Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59560 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sindhu Galba
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1991
306.461 SIN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Agoes
Jakarta: EGC, 1992
306.461 AZW a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Rachmadi
"Latar belakang : Ketahanan Nasional mencakup ketahanan diberbagai bidang termasuk ketahanan di bidang kesehatan. Kemandirian dalam bidang kesehatan mendukung ketahanan nasional. Untuk menilai kemandirian dalam bidang kesehatan pada penelitian ini dipergunakan kebijakan dan pelaksanaan penanggulangan AIDS di Indonesia, pengadaan obat ARV dan obat lain yang diperlukan masyarakat, pengembangan vaksin flu burung dan kerjasama penelitian dengan laboratorium Namru.
Landasan Teori: Teori yang digunakan adalah teori ketergantungan negara yang sedang berkembang terhadap negara maju dalam pembangunan negara berkembang. Disamping itu juga teori ketahanan nasional mengenai kekuatan disegala bidang termasuk bidang kesehatan sesuai dengan kondisi lingkungan dan perubahan zaman.
Hasil : 1. Strategi nasional penanggulangan AIDS di Indonesia telah memuat kebijakan untuk melaksanakan penanggulangan dengan kekuatan sendiri ditambah dengan bantuan dari luar negeri. Hanya saja dalam pelaksanaan program HIV/AIDS tersebut sebagian besar masih bergantung pada bantuan dari luar baik dalam bidang konsep, teknologi maupun dana. Dari segi dana sekitar 70% dari pendanaan yang diperlukan masih berasal dari luar. Pada pelaksanaan program aspek budaya lokal masih kurang dipertimbangkan 2. Dalam pengadaan obat ARV Indonesia telah berhasil mengadakan obat AIDS dasar melalui perjuangan yang cukup melelahkan. Kesinambungan pengadaan obat tersebut masih terancam isu mutu yang dikemukakan oleh WHO dan lembaga internasional lainnya. 3. Telah timbulmya kesadaran mengenai pentingnya kepemilikan virus flu burung strain Indonesia yang selama ini dimanfaatkan oleh industri farmasi internasional untuk pengembangan vaksin flu burung tanpa memberi keuntungan pada Indonesia. 4. Timbulnya kesadaran mengenai ketimpangan kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat dalam operasional laboratorium penelitian Namru.
Kesimpulan : Dari penelaahan kasus penanggulangan AIDS, pengadaan obat ARV, Vaksin flu Burung dan Laboratorium Namru didapatkan ketergantungan Indonesia pada
pihak luar masih tinggi. Telah timbul kesadaran tentang hak?hak Indonesia serta keinginan utuk lebih mandiri dalam bidang kesehatan. Upaya untuk mandiri tersebut memerlukan kesadaran mengenai ketahanan nasional baik di kalangan pemerintah, masyarakat, serta kalangan bisnis. Karena itu sosialisasi mengenai ketahanan nasional perlu digalakan, secara terus menerus.

