Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135734 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Linda Lidya
"Tesis ini untuk mengetahui hubungan penarnbahan berat badan harnii (PBBH) dengan kejadian BBLR di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat pada tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain kohort retrospektif. Hash l penelitian menyarankan ibu hamil perlu dianjurkan untuk meningkatkan asupan makanan seiarna limit agar PBBH memenuhi rekomendasi. Perlu juga pemberian makanan tarnbahan untuk ibu hamil kurang energi kronis (PMT-Bumil ICEK). Ibu hamil perlu seeara intensif dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai ketentuan petayanan antenatal yang direkomendasikan Depkes RI. Follow-up PBBH ibu terutama pada pertengahan dan akhir kehamilan yang rnerupakan waktu yang kritika! untuk mengidenfifikasi resiko terjadinya BBLR.

The focus of this study is to know relation of pregnancy weight gain and low birthweight in Kembangan District Community Health Center Jakarta Barat on 2008. This research is an analytic study that use cohort retrospective design.The data were collected by secondary data. The researcher suggest that pregnant women should have adequate dietary intake and a standard prenatal care. For pregnant women with chronic energy deficiency (CE])) need supplement dietary intake. Pregnancy weight gain at secondary and third trimester was a critical period to identification of low birthweight."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34328
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Lidya
"Tesis ini untuk mengtahui hubungan penambahan brat badan hamil (PBBH) dengan kejadian BBLR di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat pada tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain kohort retrospektifif. Hasil penelitian menyarankan ibu hamil perlu dianjurkan untuk meningkatkan asupan makanan selama hamil agar PBBH memenuhi rekomendasi. Perlu juga pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil kurang energi kronis (PMT-Bumil KEK). Ibu hamil perlu secara intensif dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai ketentuan pelayanan antenatal yang direkomendasikan Depkes RI. Follow-up PBBH ibu terutama pada pertengahan dan akhir kehamilan yang merupakan waktu yang kritikal untuk mengidentifikasi resiko teljadinya BBLR.

The focus of this study is to know relation of pregnancy weight gain and low birth-weight in Kembangan District Community Health Center Jakarta Barat on 2008. This research is an analytic study that use cohort retrospective design. The data were collected by secondary data. The researcher suggest that pregnant women should have adequate dietary intake and a standard prenatal care. For pregnant women with chronic energy deficiency (CED) need supplement dietary intake. Pregnancy weight gain at secondary and third trimester was a critical period to identification of low birth-weight."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33072
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Puspa Rahmani
"ABSTRACT
Pertambahan berat badan selama hamil (PBBH) adalah salah satu faktor yang dapat menjadi penentu kesehatan ibu dan bayi postpartum. Untuk mencapai PBBH yang ideal, Institute of Medicine (IOM) merekomendasikan angka pertambahan berat badan selama hamil yang dilihat berdasarkan IMT prahamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PBBH terhadap status gizi ibu selama menyusui dan status gizi bayi usia 1-4 bulan pada studi kasus di wilayah Jakarta Selatan tahun 2014. Desain penelitian yang digunakan adalah kohort prospektif (longitudinal), dengan jumlah responden sebanyak 22 pasang ibu-bayi yang menerapkan pemberian ASI predominan. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan independent t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara PBBH terhadap Z-score bayi berdasarkan BB/U dan IMT/U. Terdapat pengaruh yang bermakna antara PBBH terhadap Z-score bayi berdasarkan PB/U pada bulan keempat. Terdapat pengaruh yang bermakna antara PBBH terhadap IMT ibu selama menyusui. Pada bulan kedua menyusui, didapatkan pengaruh yang bermakna antara penyakit infeksi bayi terhadap Z-score bayi berdasarkan BB/U dan IMT/U.

