Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61736 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tonny Hendriawan
"Penelitian ini untuk mencari dan mengetahui strategi komunikasi pemasaran pasar tradisional modern Sinpasa di Serpong, Tangerang. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memahami strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pengelola atau manajemen Pasar Sinpasa di Serpong, Tangerang, termasuk latarbelakang dan evaluasi terhadap starategi yang diterapkan.
Sebelum mengetahui strategi yang digunakan, ditetapkan terlebih dahulu tujuan yang akan dicapai dalam penerapan strategi ini yang dituangkan dalam proses segmenting, targeting dan positioning. Selanjutnya bagaimana mencapai tujuannya dengan menyusun strategi Product, Place, Price dan Promotion yang dikenal dengan Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Total bauran promosi (promotion mix) tersebut adalah Bauran Komunikasi Pemasaran (marketing communication mix) yang terdiri dari percampuran spesifik dari periklanan, public relations, dan alat-alat direct marketing yang digunakan untuk mengkomunikasikan nilai secara persuasif dan membangun hubungan yang positif dengan konsumen.
Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan evaluasi proses sebuah studi kasus. Penelitian dalam kasus ini menunjukkan bahwa Publicity merupakan sarana komunikasi pemasaran yang efektif. Public Relation dengan sarana online menggunakan website dan even yang melibatkan konsumen serta Word of Mouth juga menjadi sarana yang efektif.
Program revitalisasi pasar tradisional merupakan program untuk meningkatkan kontribusi dan peran pasar tradisional sebagai salah satu kekuatan ekonomi bagi rakyat. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi pengelolaan pasar tradisional modern lainnya.

This research is to find out and to determine marketing communication strategies used by traditional market that has been revitalized. The case is how to manage traditional market in a modern way which is Sinpasa market in Serpong, Tangerang. The result of this research is to elaborate marketing communication strategies undertaken by management of Sinpasa Market in Serpong, Tangerang, including made an evaluation and the strategy.
When we manage the modern traditional markets and before knowing what strategy will be use, the first step is to set the goal that will be achieved on implementation of the strategy. The objectives to be achieved is the process of segmenting, targeting and positioning and the next step is how to gain the goal and to develop the strategy based on Product, Place, Price and Promotion, known as Marketing Mix (Marketing Mix). Total promotion mix is Mix Marketing Communications (marketing communication mix) consisting specific mixed of advertising, public relations, and direct marketing tools used by company or organization to deliver communicate and built positive relationships with consumers.
This research was conducted by using evaluation process and qualitative case study. This case study shows that the Publicity is the most effective way. Public Relations activities that involving consumers, and Word of Mouth also be an effective tool for the strategy.
The revitalization of traditional market program is a program that encouraged by the government and private sectors to increase contribution of traditional market to the economic power for people. The results and conclusions are reference for modernization of traditional market as the goal of the traditional markets revitalization program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T34678
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tonny Hendriawan
"ABSTRAK
Penelitian ini untuk mencari dan mengetahui strategi komunikasi pemasaran
pasar tradisional modern Sinpasa di Serpong, Tangerang. Tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk memahami strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
oleh pengelola atau manajemen Pasar Sinpasa di Serpong, Tangerang, termasuk
latarbelakang dan evaluasi terhadap starategi yang diterapkan.
Sebelum mengetahui strategi yang digunakan, ditetapkan terlebih dahulu
tujuan yang akan dicapai dalam penerapan strategi ini yang dituangkan dalam
proses segmenting, targeting dan positioning. Selanjutnya bagaimana mencapai
tujuannya dengan menyusun strategi Product, Place, Price dan Promotion yang
dikenal dengan Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Total bauran promosi
(promotion mix) tersebut adalah Bauran Komunikasi Pemasaran (marketing
communication mix) yang terdiri dari percampuran spesifik dari periklanan, public
relations, dan alat-alat direct marketing yang digunakan untuk
mengkomunikasikan nilai secara persuasif dan membangun hubungan yang positif
dengan konsumen.
Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan evaluasi
proses sebuah studi kasus. Penelitian dalam kasus ini menunjukkan bahwa
Publicity merupakan sarana komunikasi pemasaran yang efektif. Public Relation
dengan sarana online menggunakan website dan even yang melibatkan konsumen
serta Word of Mouth juga menjadi sarana yang efektif.
Program revitalisasi pasar tradisional merupakan program untuk
meningkatkan kontribusi dan peran pasar tradisional sebagai salah satu kekuatan
ekonomi bagi rakyat. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi
pengelolaan pasar tradisional modern lainnya.

ABSTRACT
This research is to find out and to determine marketing communication strategies
used by traditional market that has been revitalized. The case is how to manage
traditional market in a modern way which is Sinpasa market in Serpong,
Tangerang. The result of this research is to elaborate marketing communication
strategies undertaken by management of Sinpasa Market in Serpong, Tangerang,
including made an evaluation and the strategy.
When we manage the modern traditional markets and before knowing what
strategy will be use, the first step is to set the goal that will be achieved on
implementation of the strategy. The objectives to be achieved is the process of
segmenting, targeting and positioning and the next step is how to gain the goal
and to develop the strategy based on Product, Place, Price and Promotion, known
as Marketing Mix (Marketing Mix). Total promotion mix is Mix Marketing
Communications (marketing communication mix) consisting specific mixed of
advertising, public relations, and direct marketing tools used by company or
organization to deliver communicate and built positive relationships with
consumers.
This research was conducted by using evaluation process and qualitative case
study. This case study shows that the Publicity is the most effective way. Public
Relations activities that involving consumers, and Word of Mouth also be an
effective tool for the strategy. The revitalization of traditional market program is
a program that encouraged by the government and private sectors to increase
contribution of traditional market to the economic power for people. The results
and conclusions are reference for modernization of traditional market as the goal
of the traditional markets revitalization program."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khairunnisa Ramdhona
"Skripsi ini membahas mengenai perjalanan dan perubahan yang terjadi di kawasan permukiman Tionghoa (pecinan) Glodok. Perjalanan ini dimulai dari berubahnya fungsi Glodok yang semula hanya sekedar tempat bermukim menjadi tempat untuk berniaga yang berlangsung dalam sebuah pasar. Pada awal tahun 1970, Glodok mulai berkembang menjadi sebuah perbelanjaan modern yang ramai. Perubahan dan perkembangan yang terjadi di kawasan Glodok tersebut tidak lepas dari kebijakan Gubernur terkait dan perkembangan kota Jakarta di masa itu.
Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa mulai tahun 1980-an, kawasan perdagangan ini semakin berperan sebagai pusat dari segala aktivitas bisnis retail dan grosir barang-barang elektronik terbesar di Jakarta. Skripsi ini diteliti menggunakan metode penelitian sejarah yang berdasarkan sumber primer (dokumen keputusan gubernur, wawancara, serta koran dan majalah sezaman) dan sumber sekunder (jurnal, buku, dll).

This study examined the changes and the journey of Chinese residential area (Chinatown), Glodok. This journey was started from the changing function of Glodok which was initially just a place for living into not only a place for living but also for business. Furthermore, this area continues to develop so it becomes a modern shopping area in the 1970s. The changes and developments in the Glodok area cannot be separated from the policy of Governor and the development of the city at that time.
This thesis research proves in the 1980s, the trading area transformed to become one of the important trading area and the center of the largest an electronics retail and wholesale business activities in Jakarta. This Thesis uses the method of historical research and use of primary sources (e.g. documents, interviews, contemporary newspapers and magazines, etc.) and secondary sources (e.g. journals, books, etc.).
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofrida Rosita Hanum
"Kondisi pasar tradisional saat ini selalu terkesan tidak menarik bagi pembeli. Akan tetapi, pasar tradisional juga memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh tempat belanja lainnya. Oleh karena itu, perlu adanya transformasi pasar tradisional menjadi pasar modern agar bisa bersaing dengan pusat perbelanjaan lainnya. Transformasi pasar disini terdiri atas perbaikan fasilitas serta penetapan harga sewa yang sesuai dengan kemampuan pedagang. Model pembiayaan transformasi pasar tradisional menjadi pasar modern ini akan melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat. Dengan adanya partisipasi pemerintah daerah dan masyrakat dapat mempercepat periode pengembalian investasi.

