek pada penelitian ini. Pada Uji T tingkat pendidikan rendah-menengah memiliki rerata yang lebih rendah (67.03 ±22.66) dibandingkan tingkat pendidikan tinggi (78.74 ±19.93), t(98)=-2.268, p=0.026.
Kesimpulan Instrumen UPSA II versi Bahasa Indonesia merupakan alat yang sahih dan andal untuk mengukur disabilitas fungsional pada ODGJ.

Introduction People with severe mental disorders such as schizophrenia and schizoaffective are often in the productive age range. Mental disorders can have an impact on the high cost burden and the emergence of disability, which can be greater when compared to the burden of costs disabilities caused by malignancy and the Human Immunodeficiency Virus. This encourages researchers and clinicians to strive to be able to objectively measure disability in ODGJ in order to manage cases more specifically, including in broad policy decisions. UCSD Performance-Based Skills Assessment (UPSA) II is an instrument used to measure functional disability in severe mental disorder patient based on performance. This study aims to obtain a valid and reliable Indonesian version of the UPSA II instrument to assess functional disability in people with severe mental disorder in Indonesia.
Method The design in this study was to test the content validity and the instrument's internal consistency reliability, with a target population of schizophrenic and schizoaffective patients aged 18-59 years who had remission.
Results Content validity test obtained I-CVI 1.0 and S-CVI 1.0 for all domains. In the reliability test, the Cronbach's Alpha coefficient value is 0.707 for the total score, and the range is 0.628-0.852 on each subscale. In subjects with partial remission Cronbach's Alpha values were 0.686 while subjects with total remission Cronbachs Alpha values were 0.755. The results of the Cronbach alpha values obtained differ from studies conducted in Spain (α = 0.9), Portugal (α = 0.8) and Brazil (α = 0.8), and this can be due to remission status and different educational levels with subjects in this study . In the T-Test the low-secondary education level has a lower mean (67.03 ±22.66) than the level of higher education (78.74 ± 19.93), t (98) = - 2.268, p = 0.026.
Conclusion The Indonesian version of the UPSA II instrument is a valid and reliable tool for measuring functional disability in ODGJ."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T58947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathiffida Noor Jaswandi
"Penerimaan anak reguler terhadap anak dengan disabilitas sejalan dengan pengetahuan anak mengenai disbailitas. Upaya dalam menumbuhkan penerimaan terhadap anak dengan disabilitas adalah dengan memberikan pengetahuan mengenai disabilitas melalui buku cerita bergambar mengenai disabilitas. Penyusunan buku bergambar dalam penelitian ini berisi mengenai informasi yang berkitan dengan disabilitas. Tokoh dalam buku cerita bergambar yang telah disusun digambarkan sebagai tokoh disabilitas dengan memberikan karakteristik khusus pada disabilitas yang dikenalkan dalam konten buku. Pembacaan buku cerita bergambar mengenai disabilitas dengan menggunakan teknik bercerita dialog reading. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas buku cerita bergambar. Dalam meningkatkan pengetahuan anak usia 5-6 tahun mengenai disabikitas. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan berdasarkan pengetahuan yang diberikan achievement test. Pengukuran terhadap pengetahuan anak mengenai disabilitas tersebut dilakukan pada saat pretest dan posttest serta follow-up 1 minggu setelah diberikan intervensi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada anak usia 5-6 tahun setelah dilakukan pembacaan buku cerita bergambar mengenai disabilitas.

Acceptance of regular children to children with disabilities is in line with the childs knowledge of disability. Efforts to foster acceptance of children with disabilities is to provide knowledge about disability through picture books about disability. The compilation of picture books in this study contains information related to disability. The figures in the illustrated story books that have been compiled are described as disability figures by giving special characteristics to the disabilities introduced in the book content. The reading of a picture story book about disability using reading dialogue storytelling techniques. This study aims to examine the effectiveness of picture story books. In increasing the knowledge of children aged 5-6 years about disability. Measuring instrument used to measure the level of knowledge based on knowledge provided by the achievement test. Measurement of children's knowledge about disability is done at the pre-test and post-test and follow-up 1 week after the intervention is given. The results obtained indicate that there is an increase in knowledge in children aged 5-6 years after reading a picture story book about disability."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T55072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Rizki Fadillah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alienasi atau keterasingan terhadap penyandang disabilitas yang digambarkan dalam manga Hidamari ga Kikoeru. Penulis mengggabungkan teori komponen alienasi atau keterasingan oleh Seeman (1975) dengan dua metode, yaitu analisis teks oleh Thwaites, et al. (2002) dan analisis film oleh Petrie dan Boggs (2012) dengan pendekatan sosiologi sastra oleh Endraswara (2004) untuk menganalisis komponen keterasingan yang muncul dalam manga Hidamari ga Kikoeru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manga Hidamari ga Kikoeru menggambarkan alienasi atau keterasingan dengan menonjolkan dua komponen yaitu isolasi sosial dan ketidakberdayaan.

This research aims to analyze how alienation towards disability person depicted in Hidamari ga Kikoeru manga. The author combines the theory of alienation by Seeman (1975) with two methods which are text analysis method by Thwaites, et al. (2002) and film analysis method by Petrie and Boggs (2012) with sociological approach of literature by Endraswara (2004) to analyze the components of alienation that appear in Hidamari ga Kikoeru manga. The results showed that there are two components that appeared in Hidamari ga Kikoeru manga: social isolation and powerlessness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>