Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32536 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Nani Mustikasari
"Pemakaian minyak tanah sebagai sumber energi yang paling banyak digunakan dalarn rumah tangga telah mengakibatkan masalah finansial yang memberatkan Anggaran Pendapntan Belanja Negara (APBN) berupa subsidi yang harus ditanggung oleh pemerin!ah. Harga minyak dunia yang semakin tinggi membuat subsidi semakin besar sehingga pemerintah berusaha melakukan pengurangan suhsidi. Pengurangan subsidi tersebut diantisipasi oleh pemerintah dengan melakukan konversi minyak tanah ke bahan bakar Liquid Petroleum Gas (LPG). Pemerintah menyatakan bahwa rumah tangga yang mengkonsumsi LPG akan mendapatkan keuotungan karena LPG dianggap lebih murah, lebih hemadan lebih efisien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak program konvcrsi minyak tanah terhadap welfare rumah tangga dengan melakukan penghitungan terhadap consumer surplus. Apabila terdapat seHsih yang berni1ai positif antara consumer surplus dalam penggunaan minyak tanah dengan consumer surplus dalam penggunaan LPG artinya ada kenaikan welfare masyarakat. Data yang digunakaan adalah data Survey Ekonomi Nasionat (Susenas) 2005 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), sedangkan penelitian dibatasi pada lima propinsi yang ada di pulau Jawa.
Pengolahan data dilakukan dengan ana!isis regresi setelah terlebih dahulu menerapkan beberapa perlakuan pada data untuk mengatasi masalah, quality effect, quantity premium dan selectivity bias. Prosedur yang diterapkan adalah penghitungan instrumental variable dan Heckman two-step procedure. Regtesi dilakukan dengan metode Ordinary Least Square terhadap model double log.
Penghitungan pada flmgsi demand energi rumah tangga yang didapat dari basil regresi menyatakan bahwa terdapat seHsih yang bernilai negatif antifa consumer surplus pada saat masyarakat menggunakan minyak tanah dengan consumer surplus pada saat menggunakan LPG. Dengan kata Jain, berdasarkan data Susenas 2005 masyarakat mengalami penunman kesejahteraan ketika beralih dari mengkonsumsi minyak tanah ke LPG. Hal ini dapat terjadi karena harga LPG masih lebih mahal dibandingkan dengan harga minyak tanah."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T32449
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Unggul Priyanto
Jakarta: Pusat Data dan Analisa Tempo, 2018
622.3 UNG p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Kiswandini
"LPG merupakan salah satu bahan bakar yang digunakan untuk memasak oleh rumah tangga di Indonesia. Pemerintah menetapkan harga jual eceran LPG adalah sebesar Rp 4.250/kg atau Rp 12.750/tabung di penyalur, sementara harga jual di tingkat sub penyalur ditetapkan oleh Pemerintah Daerah melalui penetapan HET (harga eceran tertinggi), yang mungkin berbeda dari satu daerah ke daerah lain, dan untuk pengecer belum diatur. Tujuan kajian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran harga eceran LPG yang wajar ditinjau dari biaya distribusi LPG dari penyalur - sub penyalur - pengecer. Metodologi yang digunakan yaitu penghitungan biaya distribusi LPG (biaya investasi, transportasi, dan logistik) kemudian melakukan analisa keeekonomian. Untuk mencari harga jual yang wajar, ditetapkan IRR terlebih dahulu, kemudian dilakukan trial hingga didapatkan harga jual sesuai IRR yang ditetapkan yang besarnya 16,5%. Dari analisa keekonomian, untuk penyalur, sub penyalur yang tidak mengantarkan LPG 3 kg, dan pengecer telah ekonomis, sementara untuk sub penyalur yang mengantarkan LPG 3 kg belum ekonomis. dari penghitungan harga jual, harga jual yang wajar di penyalur sebesar Rp 14.254/tabung, di sub penyalur yang mengantar LPG 3 kg sebesar Rp 17.420/tabung, sub penyalur yang tidak mengantar sebesar Rp 15.645, dan pengecer sebesar Rp 16.423/tabung.