Traditional market condition today is not always seem attractive to buyers. However, the traditional market also has the advantages which is not provide by other shopping places. Therefore, traditional market needs a transformation into modern market to compete with other shopping centers. Transformation of the market here consists of redesign facilities and determine leasing price according to the ability of traders. Financial model of the traditional market trasnformation will involve local government and communities. With the participation of local goverment and communities can accelerate the payback period of investement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43352
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Epifani Satiti
"The purposes of this research are to identify & characterize the wastewater, discharged from a traditional market and also to evaluate its Sewage Treatment Plant performance. Case study is done in Glodok Traditional Market from November until December 2010. Wastewater identification and characterization took place in wet lot, which consist of fish lot, chicken lot, and meat lot. The source of fish lot wastewater are fish washing and rinsing, shrimp shell and squid cleaning, melting ice cube from fish storage, and hand washing from the seller itself; in chicken lot, wastewater is discharge from chicken slaughter; while in meat lot, the wastewater is released from washing cow stomach wall activities (in the making of tripe).
Result of the research in identification showed that the discharge of waste water can be identified using flow rate based on selling volume. Meanwhile, the result of characterization are: Fish lot : pH = 6.153, TSS = 786.667 mg/L, Total N = 123.330, Ammonia = 101.333, Total P = 24.981, BOD = 1109.388, COD = 2037.248, Oil and grease = 1004.5 ; Chicken lot : pH = 5.893, TSS = 666.667 mg/L, Total N = 75.557 mg/L, Ammonia = 54 mg/L, Total P = 16.247 mg/L, BOD = 598.963 mg/L, COD = 1392.304 mg/L, oil and grease = 518 mg/L; Meat lot : pH = 10.553 mg/L, TSS = 460 mg/L, Total N = 32.720 mg/L, Ammonia = 12 mg/L, Total P = 9.43 mg/L, BOD = 100.031 mg/L, COD = 1536.240 mg/L, oil and grease = 668 mg/L.
Result of STP evaluation showed that STP plan which is made based on office and hotel biological loading causing the performance of STP is not optimum. It can be displayed from the value of TSS and oil & grease of the effluent, whose not meet by the quality standard of Kepmenlh 112 tahun 2003. The low performance of STP also can be seen from high amount of ammonia in effluent because the process itself only can remove BOD without followed by nitrification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50686
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eppstian Syah As`ari
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang digunakan sebuah bisnis online murni dalam merintis bisnisnya. Dengan kasus pada bisnis undangan pernikahan online kartun Vidiyan.com, sebuah rintisan bisnis online murni berskala mikro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang digunakan Vidiyan.com dalam merintis bisnisnya, beserta alasan dan evaluasi terhadap strategi tersebut. Dalam merintis bisnis, sebelum mengetahui strategi apa yang digunakan, harus ditetapkan dahulu tujuan yang akan dicapai dalam melaksanakan strategi ini. Dan tujuan tersebut dituangkan dalam segmenting, targeting dan positioning. Kemudian untuk mengggapai tujuan tersebut disusunlah strategi dalam Product, Place, Price dan Promotion yang dikenal dengan Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Dan total bauran promosi (promotion mix) juga disebut Bauran Komunikasi Pemasaran (marketing communication mix) terdiri dari campuran spesifik periklanan, public relations, personal selling, promosi penjualan, dan alat-alat direct marketing yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan dengan pelanggan. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan evaluasi proses sebuah studi kasus. Penelitian menunjukkan bahwa Word of Mouth merupakan sarana komunikasi pemasaran yang efektif. Public Relation dengan sarana online menggunakan blog yang terintegrasi dengan media sosial lainnya seperti Facebook dan Twitter juga efektif. Hal ini berhubungan dengan teori New Wave Marketing yaitu Conversation dan Connect.

