Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63062 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Hanani
"Antioxidant activity and identification of antioxidative compounds of Callyspongia sponge from Seribu Island (Kepulauan Seribu) were investigated. The sponge was extracted with acetone and the extract was concentrated using rotary vacuum evaporator. DPPH and tiocyanate methods were used to examine the antioxidant activity of the extract. The extract exhibited strong antioxidant activity in DPPH method with IC50 of 41.21 μg/ml. Chemical analysis indicated that the antioxidative compound in the sponge was alkaloid group."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Hanani
"Antioxidant activity and identification of antioxidative compunds of Callyspongia sponge from Seribu Islang (Kepulauan Seribu) were investigated. The sponge was extracted with acetone and the extract was concentrated using rotary vacuum evaporator. DPPH and tiocyanate methods were used to examine the antioxidant activity of the extract. The extract strong antioxidant activity in DPPH mehod with IC of 41.21 g/ml. Chemical analysis indicated that the antioxidative compund in the sponge was alkaloid group."
2005
MIKE-II-3-Des2005-127
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Elfita
"ABSTRACT
Jamur endofitik Chrisonilia sitophila, Acremonium sp., dan Penicillium sp. telah diisolasi dari jaringan
ranting tumbuhan kandis gajah. Ketiga strain
kapang tersebut ditumbuhkan dalam 3 l medium
potato dextrose broth
(PDB) pada temperatur kamar selama 28 hari. Masing-masing biakan disaring untuk memisahkan miselium dan
dilanjutkan dengan ekstraksi dan evaporasi. Semua ekstrak dilakukan uji aktivitas antioksidan berdasarkan aktivitas
peredaman radikal bebas 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Ekstrak
Acremonium sp. memiliki aktivitas yang kuat
dengan nilai IC50 10,3μ g/ml yaitu setara dengan aktivitas asam askorbat dengan nilai IC50 9,8μ g/ml. Ekstrak aktif
selanjutnya dikromatografi kolom dan diteruskan dengan rekromatografi hingga diperoleh senyawa antioksidan murni
berupa minyak bewarna kuning. Struktur molekul ditentukan berdasarkan data spektroskopi yang meliputi 1 H-NMR, 13 C-NMR, HMQC, HMBC, dan COSY. Senyawa hasil isolasi adalah golongan seskuiterpen yaitu 3,5-dihidroksi-2,5-dimetiltrideka-2,9,11-triena-,8-dion.

Abstract
The endophytic fungi Chrisonilia sitophila, Acremonium sp., and
Penicillium sp. have been isolated from the tissues of
the twigs of kandis gajah. The fungal strains were grown in 3 l potato dextrose broth medium (PDB) at room temperature for 28 days. To extract the antioxidant compounds, the cultures broth were filtered for mycelia removal followed by extraction and evaporation. All of the extracts were evaluated for their antioxidant activities by using 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) radical scavenging
activity. The extract of Acremonium sp. had strong activity with
IC50 value of 10.3μ g/ml, which is equivalent to ascorbic acid activity with IC50 value of 9.8μ g/ml. The extract was subjected to column chromatography on Si gel twice to obtain a high purity antioxidant compound in the form of yellow oil. The molecular structure was determined based on spectroscopic data, including 1 H-NMR, 13 C-NMR, HMQC, HMBC, and COSY. The compound was determined as sesquiterpene 3,5-dihydroxy-2,5-dimethyltrideca-2,9,11-triene-4,8-dione."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Universitas Sriwijaya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam;Universitas Sriwijaya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam], 2012
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wartono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Fatmawati
"Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas. Kekhawatiran akan efek akibat antioksidan sintetik karena bersifat karsinogenik, membuat antioksidan alami menjadi pilihan alternatif. Garcinia merupakan salah satu genus tanaman di Indonesia yang mempunyai aktifitas antioksidan yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak kulit batang Garcinia celebica dengan metode perendaman 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Kulit batang Garcinia celebica diekstraksi dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan methanol secara maserasi bertingkat. Masing-masing ekstrak dilakukan uji aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak yang paling aktif adalah ekstrak metanol dengan nilai IC50 sebesar 11,351 µg/mL. Selanjutnya ekstrak teraktif difraksinasi dengan kromotografi kolom dipercepat, dan didapatkan 8 fraksi. Masing-masing fraksi diuji aktifitas antioksidannya, dan diperoleh fraksi D sebagai fraksi teraktif dengan nilai IC50 sebesar 2,10 µg/mL. Golongan senyawa pada fraksi teraktif adalah flavonoid, terpenoid, glikosida, dan tanin.

