Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102314 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lia Indriyati
"Tugas akhir ini merupakan laporan kegiatan penulis dalam upaya memberikan usulan rancangan sistem manajemen kinerja bagi PT. X- Hal ini sebagai upaya untuk merancang sebuah sistem manajemen kinerja yang dijalankan sebagai sebuah siklus yang berkesinambungan. Teori yang dipakai sebagai rujukan dalam penulisan ini adalah teori motivafion Herzberg, teori manajemen kinerja yang termasuk di dalamnya adalah teori coaching & counseling serta performance appraisal. Pada penulisan tugas akhir ini pembahasan pada permasalahan yang berkaitan dengan kurang berjalannya pelaksanaan sistem manajemen kinerja di PT. X
Sementara itu jika meninjau kembali pelaksanaan sistem manajemen kinerja di PT. X justru tidak dilaksanakan secara menyeluruh, dimana pelaksanaannya selama ini hanyalah berupa penilaian kinerja saja. Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh informasi bahwa penilaian kinerja selama ini dilaksanakan sebagai proses yang seolah-olah bukan merupakan bagian dari rangkaian siklus manajemen kinerja Sehingga hasil penilaian pun tidak membcrikan gambaran mengenai kinerja karyawan selama periode yang ditentukan Tidak ada goal setting yang tertuang dalam proses kontrak kinerja Serta tidak ada coaching & counseling dari atasan Oleh karena itulah maka penulis merasa perlu untuk menata kembali sebuah sistem manajemen kinerja yang sesuai bagi PT, X. Temtama bagi karyawan yang berada pada Accounting Group, sebagai fokus penelitian awal. Sebagai bagian dari perusahaan yang merupakan tenaga support dalam perusahaan, pada bagian inilah dirasakan kebutuhan mengenai sistem manajemen kinerja harus segera ditindaklanjuti Hal lain yang juga kerap terjadi pada bagian ini adalah ketika di antara karyawan terlihat perubahan tingkah laku kerja yang sedikit banyak mempengaruhi motivasinya dalam bekerja Dari data yang didapat dari bagian HRD juga menyatakan bahwa di bagian inilah tingkat absensi cukup tinggi dibandingkan dengan departmen lainnya Hal lain yang kerap kali terjadi adalah jam kerja yang lebih pendek dari jam kerja normal. Oleh karena itu, maka penulis merasa perlu untuk merancang sebuah program manajemen kinerja di PT. X, yang nantinya akan diterapkan sebagai salah satu proses yang merupakan bagian dari sebuah siklus manajemen kinerja, sehingga hasilnya nanti akan bermantaat tidak hanya untuk satu kepentingan saja. Rangkaian kegiatan yang direkomendasikan penulis dalam penulisan tugas akhir ini terdiri atas perancangan perfomance coniract (fase perencanaan), coaching & counseling (fase pembinaan). Serta revisi pelaksanaan penilaian kinerja (fase evaluasi) yang terdiri alas perubahan waktu penilaian, cara penilaian dan perubahan kombinasi antara aspek yang berdasarkan input/proses dengan aspek yang berdasarkan result."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramanda M.I.P.
"PT. X merupakan suatu perusahaan penyedia jasa pelatihan luar ruang berdasar pengalaman. Salah satu programnya yang banyak diminati adalah ‘The Excel Team’, yang bertujuan untuk membentuk tim yang efektif Materi materi umum yang tercakup di dalamnya: membangun rasa saling percaya, komunikasi, resolusi konflik, kerja tim, dan kepemimpinan. Sebagai salah satu unsur penting dalam pelatihan, evaluasi juga dilakukan PT. X terhadap "The Excel Team". Namun evaluasi tersebut belum dapat menggambarkan efektivitas pelatihan secara riil di lingkungan pekerjaan.
Untuk mengetahui adanya perubahan perilaku di lingkungan pekerjaan program karena program pelatihan dapat menggunakan pendekatan Kirkpatrick, khususnya tahap 3 (perilaku). Sampai saat ini, PT. X baru melakukan evaluasi tahap 1, 2, dan sebagian tahap 3. Sebagai bagian (freelance facilitator) dari PT. X, penulis merasa evaluasi tahap 3 ini perlu sekali dilakukan karena perusahaan klien dapat membuktikan secara nyata hasil dari investasi yang telah mereka keluarkan dalam pelatihan ‘The Excel Team’ yang tidak murah ini. Hasil yang efektif dari evaluasi ini akan dapat meningkatkan daya jual ‘The Excel Team’. Sedangkan hasil yang kurang efektif dapat menjadi masukan untuk perbaikan di masa mendatang.