ABSTRACT
The study was conducted to determine the marketing communications strategy that is used a pure online business in pioneering business. With the case on the business of wedding invitations online cartoon Vidiyan.com, a pioneering micro pure online business.The purpose of this study was to determine the marketing communication strategies used in pioneering Vidiyan.com its business, its rationale and evaluation of the strategy. In a pioneering business, before knowing what strategy to use, should be set in advance the objectives to be achieved in implementing this strategy. And objectives are set forth in segmenting, targeting and positioning. Then to achieve these objectives the strategy drafted in the Product, Place, Price and Promotion known as Marketing Mix (Marketing Mix). And the total promotional mix (promotion mix) is also called the marketing communications mix (marketing communication mix) consists of a specific mix of advertising, public relations, personal selling, sales promotion and direct marketing tools that companies use to communicate in a persuasive customer value and build relationships with customers. The study was conducted with qualitative methods using a case study evaluation process. Research shows that the Word of Mouth is an effective tools of marketing communication. Public Relations that using online tools, such as using a blog integrated into other social media like Facebook and Twitter are also effective. This is related to the theory of the New Wave Marketing, Conversation and Connect."
2012
T30411
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Hastarika
"Persaingan pasar modern dan pasar tradisional di Indoensia, khususnya di Jakarta mengalami perubahan yang cukup signifikan. Perubahan itu antara lain pada pesatnya pertumbuhan ritel modern terhadap keseluruhan pasar retail. Hal ini tentu saja menjadi menarik karena pesatnya pertumbuha nritel modern selalu dikaitkan dengan dapat mematikannya usaha retail tradisional, sehingga ada usaha agar ruang gerak retail modern tersebut harus dibatasi.;Persaingan pasar modern dan pasar tradisional di Indoensia, khususnya di Jakarta mengalami perubahan yang cukup signifikan. Perubahan itu antara lain pada pesatnya pertumbuhan ritel modern terhadap keseluruhan pasar retail. Hal ini tentu saja menjadi menarik karena pesatnya pertumbuha nritel modern selalu dikaitkan dengan dapat mematikannya usaha retail tradisional, sehingga ada usaha agar ruang gerak retail modern tersebut harus dibatasi."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27689
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Amin
"Pasar adalah tempat orang berjual beli barang dan jasa. Di pasar terjadi interaksi antara institusi, produsen, konsumen dan distributor barang dan jasa (Ehrenberg dan Smith, 2003). Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis dan jenis barang dan jasa yang diperjualbelikan. Pasar bisa digolongkan menjadi dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Dari aktivitas jual beli di pasar tersebut dihasilkan limbah baik limbah padat maupun limbah cair. Di Indonesia, sampah dari pasar merupakan sumber sampah domestik terbesar ke dua setelah sampah rumah tangga (Aye, 2006).
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analisa timbulan dan komposisi limbah padat di Pasar Pondok Bambu dan Pasar Segar Cinere sebagai upaya menentukan alternatif sistem teknik operasional di pasar tersebut. Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah modifikasi dari SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan.
Hasil penelitian menunjukan rata-rata volume timbulan limbah padat di Pasar Pondok Bambu dan Pasar Segar Cinere berturut-turut sebesar 2,74 m3/hari dan 0,759 m3/hari atau 658,81 kg/hari dan 171,53 kg/hari. Komposisi utama limbah padat Pasar Pondok Bambu adalah 65,56% sampah kebun dan sayuran, 13,04% limbah pemotongan hewan, 7,34% plastic dan 7,28% sisa makanan. Sementara itu, komposisi utama limbah padat Pasar Segar Cinere adalah 58,77% sampah kebun dan sayuran, 20,58% sisa makanan, 9,60% plastic, dan 3,76% kertas.
