Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65990 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Misrakandi
"Fokus penelitian ini adalah Strategi Revitalisasi Gerakan Pramuka dalam Pengembangan Kepemirnpinan Pemuda terkait erat dengan program-program yang dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka. Penelitian ini menggunakan teori revitalisasi dari Gouilartn dan Kelly (1995) yang diarahkan untuk lebih mendekatkan program dengan linglcungan stakeholders dalam hal ini pemuda dan anggota pramuka melalui Pencapaian Fokus Pasar, Penciptaan Bisnis Baru, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi. Revitalisasi Gerakan Pramuka dalam Pengembangan Kepemimpinan Pemuda menjadi sebuah prioritas sehingga proses pembinaan dan pengembangan kepernimpinan pemuda menjadi lebih terarah dan tepat sasaran berlandaskan kcbutuhan dan harapan pemuda sebagai pemimpin saat ini dan masa depan.

The focus of this research is the Scout Movement Revitalization Strategy in the Youth Leadership Development is closely related to the programs implemented by the Scout Movement. This study uses the theory of revitalization Gouilartn and Kelly (1995) is directed to approach the program with more environmental stakeholders in this case the youth members and scouts through Achievement Focus Market, New Business Creation and Utilization of Information Technology. Revitalization Movement in the Scout Youth Leadership Development as a priority so that the process of guidance and leadership development of youth to become more effective and targeted on the needs and expectations of youth as leaders at this time and the future."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29429
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Diana Dewi
"Program revitalisasi gerokan Pramuka yang telah digulirkan sejak 2006, belum mampu memberikan perubahan yang signifikan dalam gerakan Pramuka itu sendiri pada kenyataannya di lapangan. Hal ini dapat dilihat dari masih kurangnya minat para pemuda dan pellljar di Indonesia untuk aktif dalam kegiatan kepramukaan, walaupun secara tertulis jumlab anggota Pramuka adalah 16.374.299 orang. Fokus penelitian ini adalah posisi gerakan Pramuka di dalam benak stakeholders, dan strategi untuk mereposisi gerakan Pramuka sebagai wadah pengembangan kepemimpioan pemuda.
Berdasarka penelitian melalui pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori Kriteria Positioning dan Alasan Reposisi oleh Hermawan Kertajaya (2004), diperoleh kesimpulan bahwa stakeholders memposisikan Gerakan Pramuka hanya sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ataupun di perguruan tinggi dan mereka meni!ai tidak ada kepentiogan bagi mereka untuk berpartisipasi aktif didalamnya. Gerakan Pramuka perlu melakukan reposisi dengau strategi PNU3P (!. Pasar. Perluas target pasar sarnpai pra siaga, fokus pasar Penegak dan Pandega pada basis pembioaan di masyarakat, 2. Nilai. Tarnbabkau nilai-nilai modernisme, 3. Unggul. Tunjukkan keunggulan dengan membuat tagline, 4. Unik. Tunjukkan keunikan, 5. Ubah. Lakukan perubahan pada atribut dan buat positioning statement yang menarik6. Promosi. Lakukan promosi melalui keJja sama dengan berbagai pihak).

The scout revitalization program which has been done since 2006in realityhas not yet given a significant change for the scout movement itself. This fact can be seen from the declining of interest of the youth and students in Indonesia to actively take a part in the scout activities; yet, it is claimed that there are 16. 374.299 members of Indonesia scout The focus of this research is the position of scout in stakeholders' perspective, and the strategy to reposition the scout movement as a media of youth leadership development Based on the research conducted in qualitative approach by using Positioning Criteria and Reposition Reasons Theory by Hem1awan Kertajaya (2004).
