Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49787 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Indarti
"Metode scan statistic yang dikembangkan oleh Kulldorf merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi cluster dengan menggunakan scanning window dalam satu atau dua dimensi, yang membutuhkan asumsi underlying distribution dari daerah yang akan diteliti, misalnya Bernoulli, Poisson, atau Normal. Dalam tugas akhir ini akan membahas suatu metode untuk mendeteksi cluster jika underlying distribution dari daerah yang akan diteliti tidak diketahui. Metode ini disebut metode semi-parametrik. Metode semi-parametrik menggunakan model rasio densitas semi-parametrik yang dinyatakan sebagai fungsi dari tilt function. Untuk menentukan kandidat cluster, dilakukan pembentukkan scanning window yang berbentuk lingkaran. Scanning window memisahkan daerah yang diteliti menjadi dua bagian, yaitu daerah di dalam dan di luar scanning window. Model rasio densitas digunakan untuk menguji kesamaan distribusi dua populasi, yaitu populasi di dalam dan di luar scanning window. Dalam mendeteksi cluster, setiap scanning window dihitung rasio likelihood-nya setelah pemilihan tilt function. Setiap scanning window berkaitan dengan suatu statistik uji (rasio likelihood). Hal ini menyebabkan multiple testing problem. Untuk mengatasi hal ini digunakan Bonferroni correction."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S27705
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Metode scan statistic yang dikembangkan oleh Kulldorf merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi cluster dengan menggunakan scanning window dalam satu atau dua dimensi, yang membutuhkan asumsi underlying distribution dari daerah yang akan diteliti, misalnya Bernoulli, Poisson, atau Normal. Dalam tugas akhir ini akan membahas suatu metode untuk mendeteksi cluster jika underlying distribution dari daerah yang akan diteliti tidak diketahui. Metode ini disebut metode semi-parametrik. Metode semi-parametrik menggunakan model rasio densitas semi-parametrik yang dinyatakan sebagai fungsi dari tilt function. Untuk menentukan kandidat cluster, dilakukan pembentukkan scanning window yang berbentuk lingkaran. Scanning window memisahkan daerah yang diteliti menjadi dua bagian, yaitu daerah di dalam dan di luar scanning window. Model rasio densitas digunakan untuk menguji kesamaan distribusi dua populasi, yaitu populasi di dalam dan di luar scanning window. Dalam mendeteksi cluster, setiap scanning window dihitung rasio likelihood-nya setelah pemilihan tilt function. Setiap scanning window berkaitan dengan suatu statistik uji (rasio likelihood). Hal ini menyebabkan multiple testing problem. Untuk mengatasi hal ini digunakan Bonferroni correction."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isfan Hany Yaman
"Cluster analisis dari atribut seismik merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengelompokkan litologi dari data seismik yang telah direkam dan diproses. Secara prinsip, cluster analisis memproyeksikan N atribut seismik ke sistem koordinat dengan N-dimensi yang menghasilkan K cluster yang merepresentasikan litologi yang berbeda. Penentuan center dari data dapat dilakukan melalui proses iterasi yang centernya tidak ditentukan (unsupervised), atau dengan menentukan posisi awal center dari informasi yang diketahui yang kemudian berubah-rubah karena proses iterasi (semi-supervised). Informasi yang diketahui ini misalnya dapat berasal dari atribut yang diekstrak pada posisi sumur.
Ada banyak atribut-atribut yang dapat diekstrak dari data seismik dan pemilihan atribut yang hanya dapat mempengaruhi distribusi litologi ini secara dominan bukan merupakan hal yang mudah karena pada kenyataannya beberapa atribut tidak memberikan kontribusi dalam pengelompokkan litologi. Untuk mengurangi hal itu, penulis menggunakan generalized principal component analysis pada atribut seismik. Metode ini terdiri dari dua langkah; Pertama, meningkatkan variasi data dengan menggunakan metode principal komponen sehingga pemisahan data yang lebih baik bisa didapatkan, dan kedua, memilih atribut yang telah terotasi yang memberikan kontribusi untuk clustering berdasarkan urutan nilai eigen valuenya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode semi-supervised.
Alasan penggunaan metode tersebut adalah posisi sumur-sumur yang di bor mungkin saja berada pada tepi reservoar yang tidak mencerminkan sifat fisis batuan secara ratarata pada daerah reservoir tersebut. Kemudian jika posisi center dibuat tetap dapat mengakibatkan distorsi informasi secara umum mengenai sifat fisis batuan. Data sesimik full stack dengan beberapa sumur yang ada diproses untuk menghasilkan litologi map dari area tersebut. Hasil yang didapatkan menunjukkan konsistensi dengan peta litologi yang sudah ada yang di intrepetasi dari korelasi data sumur.

