Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146483 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erika Putria
"Seiring dengan membaiknya kinerja perbankan yang dltunjukkan Oleh aset, dana plhak ketiga dan kredit yang meningkat. Peningkatan ini disertai dengan menurunnya rasio non performing loan. Dengan demiklan, fungsi intermediasi perbankan juga membaik, salah satunya pemberian kredit. Tetapi jumlah kredit modal kerja dan kredit konsumsi leblh besar daripada kredit investasi. Hal ini menandakan perbankan belum optimal dalam pembiayaan jangka panjang. Tujuan penelitian inl adalah: (1} mengetahul keterkaitan dan dampak pengganda sektor perbankan terhadap perekonomian dan (2) mengetahui dampak penyaluran dan multiplier kredit terhadap perekonomian dan tenaga kerja. Anallsis input output diterapkan dalam penelitian. Jumlah sektor yang digunakan adalah 66 sektor pada Tabel Input; Output tahun 2003 dan 2OO6.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)nilai keterkaitan ke depan sektor perbankan lebih besar darlpada nilai keterkaitan ke belakang. Hal ini menunjukkan bahwa output sektor perbankan merupakan input yang siap digunakan dan sektor perbankan peka terhadap perubahan permintaan akhir sektor-sektor lain tetapi perubahan permintaan akhir sektor perbankan tidak banyak dampaknya terhadap sektor-sektor lain. Peningkatan angka pengganda output dan pendapatan menunjukkan bahwa sektor perbankan mampu mendaptakan peningkatan output dan pendapatan lebih tingg! terhadap sektor-sektor ekonomi lainnya untuk memenuhi permintaan akhirnya. Sektor perbankan juga mampu mendapatkan kesempatan kerja yang cukup tinggi dan (2) kredit lnvestasi dapat memberikan dampak peningkatan output, pendapatan dan tenaga kerja yang lebih tinggi dan kredit lnvestasi memiliki multipilier output, pendapatan dan tenaga kerja leblh tinggi dlbandingkan dengan kredit konsumsi dan kredit modal kerja.
Perbankan disarankan untuk memprioritaskan pelayanan jasa keuangannya kepada sektor-sektor yang memiliki nilai keterkaitan ke depan dan ke belakang yang besar, sehingga dapat mendorong peningkatan output, pendapatan dan tenaga kerja: untuk meningkatkan output, perbankan disarankan menetapkan besaran suku bunga yang optimal baik suku bunga pinjaman dan suku bunga kredit. Perbankan disarankan untuk menyalurkan kreditnya lebih banyak dalam bentuk kredit lnvestasi karena kredit ini memlliki dampak dan multiplirer yang lebih besar dalam perekonomlan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T31987
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luluk Evriyanti
"Pariwisata olahraga merupakan paradigma baru dan dianggap dapat mendorong perekonomian. Penelitian ini menggunakan analisis Input-Output I-O terbuka dan tertutup untuk melihat dampak pengeluaran pemerintah di sektor pariwisata olahraga terhadap perekonomian. Hasil dari penelitian ini adalah sektor pariwisata olahraga berpotensi cukup besar dalam penciptaan output, nilai tambah,pendapatan rumah tangga dan penyerapan tenaga kerja.
Hasil analisis keterkaitan antar sektor dengan menggunakan kedua model menunjukkan bahwa sektor pariwisata olahraga memiliki peran yang cukup besar terhadap sektor lainnya dalam perekonomian. Hal tersebut dapat terlihat dari tingginya angka keterkaitan ke belakang dan keterkaitan ke depan. Sektorpariwisata olahraga berkontribusi dalam penambahan output, nilai tambah, pendapatan rumah tangga dan tenaga kerja masing-masing sebesar 16 baik pada Input-Output terbuka maupun tertutup.

Sports tourism is a new paradigm and is considered to boost the economy. This study uses open and closed Input Output I O analysis to see the impact of government expenditure in sports tourism on the economy. The result of this research is sport tourism sector potentially large enough in the creation of output, value added, household income and employment.
