Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189486 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Epi Edwar Lutpi
"Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu yang ditur;juk sebagai daerah pelaksana program PKH. Kewajiban Peserta PKH adalah membawa anak usia 0-6 tabun ke fasilitas kesebatan untuk melakakan pemantauan tumbuh kembang, imunisasi dan vitamin A. Sedangkan untuk ibu hamil, harus memeriksakan kehamilan, pertolongan persalinan dan kunjungan nifas ke fasiJitas pelayanan kesehatan dengan alat pemantauannya beropa verifikasL Sistem verifikasi program PKH selama ini belum ada atau belum bexjatan. Disamping itu terdapat masalah lain, yait.u beJum terintegrasinya sistem pcncatatan dan peJaporan program keschatan ibu dan anaperbaikan gizi dan imunisasi di Puskesmas.
Penelitian ini bertujuan mewujudkan rancangan sistem informasi manajemen program kesehatan ibu dan anak untuk mendukung verifikasi program keluarga harapan di tingkat Puskesmas. Metodologi yang digunakan adalah operasional design dengan pendekatan incremental model. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mempelajari berkas pencatatan dan pelaporan serta telaah dokumen. Data primer didapat dengan cara wawancara mendalam (indepth interview).
Seluruh data yang diperlukan untuk indikator program keluarga harapan terdapat dalam kohor ibu dan anak yang berasal dari Bidan dan Posyandu, sehingga dengan memperkuat sistem informasi program kesehatan ibu dan anak di tingkat Puskesmas maka seluruh informasi keberhasilan PKH kesehatan dapat diketahui.
Prototype yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat menghasilkan indikator program sesuai dengan standar pe1ayanan minimal serta dapat mendukung kebutuhan data primer verifikasi PKH kesehatan, namun prototype tersebut baru tahap satu, sehingga perlu dikembangkan lagi dengan memasukkan indikator lain, seperti resiko kehamilan dan persalinan.

Tasikmalaya Regency is one of the areas designated as Program Keluarga Harapan (PKH) implementers. Participant obligations PKH is bringing children aged 0-6 years to health facility for growth monitoring. immunization and vitamin A. As for pregnant women ; must visit to health care facilities for antenatal care, child bearing and postnatal care with a monitoring tool in the form of verification. PKH program verification systems have not been there or not running. Beside there is another problem, which the system is not integrated for recording and reporting programs maternal and child health, nutrition and immunization in the public health center.
This study to make design of management information system of maternal and child health program for support program keluarga harapan verification's at public health center level. Methodologies model approach. Secondary data collection is done by studying the file recording and reporting, review of documents. The primary data obtained by in-depth interviews.
The mother and child cohort derived from the midwife and Posyandu contain a the data needed of PKH indicator's, so by strengthen the system information management of maternal and child health programs at the public health center level so gained PKH success information can be known.
The prototype produced in this study can be issued in accordance with indicator as minimum service standards and can support the needs of primary data PKH verification. but the new prototype onJy tin stage one, which needs to be developed again by including other indicators, such as the detection risk of pregnancy and childbearing.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32378
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Niphi Diah Jumiyanti
"Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita masih tinggi di Indonesia. Salah satu usaha penurunannya adalah dengan memanfaatan data dan informasi untuk membantu perencanaan program. SP2TP adalah informasi yang potensial dalam membantu perencanaan program di Puskesmas. Di wilayah Puskesmas Tapos masih terjadi kematian ibu, bayi dan balita pada tahun 2013. Dan belum dilakukannya pemanfataan SP2TP di Puskesmas Tapos dalam medukung perencanaan program KIA. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan operational research. Cara pengumpulan data dengan wawancara dan telaaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari proses analisis situasi masalah dengan cara melihat cakupan dan target, identifikasi masalah dengan pembuatan pohon masalah, prioritas masalah dengan teknik skoring, penetapan tujuan, alternatif pemecahan masalah hingga penyusunan rencana operasional. Dari proses penyusunan perencanaan operasional dengan memanfaatkan SP2TP diketahui masalah di Program KIA Puskesmas Tapos disebabkan oleh masalah kesehatan lingkungan yang masih rendah.