Rekomendasi pengelolaan limbah padat meliputi pewadahan, pemindahan, pengolahan, dan pengangkutan. Pengolahan limbah padat yang akan dilakukan berupa pengomposan dan pembuatan bank sampah. Sistem pengelolaan alternatif ini diharapkan dapat mengurangi timbulan limbah padata di Pasar Pondok Bambu dan Pasar Segar Cinere berturut-turut sebesar 418,82 kg/hari dan 134,55 kg/hari. Selain itu, sistem pengelolaan alternatif ini memiliki keuntungan lain yaitu menurunkan potensi emisi gas rumah kaca sebesar 13 metric ton/tahun di Pasar Pondok Bambu dan 20 metric ton/tahun.

The marketplace is a place for buying and selling goods and services. In the market, there are interaction between institutions, producers, consumers and distributors of goods and services (Ehrenberg and Smith, 2003). These Markets vary in size, range, geographic scale and types of goods and services that are provided in which can be classified into traditional markets and modern markets. Trading activity in the market would result in either solid waste or liquid waste. In Indonesia, solid waste from marketplace is the second largest source of domestic waste after household waste (Aye, 2006).
This research is a quantitative analysis of solid waste generation and composition in Pondok Bambu Market and Cinere Fresh Market as a design consideration for alternative solid waste management in the market. The method used to obtain the data in this study is a modification of SNI 19-3964-1994.
From the study, the average volume of solid waste generation at Pondok Bambu Market and Fresh Market Cinere are 2.74 m3/day and 0.759 m3/day respectively or 658.81 kg / day and 171.53 kg / day respectively. The main composition of the solid waste in Pondok Bambu Market are 65.56% vegetables and garden waste, 13.04% cut meat waste, 7.34% plastic and 7.28% food scraps. Meanwhile, the main composition of solid waste in Cinere Fresh Market are 65.56% vegetables and garden waste, 20.58% food scraps, 9.6% plastic, and 3.76% paper.
Recommendations for solid waste management include containment, transfering, processing and transportation. Solid waste processing will be done in the form of composting and bank sampah. An alternative management system, if applied, is expected to reduce the generation of solid waste in Pondok Bambu Market and Fresh Market Cinere by 418.82 kg/day and 134.55 kg/day respectively. In addition, this alternative management system has other advantage, to reduce the potential greenhouse gas emissions by 13 metric tons / year in Pondok Bambu Market and 20 metric tons / year in Cinere Fresh Masket respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hadiati Amalia
"Majalah kini berupaya menarik pembaca yang terspesialisasi dengan mengkhususkan produksi informasi untuk target di pasar yang spesifik. Sementara itu, industri pernikahan mengalami perkembangan pesat. Peluang bisnis yang dimilikinya secara nyata menarik para pengusaha media massa untuk membangun bisnis dalam ceruk pasar ini. Tak terkecuali Le Mariage yang sejak tahun 2004 terbit sebagai majalah gratis (free magazine) kemudian pada tahun 2009 berubah konsep menjadi majalah jual.
Saat ini terdapat kurang lebih sepuluh buah majalah pernikahan yang bersaing untuk memperebutkan pasar pembaca dan pengiklan di industri pernikahan. Akan selalu bermunculan para pesaing baru, hal ini membuat perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan pada keunggulan produk majalah mereka, tetapi juga harus menerapkan konsep pemasaran yang mampu menarik perhatian pasar dan bisa mendapat tempat dihati konsumen juga bagaimana perusahaan mampu menghasilkan produk yang memang dibutuhkan dan diinginkan sehingga akan menciptakan permintaan pasar.
Penelitian ini menggambarkan dan menganalisa bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh majalah Le Mariage, serta menganalisa kendala-kendala yang dihadapi dan mengidentifikasi medium apa yang paling tepat untuk digunakan oleh majalah Le Mariage serta dampaknya terhadap tujuan pemasaran secara umum. Penelitian ini didasari oleh beberapa teori komunikasi yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran dan pengaruhnya terhadap strategi pemasaran.
