Ditemukan 121070 dokumen yang sesuai dengan query
Kenya Puspita W.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah sistem nilai, intemalisasi nilai, dan konf1iI< antar nilai pada individu yang memiiih unmk menjadi wanita simpanan. Penelitian ini mcngacu pada teori Sistem Nilai Schwartz. Penelitian dilakukan secara kualitatif tcrhadap dua orzmg wanita dewasa muda yang menjadi wanita simpanan. Partisipan dipilih secara purposiil dan pengambilan data dilakukan dengan mctodc wawancara serta observasi partisipatif.
Berdasarkan basil penelitian, dikctahui bahwa Iingkungan keluarga, terutama ibu amat berperan dalam intemalisasi nilai, baik melalui moralisasi maupun imitasi. Kcdua partisipan juga melakulcan intemalisasi melalui pemilihan beliqf yang ada., sctclah sebelumnya didahului olch pengalaman subyektif kcdua partisipan. Nilai yang paling berperan pada kedua partisipan adalah nilai Hedonism, dan Power: Kedua nilai ini biasa mcreka jadikan acuan dalam resolusi konflik antar nilai. Kedua partisipan mengalami koni1lk antar nilai yang bcrbeda, tcrkait dengan sistem nilai yng mereka miliki. Kedua partisipan memiliki pemahaman bahwa nilai-nilai tersebut dapat terpenuhi melalui banyaknya materi yang mereka miiiki. Hal-hal ini mempengaruhi individu untuk memilih menjadi wanita simpanan.
The purpose of this research is to discover the value system, value intemalization, and conflict between values in individuals who chooses to become mistresses. The research was based on Value System Theory by Schwartz. The research was conducted qualitatively on 2 young adult woman who chases to become mistresses_ Participants were chosen putjposively, and data was gathered by interview and participant observation method. According to the results of the research, it is known that famiht, especiallv mother, contributed signyicantly on value internalteation, either by moralization or imitation. One of the value internalizattbns method used by partichtants is choosing among other belief with previous subjective experience. Hedonism and Power seemed to be the two dominant values held by the participants. These values are also used in values conflict resolution. These two particmants are experiencing diferent kind of value conflict, related to their unique value system. From particn:ants‘ point of view, these two dominant values can be jityilled by material sufficiency. These factors aject participants to choose to become mistresses."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34070
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Baay, Reggie
Depok: Komunitas Bambu, 2017
959.8 BAA n
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Tremain, Rose
London : Hamish Hamilton, 1989
823.914 TRE r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yi, Chong-uk
Soul-si : Purun Yoksa, 2005
KOR 320.951 9 YIC s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Choe, Son-gyong
Kyonggi-do Paju-si: Kimyongsa, 2009
KOR 951.902 CHO w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Christie, Agatha, 1890-1976
"Egypt in 2000 BC. At the foot of a cliff lies the broken, twisted body of Nofret, concubine to a ka-priest. Young, beautiful, and venomous, most agree that it was fate -- she deserved to die like a snake! But at her father's house on the banks of the Nile, the priest's daughter Renisenb believes that the woman's death is suspicious. Increasingly, she becomes convinced that the source of evil lurks within their household -- and watches helplessly as the family's passions explode in murder..."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
823 CHR l
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Fitzgerald, F. Scott
[Place of publication not identified]: Dian Rakyat, 1992
428.6 FIT g
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Fitzgerald, F. Scott
London : Random House, 1991
813.54 FIT g
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Rima Nadya Widyanti
"Skizofrenia merupakan salah satu kelainan jiwa berat yang juga dialami sebagian penduduk kota besar termasuk Jakarta. Hal ini bisa menimbulkan berbagai macam masalah bagi anggota keluarga pasien, terutama orang yang merawatnya atau caregiver. Permasalahan yang dialami caregiver ketika merawat anggota keluarga dengan skizofrenia dapat memengaruhi tingkat kebahagiaan yang mereka rasakan. Seligman (2005) menyatakan kebahagiaan terbagi ke tiga masa, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Adanya karakteristik positif yang dimiliki caregiver serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam perannya sebagai caregiver juga turut memengaruhi tingkat kebahagiaan yang dirasakan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kebahagiaan dan karakteristik positif pada wanita dewasa madya yang menjadi caregiver informal skizofrenia. Peneliti menggunakan metode kualitatif, yaitu metode wawancara dan observasi untuk menganalisis hasil. Penelitian ini dilakukan terhadap empat wanita berumur 40-65 tahun yang menjadi caregiver informal penderita skizofrenia. Berdasarkan penelitian, wanita dewasa madya yang menjadi caregiver informal skizofrenia memiliki tingkat kebahagiaan yang berbeda-beda. Tingkat kebahagiaan yang dirasakan bergantung pada emosi positif yang mereka rasakan pada masa lalu, masa kini, dan masa depan. Kebahagiaan caregiver skizofrenia juga bergantung pada tingkat keparahan penyakit dan ketergantungan care-receiver. Selain itu, karakteristik positif yang menonjol membuat para subjek bisa bertahan menghadapi berbagai macam tanggung jawab dan peran baik sebagai caregiver maupun peran lain.