LPG (Liquified Petroleum Gas) is one of fuels used for cooking by households in Indonesia. The government sets the retail price of LPG is Rp 4,250 / kg or Rp 12,750 / cylinder at distributor level, while the selling prices at the level of subdistributors is set by the local government through the establishment of HET (highest retail price), whic may be different from one region to another region and for retailers have not been set yet. The absence of government control for setting the price at causing an unexpected costumer cost, because sub-distributors and retailers can take an unfair margin (profit). The purpose of this study is to obtain a reasonable retail price of LPG, perspectively distributor, sub distributor, and retailer levels. Calculations used data of LPG distribution costs (investment cost, transportation cost, and logistic cost), from which economic analysis was carried out. To find a reasonable selling price, the IRR is set first, and then conducting a trial to obtain selling price corresponding IRR already set (IRR 16,5%). From the economic analysis, it is shown that the business of distributors, retailers, and subdistributors without delivering LPG is economical, while for sub-distributors who deliver LPG is not economical. The selling price calculation found that the reasonable price at distributor level is Rp 14,254/cyinder, at sub-distributor level is Rp17,420/cylinder, and without delivering lpg sub-distributor level is Rp 15, 645/cylinder, and at retailer level is Rp 16, 423 / cylinder
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muji Setiyo
"Research and development activities on Liquefied Petroleum Gas (LPG) vehicles have increased LPG engine performance to that of gasoline engines. LPG evaporation in the fuel system also has a potential cooling effect that can be taken advantage of. The results from previous studies, however, do not explain the level of fuel in the tank at the time of data collection. LPG is a mixture of several molecules which have different properties. This paper presents an investigation of LPG composition characteristics in the fuel line during the discharging process. Samples were taken periodically on the fuel line by special gas syringes. Afterwards, the samples were injected into the Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) device. This series of tests, which was conducted on lengthy LPG tanks, showed that the propane and butane 2-methyl molecules are unevenly dispersed during the discharging of the tank. However, this study found that a change in LPG composition during the discharging process does not have significant influence on the energy delivery and the potential cooling effect."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Karyanto
"Penelitian ini memfokuskan pada dampak kebijakan konversi minyak tanah ke LPG terhadap ketahanan keluarga masyarakat sebagai sasaran kebijakan di Kota Administrasi Jakarta Timur. Kebijakan tersebut telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 tentang penyediaan, pendidtribusian, dan penetapan harga Liquefied Pctrolium Gas tabung 3 kg. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan komparatif.
Operasional penelitian menggunakan survey melalui angket dan diperdalam dengan wawancara serta studi kepustakaan. Angket diberikan kepada masyarakat sebagai sampel penelitian yang berjumlah 191 keluarga sebagai sasaran kebijakan. Masyarakat dipilih secara cluster sampling dengan menetapkan 7 kecamatan dari 10 kecamatan serta dengan memperhatikan karakteristik masyarakat yang terdiri atas jenis kelamin, pendidikan, pendapatan dan jenis pekerjaan di Jakarta Timur. Adapun analisis data korelasi dilakukan dengan Korelasi Product Moment dan Kendall Tau, serta analisis perbandingan dengan Uji Paired Sample T Test.
Dari analisis dapat disimpulkan bahwa : 1) Pelaksanaan konversi minyak tanah ke LPG dapat berjalan dengan skor 76 % dari skor yang diharapkan; 2) Ketahanan keluarga pada pemakaian minyak tanah (sebelum dilaksanakan konversi) memiliki skor 61 % dari skor yang diharapkan; 3) Ketahanan keluarga pada pemakaian LPG (setelah konversi dilaksanakan) mencapai skor 67 % dari skor yang diharapkan; 4) Perbandingan ketahanan keluarga pemakaian minyak tanah dan LPG secara nyata berbeda, yang berarti bahwa pemakaian LPG secara umum berdampak positif terhadap ketahanan keluarga dibandingkan dengan pemakaian minyak tanah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa pelaksanaan kebijakan konversi minyak tanah ke LPG belum sepenuhnya terlaksana sesuai tujuan, khususnya pada kebijakan pembagian paket perlengkapan LPG, yakni sebagian masyarakat yang membutuhkan belum mendapatkan paket pembagian, sementara im beberapa masyarakat yang kurang membutuhkan mendapatkan pembagian. Dalam hal pemakaian LPG meskipun secara keseluruhan pemakaian LPG lebih menjamin untuk peningkatan ketahanan keluarga, namun aspek keamanan pemakaian LPG masih menjadikan kendala dibandingkan dengan pemakaian minyak tanah. Oleh karena itu dibutuhkan langkah-langkah untuk memperbaiki pelaksanaan kebijakan dan umtuk memperoleh tujuan kebijakan yang lebih optimal.