The result of inter sectoral linkage analysis using both models shows that the sports tourism sector has a significant role for other sectors in the economy. This can be seen from the high number of backward linkages and forward linkages. The sports tourism sector contributes to the addition of output, value added, household and labor income respectively of 16 in both open and closed Input Output.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ratna Puji Rahayu
"Investasi perikanan untuk mendapatkan fasilitas penanaman modal dilakukan melalui usaha perikanan tangkap terpadu atau usaha perikanan budidaya. Realisasi investasi perikanan tersebut memperlihatkan dinamika investasi terhadap jumlah investasi, lokasi investasi dan wilayah tangkapan di WPP-NRI. Hasil analisis Tabel IO Tahun 2010 memperlihatkan sektor industri pengolahan dan pengawetan ikan merupakan sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang dan pengganda output terbesar. Sedangkan sektor udang merupakan sektor yang memiliki keterkaitan ke depan serta pengganda pendapatan dan tenaga kerja terbesar. Adapun dampak peningkatan investasi perikanan terhadap pembentukan output, pendapatan, tenaga kerja dan NTB dengan menggunakan analisis Tabel Input Output Tahun 2010 masih relatif kecil.

Investments in fisheries to get investment facilities are done through the business an integrated fisheries or aquaculture business. The realization investments in fisheries show the investment dynamics to the total investments, location and fishing area in the WPP-NRI. The results analysis of Input Output Tables in 2010 show the industrial sector of processing and preserving fish is the sector that have backward linkages and the largest output multipliers. While the sector of shrimp is the sector that have forward linkages as well as the largest income and employment multipliers. The impact of increase investments in fisheries towards formation of the output, income, employment and value added by using the analysis of Input Output Tables in 2010 is still relatively small."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawati Negara
"Penelitian ini berangkat dari permasalahan keterbatasan informasi dan data menyangkut peranan sektor kehutanan yang lebih bersifat sektoral dan hanya mencakup sub sektor kehutanan primer saja, dan tidak mencakup sub sektor industri pengolahan kayu sehingga belum memberikan gambaran yang jelas tentang peran sektor kehutanan secara riil dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu penulis ingin menganalisis peranan sektor kehutanan dalam penciptaan output, nilai tambah bruto dan penyerapan tenaga kerja, keterkaitannya dengan sektor ekonomi lain, dampak pengganda serta posisi sektor kehutanan dalam jangka waktu 1995-2008, serta melihat perubahan struktur perekonomian (economic landscape) yang terjadi dalam kurun waktu 1995 - 2008. Model yang digunakan adalah model input output dengan memanfaatkan tabel Input Output Nasional tahun 1995, 2000 dan 2008 (updating) yang disusun BPS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi sektor kehutanan dalam penciptaan output, nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja nasional relatif kecil dan trennya menurun dalam jangka waktu 1995-2008, dengan sub sektor industri kayu memberikan sumbangan lebih besar daripada sub sektor kehutanan primer. Berdasarkan indeks keterkaitan ke depan dan ke belakang, sektor kehutanan bukan merupakan sektor unggulan dengan besaran indeks yang cenderung menurun, namun sub sektor kehutanan memiliki kemampuan dalam mendorong sektor-sektor hilirnya yang menggunakan output produksi sub sektor kehutanan primer, sementara sub sektor industri kayu memiliki kemampuan untuk menarik sektor hulunya dengan menggunakan outputnya sebagai input produksi.
Dari hasil analisis pengganda dan analisis dampak, diperoleh kesimpulan bahwa sektor kehutanan termasuk dalam sektor yang memilik dampak pengganda yang besar terhadap perekonomian nasional, hal ini berarti bahwa untuk setiap kenaikan permintaan akhir sektor kehutanan sebesar Rp 1 juta akan menyebabkan kenaikan pada output, pendapatan dan penyerapan tenaga kerja terhadap perekonomian secara keseluruhan. Berdasarkan analisis Multiplier Product Matrix (MPM) diketahui dalam jangka waktu 1995 - 2008 economic landscape Indonesia telah bergeser dari sektor primer yang berbasis sumber daya alam menuju sektor sekunder (industri) dan sektor tersier (perdagangan dan jasa).

Development of the forestry sector played important role in Indonesia economy, but limited information and data on the role of the forestry sector, which is have a sectoral character and not yet include linkages with other economic sectors. The research was conducted to identify the role of forestry sector in output creation, the linkages of forestry sector with other economic sectors, and also identify the output, income and labour multiplier of forestry sector in production process involving other sectors. The model used is the National Input Output tables 1995, 2000 and 2008 (update) made by the Central Bureau of Statistics (BPS).