It is concluded that the stakeholders position scout movement only as an extracurricular activity at school or university, and they think that there is no importance for them to be actively involved in it The scout movement needs to do a reposition by applying PNU3P strategy (I. Pasar- Market; Enlarge the market target up to pre- 'siaga'' focus on "penegak" and "pandega" in educational base within society; 2. Nilai -Value; add the modernism ·values; 3. Unggul- Strong, show the streng by making a tagline; 4. Unik - Unique, demonstrate the uniqueness; 5. Ubah - Change, make changes on the attributes and create an interesting positioning statement; 6. Promosi - Promotion. do promotion through cooperation with other stakeholders).
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33500
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Husnul Qari
"Masyarakat kota Solok dalam kehidupan sehari-harinya memegang teguh ajaran adat Minangkabau dan agama Islam, masyarakat di Minangkabau sudah dari dulu menggunakan falsafah Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah dalam menjalani kehidupan. Generasi muda saat ini mengalami kondisi yang memprihatinkan, hal ini terlihat dari maraknya kasus kriminal yang melibatkan generasi muda, keadaan ini dianggap oleh sebagian kalangan dikarenakan banyak dari generasi muda yang mulai meninggalkan ajaran adat dan agama. Permasalahan ini memberikan kesan serta contoh buruk bagi generasi muda, padahal Minangkabau dimasa lalu telah melahirkan pemimpin-pemimpin nasional yang tidak hanya cerdas tetapi juga berbudi luhur. Rindu akan lahirnya para pemimpin yang cerdas dan taat pada ajaran agama membuat masyarakat rindu dengan sistem pendidikan surau yang mulai ditinggalkan kebanyakan masyarakat perkotaan di Minangkabau. Penelitian ini menggunakan teori revitalisasi, stakeholder, kepemimpinan, pemuda, karakter kepemimpinan pemuda dan teori strategi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis eksploratif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam menghidupkan kembali peran surau tidak dapat mutlak meniru zaman dahulu, tetapi mengembalikan peran surau sebagai tempat anak-anak dididik akhlak, budi pekerti dan keilmuannya dengan metode yang disesuaikan dengan era digital saat ini. Analisis penelitian ini mengungkapkan 11 karakter kepemimpinan pemuda di Minangkabau, harapan stakeholders untuk mengembalikan peran surau, dan strategi-strategi yang bisa dilakukan untuk mengembalikan peran surau dalam penguatan karakter kepemimpinan pemuda.  

The people of Solok in their daily lives adhere to the Minangkabau traditional teachings and the religion of Islam, the people in Minangkabau have used the philosophy of Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah in living life. The young generation is currently experiencing dire conditions, this can be seen from the rise of criminal cases involving the younger generation, this condition is considered by some because many of the younger generation are beginning to abandon the teachings of adat and religion. These problems give a bad impression and example for the younger generation, even though Minangkabau in the past has given birth to national leaders who are not only intelligent but also virtuous. Longing for the birth of intelligent and obedient leaders in religious teachings made the people long for the surau education system which began to be abandoned by most urban communities in Minangkabau. This study uses the theory of revitalization, stakeholder, leadership, youth, youth leadership character and strategy theory. This study uses qualitative methods with an explorative analysis approach. The results of this study reveal that in reviving the role of surau cannot be absolutely imitated in ancient times, but returning the role of surau as a place for children to be educated in morals, manners and science with methods adapted to today digital era. Analysis of this study reveals 11 youth leadership characters in Minangkabau, stakeholders hopes to restore the role of surau, and strategies that can be done to restore the role of surau in strengthening the character of youth leadership."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayah Sukmaraga
"Dalam mewujudkan cita-cita Nasional yang terdapat di dalam pembukaan UUD 1945 maka Indonesia membutuhkan Pemimpin Bangsa yang memiliki Ideologi yang sesuai dengan Konstitusi dan mewarisi nilai-nilai yang diamanatkan oleh para Pendiri Bangsa. Pemuda sebagai Calon Pemimpin Masa Depan harus dipersiapkan untuk mewujudkan hal tersebut. Untuk mendapat nilai-nilai yang dapat dijadikan dasar Pengembangan Kepemimpinan Pemuda ini, maka dilakukan analisis terhadap Pidato Sukarno 1 Juli 1945 tentang "Lahirnya Pancasila". Nilai-nilai ini diharapkan dapat ditanamkan pada generasi muda dan dapat menjadi dasar dalam Pengembangan Kepemimpinan Pemuda di Indonesia sehingga dapat menggantikan nilai-nilai (liberalisme,individualisme dan kapitalisme) yang merupakan pengaruh dari Globalisasi saat ini.