Maternal Mortality, Infant and Toddlers still high in Indonesia. One attempt decline is the utilization of data and information to help planning the program. SP2TP is a potential information to help planning programs at primary helath care. Based of profile, in regional of primary helath care in Tapos still going on maternal mortality, infant and toddler in 2013. And utilization of SP2TP is not optiml for supporting maternal and child health program planning. The design used in this study is a qualitative approach to operational research. The data collected through interviews and searching literature.
The results showed that the analysis of the situation of the problem by looking at the scope and targets, identifying problems with the manufacture of the problem tree, priority issues with scoring techniques, goal the program, alternative solutions to the preparation of operational plans. From the preparation of the operational planning process by utilizing of SP2TP, a known problem of maternal and child health program at primary health care in Tapos is caused environmental health program coverage was still low.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dony Abdullah
"Latar Belakang. Sesuai dengan Pasal 31 UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang SPPN, bahwa perencanaan pembangunan perlu didasarkan pada data dan informasi yang relevan dan akurat. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan salah satunya oleh kualitas perencanaan. Sistem informasi perencanaan Program Bina Gizi dan KIA yang ada belum optimal. Kendala yang sering terjadi adalah sulitnya koordinasi dan sinkronisasi antar satuan kerja khususnya antara Dinas Kesehatan dengan Kantor Pusat, sulitnya mendapatkan usulan perencanaan dari daerah dengan tepat waktu, sulitnya melakukan penataan dan inventarisasi dokumen perencanaan untuk kebutuhan evaluasi, tidak maksimalnya proses umpan balik dan verifikasi usulan perencanaan.
Tujuan penelitian ini adalah terbentuknya rancangan Sistem Informasi Perencanaan Program Bina Gizi dan KIA berbasis web guna membantu proses perencanaan Program Bina Gizi dan KIA, agar lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan pada Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA.
Metode. Peneltian ini dikembangkan berdasarkan metode System Development Life Cycle/SDLC yaitu metoda kebutuhan bertahap dan interkatif yang terdiri dari
analisis sistem, desain konsep dan fisik, implementasi dan konversi, operasi dan pemeliharaan.
Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan waktu yang signifikan antara proses usulan perencanaan melalui sistem yang ada dengan sistem informasi yang dikembangkan. Seluruh pengolahan data otomasi dan aplikasi mudah dioperasionalkan. Pada sistem informasi yang dikembangkan semua stakeholder terkait dapat melihat informasi proposal perencanaan berdasarkan sasaran kegiatan dan status proses perencanaan yang sedang berjalan.
Kesimpulan. Sistem informasi yang dikembangkan lebih baik dibandingkan dengan sistem yang ada. Sangat dibutuhkan komitmen dari seluruh pimpinan di Ditjen Bina Gizi dan KIA, Dinkes Provinsi, Dinkes Kab/Kota dalam mendukung proses perencanaan secara online.

Background. In accordance with clause 31 of Regulation No. 25 of 2004 on SPPN, that planning should be based on the data and information that is relevant and accurate. The success of health development is determined in part by the quality of planning. Already, the existing information systems of planning nutrition and mother and child health program has not been optimal. Obstacles often happens is the difficulty of coordination and synchronization between the unit of work, especially between the Health Department and Head Office, difficulties in obtaining planning proposals from the area in a timely manner, the difficulty of structuring and inventory planning documents for the needs evaluation, feedback and verification process planning proposal goes no maximum.
The purpose of this research is the formation of the draft Planning Information System Development of Nutrition and Maternal and Child Health program in order to assist the planning process, in order to more effectively and efficiently and in accordance with the needs of the Secretariat DG Nutrition and Maternal and Child Health.
Methods. This study was developed based on the method System Development Life Cycle / SDLC is a method needs a gradual and interkatif which consists of systems analysis, design concepts and physical, implementation and conversion, operation and maintenance.
Result. Research shows that there is a significant time difference between the process of planning proposals through the existing system with the information system developed. The whole data processing automation and easy application operationalized. In the information system developed all relevant stakeholders can view information planning proposals by objectives and status of activities ongoing planning process.