Oleh karena itu, penulis menyusun from evaluasi tahap 3 Kirkpatrick untuk pelatihan "The Excel Team". Penulis memilih bentuk kuesioner dengan alasan kepraktisan penggunaan serta efisiensi biaya dan waktu. Penulis juga menyertakan cara penilaian, interpretasi, Serta tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh pihak PT. X. Namun uji reliabilitas dan validitas perlu dilakukan terlebih dahulu terhadap kuesioner ini, bila ingin diterapkan pada pelatihan ‘The Excel Team’."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lelya Ambarsari
"Tugas akhir ini merupakan laporan kegiatan penulis dalam upaya mengatasi persoalan yang dihadapi PT. ABC, sebuah perusahaan invcestasi, untuk melakukan kajian awal tentang sikap pegawai terhadap perubahan sistem informasi serta rekomendasi untuk mengatasi hal tersebut. Awal permasalahannya dimulai ketika PT. ABC melakukan perubahan sistem informasi dalam rangka memajang strategi bisnisnya yaitu mengkonsolidasikan unit-unit usahanya. Sikap karyawan PT. ABC terhadap perubahan sistem informasi ini dapat berupa sikap yang efektif atau sifat yang tidak efektif (Uraian lenglkap mengenai permasalahan yang dihadapi dapat dilihat pada halaman 4). Menanggapi permasalah yang dihadapi PT. ABC tersebut, penulis mengajukan beberapa pemikiran :
a. Dalam menerapkan perubahan sistem informasi, perlu diperhatikan kegiatan-kegiatan yang melibatkan karyawan, agar komitmen karyawan dalam proses perubahan sistcm informasi dapat ditingkatkan. (Uraian mengenai teori sistem informasi manajemen dapat dilihat pada halaman 9).
b. Seorang karyawan akan menjalankan empat fase sikap, ketika sebuah perubahan terjadi. Dan penyebab penolakan atau penerimaan seorang karyawan terhadap sebuah perubahan dapat berupa pengetahuan, kemampuan dan kemauan (Uraian mengenai teori sikap karyawan terhadap pembahan dapat dilihat pada halaman 15).
c. Hal penting yang juga patut diperhatikan adalah tentang bagaimana memanajemeni perubahan, agar reaksi tidak efektif terhadap perubahan dapat dikurangi. (Uraian mengenai teori mengelola perubahan dapat dilihat pada halaman 21).
Berdasarkan survey yang dilakukan penulis di PT. ABC dan salah satu unitnya (PT. ABC) tentang sikap karyawan terhadap perubahan sistem informasi, dan penyebab penolakan atau penerimaan terhadap perubahan tersebut, disimpulkan bahwa masih terdapat karyawan yang bersikap menyangkal dan menolak perubahan sistem infonnasi- Penyebab penolakan atau penerimaan terhadap perubahan ini adalah faktor pengetahuan, kemampuan dan kemauan. (Rincian tentang data dan hasil analisis data dapat dilihat pada halaman 24).
Berdasarkan sikap dan penyebab penolakan atau penerimaan karyawan terhadap perubahan sistem infommasi di PT. ABC, penulis mengajukan program komunikasi, pelatihan dan team building yang ditujukan untuk merubah perilaku karyawan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Galpin (1996). (Uraian lebih rinci tentang rekomendasi mengatasi masalah yang dihadapi PT. ABC dapat dilihat pada halaman 45)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Saefulloh Hermawan
"Skripsi ini membahas program pengembangan perpustakaan kelurahan yang dilakukan oleh Perpustakaan Umum Kota Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode studi kasus. Adapun program-program pengembangan perpustakaan kelurahan yang diteliti meliputi program perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Program-program tersebut diteliti untuk mengetahui bagaimana cara pelaksanaannya dan kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan Umum Kota Bogor dalam melakukan pengembangan perpustakaan kelurahan. Hasil penelitian menyarankan bahwa program pengembangan perpustakaan kelurahan harus terus ditingkatkan karena peranan perpustakaan-perpustakaan kelurahan yang ada di Kota Bogor sangat bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan dan kualitas hidup masyarakat.