ABSTRACT
Gestational weight gain (GWG) is one of the factors that affect lactating women and infant health status. To reach ideal GWG, Institute of Medicine recommends the number of GWG based on prepregnancy BMI. The objectives of this study were to analyze the effect of GWG to lactating women and infant nutritional status on case study in South Jakarta area on 2014. This study was conducted by prospective cohort (longitudinal) design. As many as 22 pair mother-infant applying predominant or exclusive breasfeeding had been followed since 1 mo until 4 mo. Using independent t-test, the results are there was no significant association between GWG on Z-score of infant based on weight on age and BMI on age. There was a significant association between GWG on Z-score of infant based on height on age when the infant was 4 mo. Besides, there was a significant association between GWG and BMI of lactating women nutrition status. There was a significant association between infectious disease and Z-score of infant based on weight on age and BMI on age."
2014
S56677
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfian
"Hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu masalah kesehatan yang merupakan penyebab kematian maternal pada ibu hamil dengan prevalensi di negara maju sekitar 10–20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar magnesium serum dan korelasinya dengan tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, serta dengan asupan magnesium. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai bulan April 2013 dengan menggunakan desain potong lintang pada 47 subyek ibu hamil usia 20–35 tahun trimester kedua dan ketiga. Data diperoleh dari wawancara, pengukuran tekanan darah, pengukuran antropometri, penilaian asupan makanan dengan menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ) semikuantatif serta pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar magnesium serum. Sebanyak 93,6% subyek berusia 20–30 tahun, dan sebanyak 56,3% berada pada trimester ketiga serta tidak didapatkan riwayat hipertensi dalam keluarga sebesar 89,4%. Status gizi subyek penelitian sebesar 70,2% adalah normal. Sebanyak 68,1% asupan magnesium subyek adalah kurang dengan rerata 237,42 ± 5,183. Kadar magnesium serum subyek penelitian sebesar 89,4% termasuk normal dengan rerata 1,92 ± 0,2. Berdasarkan nilai tekanan darah sistolik sebanyak 74,5% termasuk ke dalam kategori prehipertensi dengan median 120(110-160) dan median tekanan darah diastolik adalah 80(70-100). Dengan uji korelasi tidak ditemukan korelasi antara kadar magnesium serum dengan tekanan darah sistolik (r = -0,249, p = 0,091) dan tekanan darah diastolik (r = -0,257, p = 0,081) serta dengan asupan magnesium (r = 0,119, p = 0,424).

Hipertension in pregnancy is one of the health problem and may cause maternal mortality with the prevalence is 10–20%. The aim of this study was to know serum magnesium level in primigravida and its correlation with sistolic and diastolic blood pressure and magnesium intake. This study is conducted in March–April 2013, it was a cross sectional study of 47 primigravida subjects aged 20–35 years old. Data were obtained from interview, dietary assessment using semiquantitative Food Frequency Questionnaire (FFQ), blood pressure and anthropometric measurement, and blood test to obtain serum magnesium levels. Of the subjects, 93.6% in 20−35 years old, and 56.3% in 3nd trimester, 89.4% with no history of hypertension in family, and 70.2% body mass index is normal. 68.1% had low magnesium intakes with mean 237.42 ± 5.183 mg/day and 89.4% had normal serum magnesium levels with mean1.92 ± 0.2 mg/dL. Based on systolic blood pressure, there were 74.5% was categorized as prehypertension, with median of systolic blood pressure was 120(110-160) mm Hg and median of diastolic blood pressure was 80(70-100) mm Hg. There was no correlation between serum magnesium levels and systolic blood pressure (r = -0.249, p = 0.091) and between serum magnesium levels and diastolic blood pressure (r = -0.257, p = 0.081) and also with magnesium intakes (r = -0.119, p = 0.424)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiba Fajrina
"Skripsi ini membahas pertambahan berat badan selama hamil dan faktor lainnya dengan berat badan lahir. Penelitian bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional dan jumlah sampel 116 orang. Tempat penelitian di Rumah Bersalin Lestari, Ciampea, Bogor tahun 2010-2011. Data karakteristik ibu (umur, pendidikan, paritas, urutan kehamilan dan riwayat keguguran), data pemeriksaan kehamilan (kunjungan, pertambahan berat badan selama hamil, berat badan ibu sebelum hamil, tekanan darah sistole, urutan kelahiran, dan riwayat kehamilan), dan data kelahiran bayi (berat badan). Analisa hubungan menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi pertambahan berat badan sebanyak 87,2%. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pertambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat bayi lahir dan pendidikan ibu dengan berat bayi lahir. Namun, tidak mendapat hubungan yang bermakna antara umur, paritas, berat badan sebelum hamil, tekanan darah sistole, urutan kehamilan, dan riwayat keguguran dengan berat bayi lahir.