This research focussed at policy impact of kerosene conversion to LPG to resilience of public family as policy target in Kota Administrasi Jakarta Timur. The policy has been specified by govemment through Peraturan Presiden Nomor 104 The year 2007 about supply, distribution, and pricing Liquefied Pctroiium Gas tube 3 kg. This research is including quantitative research with comparative and descriptive design.
Research operational applies survey through enquette and deepened with interview and bibliogaphy study. Enquette given to public as research sample which amounts to 191 families as policy target. Public is selected in cluster wmpling by specifying 7 District out of 10 Districts and by paying attention to public characteristic consisted of gender, education, earnings and work type in Jakarta Timur. As for correlation data analysis is done with Korelasi Kendall Tau and Product Moment and comparative analysis with Uji Paired Sample Test.
From inferential analysis that : 1) Execution of kerosene conversion to LPG can run with score 76 % lifom score expected; 2) Resilience of family at kerosene usage ( before executed [by] conversion) has score 61 % fiom score expected; 3) Resilience of family at usage LPG ( after conversion is executed) reaehs score 67 % from score expected; 4) Resilience comparison of usage family of kerosene and LPG manifestly difers in, is meaning that usage of LPG in general aH`ects positive of resilience bound of family compared to kerosene usage.
Things required to is paid attention is that execution of policy of kerosene conversion to LPG has not fully is executed according to purpose, especially at policy division of supply package LPG, namely some of requiring publics has not got division package, meanwhile some publics that is unsatisfying requirw gets division. In the case of umge of LPG though as a whole usage of LPG is more guarantyingly for improvement of resilience of family, but usage security and safety aspect of LPG still making constraint compmed to kerosene usage. Therefore is required stages;steps to improve;repair execution of policy and obtain purpose of policy which more optimal.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34001
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Banu Setiya
"Dalam rangka menurunkan impor yang mengakibatkan tingginya alokasi anggaran subsidi LPG, pemerintah mengembangkan produksi DME sebagai substitusi LPG untuk bahan bakar memasak rumah tangga dan industri. Penelitian ini bertujuan mengkaji dampak penggunaan DME terhadap perekonomian Indonesia, dengan menggunakan metode CGE dan data SAM 2019. Berdasarkan hasil simulasi berupa shock: (i) Penurunan impor LPG dan (ii) Realokasi anggaran penghematan subsidi, kebijakan penggunaan DME akan berdampak positif pada perekonomian, memicu pertumbuhan produktivitas berbagai sektor serta mendorong penyerapan tenaga kerja namun hanya di jangka pendek. Hasil kajian di jangka panjang menunjukkan implikasi yang negatif meskipun secara persentase sangat rendah dan tidak signifikan.

In order to reduce imports and high budget allocation for LPG subsidies, government developed DME production as a substitute for LPG. This study aims to examine the impact of DME using on Indonesian economy, using CGE method and 2019 SAM data. Based on 2 shocks simulation: (i) Decrease in LPG imports and (ii) Reallocation of subsidy savings budget, using DME policy will have positives impact on the economy, trigger productivity growth in various sectors and encourage employment, but only in the short term. Results in the long term show negative implications, which the percentage is very low and not significant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidar
"ABSTRAK
Bahan Bakar Minyak (BBM) mempunyai peranan penting
terutama sebagai sumber energi di dalam negeri, sumber penerimaan
negara dan devisa, juga sebagai bahan baku industri. BBM menjadi suatu
komoditas yang sangat strategis dalam perekonomian di Indonesia, baik
bagi masyarakat (sektor rumah tangga), sektor trnsportasi maupun bagi
sektor industri.
Dibandingkan dengan konsumsi energi Iain, terlwyata minyak
tanah merupakan energi yang paling tinggi jumlah konsumsinya.
Penlngkatan konsumsi telah membuat pemerlntah terpaksa mengimpor
minyak tanah, akibat terbatasnya produksl minyak tanah yang dihasilkan
kiiang-kilang daiam negeri. Akibatnya beban keuangan negara semakin
berat kalau subsidi BBM terus dipertahankan.
Pengurangan subsidi BBM ini berdampak pada semua sektor, juga
pada konsumen rumah tangga yang sebagian besar menggunakan
minyak tanah untuk memasak menjadi semakin sulit untuk mendapatkan
minyak tanah dengan harga murah. Selaln itu dengan jumlah cadangan
BBM yang semakin menurun menunjukkan sinyal untuk mulai
memanfaatkan energi Iain, yang salah satunya adalah LPG.
