Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119531 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bogor: Wetlands International -- Indonesia Programme, 1996
R 577.68 EKO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Dithamara Badzlin
"ABSTRAK
Lahan basah buatan merupakan salah satu teknologi alternatif pengolahan air limbah dengan kriteria biaya yang ekonomis dan mudah diaplikasikan. Namun, pada sistem lahan basah buatan konvensional, proses degradasi polutan oleh mikroorganisme dari air limbah seringkali terbatas pada ketersediaan oksigen terlarut. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan modifikasi lahan basah buatan melalui sistem aerasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan efisiensi penyisihan polutan dari air limbah kantin dengan menggunakan lahan basah buatan tanpa sistem aerasi dan dengan sistem aerasi. Penelitian ini menerapkan lahan basah buatan aliran horizontal bawah permukaan secara batch dengan menggunakan tanaman Canna indica dan kombinasi media berupa kerikil dan pasir. Pada lahan basah buatan dengan sistem aerasi, dipasang aerator di bagian inlet dan outlet reaktor yang dioperasikan selama 4 jam/hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata efisiensi penyisihan polutan dengan lahan basah buatan tanpa sistem aerasi dan dengan sistem aerasi masing-masing adalah sebesar 83,02 dan 94,62 untuk COD, 90,10 dan 97,84 untuk TSS, 60,74 dan 84,17 untuk amonia, 32,26 dan 33,06 untuk minyak lemak, serta 89,16 dan 92,24 untuk MBAS. Dari hasil tersebut, maka lahan basah buatan dengan modifikasi berupa sistem aerasi dapat menyisihkan polutan pada air limbah kantin secara lebih optimal jika dibandingkan dengan lahan basah buatan tanpa sistem aerasi.

ABSTRACT
Constructed wetlands is a simple and cost effective technology alternative for wastewater treatment. However, oxygen supply in conventional constructed wetlands cannot fully meet the requirement for the process of wastewater pollutants degradation by microorganisms. Artificial aeration system is proposed as a solution to enhance the oxygen availability in constructed wetland beds. The aim of this study is to analyze and compare removal rate of pollutant in canteen wastewater by conventional constructed wetland and modified constructed wetland with artificial aeration. This study applied horizontal subsurface flow constructed wetlands with batch system planted with Canna indica and the types media used are gravel and sand. In modified constructed wetland, aerators located in the bed inlet and outlet which are operated for 4 hours day. The results shows that the average removal rate with conventional and modified constructed wetland are respectively 83,02 and 94,62 for COD, 90,10 and 97,84 for TSS, 60,74 and 84,17 for ammonia, 32,26 and 33,06 for grease, also 89,16 and 92,24 for MBAS. According to the results, modified constructed wetland with artificial aeration is more efficient to remove pollutants in canteen wastewater than conventional constructed wetland without artificial aeration. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam , 1995
333.91 POT t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Madiyanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Trisanti
"Pendayagunaan nutrien tinggi pada digestat AD dapat dilakukan dengan lahan basah buatan (CW), khususnya tipe aliran horizontal bawah permukaan (HSSF) dan tipe terapung (FCW). Penelitian ini akan membandingkan antara kemampuan kedua tipe tersebut terhadap nilai penyisihan yang dihasilkannya serta konsentrasi nutrien berupa TN dan TP pada tiap jenis makrofit yang ditanam pada bed tersebut yaitu Thypa latifolia, Canna indica, dan Iris pseodacorus. Pemberian influen berupa digestat menghasilkan pertumbuhan yang baik secara visual terhadap ketiga makrofit yang digunakan, hasil ini sejalan dengan hasil pengujian laboratorium yang menunjukkan bahwa mekanisme yang paling berpengaruh dalam penyisihan dan pendayagunaan nutrien pada HSSF dan FCW adalah plant uptake dan nitrifikasi. Selain itu, efluen yang dihasilkan juga