The results showed that the contribution of the forestry sector in the output creation, value added and employment is relatively small and the trend decline in the period 1995-2008, with sub-sector, timber industry contributes more than primary forestry sub-sectors. Based on the index of forward linkage and backward linkages, the forestry sector is not the dominant sector with mass index tended to decrease, but forestry subsector has the ability to encourage intermediate sectors that use the output of primary production forestry subsector while the sub-sector, timber industry has the ability to attract top sector using the output as an input to production.
Accounting multiplier analysis finds out that, the forestry sector, including in the sector have a major multiplier impact on the national economy, this means that for every increase in demand for the end of the forestry sector amounted to Rp. 1 million will cause an increase in output, incomes and employment to the economy as a whole. Based on the analysis Multiplier Product Matrix (MPM) is known in the 1995-2008 period of Indonesia's economic landscape has shifted from resource-based primary sector to secondary sector (industry) and tertiary sector (trade and services)."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28059
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djoni Hartono
"During the development of any transormation will put the services while leaving the primary and diminishing share. Using Input-Output model, we analyse the possibilities of making DKI Jakarta as services town. Based on total forward, total backward linkage and other analysis output, we conform the highest role of services sector in this province. We also find that the final demand for services sector is higher than its intermediate demand, showing this product of this sector is mainly used for direct consumption."
2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Setiabudi
"Pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Listrik mengakibatkan kenaikan harga- kedua komoditas tersebut dan berdampak pada meningkatnya biaya produksi di banyak proses produksi sehingga memicu kenaikan harga jual barang-barang lain yang mengarah terjadinya inflasi. Naiknya harga'. barang secara umum tersebut juga disebabkan oleh naiknya biaya produksi yang dipicu oleh kenaikan upah pekerja yang tercermin dari naiknya Upah Minimum Regional (UMR).
KULA (1998) mengajukan metode untuk mengetahui perubahan tingkat harga yang rasional sesuai dengan kenaikan biaya input, yang disebut Input Output Costing Model. Penelitiannya di Turki berdasarkan data Statistical National Account (SNA) 1992 menunjukkan prediksi tingkat inflasi yang lebih rendah dibanding kondisi nil untuk tahun 1996 serta mengidentifikasi sektor-sektor yang memperoleh keuntungan ekstra atau sebaliknya.
Penelitian ini juga menggunakan metode 1-0 Costing Model untuk diterapkan pada perekonomian Jawa Tengah berdasar data tabel input-output tahun 2000. Untuk mengetahui sektor-sektor yang memperoleh keuntungan ekstra atau sebaliknya pada tahun 2001, dilakukan dengan membandingan indeks harga antara hasil analisis dengan IHPB dan IHK rill yang terjadi. Dengan mengasumsikan dan mensimulasikan tingkat harga yang terjadi tahun 2003, maka inflasi 2003 akan dapat diprediksikan. Prediksi infliasi tersebut dibandingkan dengan target inflasi sesuai dokumen perencanaan (Repetada), sehingga diperoleh kesimpulan berupa asumsi perubahan harga yang membatasi pencapaian target inflasi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa selama periode tahun 2000-2001 terjadi perubahan harga BBM (32,09%), TDL (18,71%), UMR (32,43%), dan harga Impor (2,0%). Perubahan harga tersebut mengakibatkan perubahan harga sektor lainnya. Sebanyak 29 sektor memperoleh keuntungan ekstra, dimana keuntungan terbesar diperoleh sektor Industri Gula (25,20%), Padi (17,86%), Industri ' Penggilingan - Padi (16,50%), Industri Rokok dan Pengolahan Tembakau (12,66%), dan Industri Alat Angkutan dan Perbaikannya sebesar 10,99%.
Sebanyak 4 sektor yang memperoleh keuntungan ekstra merupakan sektor pertanian 'dengan harga output yang masih dikendalikan Pemerintah melalui kebijakan tata niaga. Sehingga sampai pada batas ini, pemerintah dianggap terlalu tinggi menetapkan harga tersebut. Namun disisi lain, keuntungan ekstra yang diperoleh sektor pertanian clan industri pertanian tersebut, tidak mencerminkan tingkat kesejahteraan petani penghasil. Sehingga diduga masih ada mata rantai distribusi yang menikmati laba ekstra antara Pedagang Besar Pertama dengan petani penghasil. Sedang sektor lainnya, harga yang tinggi tersebut disebabkan tingginya mark up yang diraih pengusaha.
