Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123598 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isbandi Rukminto Adi
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013
361 ISB i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Isbandi Rukminto Adi
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
361 ISB i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Isbandi Rukminto Adi
Jakarta: Rajawali, 2008
361 ISB i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Dengan terwujudnya otonomi daerah yang semakin luas, diharapkan setiap daerah tidak hanya berorientasi pada daerahnya masing-masing secara sempit....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S7316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Purnomo
"PPMK merupakan program pemberdayaan masyarakat yang menyediakan bantuan masyarakat dengan pendekatan Bantuan Langsung Masyarakat, berbasis Komunitas, senilai 2 Milyar setiap kelurahan sifatnya block grant dengan mengutamakan prinsip Demokratis, Transparan dan Akuntabilitas. Adapun sasarannya secara garis besar sebagal berikut:
- Memperkuat kelembagaan komunitas RW untuk diberdayakan secara keseluruhan.
- Penambahan modal bagi usaha produktif untuk meningkatkan produktifitas dan membuka lapangan kerja baru.
- Meningkatkan prasarana dan sarana dasar lingkungan dan adanya matching fund swadaya dari masyarakat.
Dalam pelaksanaannya ada berbagai kendala tekhnis yang menafikan upaya sungguh-sungguh dari pelaku utama dalam hal ini adalah Dewan Kelurahan dan tidak tepat sasaran. Adapun beberapa kendala tekhnis tersebut adalah sebagai berikut:
- Kelembagaan yang sudah berakar dalam komunitas RW tidak diperankan justru dalam pelaksanaan PPMK membentuk kelembagaan baru sehingga perlu waktu untuk sosialisasi.
- Kegiatan PPMK dibatasi dengan beberapa kegiatan fisik dan ekonomi sedangkan nilai proyek 2 Milyar itupun melalui 4 tahap, sehingga menimbulkan kesenjangan, realisasi tidak sejumlah usulan, ada yang tertunda bahkan belum jelas, akhirnya banyak masyarakat yang tidak puas.
- Situasi banjir yang berakibat pada dialihkannya dana fisik untuk kegiatan bidang lain, namun prosesnya memerlukan waktu sehingga penyerapan tahap pertama dinilai lambat.
Namun demikian dari hasil penelitian yang menggunakan Analisis Dampak yang dipadukan dengan Analisis SWOT didapatkan bahwa strategi SO terpilih dengan nilai total 10,23.
Strategi ini menghendaki keterlibatan seluruh kelembagaan komunitas RW {Ketua LPM, Ketua RT-RW dan organisasi kemasyarakatan dalam pembinaannya yaitu PKK, Karang Taruna Indonesia, dan lainnya khas komunitas setempat} sebagai stakeholder untuk berperan sesuai dengan fungsinya dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan didanai dengan BLM PPMK dengan tetap mengutamakan pada prinsip demokratis, transparan dan akuntabilitas. Kalupun mekanismenya baru, perlu dilakukan pelatihan khusus kepada kelembagaan komunitas RW tersebut. Tidak perlu dibentuk kelembagaan baru yang pada akhirnya banyak kelembagaan baru tapi aktivitasnya minim, timbul tenggelam dan tidak berkelanjutan.
Sehingga dengan melibatkan para stakeholder tersebut meskipun dalam pencapaian tujuan tidak maksimal namun dapat memberikan kepuasan kepada para stakeholder yang nantinya akan timbul saling pengertian dan kepercayaan yang dapat mengarahkan pemberdayaan masyarakat komunitas secara keseluruhan dalam meningkatkan kesejehteraan hidupnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T12572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pingkan Aditiawati
"Desa vokasi merupakan desa yang dijadikan model pengembangan potensi lokal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Potensi lokal yang dikembangkan di Desa Panawangan berupa perikanan, peternakan, dan pertanian. Ketiga bidang tersebut dikembangkan dengan bioteknologi sederhana, contohnya budi daya ikan bawal organik. Metode pelatihan yang diberikan adalah eksperimen yang meliputi persiapan induk, larvikultur dengan sistem resirkulasi, growing, penyiapan pakan fermentasi organik, dan pemanfaatan ikan yang dihasilkan. Luas seluruh kolam ikan mencapai 9.433,32 m2 dan dimiliki oleh 30 orang petani. Pelatihan dan pendampingan diberikan oleh dosen dan mahasiswa SITH selama dua tahun. Produk yang dihasilkan dipasarkan dengan strategi bisnis dan pengemasan yang menarik, bekerja sama dengan Agato (pemasok sayuran organik). Dari 7 dusun yang diberikan pelatihan, saat ini telah berkembang dan diterapkan pada 8 desa dan 3 kabupaten di luar Panawangan, yaitu Garut, Kadipaten, dan Tasikmalaya. Berdasarkan hasil tersebut, pengembangan potensi Desa Panawangan sebagai model desa vokasi dalam pemberdayaan masyarakat dan penguatan potensi nasional cukup berhasil."