Cluster analysis of seismic attributes is a tool to classify lithologies brought by recorded and processed seismic data. In principal, cluster analysis projects N seismic attributes into N-dimension coordinate system resulting with K groups of clouds representing different lithologies. Identification of the center of the clouds and its related samples can be done differently by iterative process (unsupervised), or by defining initial centers from known information and then updating them through iterative process (semi-supervised). The information may come, for example, from attributes at well locations.
There are a lot of seismic attributes that can be generated from seismic data and choosing attributes that mainly affect the distribution of the lithology clouds is not a simple task to do due to the fact that some attributes may not contribute to the separation of the clusters. To reduce that difficulty, the authors implemented a generalized principal components analysis of seismic attributes. This method consists of two steps : First, increasing the variation of data points using the principal component method such that better cluster separation can be obtained, and second, selecting contributing rotated attributes based on the rank of previously calculated eigen values.
In this work, the authors using the semi-supervised methods. The reason to use those methods is that wells may be drilled at the edge of the reservoir where the rock property at that location shows deviation from the average rock property of the reservoir. Hence, fixing the center may distort the general information of rock property of the reservoir. Full stack seismic data from Boonsville area with some existing wells were processed to generate lithology map of that area. Results show consistency with existing lithology map interpreted from well correlation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S28859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwita Wardani
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S27801
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhan Faturrahman
"The Geneva Association pada tahun 2014 melaporkan kerugian akibat kebakaran mencapai 1 % dari PDB (Produk Domestik Bruto). Karena itu, untuk mengantisipasi risiko kebakaran dibutuhkan penilaian risiko kebakaran (fire risk assesment) sebagai langkah awal untuk mengenali skenario risiko yang dapat terjadi serta upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan resiliensi daerah dalam menghadapi peristiwa kebakaran. Saat ini, Peraturan Menteri PUPR No. 20/PRT/M/2009 Tahun 2009 Bab 2 telah membuat panduan untuk melakukan analisis risiko kebakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji coba implementasi metode semi-kuantitatif FLAME (Danzi et al, 2021) didukung dengan pemodelan dinamika api menggunakan Fire Dynamic Simulator 6.8 (FDS) untuk mengetahui laju perkembangan api serta durasi kebakaran. Hasil pemodelan dengan sumber penyalaan yang diasumsikan memiliki fluks kalor efektif sebesar 120 kW dan geometri berdasarkan survei lapangan menunjukkan waktu kebakaran mencapai 1 MW untuk kompartemen tipe A yaitu rumah kontrakan tipikal 3 petak t = 392 detik pada skenario peletakan sumber penyalaan dekat dengan material PU Foam, dan konservatif tidak mencapai 1 MW pada skenario peletakan terdekat dengan material yang diasumsikan plywood. Kemudian, t = 109 detik untuk kompartemen tipe B yaitu rumah tipikal kontrakan 3 petak 2 lantai. t = 43 detik pada kompartemen tipe C yaitu musholla dengan luas 10 x 10 meter dan t = 241 detik untuk kompartemen tipe D yaitu tipikal warung dengan kandungan material dominan plastik dan kayu Hasil FLAME apabila ditinjau secara risiko terhadap penghuni menunjukkan 43 rumah memiliki kategori not acceptable dengan faktor penyumbang risiko terbesar adalah probabilitas penyalaan api yang datang dari berbagai faktor serta waktu pra-evakuasi yang lebih lama pada beberapa kompartemen. Secara risiko terhadap hunian, hasil FLAME menunjukkan 10 hunian memiliki kategori not acceptable dengan faktor penyumbang risiko terbesar adalah perbedaan konfigurasi kompartemen yang menyebabkan kesulitan dalam upaya pemadaman dan durasi kebakaran yang lebih lama pada beberapapa kompartemen.