Untuk mengetahui kemampuan LPG sebagai energi alternatif
pengganti minyak tanah untuk memasak bagi konsumen rumah tangga maka dilakukan penelitlan ini, dimana sepertl diketahul bahwa konsumsl
energi dipengaruhi oleh tingkat harga energi itu sendiri, harga energi Iain
yang terkait dan tingkat pendapatan. Penelitlan ini diiakukan dalam dua
tahap. Pertama, penelitian dilakukan pada demand energi rumah tangga
di empat provinsi yang ada di pulau Jawa (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Jawa Timur) yang dianggap sebagai representatif permintaan
energi secara umum (agregat). Kedua, penelitian terhadap demand
energi rumah tangga pada kelompok berpendapatan rendah. Penelitian
menggunakan model demand energi rumah tangga yang pafing umum
dengan menggunakan data sekuncler konsumsi dan harga tahun 1993~
Hasil penelidan menunjukkan bahwa berdasarkan angka
elastisitas silang (cross price elasticity), LPG slgnlflkan mensubstitusl
minyak tanah pada rumah tangga di empat provinsl sampel, namun tidak
pada rumah tangga kelompok miskin. Bagi kelompok miskin LPG masih
merupakan barang mewah. Angka elastisitas harga (own price elasticity)
menunjukkan bahwa LPG merupakan barang normal untuk memasak
pada rumah tangga provinsi sampel. Kenaikan harga minyak tanah dan
tingkat pendapatan (income elasticity) akan meningkatkan pemakaian
LPG. Seiring dengan kenaikan pendapatan (income) maka konsumen
rumah tangga akan beralih ke LPG sebagai energi altematif untuk
memasak karena faktor efisiensi dan kenyamanan.

"
2007
T34461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rheza Budi Aditya
"Rencana kebijakan energi nasional Indonesia hingga tahun 2050 yang berencana untuk menurunkan pemakaian bahan bakar minyak serta batubara dengan mengalihkannya ke energi yang lebih ramah lingkungan yaitu gas. Gas yang dalam proses distribusinya memerlukan penanganan serta infrastruktur khusus menjadi kendala utama dalam masih terkendalanya penyerapan bahan bakar gas. Salah satu metoda dalam pendistribusian gas adalah dengan meliquifikasi terlebih dahulu menjadi LNG.
Pada penelitian ini pendistribusian LNG akan menggunakan sistem Floating Storage Regasification Unit FSRU yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan maupun untuk mengubah LNG menjadi gas kembali. Wilayah kajian yang digunakan adalah Jawa Tengah sedangkan LNG diperoleh dari LNG Plant Tangguh, pada penelitian ini akan dilakukan perhitungan keekonomian untuk melihat kelayakan dari penggunaan FSRU dalam pemenuhan kebutuhan energi di Jawa Tengah. Dari perhitungan keekonomian tersebut akan dilihat harga jual gas minimum kepada konsumen serta batas harga pembelian LNG untuk desain serta skenario yang digunakan pada penelitian ini.
Hasil dari perhitungan keekonomian tersebut diperoleh bahwa FSRU dapat diimplementasikan, ditunjukkan dengan nilai IRR yang melebihi 12,5 . Penyesuaian harga jual gas dilakukan ketika penyerapan gas kurang optimal maupun ketika biaya produksi LNG tersebut meningkat dengan tetap mempertimbangkan kepentingan konsumen maupun investor.

Indonesia national energy plan is planning to reduce oil and coal usage until 2050, and change it to a cleaner energy like gas. Distribution of gas that needs special treatments and infrastructures, become the main reasons gas consumptions is still low. One of the method for gas distributions is liquefying the gas first to become LNG.
In this experiment LNG distribution will be using a Floating Storage Regasification Unit FSRU , which can be used as a LNG storage and also to return the state of LNG into gas. The area of study in this experiment is in Central Java while LNG comes from Tangguh LNG Plant, there will be economic calculations to check the feasibility of using FSRU to comply with energy demand in Central Java.
The results from that calculations are minimum selling price of gas for consumer and also maksimum LNG buying price for design and scenario that used in this experiment. Results from economic calculations show that FSRU can be implemented in Central Java, as shown by IRR from calculations is higher than 12.5. Adjustments of gas selling price used when the usage is not optimal or when cost of LNG production increase while contemplate with consumer rsquo s and investor rsquo s interests.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T49157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>