In realizing national ideals contained in the preamble to UUD 1945, Indonesia requires a leader who has the ideology of the Nation in accordance with the Constitution and the inherited values that are mandated by the Founders of the Nation. Youth as Future Leaders Candidates should be prepared to make this happen. To get the values that can be used as the basis of the Youth Leadership Development, then performed an analysis of the July 1, 1945 Sukarno's speech on "Lahirnya Pancasila". These values are expected to be inculcated in young people and can be the basis of the Youth Leadership Development in Indonesia so it can replace the values (liberalism, individualism and capitalism) which is the effect of globalization today.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thaif Alvian
"Naskah ringkas ini membahas mengenai strategi yang dilakukan oleh Sinergi Muda sebagai sarana untuk mengembangkan diri pemuda yang berpartisipasi dalam kepanitiaan Indonesian Youth Conference (IYC). Partisipasi pemuda dalam organisasi kepemudaan merupakan salah satu bentuk aktualisasi diri pemuda. Dalam prosesnya, hambatan yang dihadapi oleh panitia IYC juga melatih diri untuk mengambil sikap dan membentuk karakter. Upaya team building dan capacity building yang dirancang juga memberi dampak pada kinerja tim dan juga membangun potensi diri. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa karakter dan potensi yang terbentuk dalam diri pemuda yang mengikuti kegiatan organisasi adalah pribadi yang kreatif dan memiliki semangat untuk mencapai cita-cita atau tujuannya.

This article discusses about the strategy which conducted by Sinergi Muda to develop youth who participated in the committee of Indonesian Youth Conference (IYC). Youth participation in organizational acitivities is a form of self-actualization on youth itself. On the process, some barriers had faced by IYC’s committee also train themselves to take a stand and shaping their character. Team building and capacity building also give any impacts on the performance of the team and also build their (youth) potential. The research shows that the character and the potential that is formed within the youth who participated in organization's activities is creative and has a strong motivation to achieve their goals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli Akbar
"Salah satu tujuan pembangunan nasional Indonesia adalah bahwa Indonesia berperan serta aktif dalam upaya mewujudkan ketertiban dunia, pedamaian abadi dan keadilan sosial.
Indonesia adalah salah satu dari sepuluh negara ASEAN The Association of Southeast Asian Nations, organisasi geopolitis dan ekonomi yang berdiri sejak 8 Agustus 1967. Pentingnya kawasan Asia Tenggara di masa depan karena secara geopolitis terletak dalam jalur aktif perdagangan dunia, membuat kedudukan negara-negara ASEAN yang semula terdiri dari Indonesia, Malaysia, Fillipina, Singapura dan Thailand diperhitungkan di mata dunia. Salah satu yang tertarik untuk menjalin kerjasama dengan ASEAN adalah Jepang.
Upaya Jepang untuk kembali diterima oleh komunitas ASEAN dan mampu mewujudkan tujuan diplomasi tahap kedua salah satunya adalah melakukan berbagai kegiatan yang merangkul bangsa ASEAN dalam bidang kebudayaan dan pendidikan. Salah satunya melalui kerjasama antar pemuda yang kita kenal dengan program kapal ASEAN.Program ini menitik beratkan pada persahabatan dan kerjasama antara pemuda sesama negara ASEAN melalui perlatihan kompetensi kepemimpinan menuju penciptaan kader pemimpin yang berwawasan internasional Pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang besar terhadap program pengembangan kepemimpinan ini dan bahkan menjadikan program ini sebagai salah satu program unggulan.