The Geneva Association reported in 2014 that fire losses accounted for 1% of the Gross Domestic Product (GDP). Therefore, fire risk assessment is essential to anticipate and mitigate fire risks. Fire risk assessment serves as an initial step to identify potential risk scenarios and implement measures to enhance safety and resilience in fire events. The Ministry of Public Works and Housing (PUPR) Regulation No. 20/PRT/M/2009 has provided guidelines for conducting fire risk analysis. This research aims to test the implementation of the semi-quantitative FLAME method (Danzi et al., 2021) in the field of fire safety engineering. The study combines the FLAME method with Fire Dynamic Simulator 6.8 (FDS) to analyze fire development rates and durations. Modeling results based on assumed effective heat flux of 120 kW and field survey-based geometry indicate that in Compartment Type A (typical 3-unit rental house), the fire reaches 1 MW in t = 392 seconds for the scenario with ignition source near PU Foam material, while the conservative scenario with ignition source near plywood material does not reach 1 MW. In Compartment Type B (typical 3-unit 2-story rental house), t = 109 seconds are required. In Compartment Type C (a 10 x 10 meter mosque), t = 43 seconds, and in Compartment Type D (typical small restaurant with dominant plastic and wood materials), t = 241 seconds. The FLAME results, evaluated in terms of risk to occupants, indicate that 43 houses are classified as "not acceptable" due to factors such as probability of ignition from various sources and longer pre-evacuation time in some compartments. Furthermore, 10 dwellings are classified as "not acceptable" when considering the risk to the property, primarily due to configuration differences that hinder fire suppression efforts and result in longer fire durations in certain compartments."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Rosdiana
"Analisis regresi adalah Suatu teknik statistik yang digunakan untuk nenyelidiki dan menunjukkan hubungan antara variabel-variabel yang diaggap berpengaruh.
Hasil analisis, yang disebut model regresi, akan baik jika data pengamatan yang dipakai sudah memenuhi asumsi-asumsi yang ada dan mempunyai pengaruh yang sama pada saat pencocokan regresi, dalam hal ini pada taksiran β. Artinya, tidak ada sebagian atau satu pengamatan yang lebih berpengaruh dibandingkan dengan data pengamatan yang lain.
Untuk nengetahui apakah ada data penganatan yang lebih berpengaruh tersebut, dilakukan Pendeteksian terhadap data yang ada dengan nenggunakan pendekatan penghapusan. Pendekatan ini menguji bagaimana suatu Pengamatan dapat mengubah kuantitas yang terlibat dalam analisis regresi.
Ada 2 metode pendeteksian penganatan yang berpengaruh pada β, yaitu :
1. Berdasarkan jarak titik pada ruang x - y
1.1 Elemen diagonal matrik V
1.2 Jarak Mahalanobis
1.3 WSSD
1.4 Elemen diagonal matrik Vz
2. Berdasarkan kurva Pengaruh ( pusat elipsoida
keperaayaan)
2.1 Cook distance
2.2 Welsch distance
2.3 Welsch-Kuh dlstance
2.4 Modifikasi Cook distance"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Rosida
"Analisis regresi adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk menyelidiki dan menunjukkan hubungan antara variabel-variabel yang dianggap berpengaruh.
Hasil analisis, yang disebut model regresi, akan baik jika data pengamatan yang dipakai sudah memenuhi asumsi-asumsi yang ada dan mempunyai pengaruh yang sama pada saat pencocokan regresi, dalam hal ini pada taksiran β. Artinya, tidak ada sebagian atau satu pengamatan yang lebih berpengaruh dibandingkan dengan data pengamatan yang lain.
Untuk mengetahui apakah ada data pengamatan yang lebih berpengaruh tersebut, dilakukan pendeteksian terhadap data yang ada dengan menggunakan pendekatan penghapusan. Pendekatan ini menguji bagaimana suatu pengamatan dapat mengubah kuantitas yang terlibat dalam analisis regresi.
Ada 2 metode pendeteksian pengamatan yang berpengaruh pada β , yaitu :
1. Berdasarkan jarak titik pada ruang X - Y
1.1 Elemen diagonal matrik V
1.2 Jarak Mahalanobis
1.3 WSSD
1.4 Elemen diagonal matrik VZ
2. Berdasarkan Kurva Pengaruh ( pusat elipsoida keperoayaan)
2.1 Cook distance
2.2 Welsch distance
2.3 Welsch-Kuh distance
2.4 Modifikasi Cook distance."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S27372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
S28561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fauzan Amaly
"Pelaksanaan pekerjaan galian dilapangan sering kali menghadapi kendala manakala pekerjaan tersebut memakan waktu yang lama sehingga displacement pada dinding galian terjadi. Solusi dari permasalahan ini adalah penggunaan lateral support untuk meminimalisir displacement tersebut sehingga keruntuhan dapat dihindarkan. Salah satu lateral support yang sering digunakan adalah angkur tanah. Skripsi ini merupakan studi simulasi dimana galian dengan variasi bentuk (plane strain dan axissymetry), panjang embedment, lebar galian, kedalaman galian, serta jenis tanah, akan memberikan variasi perilaku pada turap dan angkur tanah. Perilaku tersebut berupa lendutan pada ujung turap, momen pada turap, gaya angkur yang dihasilkan, tekanan tanah aktif-pasif disepanjang turap, serta settlement yang terjadi di sisi galian. Simulasi ini dimodelkan menggunakan software Plaxis Ver.8."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50461
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>