Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4367 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Carlos, Gerry Juan
"Karya akhir ini membahas tentang pembentukan portofolio optimal fund of funds dengan menggunakan tcori portofolio markowitz pada aset pembentuk reksadana saham, reksadana campuran, dan indeks sektoral di Ledonesia dan pengukuran kinerjanya menggunakan sharpe ratio. Penelitian ini adalah kombinasi dari penelitian kuantitatit dan kualitatif. Dari hasil penelitian ditemukan babwa konsep fund of funds lebih tepat diaplikasikan sebagi suatu strategi untuk berinvesiasi karena berdasarkan uji hipotesa Ho tidak ditolak
Focus of this final report is creating an optimal portfolio's based on Markowitz Portfolio Theory using underlying asset Indonesian mutual fund (equity fund and mixed fund) and sectoral indices, and also to measure its performance using sharpe ratio. This thesis is a combination of quantitative and qualitative method. From testing hypothesis in this research, writer has found out that fund of funds concept applied better as an investment strategy because the test result's not rejected."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Trisandi Rizki
"Penulisan karya akhir ini mengulas masalah dalam mencari kemungkinan terbaik dari trade-off antara risiko dan imbal hasil serta mencari tingkat kerugian yang mungkin dicapai dengan level kepercayaan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portofolio optimum yang diperoleh terdiri dari Obligasi 7.70%, Saham 2.18%, Emas 1.57%, Valas 9.97% dan Deposito 78.58% dimana portofolio tersebut dapat memberikan ekspektasi hasil mingguan sebesar 7.67% dengan tingkat risiko 26.05%. Dengan Vo sebesar 1 milyar, standar deviasi 0.2605 dan tingkat kepercayaan sebesar 2.7726 maka diperoleh tingkat kerugian maksimum portofolio untuk periode holding 1 dari 5 instrumen sebesar 722,271,178.73. ataupun setelah dikurangi dengan return portofolio maka akan diperoleh nilai relative VaR sebesar 645,571,745.76 Dari hasil pengujian back testing selama periode forcasting, ternyata model VaR yang digunakan pada tingkat kepercayaan 95% dapat diterima dan cukup mempresentasikan kerugian aktual yang terjadi.

Purpose of this final task is seeking for best risk-return trade-off and also its maximum loss for certain level of confidence. The result shows optimum composition for the portofolio is Obligasi 7.70%, Saham 2.18%, Emas 1.57%, Valas 9.97% and Deposito 78.58% with its return on 7.67% and 26.05% risk. The 1 billion portfolio with 0.2605 standard deviation and 2.7726 level of confidence gives its maximum risk at 22,271,178.73 and relative VaR at 645,571,745.76 after subtract with return of portfolio. The becktest shows that the model and level of confidence is acceptable."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26485
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azizon
"Penetapan Undang-Undang No 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan Undang-Undang No 24 tahun 2011 tentang BPJS memberikan pedoman baru dalam pelaksanaan program pensiun nasional. Kondisi baru ini melahirkan tantangan, terutama dalam pengelolaan investasi, agar terjadi kecukupan dana pensiun. Melalui penyusunan model yang kemudian digunakan dalam simulasi, dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan kunci penting untuk tercapainya kecukupan dana pensiun, dalam setiap pendekatan; skema individual, skema agregat angkatan, maupun agregat periodik.

The implementation of Law 40/2004/SJSN and Law No24/2011/BPJS has turned the landscape of pension program in Indonesia. The new condition implanted brings challenges in the implementation of national pension program, especially in fund management, in order to achieve the sustainability of the program. Using simulation based on the constructed model, it is concluded that investment is the key factor to achieve the adequacy of pension fund, whether in individual approach, cohort aggregate, or periodically cohort aggregate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Universitas Indonesia , 1990
332.6 SEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arlo B. Haryono
"Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (BAPERTARUM-PNS) dibentuk untuk mengelola tabungan perumahan Pegawai Negeri Sipil. Badan tersebut dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden, sebagai institusi yang diposisikan sebagai "badan usaha" dipercaya oleh pemerintah untuk mengemban tantangan profesionalisme dan kreatifitas personil dalam pengembangan dana melalui kebijakan diversifikasi investasi. Langkah untuk menghasilkan laba dari portofolio guna mewujudkan peningkatan kesejahteraan PNS untuk memiliki rumah yang layak huni.