Sebanyak 7 sektor menerima harga output dibawah harga yang wajar, dengan sektor Industri Mesin dan Perlengkapan Listrik menerima harga terendah sebesar 3,66% dibawah harga wajar. Namun dengan struktur produksi yang didominasi input produksi berasal clad out-put sektor perdagangan serta sepertiga total input berasal dari impor, maka selisih harga yang relatif tidak besar tersebut (dibanding rata-rata 36 sektor) dapat mengindikasikan perlunya pembenahan sektor perdagangan, khususnya pasar input industri tersebut.
Semakin banyak sektor yang memiliki selisih dengan rata-rata perbedaan harga tersebut, akan memicu pergerakan perusahaan dari sektor yang menerima harga dibawah harga yang wajar ke arah sektor yang memperoleh laba ekstra, sehingga dapat mengancam stabilitas perekonomian.
Akibat kenaikan harga tahun 2000 berupa BBM, TDL, Nilai Tukar, dan UMR, diperkirakan mengakibatkan inflasi 8,24% (berdasar Indeks Harga Perdagangan Besar/IHPB) yang lebih rendah 4,49% dari inflasi riil sebesar 12,73%. Sumbangan inflasi tahun 2001 yang terbesar adalah perubahan harga Upah Minimum Provinsi (UMP) yaitu sebesar 7,18%. Berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK), prediksi inflasi sebesar 7,89%, yang Iebih' rendah 4,74% dari inflasi Kota Semarang sebesar 12,63%.
Hasil simulasi model untuk tahun 2003 menunjukkan bahwa target inflasi sesuai dengan dokumen Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (Repetada) ]awa Tengah 2003 sebesar 9,90% akan tercapai dengan asumsi : harga BBM sama dengan harga tahun 2002, nilai tukar US $ 1 sebesar Rp 8.500, TEL Iayak ekonomi sebesar US$ 7 sen/KWh (dengan asumsi nilai tukar US$ 1 = Rp 8.500, dan tercapai pada tahun 2003), UMR sebesar Rp. 400.000/bulan/pekerja, dan peningkatan perolehan pajak tidak Iangsung rata-rata 10%/tahun. Namun apabila mempertimbangkan hasil analisis tahun 2001 yang menunjukkan hasil prediksi lebih rendah dari inflasi riil dan selisihnya digunakan sebagai angka koreksi, maka tingkat inflasi yang terjadi berdasar harga konsumen akan melampaui target inflasi sebesar 0,32% (tingkat inflasi mencapai 10,42%), walaupun dengan pendekatan HPB masih tetap dibawah 2 digit. Berdasarkan pertimbangan data yang digunakan dalam analisis, maka perhitungan dengan menggunakan HPB lebih kecil biasnya. HPB hanya menggunakan sebagian data HPB Nasionai, sementara Harga Konsumen menggunakan pola pengeluaran RT sesuai SNSE Indonesia 1999."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T12575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sukma
"Peningkatan nilai ekspor industri kreatif ditengah menurunnya nilai ekspor komoditas unggulan Indonesia dalam kurun waktu 2011 hingga 2015 mengindikasikan bahwa industri kreatif memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penelitian ini mencoba untuk melihat dampak peningkatan ekspor pada sektor fashion dan kriya sebagai dua sektor penyumbang terbesar ekspor industri kreatif terhadap perekonomian Indonesia. Dengan menggunakan Tabel Input Output IO Indonesia tahun 2010 yang diolah.
Penelitian ini menemukan bahwa peningkatan ekspor sektor fashion dan kriya berpotensi untuk meningkatkan nilai tambah, pendapatan masyarakat dan tenaga kerja dalam perekonomian. Tenaga kerja merupakan indikator pertumbuhan ekonomi yang memiliki persentase perubahan terbesar yaitu sekitar 0,10 per tahunnya. Disamping itu, penelitian ini juga menemukan bahwa sektor yang memiliki keterkaitan tinggi seperti sektor industri pengolahan serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menerima dampak yang relatif lebih besar dibandingkan dengan sektor lainnya.

Indonesian creative industry export in the middle of declining value of leading commodities rsquo exports in the 2011 to 2015 indicates that the creative industry is potential to boost Indonesia rsquo s economic growth. This research aims to examine the impact of export growth of fashion and craft sector as the largest contributors of creative industry exports towards Indonesian economy. By using processed Indonesian Input Output table, this study found that increasing in the fashion and craft exports has the potential to increase other sectors rsquo value added, income and employment. Employment is the indicator that has the largest change due to increasing in fashion and craft exports that is about 0,10 percent anually.