menunjukkan nilai yang sesuai dengan baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan dan dapat digunakan kembali untuk perairan irigasi. Tipe CW dengan makrofit yang berbeda menunjukkan nilai penyisihan dan pendayagunaan yang berbeda pula, hal ini dikarenakan bentuk akar, batang, dan daun sangat berpengaruh pada mekanisme plant uptake yang terjadi pada kedua sistem. Diantara kombinasi tipe CW dan makrofit yang digunakan, tipe HSSF dengan makrofit CI adalah yang paling unggul dalam mendayagunakan dan penyisihan nutrien serta parameter kualitas air lainnya yaitu dengan pertumbuhan tinggi mencapai 42% pada waktu kurang lebih 2 bulan, penyisihan BOD sebesar 90%, penyisihan COD sebesar 99%, penyisihan TSS sebesar 98%, penyisihan TN sebesar 66%, penyisihan TP sebesar 82%, dengan akumulasi kenaikan konsentrasi TN dan TP pada makrofit secara berturut-turut adalah 349% dan 400%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997
574.5 TEO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Balqis Dzakiyah Amany
"Peningkatan kebutuhan air bersih berbanding lurus dengan peningkatan jumlah air limbah yang dihasilkan. Pada umumnya, di Indonesia greywater hanya akan dibuang menuju drainase. Lahan basah buatan merupakan salah satu teknologi konvensional yang dapat mengolah greywater. Pengolahan dengan sistem lahan basah buatan dapat menjadi alternatif untuk mengolah greywater menjadi air baku. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan serta pengaruh organic loading rate terhadap efektivitas lahan basah buatan dengan kombinasi Canna indica dan Phragmites karka dalam mendegradasi TSS, BOD5, COD, NH4-N, dan Fecal coliform dalam greywater. Penelitian ini menggunakan jenis lahan basah buatan aliran horizontal bawah permukaan dengan sistem batch dengan kombinasi media kerikil, pasir silika, arang, dan tanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lahan basah buatan dengan kombinasi tanaman Canna indica dan Phragmites karka mampu mencapai efisiensi penyisihan polutan sebesar 88% untuk BOD, 71% untuk COD, 86% untuk TSS, 95% untuk amonia, dan 96% untuk Fecal coliform. Organic loading rate yang diterima oleh lahan basah tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja lahan basah. Berdasarkan hasil tersebut, lahan basah buatan dengan kombinasi Canna indica dan Phragmites karka memiliki kinerja yang efektif dalam menurunkan polutan TSS, BOD5, COD, amonia, dan Fecal coliform.

The increase in the need for clean water is followed by an increase in the amount of wastewater produced. Generally, in Indonesia, greywater will only be discharged into drainage. Constructed wetland is one of the conventional technologies that can treat greywater. Treatment with an constructed wetland system can be an alternative to processing greywater into raw water. The purpose of this study was to analyze the ability and effect of organic loading rate on the effectiveness of constructed wetlands with a combination of Canna indica and Phragmites karka in degrading TSS, BOD5, COD, NH4-N, and Fecal coliform in greywater. This study uses horizontal subsurface flow constructed wetland with a batch system with a combination of gravel, silica sand, charcoal, and soil media. The results of this study indicate that the constructed wetlands with the combination of Canna indica and Phragmites karka were able to achieve pollutant removal efficiency of 88% for BOD, 71% for COD, 86% for TSS, 95% for ammonia, and 96% for Fecal coliform. The organic loading rate received by the wetland does not have a significant effect on the performance of the wetland. Based on these results, an constructed wetland with a combination of Canna indica and Phragmites karka has an effective performance in reducing TSS, BOD5, COD, ammonia, and Fecal coliform."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitsch, William J.
Hoboken, N.J. : John Wiley, 2007
577.68 MIT w (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mitsch, William J.
New York: John Wiley & Sons, 2000
577.68 MIT w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>