Background: National resilience is build by many aspects of resilience including resilience in health sector. Reliance in health sector support national resilience. To evaluate reliance in Indonesian health sector in this study government policy and program in AIDS control, availability of AIDS drug , development of flu vaccine and cooperation with Namru (Naval Army Medical Reasearch Unit) United State of America was analyzed.
Theoritical background: In this study development dependency theory in developing countries was used. Beside this theory, national resilience theory including resilience in all aspects of life including health sector is used as a tool to analyzed Indonesian government policy and program in health.
Result: 1. Indonesian government policy in AIDS Control strategy already considered self reliance as important factor to control AIDS in Indonesia. Foreign supports are welcome as complement to national program. However in program implementation there is dependency to foreign donor in conceptual thought, technology and fund. In financing the program 70% of fund is still from foreign country. In implementation of AIDS control program local culture and social condition is not optimally considered. 2. AIDS drug avabiality program has already provided Indonesian people with affordable drug but the process to produce this drug in Indonesia is not easy. Indonesia has to fight its right because many international company opposed this program. Issue on quality became big issue to stop this national program. 3. Concern about right to share the Indonesian avian flu viral strain inv developing flu vaccine already exist. However Indonesia also has to fight to get its right. 4. Equal partnership principle in agreement between Indonesia and United State of America in Namru laboratory cases also not represented in agreement and as the qonsequences also in laboratory operation.
Conclusion: Analysis from AIDS National control program, AIDS drug national production, development of flu vaccine and Namru laboratory showed that Indonesia is in weak position. Although concern about national security and national resilience in Indonesia already exist but in implementation developed contries as donor is still very dominan. International agencies also dominated by developed countries so it position is difficult to support developing countries right. To improve national resilience condition, alertness on national resilience issues in government, bussines sector and public should be rised. Every sectors should strengthen their capacity to support Indonesian government bargain power to plan and supervise programs supported by foreign donors."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25494
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Ifada
"Pengobatan tradisional sebagai salah satu bagian daripada upaya meningkatkan dan mencapai kesehatan dalam masyarakat bisa bertahan dan berkembang dalam masyarakat. Hal ini tidak bisa dipungkiri dalam realita kehidupan masyarakat, meskipun upaya peningkatan kesehatan berupa pelayanan kesehatan primer atau kesehatan berdasarkan kedokteran atau sistem medic modern terutama dalam masyarakat pedesaan masih terus digalakkan. Studi ini dimaksudkan untuk lebih memahami faktor-faktor yang berperan di dalam masyarakat, terutama masyarakat pedesaan sehingga gurah sebagai salah satu pengobatan alternatif dapat bertahan di tengah arus modernisasi kesehatan.
Gurah sebagai salah satu upaya peningkatan kesehatan dan tergolong dalam salah satu pengobatan alternatif menjadi berkembang seiring dengan kehidupan masyarakat pedesaan yang berkembang pula. Berbagai faktor mengiringi perkembangan tersebut, sehingga peranan pengobatan gurah berkembang tidak hanya dalam manfaatnya, tempi juga dalam bentuk-bentuk pelayanan pengobatannya. Hal ini dapat lebih memberikan alternatif kepada masyarakat mengenai Cara penyembuhan atau pengobatan yang lebih cocok bagi mereka.
Peranan gurash ini berkembang, juga dipengaruhi oleh meningkatnya pengguna jasa gurah. Pengguna jasa gurah, dalam hal ini pasien gurah, meningkat dikarenakan faktor media, transportasi, dan pemasaran. Faktor-faktor ini memiliki pengaruh timbal balik bagi keberadaan gurah itu sendiri, karena adanya kebutuhan dan pengetahuan masyarakat yang meningkat sciring dcngan kebutuhan masyarakat warga Imogiri dalam memanfaatkan pcngctahuannya tentang pengobatan.
Sasaran penelitian diarahkan kepada penggurah sebagai aktor dalam melakukan pengobatan gurah ini, karena yang berperan di dalam pengobatan adalah faktor pengobat yaitu penggurah. Selain pengobat, sasaran lain adalah pasien atau pengguna jasa gurah yang pada akhirnya memberikan penilaian kepada penggurah tersebut. Penilaian ini memberikan pengaruh yang cukup besar di dalam kelangsungan dan keberadaan pengobatan itu untuk terns mengembangkan din dan semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah wawancara dan observasi-Penggunaan metode penelitian tersebut diharapkan dapat memperoleh informasi mengenai pemahaman baik dan pihak penggurah maupun dari pengguna jasa gurah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ja`far
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
615.882 JAF p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen P & K , 1990/1991
615.882 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993
615.882 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
615.882 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"A Baduy community in general is still bound by the traditional rules (pikukuh). One of the pikukuh said lojor teu meunang dipotong, pendek teu meunang disambung, which means ?what is long might not be cut off, what is short might not be connected?. The implicated meaning pikukuh is that which does not change something or anything, or does not accept what is available without increasing or reducing what is available. This also includes not to accept modern goods or goods made in factories. The inner struggle of Baduy Luar is between on the one hand trying to preserve the customs of theirs ancestors, but on the other hand trying to follow the development in modernity and in their environment. This is reflected in issues related to health. If a Baduy falls ill, the dilemma is to choose between modern medical treatment that increasingly is easily accessible with the consequence to violate the local tradition, or to use the traditional herbs of which the local knowledge is decreasing with the consequence that is more difficult to get this kind of therapy."
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ismu S. Suwelo
"

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan mengemukakan pandangan mengenai peranan pelayanan kesehatan gigi anak dalam menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang dalam menyongsong abad ke 21 yang penuh tantangan dan saingan. Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat agar tingkat kesehatan masyarakat menjadi lebih baik. Pembangunan di, bidang kesehatan gigi adalah bagian integral pembangunan kesehatan nasional. Ini berarti bahwa untuk melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan, pembangunan di bidang kesehatan gigi tidak boleh ditinggalkan; juga sebaliknya bila ingin melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan gigi, tidak boleh, melupakan kerangka. yang lebih luas, yaitu pembangunan di bidang kesehatan umumnya.

Di bidang kesehatan gigi indikator untuk penelitian epidemiologis sangat penting artinya bagi perencanaan pengembangan ketenagaan, material, dan penganggaran. Selain itu data penelitian epidemiologis juga diperlukan untuk pengembangan, evaluasi, dan pemantapan usaha pencegahan, kuratif, dan rehabilitatif di bidang kesehatan gigi baik regional maupun nasional. Peta dunia tentang distribusi kerusakan gigi (biasa disebut karies) menunjukkan perbedaan prevalensi dari tahun ke tahun pada beberapa negara. Terjadi penurunan frekuensi dari DMF-T (indeks kerusakan gigi dewasa) di negara maju, tetapi terjadi kenaikan pada negara yang sedang berkembang. Sebagian besar penurunan frekuensi karies gigi disebabkan karena adanya program pemberian fluor secara intensif antara lain melalui,air minum.

"
Jakarta: UI-Press, 1997
PGB 0446
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>