FSRD-ITB, 2016
303 JSIOTEK 15:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lasino
"Pembangunan berkelanjutan adalah kegiatan pembangunan yang memperhatikan faktor-faktor penting terhadap lingkunganuntuk mendukung kehidupan. Faktor-faktor penting tersebut mencakup terpeliharanya proses ekologi yang esensial, tersedianya sumber daya yang cukup serta lingkungan sosial-budaya dan ekonomi yang sesuai. Oleh karena itu konsep pembangunan berkelanjutan bukan hanya melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan pada saat perencanaan pembangunan, tetapi harus didasarkan pada konsep yang lebih luas dalam pengelolaan lingkungan. Konsep inilah yang sekiranya perlu dikembangkan, dimana pembangunan bukan hanya dapat meningkatkan taraf hidup manusia tetapi sedapat mungkin menyelesaikan masalah lingkungan. Sejalan dengan keberhasilan pembangunan diberbagai bidang timbul pula adanya produk samping atau limbah yang dihasilkan yang terasa semakin mengganggu terhadap kesehatan dan kualitas lingkungan. Untuk itulah perlu adanya penanganan yang komprehensif, konseptual, terarah dan berkelanjutan. Bahan bangunanekologis yang dimaksudkan disini adalah bahan bangunan yang dibentuk dari bahan sisa atau limbah industri melalui proses yang ramah lingkungan serta aman terhadap kesehatan baik saat proses pembuatan, penerapan maupun pemanfaatan bangunan. Pengembangan bahan bangunan ekologis ini mulai dilakukan seiring dengan adanya masalah lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan industri dan kegiatan lainnya yang menghasilkan bahan sisa atau buangan. Melalui suatu metoda sederhana dengan melakukan diagnosis terhadap sifat-sifat dasar bahan baku, analisis teknis-teknologis dan ekonomi serta implementasi teknologi yang tepat, akan diperoleh suatu produk unggulan yang inovatif, kompetitif dan aplikatif. Dengan demikian akan diperoleh dua tujuan yang dapat dicapai yaitu untuk memenuhi kebutuhan dalam pembangunan sekaligus pemecahan masalah lingkungan. Selanjutnya upaya pengembangan bahan bangunan ekologis ini sangat diperlukan dengan melibatkan masyarakat guna memberdayakan potensi yang ada sekaligus meningkatkan keterampilan, kesempatan usaha dan peningkatan ekonomi masyarakat. Hal ini perlu adanya program kemitraan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Kemitraan merupakan prinsip dasar kerjasama yang perlu ditumbuhkembangkan sehingga tercipta interaksi dinamis serta partisipasi yang proporsional dari ketiga pelaku pembangunan. Prinsip-prinsip kemitraan tersebut harus tercermin dan berfungsi sejak proses penyusunan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan. Diharapkan kegiatan pembangunan dapat terus ditingkatkan tanpa merusak ekosistem dan keseimbangan alam dengan dukungan pengembangan bahan bangunan ekologis. Uji coba pengembangan bahan bangunan dari limbah (Bahan Bangunan Ekologis) ini telah dilakukan dibeberapa tempat dengan mendirikan unit produksi diantaranya adalah Sidoarjo Jawa Timur, dengan memanfaatkan limbah batu bara (fly ash) dan Lumpur Sidoarjo untuk bata merah, di Kapuas Kalimantan Tengah, dengan memanfaatkan limbah kayu untuk papan buatan, dan di Pekalongan Jawa Tengah dengan memanfaatkan limbah batu bara (fly ash) untuk conblock dan paving block. Saat ini sebagian unit produksi tersebut telah berfungsi dengan baik dan sebagian dalam tahap serah terima kepada pemda setempat untuk pengelolaannya sehingga belum dimanfaatkan secara optimal"
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum, 2022
690 MBA 57:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>