The Focus of this study is district library developing program that is carried out by Bogor Public Library. The research that is used is qualitative research with case study method. The district library developing programs that are analyzed consist of planning, organizing, actuating, and controlling program. Those programs are analyzed to identify how to carry out the district library developing program and some obstacles that are faced by BOgor Public Library in carrying out district library developing program. The result of the research suggest that the district library developing program ought to be enhanced continuously because the role of dictrict library in Bogor City is very useful in improving people_s skill and life quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14907
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Dwi Lestari. H
"Tugas akhir ini berisi analisis penerapan dan usulan Penilaian Kinerja Pegawai (PKP) di PT. A, sebuah BUMN di bawah Departemen Perhubungan yang bergerak di bidang pengelolaan dan pengusahaan jasa bandar udara di Indonesia (profil perusahaan lihat lampiran 1). Sebagai salah satu sub sistem dalam pembinaan pegawai berdasarkan prestasi (merit system) di PT. A maka terapkanlah PKP sejak tahun 1994. Pada kenyataannya sistem PKP ini tidak berjalan dengan semestinya. Salah satu penyebabnya adalah sistem PKP di PT. A menggunakan sistem penilaian multi-raters. Sistem penilaian ini mengharuskan bawahan menilai alasan, sedangkan budaya perusahaan belum siap menerimanya. Sistem PKP yang sudah ada juga kurang spesifik mengukur hasil kerja karena belum ada Sasaran Kerja Individu-nya. Selain itu masih ada hal-hal lain yang belum diatur pada sistem PKP PT. A antara lain tidak adanya féedback dan jabatan khusus yang bertugas dan bertanggung jawab atas jalannya PKP. (lihat analisis data pada halaman 15-32).
Menanggapi kondisi di PT.A, penulis menginformasikan bahwa PKP sebagai bagian dari sistem manajemen kinerja harus kongruen dengan strategi, tujuan dan budaya dari Suatu organisasi Sementara itu masih ada faktor-faktor eksternal (di luar sistem PKP) yang dapat memuluskan jalannya PKP di suatu organisasi, seperti dukungan yang signifikan dari manajemen senior dan dijadikannya PKP sebagai masalah strategis dalam organisasi.
Berdasarkan analisis sistem PKP di PT. A, penulis memberikan usulan sistem PKP yang disesuaikan dengan budaya PT. A. Penyesuaian terdapat pada sistem penilaian dan penerapan PKP’ berbasis sasaran (SKI) yang salah satu sasarannya kerjanya adalah menjalankan PKP dengan tepat waktu Sehingga jalannya PKP terjamin dan terpantau. Usulan juga diberikan terhadap hal-hal yang belum diatur dalam sistem PKP PT. A seperti pemberian feedback dan jabatan khusus Dari dua alternatif sistem penilaian yang ada (single-rarer dan multi-raters), penulis merekomendasikan sistem penilaian tetap multi-raters
namun bawahan tidak lagi sebagai penilai. Atasan I, atasan II, rekan sekerja dan diri sendiri menjadi penilai pemegang jabatan manajer atau supervisor. Untuk penerapan SKI diusulkan agar dikerjakan oleh konsultan bekerjasama dengan personalia PT. A."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Myrtasanti
"Sumber daya manusia merupakan faktor panting bagi perusahaan. Untuk itu perusahaan harus memastikan bahwa sumber daya manusia yang ada di dalamnya dievaluasi dan dikembangkan sebaik mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Salah satu metode yang dapat membantu evaluasi dan pengembangan karyawan adalah penilaian kinerja (PK). Idealnya PK dapat mengukur pencapaian target kerja individu.
Oleh sebab itu individu yang mencapai target kerjanya diharapkan memperoleh nilai PK yang lebih tinggi dibanding yang tidak. Pencapaian target kerja individu berkontribusi terhadap pencapaian target di unit kerjanya dan selanjutnya terhadap target dan tujuan perusahaan. Namun sistem PK yang dijalankan PT. XYZ masih mengukur hal yang bersifat umum, belum mengukur pencapaian target kerja individu, Serta belum terkait dengan tujuan perusahaan Menanggapi permasalahan di atas, penulis mengajukan pemikiran bahwa desain sistem PK haruslah mengacu pada visi dan tujuan perusahaan agar kontribusi PK dapat lebih optimal.
Berdasarkan analisa yang dilakukan, disimpulkan perlu mengembangkan sistem PK yang dapat memotret kinerja tiap individu. Pengembangan sistem PK berbasis target/sasaran kerja individu (SKI) merupakan alternatif yang direkomendasikan penulis bagi PT. XYZ. PK berbasis SKI adalah sistem yang menilai pencapaian target individu. Target kerja individu merupakan penjabamn dari target unit kerja dan tujuan perusahaan.