Antioxidants are substances needed for body to neutralize free radicals and prevent them from damage caused by free radicals. The concerns about the effects caused by synthetic antioxidants because of carcinogenic nature make natural antioxidants as the chosen alternative for antioxidant sources. Garcinia is one of a genus plant in Indonesia which has good antioxidant activity. The purpose of this study is to determine the antioxidant activity of the stem bark extract of Garcinia celebica by 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) assay. Garcinia celebica stem bark is extracted using n-hexane, ethyl acetate, and methanol solvent then do the test antioxidant activity. The IC50 value of methanol extract as the most active fraction is 9,15µg/mL. The extract which has the highest antioxidant activity is fractinated by accelerated column chromatography and earned 8 fractions. The antioxidant activity of each fraction is tested by DPPH assay and the result is D fraction which has the lowest IC50 value of 2,10 µg/mL. The compounds of the active fractions are flavonoid, glikon, terpenoid and tannin."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meyliana Denysa
"Kelompok manggis-manggisan, marga Garcinia diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Radikal bebas adalah atom atau senyawa yang kehilangan pasangan elektronnya, sangat reaktif yang dapat menyebabkan reaksi oksidatif. Salah satu jenis Garcinia yang memiliki potensi sebagai antioksidan adalah Garcinia tetandra Pierre. Kulit buah Garcinia tetandra Pierre dikestraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut yang kepolarannya bertingkat (n-heksan, etil asetat dan metanol). Masing-masing ekstrak diuji aktivitas antioksidannya dengan 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) untuk melihat aktivitasnya yang paling aktif. Ekstrak yang paling aktif dikolom untuk mendapatkan fraksi-fraksi dan hasil fraksi-fraksi tersebut akan diuji kembali aktivitas antioksidannya untuk memperoleh fraksi yang paling aktif. Hasil pengujian aktivitas antioksidan didapatkan pada ekstrak n-heksan dengan nilai IC50 3,582 µg/ml dan fraksi C merupakan fraksi n-heksan teraktif dengan IC50 5.9774µg/ml. Golongan senyawa kimia pada fraksi C adalah terpenoid dan aglikon flavon.

Mangosteen group, Garcinia genus is known having antioxidant activity that can ward off these free radicals. Free radicals are atoms or compounds that lose its electron pair, which can lead to highly reactive oxidative stress. One of Garcinia?s species which are potent for antioxidant is Garcinia tetandra Pierre. The rind of Garcinia tetrandra Pierre are extracted by maceration method using multilevel polarity solvents (n-hexane, ethyl acetate and methanol). Each extract was tested for antioxidant activity by 1,1-diphenyl-2-pikrilhidrazil (DPPH) to see the activities which has the most active fraction. The most active extracts are got column to obtain fractions, which the fractions will be tested again to obtain the antioxidant activity of the most active fraction. The test result is obtained on the antioxidant activity of n-hexane extracts with IC50 ​​3.582 ug / ml and fraction C is the fraction of n-hexane-active with IC50 5.9774 ug / ml. Class of chemical compounds in fraction C are terpenoids and aglikon flavon."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Indah Lia
"Radikal bebas adalah atom, gugus atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas bersifat sangat reaktif dan dapat menjadi reaksi yang tidak terkontrol, namun reaktivitas radikal bebas dapat diatasi dengan senyawa antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron sehingga reaktivitas dari radikal bebas dapat diredam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak n-heksan, etil asetat, dan metanol daun Antidesma neurocarpum Miq. serta mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dari fraksi teraktif. Daun Antidesma neurocarpum Miq. diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Ekstrak paling aktif dari fraksi hasil kolom diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH.
Dari uji yang dilakukan diperoleh hasil bahwa semua ekstrak memiliki aktivitas antioksidan yang dapat ditunjukkan dengan nilai IC50. Nilai IC50 dari ekstrak teraktif metanol, etil asetat, dan n-heksan secara berturut-turut adalah 2,18 ppm; 2,27 ppm; dan 41,15 ppm. Golongan senyawa yang terkandung di dalam ekstrak metanol adalah terpen, flavonoid, saponin, glikosida dan tanin. Hasil fraksinasi kolom dipercepat dari ekstrak metanol dihasilkan 6 fraksi gabungan dan diperoleh fraksi teraktif yaitu fraksi E dengan nilai IC50 2,03 ppm dengan kandungan kimia adalah terpen, flavonoid, tanin, glikosida dan saponin.

