Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Albert, Katherine A.
New York: Simon & Schuster , 1996
616.848 8 ALB g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Heri Kurniawan
London: Simon & Schuster, 1996,
616.849 8 Alb g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moynihan, Noel
Basle, Switzerland: Editiones Roche, 1988
616.849 82 MOY i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Annafsul Muthmainnah
"Penyakit COVID-19 telah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Coronavirus Disease 19 disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang menyerang saluran pernapasan. Banyak pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami gangguan tidur yang disebabkan oleh berbagai faktor. Pemberian terapi murottal Al Qur’an menjadi salah satu intervensi keperawatan yang dapat membantu mengatasi gangguan pola tidur. Laporan kasus ini mengamati seorang pasien COVID-19 yang dirawat di ruang high care unit karena mengalami desaturasi dan membutuhkan alat aliran oksigen yang lebih tinggi, mengeluh kesulitan tidur di malam hari selama di ruangan karena adanya kecemasan ingin segera pulang, rasa nyeri, kedinginan, dan terganggu dengan kebisingan. Intervensi selama 3 hari dengan mendengarkan murottal Al Qur’an pada malam hari dilakukan sebagai alternatif intervensi selain dari terapi farmakologis. Terapi murottal mampu mengatasi gangguan tidur yang dialami pasien dimana keluhan sulit tidur berkurang dan kualitas tidur meningkat. Terapi murottal perlu diterapkan di ruang rawat rumah sakit maupun fasilitas lainnya guna meningkatkan kualitas tidur pasien.

The COVID-19 disease has spread throughout the world, including Indonesia. Coronavirus Disease 19 is caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), which attacks the respiratory tract. Many hospitalized COVID-19 patients experience sleep disturbances caused by various factors. The murottal Al-Qur'an therapy is one of the nursing interventions that can help overcome sleep pattern disorders. This case report observes a COVID-19 patient treated in a high care unit because she was desaturated and needed a higher oxygen flow device. She complained of difficulty sleeping at night while in the room due to anxiety about wanting to go home, pain, cold, and being disturbed by noise. Intervention for three days by listening to murottal Al Qur'an at night was carried out as an alternative intervention apart from pharmacological therapy. Murottal therapy is able to overcome sleep disorders experienced by patients where complaints of difficulty sleeping are reduced and sleep quality is increased. Murottal therapy needs to be applied in hospital wards and other facilities to improve patient sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Wijayanti
"Peningkatan jumlah penduduk lansia yang semakin bertambah, akan berdampak pada peningkatan beban ketergantungan lansia akibat penurunan fungsi fisiologis yang dialaminya seperti istirahat dan tidur. Insomnia dapat mempengaruhi penurunan kesehatan fisik, psikologis, fungsi kognitif dan sosial pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia melalui program sleep hygiene di PSTW Budi Mulia 1 Ciracas. Program sleep hygiene merupakan salah satu intervensi keperawatan yang mendorong tidur lebih nyenyak, sehingga dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas tidur. Intervensi ini terdiri dari 8 sesi yang dilakukan selama 60 menit setiap sesinya. Instrumen yang digunakan adalah Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI), Insomnia Severy Index (ISI) dan Sleep Hygiene Index (SHI). Hasil karya ilmiah menunjukkan terdapat penurunan skor pada instrumen PSQI dari 16 menjadi 7, terdapat penurunan dari 21 menjadi 9 pada intrumen ISI dan pada instrumen SHI mengalami penurunan dari 43 menjadi 30. Penulis merekomendasikan adanya upaya untuk mengatasi insomnia dengan menerapkan intervensi peningkatan tidur pada lansia.

The increased number of elderly populations had an impact to the elderly independence due to the decrease in physiological functions experienced such as rest and sleep. Insomnia could decrease the physical, psychological, cognitive and social health functions in the elderly. This scientific work aimed to describe the implementation of nursing care for the elderly with insomnia using the sleep hygiene program at PSTW Budi Mulia 1 Ciracas. Sleep hygiene program is a nursing intervention that encourages deeper sleep, to increase the quantity and quality of sleep. This intervention consisted of 8 sessions and conducted for 60 minutes on each session. The instruments used were Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI), Insomnia Severy Index (ISI) and Sleep Hygiene Index (SHI). The sleep hygiene program resulted the decreasing scores of PSQI, ISI and SHI. The PSQI instrument decreased from 16 to 7, the ISI instrument decreased from 21 to 9, and the SHI instrument decreased from 43 to 30. The author recommends effort to resolve insomnia by using sleep enhancement interventions on ederly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa
"Latar Belakang. Multipel sklerosis merupakan penyakit kronik progresif dimana selain dari berbagai gejala neurologis yang ada, gangguan tidur merupakan masalah yang juga memiliki dampak terhadap penyandang penyakit multipel skeloris. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa prevalensi gangguan tidur ditemukan lebih tinggi pada penyandang penyakit multipel skeloris dibandingkan populasi normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi serta pola gangguan tidur pada penyandang penyakit multipel sklerosis di Indonesia.