PK berbasis SKI menekankan pada penilaian kuantitatif terhadap pencapaian hasil kerja (the what of performance) serta proses kerja individu (the how of the performance) sehingga penilaian PK berbasis SKI memberi informasi yang lebih kaya tentang perilaku, proses dan cara kerja karyawan. Untuk membuat PK berbasis SKI, tahapannya dimulai dari tahap persiapan meliputi analisis data, meminta persetujuan manajemen, dan perencanaan sistem PK. Dilanjutkan tahap perancangan yaitu menyiapkan metode pengukuran kinerja mengaitkan dengan target perusahaan dengan jalan membuat performance planning (pembuatan rencana target kerja), performance actualization (pelaksanaan target kerja dan coaching counseling), performance evaluation (pengukuran kinerja) dan performance improvement (membuat rencana kerja berikutnya). Sementara tahap implementasi dan evaluasi sistem PK berbasis SKI dilakukan dengan melaksanakan uji coba (pilot project), program sosialisasi dan pelatihan bagi pengguna sistem, implementasi sistem bagi karyawan level supervisor dan kepala departemen, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil implementasi.
Dalam aplikasinya, PK berbasis SKI ini memerlukan beberapa kesiapan. Salah satu yang terpenting adalah kesiapan organisasi dalam mengimplementasi sistem dan perlunya mengaitkan PK dengan sistem SDM lain sehingga sistem ini menjadi bagian yang integral dari pengelolaan SDM."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reita Amelia
"PT. ZZZ adalah perusahaan farmasi yang mengutamakan keunggulan kinerja di mana kunci sukses perusahaan terletak pada kualitas dan motivasi SDM. Dalam hari ini, karyawan PT. ZZZ tidak dapat bekerja sendiri namun harus bekerjasama sehingga keadaan interdependensi ini membuat kepercayaan antara bawahan dan atasan sangat penting dalam membentuk tim kerja yang kompak. Kepemimpinan transformasional memotivasi karyawan untuk berprestasi melampaui harapan sehingga karyawan merasa percaya kepada pemimpinnya dan termotivasi untuk mencapai kinerja superior. PT. ZZZ adalah salah satu perusahaan yang ingin menerapkan kepemimpinan transformasional.
Pelatihan adalah suatu usaha untuk meminimalkan kesenjangan antara kinerja yang dituntut dengan kinerja yang dimiliki oleh seorang karyawan. Agar kesenjangan tersebut dapat diminimalkan atau dihilangkan maka memberikan program pelatihan yang cocok dengan kebutuhan karyawan sangat penting dilakukan oleh Departemen SDM. Namun masalah yang terjadi di PT. ZZZ adalah turn over karyawan tinggi karena ketidakpuasan pada hubungan bawahan dan atasan atau tingkat kepercayaan bawahan terhadap atasan rendah. Karyawan yang mengundurkan diri berjumlah 10% dari 500 orang dan mereka memiliki kinerja yang outstanding sehingga merugikan bagi perusahaan karena terjadi peningkatan biaya perekrutan, biaya penyeleksian, biaya pelatihan dan pengembangan, biaya akibat atasan membangun system dari awal lagi, biaya membina hubungan dan komunikasi, dan lain-lain.
Untuk mengeliminasi hal ini dan untuk meningkatkan penerapan kepemimpinan transformasional maka Departemen SDM diminta untuk melakukan suatu desain pelatihan efektif yang diawali dengan melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan. Dari hasil analisis diketahui bahwa karyawan membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kepercayaan bawahan terhadap atasan agar tercapai tim kerja yang kompak (team bonding). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara terhadap bawahan (Direktur, Manajer Senior, Manajer Yunior, Supervisor, dan Ketua Tim). Dari hasil pengumpulan data diperoleh bahwa masih terdapat kesenjangan antara kondisi ideal yang diharapkan bawahan terhadap atasan dengan kondisi aktual para atasan.
