Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1852 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah merupakan kumpulan dari beberapa teks suluk dan piwulang yang dikarang oleh beberapa pengarang di antaranya R. Ng. Ranggawarsita dan Mangkunegara IV. Selain itu juga ada dua teks sejarah (babad). Rincian judul karangan yang dimuat dalam naskah ini adalah sebagai berikut: 1. Wedharaga, karangan Ranggwarsita (hlm.1r-9r); 2. Wedhatama oleh MN IV (hlm.10r-28r; 3. Kararantan (hlm.29r-40r); 4. Nitisruti, karangan H.J.S. Jayapuspita, seorang tukang gadai sekaligus pembabar kain batik yang berasal dari Tepasan, Surakarta (hlm.41r-70v); 5. Serat Margawirya, karangan dari R.M. Arya Jayaningrat I, bupati di Surakarta (71r-125v); 6. Warayagnya (hlm.126r-129v); 7. Olah prana (hlm.129vr-130r); 8. Paliwara (hlm.131r-135r); 9. Serat Darmasanyata (hlm.135r-154r); 10. Suluk Seh Tekawardi (hlm.155r-188r); 11. Suluk Acih (hlm.189r-229r); 12. Serat Kutupwulang (hlm.230r-260); 13. Serat Suluk mawi tembung wangsalan (261r-318r); 14. Babad Mangkubumi (hlm.318r-332v); 15. Suluk Luwang (hlm.333r-358r); 16. Suluk Asmara (hlm.358r-395v); 17. Mas Nganten (hlm.396r-424v); 18. Suluh Seh Tekawerdi (hlm.424v-432r); 19. Suluk Residriya (hlm.433r-474r); 20. Piwulang estri (hlm.475v-488r); 21. Kidungan Sisirep Bayi Nular (hlm.489v-493v). Menurut beberapa catatan kolofon masing-masing teks maka diperkirakan bahwa naskah disalin sekitar Bulan Februari 1882, mungkin di Surakarta. Naskah ini dibeli Th. Pigeaud dari R.Ng. Wiryamartana pada tanggal 10 Juni 1930, di Surakarta. Pada bulan Oktober 1930, naskah ini dibuat ringkasannya, yang berupa urutan nama-nama pupuh, oleh Mandrasastra. Pada hlm.396v-397r terdapat keterangan dengan pensil berasal R.Ng. Wiryamartana, menerangkan bahwa dia sebagai pemilik (penyalin?) naskah ini ingin menyalin teks Seh Amongraga karena naskah miliknya yang memuat teks Seh Amongraga tersebut telah rusak. Oleh karena itu dia ingin naskah ini seharga f10 untuk modal penyalinan teks Seh Amongraga."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.143-NR 89
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah majemuk terdiri atas pelbagai macam teks primbon, suluk, piwulang, sejarah dan lain-lain. Rincian isinya sebagai berikut: 1) Serat panitisastra (h.1-26). Versi teks piwulang ini ternyata masih lain lagi dengan versi-versi yang pernah diteliti oleh Sudewa (1991). Versi baru ini, yang disusun dalam bentuk macapat sebanyak enam pupuh, kemungkinan ditulis di Yogyakarta, berdasarkan fenomena sasmitaning tembang yang diletakkan pada awal tiap pupuh, bukan pada gatra terakhir. Cuplikan gatra seluruh awal pupuh sebagai berikut: (1) dhandanggula; (2) sinom; (3) pangkur; (4) mijil; (5) durma; (6) asmaradana.; 2) Ajisaka wulang (26-73). Teks piwulang, delapan pupuh. Uraian pupuhnya sebagai berikut: (1) dhandanggula; (2) asmaradana; (3) kinanthi; (4) sinom; (5) pucung; (6) dhandanggula; (7) sinom; (8) kinanthi.; 3) Babad sengkala (73-75). Mencantumkan nama-nama serta tarikh naik tahta para raja Jawa, dituangkan dalam enam bait tembang dhandanggula.; 4) babad sengkala (75). Mencantumkan nama para patih, mulai Sinuhun Mangkurat ing Tegal sampai dengan Mangkurat Kartasura, dituangkan dalam dua bait tembang dhandanggula.; 5) Suluk sahadat (75-112). Serangkaian uraian tentang rukun salat, nafi, isbat, mikraj, makna kata islam, malaekat, rapal basmallah, dan lain-lain sebagainya. Uraian ini disalin dari beberapa teks yang berbeda-beda, kemudian di gabung dalam naskah ini karena isinya mirip satu sama lain. Bagian teks ini terdiri atas tujuh pupuh: (1) asmaradana; (2) sinom; (3) dhandanggula; (4) dhandanggula; (5) girisa; (6) dhandanggual; (7) asmaradana.; 6) Enam bait dhandanggula dipetik dari Suluk Dewaruci, iatu tentang Werkudara bertemu dengan Dewaruci di dasar laut. Bait-bait ini pararel pupuh kelima dari teks Dewaruci yang dimuat di h.221-250 naskah ini, ialah teks no. 17 di bawah.; 7) Babad Dipanagara (114-!66). Teks ini dipetik dari riwayat Pangeran Dipanagara, terdiri atar dua pupuh. Rupanya dua pupuh ini dipetik dari versi Babd Dipanegara yang berbeda dengan versi cetak yang dikarang oleh Dipaneraga sendiri (lihat Pratelan I: 150-159). Daftar pupuh yang ada sebagai berikut: (1) sinom; (2) durma.; 8) Katuranggan kuda (166-174). Teks jenis primbon ini, tentang ciri-ciri kuda, bertembang macapat, dua pupuh yaitu: (1) mijil; (2) dhandanggula.; 9) Serat memule (174-186). Teks dalam bentuk prosa.; 10)Pepali-wewaler (186-192). Teks dalam bentuk prosa.; 11) Suluk wiwaha (192-193). Teks dalam bentuk prosa ini bukan suluk biasa, tetapi daftar nama tokoh-tokoh utama dari Arjunawiwaha yang dikerata (diartikan melalui analisis keratabasa). Nama-nama yang ditafsirkan itu termasuk Janaka, Mintaraga, Endrakila, Cipta Ening, Kalanadhah, Sarotama, Semar, Gareng, dan Kanthongbolong.; 12) Beberapa pengetan tentang tanggal dan peristiwa yang penting dalam pemberontakan Mangkubumi (193-194).; 13) Empat bait tembang sinom berisi pujian tentang HB I, berjudul Rumpakan Kaluhuranipun Sri Sultan Ngayogya I (194-195).; 14) Dafatr putra-putra HB I-IV (196-200).; 15) Kidung rumeksa ing wengi (206-213). 26 bait tembang dhandanggula (ana kidung rumeksa ing wengi, teguh ayu luputa ing lara).; 160 Padhanyangan (213-216). 14 bait tembang sinom (ingkang rumiyin bang wetan, Durga neluh Maospait).; 17) Suluk Dewaruci (221-250). Teks macapat terdiri atas enam pupuh sebagai berikut: (1) dhandanggula; (2) pangkur; (3) sinom; (4) durma; (5) dhandanggula; (6) girisa.; 18) Pepali Ki Ageng Sela (250-254). 25 bait tembang dhandanggula ( kuneng gantya Kya Geng Sela dupi, kapetengan mring jeng Sultan Demak).; 19) Suluk luwang (254-258). 30 bait tembang asmaradana (kasmaran wong doyan guling tan sesirah tur sungkanan).; 20) Suluk Nitipraja (258). 9 bait tembang dhamdanggula (kadya anilem segara geni rasaning driya datan mengkatan).; 21) Suluk rancang (258-259). Suluk kecil ini menerangkan tentang arti rapal bis sebagai unsur dalam kalimat basmallah, lima bait tembang dhandanggula (yata raos ingkang tulis, sangking Kitap Suluk Rancang).; 22) Suluk sirul murtat (259-260). 13 bait tembang megatruh (Suluk sirul murtat kang sekar megatruh, nurun serat suluk ninggih).; 23) Suluk johar mukmin 92560-262). 15 bait tembang dhandanggula (duk rinipta sekar dhandanggula gendhis, Kitab Johar Mukmin kang ginandhang).; 24) Dalil ngelmu bab pasemoning Allah lan Rasul (260-263). 16 bait tembang gambuh (warnanen daliling ngelmu, ing tegese dalil puniku tuduh).; 25) Suluk sirul (264-268). 43 bait megatruh (kang kocapa wau Serat Suluk Sirul, lampahing guru winarni).; 26) Suluk: katrangan bab masalah warni-warni (268-318). Kumpulan teks kecil tentang bermacam-macam masalah berkaitan dengan istilah-istilah Arab, pengertian dan pelaksanaan hukum fiqh, maksud dari hidup dan mati, gagasan-gagasan mistik tentang Allah, dan sebagainya. Teks bagian ini terdiri atas 19 pupuh, sebagai berikut: (1) kinanthi; (2) pucung; (3) megatruh; (4) durma; (5) pangkur; (6) sinom; (7) pucung; (8) mijil; (9) dhandanggula; (10) girisa; (11) dhandanggula; (12) asmaradana; (13) maskumambang; (14) wirangrong; (15) dhandanggula; (16) maskumambang; (17) dhandanggula; (18) sinom; (19) dhandanggula. Naskah ini tidak terlalu tua. Melihat kertas yang digunakan serta