In addition, the study also found that sectors with high linkages to the fashion and craft sectors such as processing industry and agriculture, forestry and fisheries sectors are relatively receiving larger impact than other sectors in the Indonesian economy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ghaisani Shabrina Rahma
"[ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk menganalisis pengaruh aktivitas pelabuhan terhadap perekonomian Indonesia dilakukan melalui analisis angka pengganda (multiplier analysis), analisis kontribusi (share analysis) dan keterkaitan antar sektor pelabuhan Indonesia; (2) Untuk menganalisis posisi pelabuhan dalam sektor kunci perekonomian Indonesia; (3) Untuk menganalisis dampak investasi PT. Pelabuhan Indonesia (BUMN) terhadap pendapatan (income) dan nilai tambah bruto (NTB) perekonomian Indonesia.
Adapun data yang digunakan menggunakan data-data yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Universitas Indonesia (UI) khususnya adalah Tabel Input Output 2008 Updating dan 2010. Alat analisis yang digunakan adalah menggunakan pendekatan analisis Input-Output, yaitu angka pengganda (multiplier analysis), analisa keterkaitan antar sektor (forward-backward linkage), analisis kontribusi (share analysis) dan analisis dampak investasi terhadap pendapatan (income) dan nilai tambah bruto (NTB) sektor-sektor perekonomian Indonesia.
Kesimpulan yang diperoleh adalah (1) Sektor-sektor pelabuhan memiliki nilai angka pengganda output yang relatif besar dan angka pengganda pendapatan yang relatif kecil. Hal ini menunjukkan bahwa 4 (empat) sektor terpilih yaitu Jasa Penunjang Angkutan, Jalan, Jembatan dan Pelabuhan, Angkutan Laut dan Industri Kapal dan Jasa Perbaikannya, memiliki potensi penciptaan output yang besar dari permintaannya, tetapi memiliki sedikit potensi penciptaan pendapatan rumah tangga, hal ini disebabkan karena 4 (empat) sektor ini hanya sedikit menggunakan input yang berasal dari rumah tangga atau hanya menyerap sedikit tenaga kerja rumah tangga. (2) Koefisien teknologi tahun 2008 dan 2010, terdapat perbedaan
sehingga terjadi perubahan teknologi dalam proses produksi output perekonomian. Sektor Jalan, Jembatan dan Pelabuhan merupakan sektor yang memiliki kontribusi output (output share) dan kontribusi permintaan antara (intermediate demand) tertinggi.(3) Sektor Kunci perekonomian, yaitu sektor Jalan, Jembatan, dan Pelabuhan, Angkutan Laut, dan Jasa Penunjang Angkutan, sedangkan Industri Kapal dan Jasa perbaikannya masih belum menjadi sektor kunci perekonomian. (4) Stimulus investasi terhadap sektor-sektor pelabuhan
dapat meningkatkan distribusi pendapatan ke seluruh sektor-sektor perekonomian lainnya dan terjadi peningkatan total pendapatan dari output seluruh perekonomian.(5) Stimulus investasi terhadap sektor-sektor pelabuhan dapat meningkatkan nilai tambah bruto (NTB) ke seluruh sektor-sektor perekonomian lainnya dan terjadi peningkatan total NTB dari output seluruh perekonomian.(6) penurunan dwelling time terhadap sektor-sektor pelabuhan dapat meningkatkan nilai tambah bruto (NTB) ke seluruh sektor-sektor perekonomian lainnya dan
terjadi peningkatan total NTB dari output seluruh perekonomian.

ABSTRACT
The purpose of this study were: (1) To analyze the effect of the port activity on the Indonesian economy is done through the multiplier analysis, analysis of the contribution (share analysis) and linkages between Indonesian port sector; (2) To analyze the position of the port in the key sectors of the Indonesian economy; (3) To analyze the impact of investment and dwelling time on PT. Pelabuhan Indonesia to earnings and gross value added Indonesian economy.
The data that is being used from the data published by the Central Statistics Agency (BPS) and the University of Indonesia (UI) in particular is Updating Input Output Table 2008 and 2010. The analysis tool used is using the Input-Output analysis approach, the multiplier analysis, forward-backward linkage analysis, the analysis of the contribution (share analysis) and the analysis of investment impact on income and gross value added the Indonesian economy sectors.