Conclusions. In the information system developed all relevant stakeholders can view information planning proposals by objectives and status of activities ongoing planning process. Desperately needed the commitment of all leaders in DG Nutrition and Maternal and Child Health and the Provincial Health Office and district health authorities in support of the planning process online."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luky Dwiantoro
"ABSTRAK
Gizi buruk, AKI dan AKB masih menjadi masalah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian program gizi dan KIA di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama studi kualitatif untuk membangun konstruk instrumen perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer program gizi dan KIA; tahap kedua studi kuantitatif untuk melihat hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian program gizi dan KIA. Wawancara dilakukan terhadap 64 pelaksana gizi, 128 pelaksana kesehatan ibu dan 128 pelaksana kesehatan anak untuk mengukur perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer program gizi dan KIA, serta 3200 ibu bayi/balita untuk mengukur capaian program gizi dan KIA. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara perilaku merawati pimpinan kepada pelaksana, antar pelaksana, pelaksana kepada kader dan pelaksana kepada ibu bayi/balita dengan capaian program gizi; terdapat hubungan antara perilaku merawati pimpinan kepada pelaksana, antar pelaksana dengan capaian program kesehatan ibu; Terdapat hubungan antara perilaku merawati pimpinan kepada pelaksana, antar pelaksana, pelaksana kepada kader dan pelaksana kepada ibu bayi/balita dengan pencatatan dan pelaporan program gizi dan KIA. Kesimpulan menunjukan bahwa terdapat hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian serta pencatatan dan pelaporan program gizi dan KIA. Saran agar dibuat kebijakan untuk menerapkan perilaku merawati pada tim pelayanan kesehatan primer program gizi dan KIA di Indonesia.

ABSTRACT
Malnutrition, maternal mortility rate (MMR) and infant mortility rate (IMR) still be a problem in Indonesia. This research is aim to know relationship between caring of primary health care team and achievement of nutrition and maternal and child health programme in Indonesia. The research is done in two stages. First stage is qualitative research that is building the instrument construction of caring in primary health care team on nutrition and maternal and child health (MCH) programme. Second stage is quantitative research to know relationship between caring in primary health care team and achievement on nutrition and maternal and child health programme. Interview to use the structured questions to 64 nutrition staffs, 128 maternal health staffs, 128 child health staff and 3200 infant/child-under-five-years? mother at 64 community health centers (puskesmas) in Indonesia. The result of research shows that there are the significant relationships between caring of leader to staff, among staffs, staff to health cadre, staff to infant/child-under-five-years? mother and achievement of nutrition programme. There are the significant relationships between caring of leader to staff, among staffs and achievement of maternal health programme. There are the significant relationships between caring leader to staff, among staffs, staff to health cadre, staff to infant/child-under-five-years? mother and achievement of child health programme. There are the significant relationships between caring leader to staff, among staffs, staff to health cadre, staff to infant/child-under-five-years? mother and reporting and recording of nutrition and maternal and child health programme. The conclusion show that there are significant relationships between caring in primary health care team and the achievement as well as reporting and recording on nutrition and maternal and child health program. Recomendation is that the policy to apply the caring by primary health care team of nutrition and maternal and child health programme in Indonesia be considered."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
D1979
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solha Elrifda
"Kematian ibu yang tinggi di Indonesia dapat dicegah antara lain dengan pelayanan antenatal adekuat dan proses persalinan yang aman. Fakta menunjukkan belum semua ibu hamil dan bersalin mendapatkan pelayanan optimal, walaupun pencatatan dan pelaporan pemerintah menunjukkan capaian yang hampir memenuhi target. Hal ini merupakan cerminan kinerja institusi penyelenggara pelayanan kesehatan ibu (dalam hal ini puskesmas). Penelitian ini bertujuan mengetahui pemodelan multilevel determinan kinerja program kesehatan ibu (capaian indikator K4 dan PN) pada tingkat puskesmas di Indonesia, dan opsi kebijakan yang dapat diterapkan sebagai upaya meningkatkan capaian program tersebut. Penelitian ini menggunakan metoda kombinasi, cross-sectional pada tahap pengembangan model konfirmatif, dan kualitatif-explanatory pada tahap eksplorasi masalah. Sampel berjumlah 2002 ibu batita, diperoleh dari data sekunder hasil Studi Analisis Capaian Indikator Renstra Program Gizi dan KIA 2012 di 8 provinsi, 16 kabupaten/kota, 64 puskesmas, 128 desa terpilih di Indonesia. Selain itu juga digunakan data set puskesmas dan desa. Informan pada tahap dua adalah pemangku kepentingan terkait program kesehatan ibu baik di tingkat puskesmas, kabupaten/kota, maupun tingkat pusat. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kepuasan ibu terhadap pelayanan antenatal sebelumnya mempunyai kontribusi paling besar terhadap kinerja K4, sementara perencanaan mempunyai kontribusi paling besar pada kinerja PN, dan kemampuan sistem informasi berkontribusi paling besar terhadap kinerja PNfaskes, setelah dikontrol variabel lainnya. Oleh karena itu perlu menjadi perhatian serius oleh jajaran Kementerian Kesehatan RI dan pemangku kepentingan lainnya. Disarankan kepada Kementerian Kesehatan RI, dinas kesehatan kabupaten/kota, dan puskesmas untuk melakukan intensifikasi promosi kesehatan, menjadikan upaya fokus pada pelanggan sebagai upaya kesehatan masyarakat pengembangan di puskesmas, pemenuhan kebutuhan tenaga dan sarana pelayanan antenatal dan persalinan di daerah terpencil, meningkatkan kapasitas perencanaan dan penguatan kemampuan sistem informasi program kesehatan ibu.