Pemupukan dana pada BAPERTARUM-PNS yang digunakan selain untuk penyaluran dalam bentuk bantuan perumahan seharusnya juga dapat digunakan untuk pengembangan dana dalam rangka optimalisasi pendapatan. Peranan pengelolaan dana yang profesional didalam menentukan kebijakan investasi pada investasi yang telah terencana agar dapat memberikan pendapatan yang maksimal dan risiko seminimal mungkin sangat diperlukan bagi BAPERTARUM-PNS.
Hasil Penelitian ini menunjukan:
  • Pengelolaan dana dalam pengembangan dana BAPERTARUM-PNS periode yang lalu belum optimal.
  • Kurang tersedianya Sumber Daya Manusia di bidang usaha pengembangan dana.
Kondisi tersebut berakibat pada hasil investasi yang belum maximal dikarenakan belum adanya upaya diversifikasi investasi pada posisi akhir tahun 2000. Penempatan pada pasar uang mencapai 93,6 % sedangkan realisasi penempatan pada pasar modal (obligasi,fixed income) baik pengelolaan langsung maupun melalui perusahaan manajemen investasi hanya mencapai 6,4 %. Hal tersebut juga dikarenakan masih terbatasnya kualitas karyawan didalam pengelolaan investasi.
Dalam pencapaian optimalisasi pendapatan tersebut perlu adanya upaya peningkatan kerjasama kemitraan dalam pengelolaan dana dengan para Fund Manager yang profesional. Perusahaan yang menawarkan jasa pengelolaan yang komprehensif dan disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat risiko investasi yang dapat diterima. Kerjasama tersebut baik dalam jenis pengelolaan yang diberikan dengan pengelolaan penuh sepanjang sejalan dengan kebijakan investasi yang disepakati maupun dalam wadah Reksadana yang dipilih oleh BAPERTARUM-PNS dari kebijakan investasi yang telah ada."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T2388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koetin, E.A. (Erwin Alfred)
Jakarta: Badan Pengawas Pasar Modal, 1994
332.6 KOE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Maureen Cristine
"Bagi para orang tua, pendidikan anak adaiah salah satu faktor penting yang harus
diperhatikan dalam menentukan keberhasilan anak. Namun untuk mencapai semua itu
diperlukan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang cukup lama.
“Time is money", adaiah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan dasar penulisan
karya akhir ini. Karya akhir ini membahas tentang pentingnya mempersiapkan dana
pendidikan anak sejak dini. Hal ini ditinjau dari sisi nilai waktu uang (time value of money).
Time value of money didasarkan pada konsep bahwa nilai uang saat ini lebih berharga
daripada nanti. Uang yang ada saat ini lebih berharga karena membuat kita mempunyai
kesempatan untuk menyimpan uang tersebut dalam suatu bentuk investasi dan memperoleh
bunga.
Di dalam karya akhir ini Penulis melakukan penelitian terhadap produk unit link yang
saat ini banyak ditawarkan sebagai salah satu altematif untuk berinvestasi. Dalam rangka
mempersiapkan dana pendidikan untuk anak Penulis membandingkan return yang diperoleh
dari produk unit link dengan produk gabungan antara asuransi pendidikan dan tabungan
pendidikan. Dengan anggaran yang sama besar, Penulis menyusun 3 skenario dengan jangka
waktu 16 tahun, untuk menjawab permasalahan apakah return dari unit link lebih besar bila
dibandingkan dengan return dari gabungan komposisi produk asuransi pendidikan dan
tabungan pendidikan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dengan beberapa asumsi yang
digunakan, diperoleh kesimpulan bahwa dengan anggaran yang sama besar untuk jangka
waktu 16 tahun, return dari unit link lebih kecil bila dibandingkan dengan return dari produk
gabungan komposisi asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan.
Penulis menyarankan agar orangtua melakukan perbandingan sebelum memutuskan
untuk menerima tawaran produk unit link dengan fitur investasi di dalam asuransi dan
memilih produk yang lebih unggul untuk persiapan dana pendidikan anak
For all parents, child’s education is one of the most important issues which must be
concerned in establishing child’s achievement. In order to reach that point requires some
money and takes some times.
"Time Is Money", is an old proverb that suites to describe the essential of writing this
thesis. This thesis elaborates the importance of preparing the child’s education fund early.