The conclusion is (1) Sectors port multiplier output value is relatively large and income multiplier is relatively small. This shows that 4 (four) selected sectors namely Supporting Services Transport, Roads, Bridges and Ports, Sea Transport and Industrial Ship and Improvement Services, has a great potential output
creation of demand, but it has small potential for the creation of household income, this due to the 4 (four) sector is only inconsiderably small in using the input that comes from households or just absorb small amount of household labor. (2) The coefficient of the technology in 2008 and 2010, there is a difference resulting in a change of technology in the production process of the economy's output. Sector Roads, Bridges and Ports is the one that has the highest output share and intermediate demand. (3) The Roads, Bridges, and Ports, Sea Transport, Transport and Supporting Services are the key sectors of the economy, while the Shipbuilding Industry and Services improvement is still not a key sector of the economy. (4) Stimulus investments to the port sectors can improve income
distribution to all other sectors of the economy and an increase in total revenue of the output of the entire economy. (5) Stimulus investments to the port sectors could increase the gross value added to throughout other sectors of the economy and an increase in the total value added of the output of the entire economy. (6) reduction in dwelling time for the Indonesian port could increase gross value added to all other sectors of the economy and an increase in the total value added of the whole output economy., The purpose of this study were: (1) To analyze the effect of the port activity
on the Indonesian economy is done through the multiplier analysis, analysis of the
contribution (share analysis) and linkages between Indonesian port sector; (2) To
analyze the position of the port in the key sectors of the Indonesian economy; (3)
To analyze the impact of investment and dwelling time on PT. Pelabuhan
Indonesia to earnings and gross value added Indonesian economy.
The data that is being used from the data published by the Central Statistics
Agency (BPS) and the University of Indonesia (UI) in particular is Updating Input
Output Table 2008 and 2010. The analysis tool used is using the Input-Output
analysis approach, the multiplier analysis, forward-backward linkage analysis, the
analysis of the contribution (share analysis) and the analysis of investment impact
on income and gross value added the Indonesian economy sectors.
The conclusion is (1) Sectors port multiplier output value is relatively large
and income multiplier is relatively small. This shows that 4 (four) selected sectors
namely Supporting Services Transport, Roads, Bridges and Ports, Sea Transport
and Industrial Ship and Improvement Services, has a great potential output
creation of demand, but it has small potential for the creation of household
income, this due to the 4 (four) sector is only inconsiderably small in using the
input that comes from households or just absorb small amount of household labor.
(2) The coefficient of the technology in 2008 and 2010, there is a difference
resulting in a change of technology in the production process of the economy's
output. Sector Roads, Bridges and Ports is the one that has the highest output share and intermediate demand. (3) The Roads, Bridges, and Ports, Sea Transport,
Transport and Supporting Services are the key sectors of the economy, while the
Shipbuilding Industry and Services improvement is still not a key sector of the
economy. (4) Stimulus investments to the port sectors can improve income
distribution to all other sectors of the economy and an increase in total revenue of
the output of the entire economy. (5) Stimulus investments to the port sectors
could increase the gross value added to throughout other sectors of the economy
and an increase in the total value added of the output of the entire economy. (6)
reduction in dwelling time for the Indonesian port could increase gross value
added to all other sectors of the economy and an increase in the total value added
of the whole output economy]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Wardani
"Studi ini bertujuan memprediksi dampak kebijakan penurunan emisi di Indonesia yang berdasarkan pada kebijakan pada Rencana Aksi Nasional Penurunan Gas Rumah Kaca (RAN GRK) Indonesia. Studi ini menggunakan metode analisis Input-Output untuk mengestimasi dampak kebijakan terhadap output, nilai tambah bruto, pendapatan, dan kesempatan kerja, dengan menggunakan data Tabel Input-Output Indonesia tahun 2016 dan data emisi Indonesia dari tahun 2010 hingga 2020. Hasil studi ini menunjukkan bahwa sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan merupakan sektor yang paling terpengaruh akibat kebijakan penurunan emisi, dan kebijakan penurunan emisi ini secara umum memberi dampak cukup besar terhadap perekonomian Indonesia.

This study aim to predict the impact of implementing emission reduction policies to Indonesian economy based on National Action Plan on Green House Gas Emission Reduction or RAN GRK Indonesia. This study used Input-Output analysis method to estimate the policy impact on domestic output, gross added value, income, and employment opportunities based on Indonesia’s Input-Output table 2016 and Indonesia’s emissions data from 2010-2019. The result of this study shows that Agriculture, Livestock, Forestry and Fisheries is the sector that mostly affected by the emission reduction policies, and the policies that is implemented to reduce emissions have quite an impact on Indonesian economy."
2022: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>