This paper discusses about weight gain during pregnancy and the other factors of birth weight. Quantitative research with cross sectional design and 116 respondent in sample size. Research at the Lestari maternity hospital, Ciampea, Bogor from 2010 to 2011. Maternal data characteristics (age, education, parity, order of pregnancy and a history of miscarriage), prenatal data (visits, weight gain during pregnancy, maternal weight before pregnancy, systolic blood pressure, birth order, and history of pregnancy), and birth data infants (body weight). Analysis of this relationship using the chi square test.
The results showed that the prevalence of weight gain is 87.2%. The results of statistical tests showed there are a significant association between maternal weight gain during pregnancy and maternal education with birth weight. However, do not have a significant relevance between age, parity, weight before pregnancy, systolic blood pressure, pregnancy order, and a history of miscarriage with birth weight.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Ristiani
"Berat lahir merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering dijadikan indikator ukuran pertumbuhan bayi. Bayi yang memiliki berat lahir kurang dari 2500 gram, mengindikasikan adanya gangguan kesehatan dan gizi ibu ketika hamil, yang dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas bayi dan berkaitan dengan risiko terjadinya penyakit degeneratif ketika usia dewasa.
Penelitian ini memakai desain cross sectional, menggunakan data rekam medis ibu hamil yang melahirkan di UPTD Puskesmas Mandirancan periode Januari sampai dengan Desember 2016 yang berjumlah 397 rekam medis.
Hasil uji statistik regresi linier ganda menyatakan bahwa IMT awal kehamilan, pertambahan BB ibu hamil, kadar Hb, dan Lila berhubungan signifikan dengan berat lahir bayi. Faktor yang paling dominan mempengaruhi berat lahir adalah faktor IMT awal kehamilan (β=0,573) setelah dikontrol oleh variabel pertambahan BB ibu hamil, kadar Hb, dan Lila.
Disarankan agar puskesmas memberikan informasi kepada ibu hamil dan ibu yang akan merencanakan kehamilan, mengenai pentingnya IMT awal kehamilan, pertambahan BB ibu hamil, kadar Hb, dan Lila yang sesuai rekomendasi untuk mencapai berat lahir yang normal.

Birth weight is the most important anthropometric measure and is most often used as an indicator of infant growth. Babies with a birth weight of less than 2500 grams indicate a maternal health and nutritional disorder when pregnant, which may increase the risk of infant morbidity and mortality and are associated with the risk of degenerative diseases in adulthood.
This study used cross sectional design, using maternity medical record data that gave birth at UPTD Puskesmas Mandirancan from January to December 2016 which amounted to 397 medical records.
The result of double linear regression statistic test stated that early pregnancy BMI, maternal weight of pregnant mother, Hb, and Lila were significantly correlated with infant birth weight. The most dominant factor influencing birth weight was early pregnancy IMT factor (β = 0,573) after controlled by weight variable of pregnant mother, Hb level, and Lila.