This matter is evaluated from time value of money aspect. Time value of money is based on
concept that the money in the present time is more valuable than in the future. The money in
the present time is more valuable because we have the opportunity to invest the money and
earn benefits.
In this thesis, Writer do the research into the product unit link which is offered so
often as one of the alternatives to invest at this time. In order to prepare the child’s education fund, Writer compared the return that will received from the product unit link with the joint product that consists of education insurance and education saving. With the equal budget,
Writer compiles 3 scenarios for 16 years period, to answer problem whether return from the product unit link will be bigger than the joint product that consists of education insurance and education saving. The result of the research conclude that, by rising several assumptions
and the same amount of budget for 16 years period, return from the product unit link smaller
than the joint product that consists of education insurance and education saving.
Writer suggested the parents to do the comparison before deciding to accept the
product unit link offer which is including the investment feature in the insurance and choose
the winning product in order to prepare the child’s education fund.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Anthon
"Dari studi kelayakan yang dilakukan tentang industri wood working ini, dapat diringkas sebagai berikut :
1. Pendirian industri wood?working pada saat ini sangat tepat waktunya, sebagai tindak lanjut dan Peraturam Pemerintah cq. Departemen Perdagangan No 292/Kp/IX/88 tertanggal l9-September-1958 tentang Larangan Ekspor Kayu Gergajian Berkualjtas Rendah.
2. Jumlah investasi untuk pendinian industri Wood-working tahap Pertama sebesar Rp. 5.586.646.000 termasuk IDC sebesar Rp. 547.491..000.- kemudian tahap Kedua (pada tahun ke-5) sebesar Rp. 775.850.000,- dan tahap terakhir (tahun ke-9) berjumlah Rp. 775.850.000,? sehingga total investasi keseluruhan menjadi sebesar Rp. 7.138.346.000,?
3. Untuk memenuhi investasi tahap Pertama pembiayaan, dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas Bank, dimana direncanakan untuk melakukan pinjaman sebesar 70 % dari initial investment sebesar Rp. 3.910.652.000 dengan tingkat bunga 21 % sedangkan sisanya 30 % lagi akan dibiayai dengan modal sendiri perusahaan.
4. Dari hasil Analisa Kelayakan, maka investasi ini dinilai cukup ?layak?, karena dari analisa NPV dengan tingkat cost of capital sebesar 21 % diperoleh nilai NPV Rp. 6.516.756.000- dan analisa IRR diperoleh nilai 37,91% sedangkan dari analisa sensitivitas diperoleh nilai IRR sebesar 24,51 % (apabila pendapatan turun 5 %) dan 28,85 % (apabila. biaya naik 5 %) sedangkan tingkat break event akan dicapai pada tahun ke-4 dengan tenggang waktu 1 tahun.
5. Produk dan industri wood-working ini adalah decorative moulding (door & window), laminating dan finger-joint dan seluruhnya benjumlah 17000 m3 per-tahun.
6. Kebutuhan bahan baku industri ini akan dipenuhi dari HPH milik perusahaan (37.000 m3 per-tahun) dan kekurangannya akan dipenuhi dengan membeli dari HPH lain di Kalimantan Barat (37.000 m3 per-tahun).
7. Pemasaran atas produk wood-working terutama akan ditujukan ke Amerika, Eropa, Taiwan, Singapura, Jepang, sedangkan pemasaran lainnya akan direncanakan ka Timur Tengah.
8. Resiko yang mungkin mengancam industri ini dari lingkup Internasional adalah adanya gerakan 'Green-Movement' dì Eropah dan Amerika, yang sewaktu-waktu dapat menghentikan impornya akan produk-Produk yang menggunakan bahan kayu tropis, sedangkan dari lingkup Nasional adalah keterbatasan bahan baku kayu dan jumlah industri wood working yang berkembang sangat cepat sehingga akan menimbulkan persaingan yang kurang sehat.