Maternal deaths can be prevented with adequate antenatal and delivery care. Evidence suggests that not all women received optimal services during her pregnancy and delivery, although based on recording and reporting system, its shows that government achieved the performance’s targets. This is a reflection of the health care provider performance (in this case is Puskesmas/ health center). The study aimed to seek a multilevel model of maternal health program performance determinants (performance indicators K4 and PN) at the primary care level in Indonesia, and the policy options that can be implemented as an effort to improve the performance of the program. The study used Mix Methods with cross sectional design; a quantitative approach was used to develop confirmatory model, and qualitative exploratory (to explore the problems). The sample was obtained from secondary data from “Indicators Achievement of Program Nutrition and MCH Strategic Plan 2012 in 8 provinces” survey, which has 2002 toddler's mother as a sample from 16 districts/cities, 64 health centers, and 128 selected villages in Indonesia. The analysis also includes dataset from Puskesmas and villages. Informant for qualitative study was from relevant stakeholders of maternal health programs both at the health centers, district/city, as well as the central level. The results showed that satisfaction on previous antenatal care have contributed most to the performance of K4, while planning has contributed most to the performance of PN, and the ability of information systems contribute most to the performance of PN-faskes, after controlling other variables. Recommendation for Ministry of Health, District Health Office, and Puskesmas is to intensify health promotion, focus on customer as a public health efforts in the health centers, making sure availability of health workers and services for prenatal and delivery care in remote areas, improve planning capacity and strengthent capability of maternal health information systems."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Anggraeni Gunawan
"Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) penting diperkuat di puskesmas agar mampu mengumpulkan dan menghasilkan data berkualitas, dapat diandalkan serta dimanfaatkan dalam perencanaan dan penentuan arah kebijakan. Keberhasilan suatu upaya/implementasi terhadap sistem informasi kesehatan akan lebih fokus serta tepat sasaran jika diketahui faktor yang menjadi penentu, potensial, dan berperan dalam mencapai kinerja program KIA yang optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pemanfaatan informasi dalam menunjang program kesehatan ibu dan anak di puskesmas. Penelitian bersumber dari Risfaskes Puskesmas Tahun 2011 dengan desain studi potong lintang. Sebesar 6.302 puskesmas digunakan sebagai sampel. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) digunakan untuk merefleksikan respon variabel yang diamati atau ―indikator‖ dengan variabel laten (melalui model pengukuran atau confirmatory factor analysis/CFA) dan menggambarkan hubungan yang ada di antara variabel laten melalui model struktural.
Pemanfaatan informasi tidak terbukti berperan dalam menunjang kinerja program KIA, namun kualitas informasi terbukti memiliki kontribusi. Pemanfaatan informasi KIA di puskesmas belum berjalan dengan baik karena kemampuan SI yang tidak kuat, rendahnya dukungan kebijakan, kurang tersedianya prosedur kerja, dan minimnya tenaga ahli. Hal ini menyebabkan ketidaktepatan waktu pengumpulan informasi dan ketidaksesuaian informasi dengan kebutuhan serta belum terbangunnya budaya pemanfaatan informasi secara optimal.