haya tulisannya dapat diperkirakan bahwa penyalinannya berlangsung tahun 1920-1930an, kemungkinan di Yogyakarta. Siapa penyusun atau penyalin naskah tidak diketahui dengan jelas. Namun demukian, dari gejala literer yang sangat khas, yaitu dimuatnya sasmitaning tembang pada gatra pertama setiap pupuh dan bukan pada gatra terakhir sebelumnya, maka dapat diperkirakan bahwa teks-teks ini disusun dan disadur oleh pengarang dari lingkungan Pakualaman, Yogyakarta. Naskah diperoleh Th. Pigeaud pada tanggal 24 Februari 1933. Ringkasan naskah pernah dibuat oleh Mandrasastra, sebanyak 15 halaman, pada bulan Agustus 1933, sekarang tersisip dalam naskahnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.5-NR 233
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang bagian depan dan belakangnya telah hilang ini, merupakan kumpulan berbagai teks, kebanyakan teks suluk dan piwulang. Teks-teks yang ada di dalamnya, sebagian besar juga ada dalam naskah yang berisi kumpulan teks. Naskah kumpulan teks tersebut sering menggunakan judul suluk?s, suluk warni-warni atau piwulang warni-warni. Naskah-naskah yang berisi berbagai suluk dengan judul suluk warni-warni adalah: FSUI/PW.128-134; MSB/P.21, 26-31, 35-36, 39, 49, 52, 98, 98a, 119, 149, 167-168, 172, 172a, 179, 191. Judul-judul teks yang dapat dikenali dalam naskah ini adalah sebagai berikut: 1) (h.41-55); 2) suluk pawestri (55-66); 3) suluk bathik (66-73); 4) suluk sujinah (73-97); 5) kitab durat (97-107); 6) sifat nabi (107-131); 7) kitab asya (131-142); 8) wirayat kadadosaning (142-205); 9) suluk ngelmi warni-warni (205-222); 10) suluk manyurid, berisi wejangan Seh Siti Jenar (223-227); 11) cariyos pakaremanipun eblis laknat (227-242); 12) kabar kiyamat (242-296); 13) jangka jayabaya (296-328); 14) nitisruti (328-347); 15) serat sewaka (348-389); 16) wirasating pawestri (389-405). Berikut daftar pupuh: 1) pucung; 2) asmarandana; 3) sinom; 4) dhandhanggula; 5) asmarandana; 6) dhandhanggula; 7) sinom; 8) dhandhanggula; 9) maskumambang; 10) dhandhanggula; 11) maskumambang; 12) asmarandana; 13) dhandhanggula; 14) pucung; 15) dhandhanggula; 16) pangkur; 17) durma; 18) dhandhanggula; 19) mijil; 20) sinom; 21) asmarandana; 22) pangkur; 23) maskumambang; 24) asmarandana; 25) dhandhanggula; 26) sinom; 27) dhandhanggula; 28) asmarandana; 29) dhandhanggula; 30) pucung; 31) sinom; 32) pangkur; 33) mijil; 34) dhandhanggula; 35) sinom; 36) dhandhanggula; 37) kinanthi; 38) asmarandana; 39) sinom; 40) asmarandana. Penyalinan naskah oleh R.M. Parmapasa; tempat dan tarikh tidak disebutkan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.99-NR 350
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Sastradiwirya
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1980
899.222 SAS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks: Salokatama, Wirawiyata, Sriyatna, Yogyatama, Paliatma, Darmalaksita, Arjasuwita, Sipat Nabi, Piwulang Estri, Darmastuti, Waradarma, dan Pawukon. Pada bagian teks luat (h.i) dijumpai keterangan yang menyebutkan bahwa naskah merupakan milik Liweran dan disalin olehnya secara apa adanya. Selain itu dijumpai pula nama Darmasugita, dan Wignyaukara, belum diketahui secara pasti hubungan nama-nama ini dengan keberadaan naskah. Mandrasastra telah membuat ringkasan cerita per pupuh pada Juli 1931, di Yogyakarta. Dalam naskah ringkasan tersebut tertulis bahwa naskah ini dibeli Pigeaud (?) di Surakarta dari Darmasugita, pada tanggal 8 Januari 1931 (h.i)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.138-NR 149