Oleh karena itu, penulis menyusun rekomendasi terhadap hasil yang diperoleh dan pengumpulan data. Pelatihan pembentukan tim yang kompak untuk meningkatkan kepercayaan bawahan terhadap atasan akan fokus kepada pengenalan beberapa materi yang berhubungan dengan kebutuhan yang ada ditambah tugas atau simulasi yang mengarah kepada penerapan materi. Sistem pelatihan yang dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, menyusun sasaran pelatihan, mendesain program pelatihan, mengimplementasi program pelatihan, serta mengevaluasi dan menindaklanjuti pelatihan diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam rangka penyelesaian masalah yang terjadi di PT. ZZZ."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soeharijanto Ary Soekadi
"Masalah sampah di Indonesia timbul dari peningkatan jumlah penduduk yang mencapai 2 kali lipat dalam 25 tahun terakhir seiring dengan meningkatnya jumlah konsumsi mereka sehingga pada akhirnya juga akan meningkatkan jumlah buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah tersebut dikenal dengan limbah domestik yang berupa sampah. Sampah pada dasarnya adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi. Hingga saat ini penanganan sampah tidak kunjung optimal, salah satunya adalah penanganan sampah di daerah pesisir. Hingga saat ini belum ditemukan teknologi yang dapat mengatasi masalah sampah yang dibuang ke laut. Cara yang paling mungkin dilakukan adalah dengan mencegah masyarakat membuang sampah ke laut.
Sikap dan perilaku masyarakat dalam membuang sampah tidak terlepas dari kurangnya pemahaman mereka terhadap sampah itu sendiri. Dampak negatif dari perilaku membuang sampah ke laut sebenarnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat itu sendiri, karena itu dibutuhkan penanganan yang nyata dalam memberikan pemahaman mengenai sampah sekaligus mengubah perilaku mereka. Program intentervensi ini berlangsung di sebuah komunitas di dusun Payalaman, Kepulauan Matak. Penelitian awal dalam program intervensi ini dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan observasi dan FGD dengan para stakeholder. Dari penelitian awal diketahui bahwa masyarakat Payalaman memiliki pengetahuan yang sangat terbatas mengenai sampah dan dampaknya. Selain itu juga ditemukan bahwa mereka tidak mempunyai sistem pengelolaan sampah yang baik dan benar, terbukti dari tidak adanya tempat sampah umum dan TPA. Hal ini terlihat dari skor hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti (pre test).
Dari hasil metode pelaksanaan penelitian awal disimpulkan bahwa untuk mengubah perilaku mereka dalam membuang sampah dibutuhkan peningkatan pemahaman mereka akan sampah yang pada akhir ya juga akan berdampak pada kebiasaan mereka membuang sampah. Membangkitkan peran serta masyarakat menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan akhir, yaitu perubahan perilaku. Masyarakat harus diberi pemahaman mengenai sampah dan segala dampak yang ditimbulkannya.
Kemudian mereka juga harus dilatih bertanggung jawab untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah yang dihasilkannya. Konsep partisipasi ini menempatkan masyarakat setempat (komunitas) sebagai stakeholder utama proses peningkatan pemahaman dan pengelolaan sampah yang ada di komunitas tersebut. Untuk itu, diperlukan sebuah program intervensi terhadap masyarakat sehingga mereka lebih memahami masalah sampah dan bisa mengubah perilaku mereka dalam mengelola sampah. Program intervensi dilakukan di RT 1, 2 dan 3 Dusun Payalaman dengan kaum ibu sebagai target intervensi. Intervensi dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu workshop, social organizing, sosialisasi, kesepakatan, pelaksanaan uji coba dan pemantauan serta evaluasi program.
Hasil intervensi menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman masyarakat desa Payalaman khususnya RT 1, 2 dan 3 mengenai masalah sampah sehingga hal ini juga berpengaruh dalam kebiasaan mereka dalam membuang sampah. Mereka sudah mampu memilah sampah dan mengetahui bagaimana cara menangani setiap jenis sampah. Mereka tidak lagi membuang sampah ke laut atau ke kolong rumah melainkan ke tempat pembuangan sampah. Pada saat ini juga telah ada tempat sampah disetiap rumah, telah tersedia tempat sampah umum dan TPA. Peningkatan pemahaman ini dapat dilihat dari meningkatnya skor hasil observasi yang dilakukan peneliti (post test).
Melihat bahwa intervensi ini berlangsung dengan baik maka diusulkan program intervensi Lanjutan yang juga masih berhubungan dengan masalah lingkungan, yaitu "Desaku indah dan Hijau". Kondisi desa yang umumnya gersang dan belum tumbuhnya pemahaman mengenai perlunya keindahan lingkungan dan pemanfaatan lingkungan. Berdasarkan kondisi itu maka sebagai tindak lanjut dari program intervensi di bidang kebersihan yang sudah menunjukkan hasil, penulis memandang perlunya melakukan meningkatkan pemahaman masyarakat desa tentang pentingnya penghijauan, keindahan lingkungan dan pemanfaatan lingkungan sekitar tempat tinggal sehingga menjadi Lebih nyaman, lebih indah, dan lebih sehat."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Winarni
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>