It is recommended that the puskesmas provide information to pregnant women and mothers who will plan for pregnancy, on the importance of early pregnancy IMT, maternal fatigue, Hb, and Lila levels as recommended to achieve normal birth weight.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47704
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Halim Santoso
"Berat badan bayi merupakan salah satu variabel epidemiologi yang berhubungan dengan mortalitas di tahun pertama kehidupan bayi. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) maupun besar masa kehamilan (BMK) berisiko mengalami gangguan pada usia lebih lanjut. Berat badan bayi dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain asupan gizi ibu dan status gizi ibu. Asupan zat gizi yang optimal akan bermanfaat untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin. Peningkatan berat badan ibu juga merupakan faktor ang menentukan outcome bayi. Ibu hamil dengan peningkatan berat badan yang kurang selama kehamilan akan berisiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur. Mikrobiota adalah kumpulan mikroorganisme yang hidup berdampingan dengan inangnya. Ditenggarai adanya peran mikrobiota terhadap berat badan lahir bayi. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang bertujuan untuk melihat korelasi antara jumlah mikrobiota usus dan asupan zat gizi ibu hamil trimester ketiga dengan berat badan lahir bayi di Jakarta Timur.
Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan di 10 puskesmas kecamatan se Jakarta Timur pada bulan Februari-April 2015. Dari 315 subjek ibu hamil trimester ketiga yang sesuai kriteria inklusi dan bersedia mengikuti penelitian dengan menanda tangani informed consent, didapatkan 52 subjek yang dapat dianalisis. Subjek yang dapat dianalisis dilakukan pengukuran berat badan (BB), tinggi badan (TB), wawancara asupan makanan, pengukuran sampel feses dan pengukuran berat badan lahir bayi. Sebaran data karakteristik menunjukkan 82,7% subjek berpendidikan menengah rendah, 59,6% memiliki pendapatan dibawah UMP, 82,7% subjek tidak mendapatkan asupan energi yang cukup per harinya, dan 73,1% status gizi trimester pertama subjek tergolong berlebih hingga obese. Pada penelitian ini tidak didapatkan korelasi antara asupan zat gizi ibu hamil trimester ketiga dengan berat badan lahir, dan tidak didapatkan korelasi antara mikrobiota Bifidobacterium (r = 0,134; p>0,05), Lactobacillus (r = -0,118; p>0,05) dan Staphylococcus (r = 0,43; p>0,05) ibu hamil dengan berat badan lahir bayi.

Baby birth weight is one epidemiological variables associated with mortality in the first year of life. Both baby with low birth weight (LBW) and large for gestational age (LGA) posses risk of having complication at later age. Birth weight is affected by many factors, such as maternal nutritional intake and nutritional status. Optimal intake of nutrients would be beneficial to support fetal growth and development. Maternal weight gain is also a factor determining the outcome of baby . Pregnant women with less weight gain during pregnancy are at greater risk of premature birth.Microbiota is a group of microorganism coexist with its host. It was suspected that there is a role of the microbiota on birth weight. This study is part of the research in department of nutrition, faculty of medicine, university of Indonesia that aims to see the correlation between the number of guy microbiota and nutritional intake in third semester pregnant women with birth weight in East Jakarta.