Free radicals are atoms, a cluster of atoms or molecule which have one or more electrons which is not paired. Free radicals are very reactive and could be an uncontrolled reaction, but it could be solved by antioxidant. Antioxidant is a compound that can donate one or more electrons to free radicals so that its reactivity could be muted. The aim of this research was to know the antioxidant activity of n-hexan, ethyl acetate and methanol Antidesma neurocarpum Miq. leaves extracts and to know the chemical compounds of the most active fraction. Antidesma neurocarpum Miq. leaves were macerated by n-hexan, ethyl acetate, and methanol. The most active of the extract and column fraction were tested its antioxidant activity by DPPH method.
The results showed that all of the extracts had antioxidant activity, which looked from their % inhibition and IC50. IC50 of methanol, ethyl acetate, and n-hexan extract were 2.18 ppm, 2.27 ppm and 41.15 ppm, respectively. Methanol extract contained terpene, flavonoids, saponin, glycoside and tanine. Six fractions were obtained from the accelerated fractionation of methanol extract and the most active fraction was fraction E with IC50 was 2.03 ppm and it contained terpene, flavonoids, tanin, glicoside and saponin.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42965
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Sari Wulaningsih
"Senyawa kurkumin merupakan salah satu sumber antioksidan potensial yang dapat diperoleh dari tanaman kunyit kunyit (Curcuma longa Linn) atau temulawak (Curcuma Xanthoriza). Pada penelitian ini gugus karbonil (C=O) kurkumin akan direduksi menjadi gugus hidroksi (OH) degan menggunakan reduktor LiAlH4. Setelah itu, kurkumin hasil reduksi dicampur dengan antioksidan lain yaitu katekin. Katekin merupakan senyawa polifenol utama yang terdapat pada teh hijau. Katekin dapat diisolasi dari daun teh dengan menggunakan metode ekstraksi pelarut dan partisi. Katekin yang diperoleh dari hasil isolasi dicampurkan dengan kurkumin tereduksi dengan perbandingan mol 1:1, 1:10, dan 10:1. Variasi perbandingan mol ini digunakan untuk melihat sejauh mana peranan antioksidan kurkumin tereduksi dan katekin dalam campuran. Campuran katekin dan kurkumin hasil reduksi dengan perbandingan 1:1 ternyata memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar dibandingkan dengan kurkumin hasil reduksi, katekin, maupun campuran kurkumin tereduksi dan katekin dengan perbandingan 1:10 dan 10:1. Hal ini ditandai dengan semakin kecilnya nilai IC50, yaitu sebesar 8,55 µg/mL atau 10 kali lipat dibandingkan dengan nilai IC50 dari katekin sebesar 85,44 µg/mL dan 12 kali lipat dibandingkan dengan nilai IC50 kurkumin reduksi sebesar 102,63 µg/mL. Penambahan mol baik bagi kurkumin tereduksi maupun katekin dalam campuran tidak berpengaruh besar bagi aktivitas antioksidan campuran, dimana untuk campuran kurkumin dan katekin 1:10 diperoleh IC50 sebesar 35,26 µg/mL dan untuk campuran kurkumin dan katekin 10:1 diperoleh IC50 sebesar 49,37 µg/mL. Aktivitas antioksidan campuran dengan perbandingan 1:10 dan 10: 1 masih kurang bagus dibandingkan dengan campuran kurkumin dan katekin 1:1."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30477
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Arsianti
"Antioksidan diperlukan untuk melindungi lemak dan minyak dari kerusakan akibat proses oksidasi. Penelitian dan pengembangan antioksidan yang berasal dari alam kini sedang giat-giatnya digalakkan, dikarenakan penggunaan antioksidan sintetik saat ini perlu ditinjau kembali sebab ada yang bersifat merugikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan senyawa yang terdapat dalam kulit buah kandis (Garcinia parvifolia). Fraksi etil asetat G. parvifolia yang diperoleh dari proses maserasi dan fraksionasi dengan celite, dipekatkan, ekstrak hasil pemekatan diuji aktivitas antioksidannya dengan menggunakan metode penimbangan dan metode Lea. Aktivitas antioksidan ekstrak fraksi etil asetat ini dibandingkan dengan hasil uji aktivitas antioksidan sintetik BHA dan BHT.
Hasil uji aktivitas antioksidan baik dengan metode penimbangan maupun dengan metode Lea menunjukkan bahwa fraksi etil asetat G. parvifolia memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar daripada BHA dan BHT, dengan urutan aktivitas antioksidan : ekstrak fraksi etil asetat G. parvifolia > BHA > BHT. Sedangkan hasil analisis kualitatif ekstrak kasar etil asetat G. parvifolia dengan Kromatografi Lapis Tipis, menunjukkan bahwa ekstrak kasar etil asetat terdiri dari tiga komponen senyawa kimia dengan Rr masing-masing adalah 0,556, 0,288 dan 0,067."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>