Hasil penilaian COBIT 5 mengungkap bahwa kemampuan SI KIA masih berada pada level 1, bersifat ad hoc atau sistem sudah ada namun belum dikelola serta dijalankan dengan terorganisasi sehingga pada implementasinya sistem tersebut mengalami berbagai permasalahan. Sistem pada akhirnya kurang maksimal dalam menghasilkan informasi yang berkualitas serta kurang dalam pengunaannya sehingga pemanfaatan informasi yang ada belum memberikan dampak yang optimal terhadap kinerja program KIA. Di antara komponen building blocks, sumber daya manusia merupakan variabel yang paling berperan dalam menunjang kinerja program KIA di puskesmas.

Strengthened Maternal and Child Health (MCH) Information systems in Primary Health Care (PHC) was essential in assuring data quality to provide high-quality information for planning and decision-making in MCH issues. Implementation of intervention would be more focused and specific if we could identify the determinant and potential factors that played an important role in achieving better MCH performance.
This study aimed to examine the role of information quality and utilization in supported MCH program performance in PHC. This was a cross-sectional research with secondary data derived from health facility research conducted by Health Research and Development Board, Ministry of Health. As much as 6302 PHC were analyzed by structural Equation Modelling (SEM).
The study revealed that information utilization did not significant in influenced MCH program performance but information quality did. Information utilization was still low because of the low capability of the information system, lack of policy support, operational procedures not completely available and limited human expertise. This situation led to the timeliness of reports, inappropriateness information for decision making and the lack of data for decision-making cultures.
COBIT 5 assessment showed that MCH information system capability present at level 1 (performed process/ad hoc). The information system already existed but not well organized thus it couldn?t generate high-quality information and low in usage. Among other building bloks, human resources had the strongest correlation with MCH program performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
D2232
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Maulana Ibrahim
"Pandemi COVID-19 dapat menjadi guncangan ekonomi (economic shocks) bagi rumah tangga berpenghasilan rendah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pekerja anak adalah strategi yang digunakan oleh rumah tangga untuk mengatasi guncangan ekonomi Guncangan ini akan memperkeruh fenomena pekerja anak. Perlindungan sosial hadir sebagai salah satu bentuk mitigasi dampak pandemi COVID-19 yang dinilai mampu menekan angka pekerja anak. Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu program perlindungan sosial di Indonesia. Penelitian ini menginvestigasi dampak Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap fenomena pekerja anak di masa pandemi COVID-19. Untuk mengatasi masalah self-selection, penelitian ini memberlakukan variable of interest sebagai variabel endogen (endogenous). Dengan menggunakan metode recursive bivariate probit, penelitian ini menyimpulkan bahwa PKH tidak berdampak pada penurunan kemungkinan seorang anak menjadi pekerja anak pada masa pandemi COVID-19. Untuk memperkaya penelitian, kami juga menginvestigasi pengaruh PKH terhadap fenomena pekerja anak di masa sebelum pandemi COVID-19 dan menemukan bahwa PKH berdampak pada penurunan kemungkinan seorang anak menjadi pekerja anak pada masa sebelum pandemi COVID-19. Beberapa faktor yang memengaruhi fenomena pekerja anak seperti karakteristik anak, karakteristik kepala rumah tangga, karakteristik rumah tangga, dan karakteristik lingkungan, terbukti memengaruhi kecenderungan seorang anak untuk menjadi pekerja anak baik pada kedua periode (sebelum pandemi atau saat pandemi COVID-19) maupun pada salah satu periode saja.

The COVID-19 pandemic can be an economic shock for low-income households. Several studies have shown that child labor is a strategy used by households to cope with economic shocks. This shock will exacerbate the phenomenon of child labor. Social protection is a form of mitigating the impact of the COVID-19 pandemic which is considered able to reduce the number of child labor. Program Keluarga Harapan (PKH) is one of the social protection programs in Indonesia. This study investigates the impact of Program Keluarga Harapan (PKH) on the phenomenon of child labor during the COVID-19 pandemic. To overcome the problem of self-selection, this study applies the variable of interest as an endogenous variable. By using the recursive bivariate probit method, this study concludes that PKH has no impact on reducing the likelihood of a child becoming child labor during the COVID-19 pandemic. To enrich the research, we also investigated the influence of PKH on the phenomenon of child labor in the period before the COVID-19 pandemic and found that PKH had an impact on reducing the likelihood of a child becoming child labor in the period before the COVID-19 pandemic. Several factors that influence the phenomenon of child labor, such as the characteristics of children, the characteristics of the head of the household, household characteristics, and environmental characteristics, have been shown to influence a child's tendency to become child labor, both in both periods (before the pandemic or during the COVID-19 pandemic) and in only one period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Yusran
"Pelaporan pelayanan KIA secara rutin setiap bulan telah dilakukan oleh puskesmas di Kota Tangerang, waiaupun masih ada yang belum tepat waktu. Laporan pelayanan KIA puskesmas berasal dari PWS KIA dan LB3 Puskesmas. Laporan texsebut merupakan alat manajemen program KIA untuk memantau calcupan pelayanan KIA diwilayah kexja puskesmas.