This study was a cross-sectional study conducted in 10 distriect health centers throughout East Jakarta in February to April 2015. Of the 315 subjects enrolled, 52 subjects could be analysis. Subjects were measured for body weight (BW), height, food intake interviews, fecal sample measurement and birth weight measurement. Characteristic of the subjects showed that 82,7% has middle to lower education level and 59,6% has revenue under provincial minimal wage. More than eighty percent of subjects did not receive adequate energy intake per day, and 73,1% subjects were categorized as overweight to obese. In this study, there are no correlation between nutrition intake and birth weight. There is also no correlation between gut microbiota Bifidobacterium (r = 0,134; p>0,05), Lactobacillus (r = -0,118; p>0,05) and Staphylococcus (r = 0,43; p>0,05) and birth weight.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Marlia Dewi
"Kurang energi kronis pada ibu hamil dapat menyebabkan menurunnya kualitas sumber daya manusia yang akan dilahirkan. Keadaan ini bisa meningkatkan risiko bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) dan juga meningkatkan risiko kematian ibu. Angka kematian ibu, angka kematian bayi dan prevalensi lbu hamil berisiko KEK di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan hal tersebut, tujuan umum penelitian ini adalah mempelajari perbedaan ukuran lingkar lengan atas (LILA) pada ibu hamil menurut karakteristik demografi, sosial ekonomi dan akses ke tempat pelayanan kesehatan berdasarkan dala Riskesdas dan Susenas 2007. Ibu hamil dikatakan berisiko KEK bila berukuran lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 em. Sa,pel penelitian sebanyak 6.868 ibu hamil yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun metode analisis yang digunakan terdiri dari analisis deskriptif dan analisis regresi logistik biner. Berdasarkan deskriptif odds ratio, disimpulkan bahwa semua variabel bebas kecuali variabel umur dan jwnlah anak yang dilahirkan mempunyai kecenderungan berisiko KEK searah dengan arah hipotesis. Setelah dilakukan pengujian secara statistik d3lam analisis inferensial, diperoleh bahwa pengeluaran makanan dan kesehatan sebagai dua faktor yang dipandang mernpunyai pengaruh seeara langsung terhadap risiko KEK pada ibu hamil, ternyata temuan penelitian menunjukkan hanya faktor kesehatan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ukuran LILA ibu harnil. Pada faktor klasifikasi, dari dua faktor yang mewakili karakteristik demografi menunjukkan bahwa hanya umur yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap risiko KEK pada ibu hamil. Ibu hamil berumur kurang dari 20 tahun dinyatakan berisiko KEK lebih tinggi dibandingkan ibu harnil berumnr 20-34 tahun. Semua fuktor yang mewakili karakterisik sosial ekonomi selain daerah tempat tinggal, mempunyai pangaruh yang signifikan terhadap risiko KEK pada ibn hamil dan searah dengan hipotesis penelitian. Ibu hamil yang berpendidikan rendah dan menengah, ibu hamil dengan pendapatan perkapita rata sampel dan ibu hamil yang mempunyai lingkungan rumah tangga kurang baik berasosiasi positif lerhadap ukuran LILA ibu hamil. Daerah lempat tinggal juga rnempunyai pengaruh terhadap risiko KEK pada ibu hamil, tetapi besaran dan arab pengaruhnya tidak dapat diuji karena tidak memenuhi persyaratan analisis. Akses ke tempat pelayanan kesehatan juga merupakan faktor yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap risiko KEK pada ibu hamiL lbu hamil yang dapat menjangkau tempat pelayanan kesehatan lebih mudah mempunyai keeenderungan berisiko KEK lebih rendah dibandingkan ibu hamil yang sulit untuk menjangkau tempat pelayanan kesehatan.

Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnancy reduce the quality of human resources. It is high risk having low birth weight babies and a high risk of maternal mortality and sickness. Reported in The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2002, maternal mortality rate in Indonesia still in high level The purpose of this research were to investigate the influence of demographic factors (age and parity). social economic factors (education, per capita expenditure, place of residence and household environment) and access to health set"vice center factors (distance, time and public transport facility to health service center} toward mid upper ann circumverenee of pregnant woman. Pregnant woman is having risk chronic energy deficiency (CED) ifMUAC <23,5 em. In this research, food expenditure over total expenditure and health were considered as the most important factors affecting mid upper arm circurnverencc (MUAC) beside other factors such as age, parity, education, per capita