Schizophrenia is one of the severe mental illnesses which a lot of citizen in big city suffered from it including Jakarta. Schizophrenia can cause a lot of problems for the family`s patient especially the patient`s caregiver. These problems can affect the caregiver`s happiness. Seligman (2005) state that happiness is consists of positive emotions that individual feels in her past, present, and future. Positive characteristics which caregiver possessed and applied in her daily life especially in her role as a caregiver also affects her happiness. This research was conducted to see the dynamics of happiness and positive characteristic of middle age woman who become an informal caregiver for people with schizophrenia. The researcher used qualitative method which consists of interview and observation method. The subjects of this research are four women aged 40-65 years old who is an informal caregiver for people with schizophrenia. The result showed that these caregivers are different in their happiness. Their happiness depends on positive emotions that they feel in their past and present and toward their future. Their happiness also depends on the patient`s severity and dependability. Then, positive characteristic which they possessed and applied make them survive when dealing with their responsibilities as well as their role as caregiver or other role."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
155.2 RIM g
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ulfa Sekar Langit
"Penelitian ini menguji strategi berbicara pada diri sendiri self-talk menggunakan nama sebagai mekanisme regulasi diri terhadap pemicu stres di masa depan. Penelitian ini terdiri dari dua studi yang merupakan studi lanjutan dari studi yang berjudul Self-talk as a regulatory mechanism: How you do it matters Kross dkk., 2014.
Studi 1 menunjukkan bahwa penggunaan nama saat self-talk, dapat mengubah penilaian terhadap pemicu stres di masa depan, dari ancaman menjadi tantangan, dibandingkan jika menggunakan kata ganti orang pertama atau ldquo;aku rdquo;. Studi 2 menguji dampak strategi self-talk menggunakan nama pada individu yang terbiasa menyebut diri dengan nama. Hal ini dilakukan karena di Indonesia terdapat budaya yang masyarakatnya terbiasa menyebut diri dengan nama saat berinteraksi sehari-hari.
Studi 2 menunjukkan bahwa strategi self-talk menggunakan nama atau kata ganti orang pertama tidak memberikan penilaian pemicu stres yang berbeda pada individu yang terbiasa menyebut diri dengan nama. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan desain, 2 jenis self-talk: kata ganti orang pertama aku vs nama secara between subject.
This study examined the effect of self distancing as a self regulatory mechanism of the future stressor. The effect of self distancing is inflicted by doing self talk using one 39 s own name instead of using the first person pronoun ldquo I rdquo . This study consists of two studies which are an advanced study from a study titled, Self talk as a regulatory mechanism How you do it matters Kross dkk., 2014.Study 1 shows that using one's own name in self talk could appraise future stressor as a less threatening term and turn it into challenges. Study 2 examined the effects of self talk using one's own name in individuals who already accustomed to using one's own name in daily life. In consideration that there are certain cultures in Indonesia where it is common to use one's own name in daily life. As a result, self talk strategy using one's own name shows no effect on future stressor appraisal in individual who already accustomed using one's own name in daily life. This study is done through a between subject experiment with design, 2 the type of self talk first person pronouns I vs one's own name."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47983
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library