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari beberapa teks suluk dan piwulang yang mengandung ajaran hidup, serta cerita-cerita sejarah. Teks tersebut adalah: 1. Serat Wulangreh, menguraikan pendidikan moral dan lain-lain; 2. Serat Tekawerdi, menguraikan ajarah Seh Tekawerdi tentang kehidupan manusia di dunia; 3. Serat Residriya, menguraikan ajarah hidup yang utam; 4. Serat Wirasat, menguraikan tentang pengkajian ilmu wirasat dalam bentuk cerita Imam Sapingi; 5. Serat Jaka Sabar, berisi cerita tentang kerajaan Rajamulya dengan rajanya bernama Prabu Mlayakusuma yang berpermaisurikan Kirdaningrum. Keduanya sangat terkenal akan ketampanan dan kecantikannya serta bijak dalam memerintah negerinya; 6. Serat Jaka Kusnun; 7. Serat Lara Mendhut, mengisahkan percintaan antara Rara Mendut dan Pranacitra; 8. Serat Yudayaka, mengisahkan kerajaan Majapahit dengan salah seorang rajanya bernama Yudayaka; 9. DOngeng Jaka Pekik, menguraikan cerita sejarah bercampur legenda; 10. Serat Slokantara, berisi piwulang/ajaran; 11. beberapa ajaran yang berguna dan harus dimengerti oleh kaum muda; 12. Petanging Dinten, menguraikan perhitungan waktu ataupun sidat nama-nama hari. Kemungkinan naskah ini disalin oleh R.Ng. Surasitata pada tanggal 21 September 1925 (h.685). Naskah ini diterima Pigeaud atas bantuan Ir. Moens di Yogyakarta pada tanggal 16 Maret 1932. Naskah telah pula dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra, pada Oktober 1932 (h.1). Kini ringkasan tersebut belum diketahui keberadaannya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.140-NR 168
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Ngabehi H. Soediro
"Buku ini merupakan piwulang mengenai manunggal, bersemedi dan juga petunjuk-petunjuk mengenai kehidupan ajaran ma (pa) nunggal adalah ajaran yang harus menggunakan kewaspadaan. Agar dapat menghilangkan hawa dan nafsu yang jelek untuk mendorong tercapainya hawa yang baik. Selanjutnya dapat berlaku adil dan bijaksana. Tatacara semedi antaranya adalah harus memakai pakaian yang bersih dan berwarna putih. Sebelumnya harus bersuci dahulu dan harus dilakukan pada malam hari di waktu manusia/orang-orang tidur. Jika dilakukan benar dan khusuk maka seseorang akan mencapai keheningan alhasil bisa melihat pada hal-hal yang gaib. Piwulang kehidupan adalah ajaran yang diberikan kepada umat manuasia dari wejangan Sunan Kudus. Daftar pupuh sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) dhandhanggula; (3) sinom; (4) asmarandana; (5) dhandhanggula; (6) pangkur."
Semarang: Aquarius, [date of publication not identified]
BKL.0048-PW 48
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Parwatri Wahjono
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1995
899.222 PAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Sukardi
"Serat ini merupakan pelajaran kehidupan bagi manusia. Uraian-uraian itu adalah sebagai berikut: seseorang harus selalu ingat kepada Allah yang mempunyai begitu besar kekuasaannya, tidak boleh menyembah yang lain, menepati janji, jika punya keinginan harus yang sebisanya tidak yang aneh-aneh, mempunyai sifat tawajuh, menjalankan apa yang sudah ditentukan, harus mengaasihi terhadap gurunya, mencari sandang pangan. Jika diganjar dengan kekayaan haruslah bersedekah dan lain-lainnya."
Weltevreden: Indonesise, 1916
BKL.0012-PW 12
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Wirapustaka (Padmasusastra)
"Buku ini berisi tentang pelajaran yang menyangkut kebahasaan karena membahas antara lain: tanduk kriya wantah, tanduk i kriya, tanduk ke kriya, awalan secara keseluruhan, ada juga beberapa sinonim kata, ringkasan mengenai kata bentukan, diuraikan secara lengkap."
Kediri: Tan Khoen Swie, 1924
BKL.0501-BA 34
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>