Pemanfaatan laporan tersebut sudah dilakukau dalam memantau dan mengevaluasi program KIA di puskesmas. Analisis terhadap laporan tersebut sudah dilakukan dalam bentuk narasi, tabel atau grafik, demikian juga umpan balik ke puskesmas dilakukan melalui supervisi atap rapat rutin tiga bulanan di Seksi KIA dan KB. Namun demikian, analisis terhadap cakupan pelayanan KIA dikaitkan dengan ketersediaan layanan KIA dimasing-masing puskesmas belum optimal dilakukan. Dengan aglanya evaluasi program KIA dengan analisis spasial maka dapat diketahui keterkaitan tingkat cakupan pelayanau KIA dengan ketersediaan layanan KIA di setiap puskesmas. Hasil analisis tersebut ditampilkan dalam bentuk peta tematik sehingga lebih memudahkan bagi manajemen dalam melakukan evaluasi program KIA.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan plating posisi puskesmas dalam peta. Pengembangan sistem menggunakan pendekatan analisis sistem mulai dari mengidentitikasi masalah sampai pada menentukan data yang dibutuhkan sistem. Kemudian mendisain sisten; mulai dari pengumpulan, pengolahan dan penyajian data serta perancangan program aplikasinya. Tahap selanjutnya dilakukan analisis spasial.
Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya prototipe pengembangan analisis spasial PWS KIA secara komputerisasi dengan menghasilkan informagsi dalam bentuk peta cakupan pelayanan KIA dikaitkan dengan ketersediaan layanan KIA. Berdasarkan hasil tersebut puskesmas yang ada di Kota Tangerang dapat diklasiiikasikan berdasarkan tingkat cakupan indikator KIA dan ketersediaan pelayanan KIA.
Ada 8 puskesmas dengan tingkat cakupan indikator KIA masuk kategori baik dan 4 diantaranya adalah ketersediaan pelayanan KIA-nya kurang yaitu Puskesmas Cipondoh, Kunciran, Neglasari dan Jatiuwung. Sebaliknya ada 7 puskesmas dengan indikator KIA kurang dan 4 diantaranya ketersediaan pelayanan KIA cukup yaitu Puskesmas Jurumudi Baru, Gembor, Kedaung Wetan dan Pasar Baru.

Reporting of MCH services regularly each month had been undertaken by Tangerang City community health center (puskesmas), although it was not reported on time. Puskesmas MCH service taken from MCH Local Area Monitoring (Pemarztauan Wilayah Setempat) and MCH/Family Planning Monthly Report (LB3). These reports are a management tool for monitoring of MCH services coverage at puskesmas working area.
The reports had been utilized in monitoring and evaluating of MCH Program at puskesmas. Then, it analyzed in types of narration, table, and graphic. In addition, the feed back to puskesmas given by supervision or three-monthly regular meeting at MCH Section and Family Planning. However, analysis for MCH service coverage related to the availability of MCH services in each puskesmas had not been implemented optimally.
Through MCH Program evaluation with spatial analysis, the association between MCH service coverage level and its availability in each puskesmas known. The result of analysis presented in thematic map in order to facilitate evaluation of MCH Program by management.
Data collection methods are observation, interview, and plotting of puskesmas in map. The system development using system analysis approach starting from the problem identification until data determination needed by system. Then, system design starting fiom data collection, analysis, and presentation and also the design of application program. The final step is spatial analysis.
The product of research is prototype of MCH Local Area Monitoring (Pemanfauan Wilayah Serempat) spatial analysis development by computerization. The prototype of information is map of MCH service coverage related to the MCH Program availability. Hence, all puskesmas in Tangerang City classified based on the level of MCH indicator coverage and its availability.