expenditure, place of residence, household environment and access to health service center. The data used in this research was Basic Health Research and National Socio Economic women. Descriptive analysis and logistic regression were used to examine the association. Result of the analysis showed that health had positive effect to MUAC on pregnant women, while food expenditure over total expenditure did not have significant effect to MUAC on pregnant women. Risk chronic energy deficiency were high among those pregnant women who were under 20 years of age, low level of education, bad household environment and have difficult aceess to health service center. Place of recidence also have effect to MUAC on pregnant women but ignorable of its direction. Age have strongest effect to MUAC on pregnant women. Base on that analisis. the effort to overcome the CED in pregnancy should be preventive measure before getting pregnant or even before marriage."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T20974
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Rezki Wahyuni
"ABSTRAK
Nama : Indira Rezki WahyuniProgram Studi : EpidemiologiJudul : Hubungan Hipertensi pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi BeratLahir Rendah BBLR di RSIA Budi Kemuliaan Jakarta Tahun 2017Pembimbing : Dr. dr. Helda, M.KesAngka kematian bayi AKB merupakan salah satu indikator menilai derajatkesehatan masyarakat. Indikator angka permasalahan BBLR menurut The HealthyPeople menyebutkan bahwa angka kejadian BBLR dikatakan rendah apabila kejadianBBLR kurang dari 5 , dikatakan tinggi jika kejadian BBLR berada di antara 10-15 .Pada penelitian tahun 2000 mengenai BBLR yang meliputi kota Jakarta, Makassar danCiawi ditemukan kasus BBLR berkisar 9-16 BPS,2000 dan data dari RisetKesehatan Dasar Tahun 2013 angka BBLR sebesar 10,2 . Ditambah lagi penelitiansebelumnya diketahui bahwa hipertensi pada ibu merupakan salah satu faktor risikoyang mempengaruhi berat lahir bayi. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubunganantara hipertensi pada Ibu hamil dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah BBLR diRSIA Budi Kemuliaan Jakarta Tahun 2017. Desain dalam penelitian ini adalah studicohort retrospective dengan menggunakan data rekam medik rumah sakit. Analisis datayang digunakan adalah Cox Regression. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak adahubungan antara hipertensi pada Ibu hamil dengan kejadian BBLR di RSIA BudiKemuliaan Jakarta Tahun 2017 RR 1,048-- 95 CI 0,611-1,797 setelah dikontrol olehvariabel usia gestasi. Kata kunci: Hipertensi Ibu Hamil, BBLR

ABSTRACT
Name Indira Rezki WahyuniStudy Program EpidemiologiTitle Maternal Hypertension assosiated with Low Birth Weight inBudiKemuliaan Mother and Child Hospital Jakarta , 2017Counsellor Dr. dr. Helda, M.KesInfant mortality rate IMR is one of indicator for public health. The HealthyPeople rsquo s indicator of low birth weight said that incidemce of LBW is called low whenthe incidence is under 5 and called high when its reach 10 15 . LBW research in2000 in Jakarta, Makassar and Ciawi found that incidence of BBLR is about 9 16 BP,2000 and basic health survey in 2013 showed taht incidence of LBW is 10,2 . Inaddition, in previous research known that maternal hypertension is one of the risk faktorwhich can affect birth weight. The purpose of this study is to see the associationbetween hypertension in pregnant women with the incidence of Low Birth Weight BBLR in Budi Kemuliaan Jakarta Hospital, 2017. The design of this study is aretrospective cohort study using hospital medical record data. Analysis of data usingCox Regression. The results showed that there is no association between hypertensionin pregnant women with the incidence of LBW in Budi Kemuliaan Jakarta Hospital,2017 RR 1.048 95 CI 0.611 1.797 . Keywords Hypertension, Low Birth Weight,LBW"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursyifa Rahma Maulida
"Keragaman makanan telah diketahui berhubungan dengan kecukupan dan status gizi. Sehingga, metode skor keragaman makanan sebagai indikator yang mudah untuk memprediksi berat lahir bayi memiliki ketertarikan untuk diketahui. Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang di Jakarta Timur yang terdiri dari 288 ibu hamil, usia 19?44 tahun pada umur kehamilan >32 minggu.
Hasil menunjukkan bahwa keragaman makanan berhubungan secara statistik dengan berat lahir dan merupakan prediktor yang paling kuat (Adj.OR=2.8) dari faktor lainnya yang dapat meningkatkan berat badan lahir bayi ≥ 3.000 gram secara statistik, seperti usia ibu (Adj. OR=2.5) dan berat ibu di trimester tiga (Adj. OR=2.6). "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>