9. Opportunity untuk Industri wood-working Indonesia dipasaran Internasional adalah dengan adanya larangan ekspor kayu olahan/ setengah jadi, akan mengurangi ekspor wood-working negara-negara tertentu, dan kekosongan ini dapat diisi oleh industri wood working dari Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Meyer Agnes Monang
"Sejak tahun 1991 perkembangan pasar modal Indonesia terasa sangat pesat, bahkan pada tahun 1996 Bursa Efek Jakarta merupakan salah satu bursa terbaik di Asia Tenggara. Prospek pertumbuhan pasar modal di Indonesia yang demikian pesat ini temyata didorong oleh minat para investor asing yang masuk ke dalam pasar modal Indonesia. Tingkat penyertaan investor intemasional di pasar modal Indonesia sangat tinggi hila dibandingkan dengan pasar modal negara lain. Sebaliknya kurang dari 0,22% penduduk Indonesia yang turut serta menjadi investor di pasar modal. Investor-investor asing umumnya hanya tertarik pada saham-saham yang blue chip dan sebagai akibatnya dalam batas tertentu pasar modal Indonesia akan mudah terkena goncangan seperti yang terjadi pada pertengahan tahun 1998 di mana para investor asing banyak yang melepas sahamnya di Bursa Efek akarta.
Dengan kenyataan seperti di atas. upaya meningkatkan peran investor lokal di pasar modal Indonesia sangatlah penting. Melalui pemberlakuan Undang-Undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal, peq~erintah sesungguhnya telah menggalakkan kembali pengumpulan dana dan sekaligus meningkatkan peranan investor lokal dengan pembentukan lembaga investasi yang dikenal dengan reksa dana. Namun. karena reksa dana merupakan salah satu altematif investasi yang masih tergolong baru dan semakin banyak manajer investasi yang menawarkan produk-produk reksa dana dengan berbagai jenis dan komposisinya serta menjanjikan tingkat pengembalian yang sangat menarik, maka seringkali timbul persaingan di antara manajer investasi dalam menarik calon investor. Dan sebagai akibatnya manajer investasi berusaha untuk menghasilkan tingkat pengembalian (return) reksa dananya yang lebih tinggi dari manajer investasi lainnya.
Berangkat clan teori pasar yang efisien, John C Bogle seorang investor Amerika yang dikenal sebagai Bapak Reksa Dana Indeks dalam bukunya Bogle on Mutual Funds menyampaikan salah satu kiat untuk mendapatkan reksa dana saham dengan tingkat pengembalian yang lebih baik dari reksa dana saham lainnya, yaitu dengan strategi investasi yang pasif. Strategi mi diterapkan dengan membentuk reksa dana saham yang portofolionya meniru indeks pasar atau yang dikenal sebagai reksa dana indeks. Karena reksa dananya dibuat persis, maka kinerjanya sama dengan kinerja indeks pasar. Dan kenyataannya, indeks pasar berkinerja lebih baik dari sebagian besar reksa dana saham, sehingga reksa dana saham yang meniru indeks pasar mi juga berkinerja lebih baik dan sebagian besar reksa dana saham lainnya.
Penelitian mi bertujuan untuk meneliti apakah kiat investasi pada reksa dana saham di pasar modal Indonesia dengan cara meniru portofolio indeks seperti yang dilakukan oleh John C Bogle dapat membenikan tingkat pengembalian yang lebih baik bila dibandingkan dengan reksa dana saham lainnya yang dibentuk secara strategi aktif.
Analisis yang digunakan di dalam penelitian mi adalah analisis perbandingan kinerja dari lima reksa dana saham yang telah efektif sebelum Januani 1997 dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan ( [HSG) dan indeks LQ-45 yang diasumsikan sebagai reksa dana indeks. Adapun data untuk pengukuran kinerja reksa dana saham digunakan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP) harlan dan data indeks 1HSG dan LQ-45 harian untuk reksa dana indeks. Selanjutnya untuk perhitungan kinerja digunakan dua metode yaitu metode Tingkat Pengembalian dengan Memperhatikan Risiko (Return-Risk Adjusted Method) dan metode Holding Period Return (HPR) yang tidak memperhatikan faktor risiko.