Selama Perjalanan tiga dekade program SSEAYP ini menarik minat peneliti untuk melihat jauh sejauhmana program SSEAYP masih relevan memenuhi harapan stakeholdernya yaitu pemuda.
Hasil simpulan peneliti menunjukkan bahwa harapan stakeholder dalam pelaksanaan program SSEAYP antara lain delegasi Indonesia mampu berperan aktif dan menjadi leader selama kegiatan, peserta mampu menjaga hubungan baik dengan peserta lain secara jangka panjang, program memiliki nuansa yang religius, program bertahan dan kualitasnya meningkat.
Beberapa strategi yang bisa dilakukan dalam memenuhi harapan stakeholder antara lain adalah sosialisasi diperluas (provinsi, OKP, media, kampus, workshop) dan rentang waktu sosialisasi hingga pendaftaran diperpanjang, Indonesia sebagai salah satu peserta yang berhak memberi masukan selalu mengevaluasi secara aktif dan berani memberi masukan yang membangun dan Peningkatan kualitas peserta, meningkatkan standar kualifikasi peserta agar tidak hanya menonjol dalam performance art tetapi juga dalam diskusi intelektual (contoh salah satu materi seleksi adalah English speech dan English debate).

One of Indonesian development goals is having active participation in creating peacefull and social equality in this world.
Indonesia is one of the members of The Association of Southeast Asian Nations, the geopolitical and economic organization since 8 August 1967. The important role of south east area in future because geopolitiocally lies in active world trading area made some of Soth East country which consist of Indonesia, Malaysia, Fillipina, Singapura dan Thailand apressiated in the international community. One of the country which interested in having relationship with the ASEAN is Japan.
Japan tried to be accepted again in the community of ASEAN. One of the efforts of Japan is by becoming main sponsor of SSEAYP program. This program concerns in friendship between the country and leadership training for youth in ASEA N. Indonesian goverment pays big attention to this leadership development program and regards it as priority program This program has been running for three decade sine 1974 so reasearcher interested to khow if the program still meet the stakeolder needs.
Researher found that stakeholder expectation in holding SSEAYP consist of: Indonesian delegation are able to be a leader both in performance art and intelectual discussion, are able to keep well the relationship with other counbtry delegations for long period, yhe p[rogram has religius atmosphere and the quality of the program is increased.
Some strategic have to be done to meet the stakjholdres need are: enlarging the socialitation of the program, increasing the quality of delegation and having active participation in suggesting some ideas for better and more qualified program."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosmalita
"Tesis ini membahas tentan hubungan antara aspirasi karir terhadap proses pengembangan kepemimpinan pemuda dengan menjadikan objek penelitian pada empat Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), yaitu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pusat, Youth Leadershp Center (YLC), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Depok, dan Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (IPRMI). Dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner ditemukan bahwa hubungan hubungan aspifasi karir dalam proses pengembangan kepemimpinan adalah signiiikan. Sehingga dalam menciptakan kepemimpinan yang terus berkesinambungan peneliti menyarankan agar penerapan aspirasi karir dapat diperhatikan oleh para pemimpin OKP.