Metode. Penelitian ini merupakan studi deskritptif potong lintang. Populasi penelitian merupakan pasien dengan penyakit multiple sklerosis yang berobat di RSCM Jakarta yang memenuhi kriteria inklusi, dan dilakukan pengambilan data klinis dan pengambilan sampel dengan mengisi kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Assessment (PSQI) dan STOP-BANG Sleep Apnea Questionnaire, serta The Mini International Neuropsychiatric Interview ICD-10 (MINI ICD-10). Data yang didapat kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data.
Hasil. Dari empat puluh dua subjek MS yang diikutsertakan pada penelitian ini, 32 (76,2%) subjek berusia kurang dari 35 tahun, 34 (81,0%) berjenis kelamin perempuan, 23 (54,8%) subjek tidak bekerja, 9 (21,4%) mengalami depresi, dan 9 (21,4%) memiliki EDSS 6 ke atas. Insomnia ditemukan pada 32 (76,2%) subjek, dengan proporsi yang lebih besar ditemukan pada subjek berusia 35 tahun ke atas (80% vs 75%, p=0,556), berjenis kelamin laki-laki (87,5% vs 73,5%, p=0,374), kelompok yang tidak bekerja (78,3% vs 73,7%, p=0,504), kelompok dengan depresi (77,8% vs 75,8%, p=0,638), dan kelompok dengan EDSS lebih dari sama dengan 6 (77,8% vs 75,8%, p=0,638). Seluruh subjek memiliki risiko OSA dengan 39 (92,9%) subjek memiliki risiko ringan-sedang dan 3 (7,1%) subjek memiliki risiko berat. Hanya laki-laki yang memiliki risiko terhadap kejadian OSA (37,5% vs 0%, p=0,005), tetapi tidak berkaitan terhadap kejadian insomnia.
Kesimpulan. Prevalensi gangguan tidur pada penyandang penyakit multipel skeloris di Indonesia sangat tingi. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi dan pemeriksaan lebih lanjut guna menunjang diagnosis.

Background. Multiple sclerosis (MS) is a chronic progressive disease in which sleep disorder, besides various neurologic manifestations, highly impacts the patients but is often neglected in clinical settings. Several studies had discovered that sleep disorder was more prevalent in MS than general population. This study aimed to investigate the prevalence and characteristics of sleep disorder in MS patients in Indonesia.
Methods. A descriptive cross-sectional study involving MS patients was conducted at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital Jakarta. In addition to clinicodemographic data collection, data regarding sleep quality, obstructive sleep apnea (OSA), and depression state were assessed using Indonesian previously-validated Pittsburgh Sleep Quality Index, STOP-BANG Sleep Apnea Questionnaire, and The Mini International Neuropsychiatric Interview ICD-10, respectively.
Results. Of forty MS participants included in this study, 29 (72.5%) aged less than 35 years, 32 (80.0%) were women, 20 (50.0%) were unemployed, 10 (25.0%) had depression, and 10 (25.0%) had Expanded Disability Scoring Scale (EDSS) of ≥6. Insomnia was found in 33 (82.5%) participants, of which larger proportion were male (100.0% vs 78.1%, p=0.309. Three (7,1%) participants had moderate risk of OSA. Only male had significant risk of OSA (moderate risk 25.0% vs 0%, p=0.036), but it did not associate with insomnia.