There were 8 puskesmas with its MCH indicator coverage level put in good category and four of them have poor MCH availability, namely Puskesmas Cipondoh, Kunciran, Neglasari, and Jatiuwung. In contrary, there were 7 puskesmas with poor MCH indicator. Four of them have enough the availabilities of MCH service i.e. Puskesmas Jurumudi Barn, Gembor, Kedaung Wetan and Pasar Baru.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T31586
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Duwi Kurnia Sari
"Pada tahun 2012, terdapat sekitar 265 juta jiwa atau sebesar 16,7 persen anak yang bekerja di seluruh dunia. Pekerja anak berdampak negatif terhadap kesehatan dan pendidikan anak. Salah satu cara mengatasi pekerja anak ialah dengan memberikan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada masyarakat miskin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Program Keluarga Harapan terhadap peluang terjadinya pekerja anak di Indonesia. Terdapat tiga variabel dependen dalam penelitian ini yaitu partisipasi anak dalam bekerja secara keseluruhan, partisipasi anak dalam aktivitas ekonomi, dan partisipasi anak dalam pekerjaan rumah tangga. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh faktor-faktor selain PKH terhadap pekerja anak di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia gelombang kelima. Hasil studi ini menunjukkan bahwa meskipun keluarga miskin sudah menerima Program Keluarga Harapan, anak-anak dari keluarga miskin tersebut tetap berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi. Sementara itu, Program Keluarga Harapan belum signifikan berpengaruh pada penurunan partisipasi anak dalam bekerja secara keseluruhan dan partisipasi anak dalam pekerjaan rumah tangga.

In 2012, there were about 265 million people or 16.7 percent of working children worldwide. Child labor has a negative impact on children's health and education. One way to overcome child labor is to provide Conditional Cash Transfer Program to the poor. This study aims to analyze the effect of the Conditional Cash Transfer Program on the opportunities for child labor in Indonesia. There are three dependent variables in this study, namely children's participation in work as a whole, children's participation in economic activities, and children's participation in household work. This study also analyzes the influence of factors other than Conditional Cash Transfer Program on child labor in Indonesia. The data used in this study came from the fifth wave of the Indonesian Family Life Survey. The results of this study indicate that although poor families have received the Conditional Cash Tranfer Program, children from poor families still participate in economic activities. Meanwhile, the Conditional Cash Tranfer Program has not significantly affected the decrease in children's participation in work as a whole and children's participation in household work."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalia Marcha Violeta
"Kesenjangan ekonomi diwariskan dari orang tua kepada anak-anak mereka, maka pengetahuan akan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mobilitas sosial vertikal adalah hal yang sangat penting. Dalam studi ini, saya mengevaluasi dampak program bantuan tunai bersyarat di Indonesia, pada dimensi kemiskinan antargenerasi yaitu partisipasi anak di sekolah dan pekerjaan, serta alokasi waktu di antara keduanya. Data yang digunakan berasal dari randomized controlled trial pada baseline dan enam tahun setelah pelaksanaan Program Keluarga Harapan. Melalui analisis variabel instrumental, saya menemukan bahwa partisipasi dan kehadiran di sekolah meningkat pesat, sementara insiden pekerja anak berkurang seiring dengan alokasi waktu masing-masing yang searah. Selanjutnya, ada heterogenitas pada dampak program di mana anak-anak dari rumah tangga sektor agrikultur terbukti memperoleh manfaat yang signifikan dari program dibandingkan dengan kawan-kawan mereka dari rumah tangga non-agrikultur.

As inequality is inherited from parents to their children, knowing what can be done to improve vertical social mobility is salient. In this study, I evaluate the impacts of a conditional cash transfer program in Indonesia, on the dimensions of intergenerational poverty namely the participation of children in school and work, as well as the time allocation between the two. Randomized controlled trials data at baseline and six years after the Program Keluarga Harapan implementation is utilized. Through instrumental variable analysis, I found that the enrolment and attendance in school are vastly improved, while child labor incidence is reduced along with their respective allocations of time. Furthermore, the results show heterogeneity for children in agricultural households who were proven to reap significant benefits from the program compared to their counterparts from non-agricultural households."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>