This thesis discuss the relation of the career aspiration toward the process of the youth leadership development program by using four youth organizations as the research object, which are the national- board of the Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Youth Leadership Center (YLC), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) in Depok, and Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRMD. With quantitative approach and questionnaire method in gathering the data, it is concluded that the relation of the career aspiration toward the process of the youth leadership development program is significant. Therefore, in creating a sustainable leadership, the researcher suggests that the application of the career aspiration can be concerned by the leaders of the youth organizations."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29427
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lativ Shaykhoni
"Pengembangan kepemimpinan pemuda di sektor kebaharian sebagai salah satu bidang yang menjadi bagian penting dari suatu ketahanan negara mengingat Indonesia adalah negara maritim yang memiliki lautan 2/3 lebih luas daripada daratan. Program Kapal Pemuda Nusantara tahun 2012 menjadi salah satu strategi pengembangan kepemimpinan pemuda dalam mencapai ketahanan bahari nasional. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis kepemimpinan di sektor kebaharian Indonesia dan menganalisis strategi pengembangan kepemimpinan pemuda di sektor kebaharian dalam mempertahankan ketahanan bahari nasional dengan studi kasus program Kapal Pemuda Nusantara KPN tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menggambarkan strategi pengembangan kepemimpinan pemuda pada program Kapal Pemuda Nusantara KPN tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan kepemimpinan pada program KPN tahun 2012 belum berjalan maksimal yang didasari beberapa hal, diantaranya : belum ada database purna program sebagai media pengawasan pasca kegiatan, perlunya pembenahan dalam sistem seleksi daerah untuk memilih peserta yang memiliki minat khusus di bidang kepemimpinan di sektor kemaritiman, dan belum adanya kegiatan pre-departure training sebagai kegiatan pemahaman sebelum program, serta kegiatan post-program sebagai media evaluasi purna program secara berkelanjutan.

Youth leadership development in the maritime sector as one of the area that is an important part of a country 39 s resilience considering that Indonesia is a maritime country that has an ocean 2 3 wider than the mainland. Youth Ship Archipelago Program in 2012 became one of the youth leadership development strategy in achieving national marine resilience. This thesis aims to analyze the maritime sector leadership in Indonesia and analyze strategy for leadership development of youth in the maritime sector in maintaining the resilience of marine national, case study in Youth Ship Archipelago Program KPN in 2012. This study used qualitative methods to describe the strategy for leadership development of youth in the Youth Ship Archipelago Program KPN in 2012. The results showed that the strategy of leadership development has not maximal which is based on several things, including no database as a media to monitoring the post activity program, the need for improvements in the system the selection area to select participants who have a special interest in the areas of leadership in the maritime sector, and the lack of pre departure training activities as the activities of prior understanding of the program and post program activities as a full evaluation of media programs.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini Susilowati
"Pemuda Indonesia merupakan pemuda mempunyai peran penting dalam pembangunan, selain manjadi objek, pemuda merupakan subjek pelaku dan motor laju pembangunan itu sendiri. Pemuda merupakan aset dalam keberlangsungan pembangunan bangsa di mana pemuda mempunyai peran aktif  sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan. Apabila pemuda ini tidak dikelola dengan baik maka pemuda menjadi beban atau permasalahan dikemudian kelak. Kementerian Pemuda dan Olahraga melaksanakan pembangunan kepemudaan. Pembangunan ini dilakukan melalui proses fasilitasi segala hal yang berkaitan dengan pelayanan kepemudaan, menitikberatkan kepada proses penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan kepemudaan. Asisten Deputi Tenaga Kepemudaan ini dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Nagara Pemuda dan Olahraga Nomor 193 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan mulai menyelenggarakan program pada tahun 2011. Dari pelaksanaan program tersebut terdapat beberapa kendala diantaranya adalah: bahwa salah satu elemen pengembangan kepemudaan adalah tenaga kepemudaan. Dalam hal ini definisi tenaga kepemudaan belum tersurat secara detail dalam landasan hukum penyusunan Organisasi dan Tatalaksana (Ortala) Kementerian Pemuda dan Olahraga, dari sisi program, tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi tumpang tindih tupoksi dengan Asisten Deputi kepeloporan dan sebagainya sehingga diperlukan strategi untuk perencanaan, penyusunan program sampai pengembangan tenaga kepemudaan.