Penelitian mi dibagi atas dua periode yaitu periode Januari sampai Juli 1997 dan periode Januari sampai Desember 1997. Hal mi dilakukan karena pada pertengaban tahun 1997 Indonesia mengalami suatu krisis ekonomi yang diperkirakan mempengaruhi baik kinerja reksa dana yang diteliti maupun indeks.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa umumnya reksa dana saham yang diteliti memiliki kinerja di atas indeks atau pembandingnya, namun perbedaan return yang ada tidaklah signifikan. Dengan demikian data empiris tidak mendukung conventional wisdom yang menyatakan bahwa portofolio yang dikelola pakar investasi akan memberikan risk adjusted return yang secara signifikan lebih tinggi dari portofolio pasar. Selain itu belum berhasilnya kinerja reksa dana indeks yang dibentuk secara pasif untuk mengalahkan reksa dana saham yang dibentuk secara aktif seperti yang terjadi di negara-negara yang pasar modalnya telah maju dapat disebabkan kondisi pasar modal Indonesia yang belum terlalu lama dibandingkan pasar modal negara-negara lain yang Iebih dulu berkembang yang mengakibatkan harga sekuritas seringkali belum mencerminkan informasi yang sesungguhnya dan pengambilan keputusan investasi masih sering terpengaruh issue atau rumor yang beredar di samping informasi yang ada belum cukup transparan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukria
"RINGKASAN EKSEKUTIF
PT Siera adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi yang mempunyai keyakinan industri telekomunikasi akan bergeser ke industri multimedia dimana konsumen tidak hanya membutuhkan telekomunikasi tradisional (suara) tetapi lebih kepada berbagai nilai tambah. Untuk mengantisipasi itu PT Siera melakukan ekspansi (diverifikasi) pada industri multimedia.
Pada pertengahan tahun 1997, PT Siera hendak melakukan investasi pada perusahaan penyiaran tekevisi swasta yaitu TV Beta, tetapi dibatalkan karena dianggap nilai (value) TV Beta ada pada kondisi under value, walaupun begitu PT Siera masih diberi kesempatan untuk melakukan investasi dalam bentuk Convertible Bond (CB) bernilai Rp150 milyar dengan tingkat bunga 7% dan deferred rate 19% untuk jangka waktu 5.
Secara keseluruhan sebelum krisis monoter terjadi, lingkungan eksternal yang mempengaruhi industri oenyiaran televisi sangat mendukung bagi perkembangan industri tersebut.
Belanja iklan nasional selama 4 tahu terakhir (1992-1996) ini mengalami pertumbuhan rata-rata lebih dari 40% pertahun dan diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan rata-rata 25% pertahun sampai dengan tahun 2001. Dari belanja iklan nasional tersebut lebih dari 50% akan disalurkan melalui media televisi.
TV Beta adalah salah satu perusahaan oenyiaran televisi swasta yang pada wal berdirinya ditujukan untuk program pendidikan tetapi kemudian berubah menjadi televisi komersial
Kinerja TV Beta selama ini kurang baik, disamping itu TV Beta memiliki banyak kekurangan, sehingga akan diperlukan investasi tambahan yang cukup besar untuk meningkatkan kinerja perusahaan tersebut.
Sehubungan dengan itu, investasi melalui pembelian CB lebih baik dari pada investasi langsung, walaupun begitu bunga CB sebesar 7% pertahun masih jauh dibawah bungan CB rata-rata yang besarnya 1% diatas rata-rata bungan deposito 6 bulan dari 3 bank pemerintah dan 3 bank swasta. Berdasarkan proyeksi kinerja keuangan TV Beta, kemampuan TV Beta dalam membayar bunga cukup baik.
Lingkungan umum yang besar peranannya dalam mempengaruhi industri penyiaran televisi di era krisis tahun 1998 yang sedang terjadi di Indonesia adalah lingkungan ekonomi dan lingkungan politik, kedua lingkungan tersbeut kurang mendukung bagi perkembangan industri penyiaran televisi.
Belanja iklan nasional melalui media televisi tahun 1998 mengalami penurunan secara drastis menjadi sekitar Rp 900 milyar atau turun lebih dan 70% dari yang diproyeksikan Rp 4,3 triliun.
Strategi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan penyiaran televisi selama krisis ditujukan pada usaha-usaha untuk bisa bertahan hidup
Berdasarkan proyeksi keuangan, TV Beta akan mengalami net income negatif sampai dengan tahun 2002 dan akan mengalami defisit pada tahun 1999, sehingga kemampuan perusahaan dalam membayar bunga juga tidak cukup baik, hal itu ditujukan dengan interest coverage ratio yang masih dibawah 100%
Berdasarkan hasil analisis disarankan agar PT Siera mencairkan convertible bond tersebut atau mengambil alih perusahaan secara keseluruhan/mayoritas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>