Conclusion. Sleep disorder in MS patients in Indonesia is prevalent. There was potencies of the risk of OSA in MS, especially in male. Detection of insomnia and risk OSA is important in MS comprehensive care."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boby Feisal
"[Insomnia adalah keluhan yang sering ditemukan bersama dengan depresi. Walaupun terapi antidepresan yang efektif untuk depresi telah tersedia, namun keluhan insomnia yang menyertai depresi masih sering diderita oleh pasien-pasien penderita depresi tersebut. Penelitian ini menggunakan Randomized Controlled Trial dan bertujuan untuk mengetahui manfaat akupunktur terhadap insomnia pada penderita depresi melalui penilaian skor The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) antara kelompok akupunktur dengan antidepresan dan akupunktur sham dengan antidepresan. Uji klinis acak tersamar tunggal dengan kontrol dilakukan terhadap 48 orang penderita depresi yang dialokasikan ke dalam kelompok akupunktur dan akupunktur sham. Kedua kelompok menggunakan antidepresan fluoksetin 10mg-20mg 1x1 kapsul tiap hari selama penelitian. Pada kedua kelompok sesi terapi akupunktur atau akupunktur sham diberikan lima kali seminggu selama dua minggu. Nilai skor kuesioner evaluasi diri The Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) digunakan untuk mengukur keluaran penelitian. Hasil penelitian menunjukkan perubahan bermakna antara rerata nilai skor PSQI kelompok akupunktur setelah sepuluh kali sesi terapi dari 14,50 + 2,14 menjadi 5,70+ 2,25 dibandingkan dengan rerata nilai kelompok akupunktur sham yang justru mengalami kenaikan dari 13,62 + 1,43 menjadi 16,66 + 1,83 (p<0,05). Setelah dua minggu pasca sesi terapi kesepuluh pada kelompok akupunktur menunjukkan penurunan nilai skor PSQI dari 14,50 + 2,14 menjadi 5,58 + 3,37 (p<0,05), sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan adanya peningkatan nilai skor PSQI dari 13,62 + 1,43 menjadi 17,25 + 2,09 dengan nilai (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terapi akupunktur mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan nilai skor PSQI penderita depresi.;Insomnia is a common complaint that found along with depressive disorder. Although effective antideppresant therapy for depressive disorders has been available, but the insomnia symptoms that accompany depression improvement is often suffered by depressive patients. This study used a Randomized Controlled Trial and aims to determine the benefits of acupuncture for symptoms of insomnia in patients with depression through assessment scores of The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) between the acupuncture group with antidepressant and sham acupuncture group with antidepressant. Single-blind randomized control clinical trial with a control performed on 48 patients with depression were allocated to the acupuncture and sham acupuncture groups. Both groups use antidepressants fluoxetin 1x1 10 mg-20 mg capsule every day during the trial. Both group had therapy sessions given five times a week for two weeks. Value of the self-evaluation questionnaire scores The Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) was used to measure research output. The results showed a significant change in the mean value PSQI scores acupuncture group therapy session after ten times of 14.50 + 2.14 becomes 5,70 + 2,25 than the mean value of the sham acupuncture group experienced a rise of 13.62 + 1,43, to 16.66 + 1.83 (p <0.05). After two weeks post tenth therapy sessions PSQI scores showed improvement in acupuncture group from 14,50 + 2,14 to 5,58 + 3.37 (p <0.05). In the control group an increase obtained in PSQI score value from 13,62 + 1,43 to 17,25 + 2.09 (p <0.05). Conclusion of this study is the theraphy of acupuncture have a positive influence on changes in PSQI score of patients with depression., Insomnia is a common complaint that found along with depressive disorder. Although effective antideppresant therapy for depressive disorders has been available, but the insomnia symptoms that accompany depression improvement is often suffered by depressive patients. This study used a Randomized Controlled Trial and aims to determine the benefits of acupuncture for symptoms of insomnia in patients with depression through assessment scores of The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) between the acupuncture group with antidepressant and sham acupuncture group with antidepressant. Single-blind randomized control clinical trial with a control performed on 48 patients with depression were allocated to the acupuncture and sham acupuncture groups. Both groups use antidepressants fluoxetin 1x1 10 mg-20 mg capsule every day during the trial. Both group had therapy sessions given five times a week for two weeks. Value of the self-evaluation questionnaire scores The Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) was used to measure research output. The results showed a significant change in the mean value PSQI scores acupuncture group therapy session after ten times of 14.50 + 2.14 becomes 5,70 + 2,25 than the mean value of the sham acupuncture group experienced a rise of 13.62 + 1,43, to 16.66 + 1.83 (p <0.05). After two weeks post tenth therapy sessions PSQI scores showed improvement in acupuncture group from 14,50 + 2,14 to 5,58 + 3.37 (p <0.05). In the control group an increase obtained in PSQI score value from 13,62 + 1,43 to 17,25 + 2.09 (p <0.05). Conclusion of this study is the theraphy of acupuncture have a positive influence on changes in PSQI score of patients with depression.]"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Vindalia Dian Sari Helfardi
"Satpam dengan kerja gilir berisiko mengalami insomnia.Penelitian Didi Purwanto (2005) pada pekerja pabrik semen Citeureup?Bogor,didapatkan prevalensi insomnia sebesar 48,1% pada pekerja gilir dan prevalensi tersebut hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan pekerja non gilir.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi insomnia dan faktor?faktor yang meningkatkan risiko kejadian insomnia pada satpam dengan kerja gilir di PT.X.
Desain penelitian menggunakan cross sectional yang melibatkan 107 satpam dengan kerja gilir.Pengambilan data menggunakan beberapa kuesioner, diantaranya kuesioner Sleep Hygiene Index, kuesioner Stress Diagnostic Survey, kuesioner Insomnia Rating Scale-KSPBJ, serta wawancara menggunakan instrumen MINI.