An important role of Indonesian youth in development as Subject  in addition to even become the object and the motor itself. Youth is an asset in the development of the sustainability of the nation where the youth have an active role as a moral force, social control, and agents of change. If the youth is not managed properly then the youth becomes a burden or a problem later in the future. Ministry of Youth and Sports implementing youth development. This development is done through the facilitation process all matters related to youth, focuses on the process of awareness, empowerment, and youth development. Assistant Deputy Youth personnel is established pursuant to the Minister of Youth and Sports Nagara No. 193 of 2010 on the Organization and Administration of the Ministry of Youth and Sports, and began to organize the program in 2011. From the implementation of the program, there are several constraints which are: that one of the elements of youth development is the youth personnel. In this case the definition of youth personnel have not written in detail in the preparation of the legal basis and Procedures Organization (Ortala) Ministry of Youth and Sports, from the program, in 2011 to 2013 to avoid overlapping duties with Assistant Deputy Pioneering and Forth so that the necessary strategies for planning , preparation of youth personnel development programs"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyanto
"Penelitian ini berfokus pada kajian evaluasi atas program kader kewirausahaan pemuda yang dilalrukan oleh Kemenegpora dalam rentang waktu 2006 s/d 2009. Fokus kajiannya diarahkan pada menganalisa problem-problem yang menghambat pencapaian target tahimya kader kewirausahaan pemuda dan bagaimana strategi ke depan dalam pemberdayaan kader kewirausahaan Pemuda di Kementerian XYZ.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode evaluasi dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian kaelitatif cenderung betsifilt deskristif, Natraalistik dan berbubungan dengan sifat data yang murni kualitatif. Dengan harapan agar dapat mengungkap fokus yang ingin diteliti.
Penulis menggunakan beberepa metode yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mengumpu!kan data. Metode yang digunakan digunakan adalah: metode studi kasus wawancara, evaluasi dan kajian kepustakaan. Informan dalam penelitian ini terdiri deri 16 orang meliputi 4 orang deri Kementerian XYZ , 4 orang deri Stakeholder, 4 orang deri peserta pelatihan serta 4 orang deri peserta Iomba wirausaha pemuda berprestasi.
Dari analisis terhadap fakta yang ada, dapat disimpulkan bahwa: 1. Programprogram pemberdayaan kader kewirausahaan secara kuantitas dan kualitas belum efektif karena kader-kader yang dihasilkan belum mempunyal karakter yang kokoh sebagai wirausahawan. 2. Stntegi kentitraan oleh Kementerian XYZ dalam pemberdayaan kader kewirausahaan merupakan strategi yang tepat dalam rangka mengatasi kelemahan dan menangkap peluang yang ada, namun strategi kentitnan ini belum sepenuhnya berbasil mengingat belum bersifat kontinu sehingga tidak menyentuh makna dari pernberdayaan itu sendiri.

This research focused on the study of the evaluation on the cadre's program of youth entrepreneurship that was carried out by Kemenegpora in time extension 2006 sld 2009. The focus of his study was aimed in analytic problems that hindered the achievement of the birth target of the cadre of youth entrepreneurship and bow the program management in the future in printing the cadre of youth entrepreneurship in the Ministry of the Young Man and sport.
The research method that was used in this research was the evaluation method with the qualitative approach. In the quantitative research tended was descriptive, Naturalistic and was connected with the characteristics of the pure data qualitative, In the hope that could express the focus that wanted to be researched.
The writer used several methods that could be made the implement to gather the data. The method that was used was used was: the case study method, the interview, the evaluation and the study of the bibliography. The informant in this research consisted of 16 people covered 4 people from the XYZ Ministry, 4 people from Stakeholder, 4 people from participants in the training as well as 4 people from participants in the high-achieving race of the youth businessman.
From the analysis towards the available fact, could be concluded that: L Empowerment programs of the cadre of entrepreneurship in a manner the quantity and the quality were not yet effective because cadres who were produced did not yet have the character that was find as wirausahawan. 2. The partnership strategy by the XYZ Ministry in empowerment of the cadre of entrepreneurship was the strategy that was exact in order to overcome the weakness and comprehend the available opportunity, but this partnership strategy fully was not yet successful considering was not yet continuous so as to not touch the meaning from the empowerment personally.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32839
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>