Prevalensi insomnia pada satpam dengan kerja gilir di PT.X adalah 81,9%.Hasil penelitian menunjukkan sikap higiene tidur buruk meningkatkan risiko terjadinya insomnia hampir 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan sikap higiene tidur baik (OR=9,820, 95%CI=1,185?81,413).Usia lebih tua, masa kerja lebih lama, pola kerja gilir iregular dan stres kerja sedang-tinggi tidak terbukti meningkatkan risiko kejadian insomnia pada satpam dengan kerja gilir (p>0,05).
Saran bagi satpam yang menjalani kerja gilir adalah dapat menerapkan sikap higiene tidur dengan baik.Bagi manajemen PT.X, disarankan penyuluhan berkala setiap tiga bulan sekali mengenai gangguan kesehatan akibat kerja gilir terutama insomnia dan evaluasi kesehatan pada satpam yang mengalami insomnia setiap satu hingga tiga bulan sekali.

Security squad who undergo shift work,are at risk for insomnia.Study at cement factory Citeureup-Bogor,2005 by Didi Purwanto found the prevalence of insomnia on shift workers is 48,1% and this prevalence is almost two times higher than non-shift workers.The aim of this research are to know prevalence of insomnia and to determine factors that increase the risk of insomnia on security squad with shift work at PT. X.
Design of research is cross sectional which involved 107 squad of security unit with shift work.Retrieving data used several questionnaires,including Sleep Hygiene Index questionnaire,Stress Diagnostic Survey questionnaire and Insomnia Rating Scale-KSPBJ questionnaire,as well as interview were conducted using MINI instrument.
The prevalence of insomnia on security squad with shift work at PT.X is 81.9%.The result is poor sleep hygiene behavior increases the risk of insomnia is almost 10 times higher than good sleep hygiene behavior (OR=9.820, 95%CI=1.185-81.413).Elder age,longer working lives,pattern of irregular shift work,and medium-high work stresses are not determine to increase the risk of insomnia on security squad with shift work (p> 0.05).
Suggest to security squad who undergo shift work should implement sleep hygiene behavior well.For PT.X management,counseling about the health problems caused by shift work,especially insomnia is recommended regularly every three months and taking health evaluation at security squad who have insomnia every one to three months.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ditra Alifia Fathanah
"Hipertensi merupakan penyakit tidak menular dengan jumlah kasus yang tinggi secara global. Di Indonesia, prevalensinya mencapai 34,1% pada usia 18 tahun ke atas. Durasi dan kualitas tidur yang buruk diketahui meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi hubungan kualitas tidur dan tingkat insomnia dengan peningkatan tekanan darah pada pra lansia di Kota Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah survei cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling yang melibatkan 130 responden di Kelurahan Tugu. Data diperoleh menggunakan stetoskop, aneroid sphygmomanometer, dan kuesioner. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna skor PSQI (p=0,175) serta skor ISI (p=0,166) pada pra lansia yang hipertensi dan tidak hipertensi. Akan tetapi, diketahui ada faktor lain yang memengaruhi peningkatan tekanan darah pra lansia, yaitu efisiensi tidur, pemeliharaan tidur, serta riwayat hipertensi dan konsumsi obat. Disarankan kepada responden untuk konsumsi obat secara rutin guna memaksimalkan pengobatan dan meminimalisir risiko komplikasi. Penelitian selanjutnya dapat mengikutsertakan responden dari kelompok usia yang beragam untuk membantu mendapatkan hasil yang lebih representatif.

Hypertension is a non-communicable disease with a high number of cases globally. In Indonesia, its prevalence reaches 34.1% in those aged 18 years and above. Poor sleep duration and quality are known to increase the risk of high blood pressure and other diseases. This study aims to identify the relationship between sleep quality and insomnia level with increased blood pressure in pre-elderly people in Depok City. The research method used was a cross-sectional survey with purposive sampling technique involving 130 respondents in Tugu Village. Data were obtained using a stethoscope, aneroid sphygmomanometer, and questionnaire. The Mann Whitney test results showed no significant difference in PSQI scores (p=0.175) and ISI scores (p=0.166) in hypertensive and non-hypertensive pre elderly. However, it is known that there are other factors that affect the increase in blood pressure in pre-elderly people, namely sleep efficiency, sleep maintenance, as well as a history of hypertension and drug consumption. It is recommended that respondents take their medication regularly to maximize treatment and minimize the risk of complications. Future research can include respondents from various age groups to help get more representative results."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellis, Keith
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan , 1988
616.849 ELL ht
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>