Dalam merintis bisnis, sebelum mengetahui strategi apa yang digunakan, harus ditetapkan dahulu tujuan yang akan dicapai dalam melaksanakan strategi ini. Dan tujuan tersebut dituangkan dalam informing, persuading, reminding atau ke dalam AIDDA, Attention, Interest, Desire, Decision, dan Action. Kemudian untuk menggapai tujuan tersebut disusunlah strategi dalam segmenting, targeting dan positioning kemudian product, place, price, dan promotion yang dikenal dengan bauran pemasaran (marketing mix). Dan total bauran promosi (promotion mix) terdiri dari campuran spesifik periklanan, public relation, personal selling, promosi penjualan, dan alat-alat direct marketing yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan dengan pelanggan.
Unit analisa penelitian ini adalah sebuah organisasi media massa yakni PT. Le Mariage Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan strategi studi kasus, penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu untuk menggambarkan strategi yang telah dilakukan majalah Le Mariage dan metode explanatif untuk menganalisa pengaruh strategi yang dilakukan terhadap tujuan pemasaran. Dalam hal ini, metode deskriptif tidak sebatas pada pengumpulan data dan penggunaannya, tetapi juga meliputi analisa dan interpretasinya tentang arti data tersebut. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan penelaahan dokumen.
Di akhir penelitian, penulis menemukan bahwa dalam usahanya mencapai tujuan pemasaran, yang diidentifikasikan sebagai kenaikan jumlah penjualan baik pembaca maupun pemasang iklan, Le Mariage memadukan berbagai unsur pemasaran melalui marketing mix dan promotion mix. Untuk kualitas isi majalah Le Mariage sudah lengkap dan mampu mengakomodir keinginan dan kebutuhan pembacanya. Ukurannya yang handy size menjadi keunggulan dan diferensiasi, karena kebanyakan kompetitornya berukuran lebih besar. Sejauh ini target pengiklan sudah mencapai target tetapi target pembacanya belum mencapai target.
Hal ini dikarenakan distribusi yang kurang tepat sasaran dan belum menyebar rata. Selain itu, kegiatan komunikasi pemasaran tanpa dilandasi marketing plan sehingga mengakibatkan kegiatan promosi yang kurang efektif dan efisien dan berpengaruh terhadap penjualan terhadap pembaca khususnya belum mencapai target yang diharapkan.

All Magazines are now trying to attract readers who are specialized in the production of specialized information to a specific target market. Meanwhile, the wedding industry undergoing rapid development. Business opportunity in this market attracted the attention of media entrepreneurs to build a business in this market niche. No exception for Le Mariage since 2004 published a free magazine and then in 2009 changed the concept to sell magazines.
Currently there are approximately ten media of wedding magazines competing for readers and advertisers in the market wedding industry. There will always be new competitors popping up, it makes the company can not simply rely on their magazine product excellence, but also have to apply marketing concepts to attract market attention and hearts of consumers could have a place as well as how the company is able to produce a product that is needed and wanted so will create market demand.
This study describes and analyzes how marketing communication strategy conducted by the Le Mariage magazine, and analyze the obstacles and identify what is the most appropriate medium for use by the Le Mariage magazine and its impact on general marketing purposes. This study is based on several theories related to communication and marketing communication impact on marketing strategy.
In starting a business, before knowing what strategies are used, Goal have to be set first to achieve in implementing this strategy. Objectives are set forth in informing, Persuading, Reminding or into AIDDA, Attention, Interest, Desire, Decision, and Action. Then to reach the goals formulated strategy in segmenting, targeting and positioning later product, place, price, and promotion is known as the marketing mix (marketing mix). And total promotion mix (promotion mix) composed of a specific blend of advertising, public relations, personal selling, sales promotion, and direct-marketing tools that the company uses to persuasively communicate customer value and build customer relationships.
The unit of analysis of this study is a mass media organization namely PT. Le Mariage Indonesia. By using a qualitative approach and strategy case studies, this research conducted by descriptive method, which is to describe the strategy that has made the magazine Le Mariage and explanatif method to analyze the influence of the strategy pursued against marketing purposes. In this case, the descriptive method is not limited to data collection and use, but also includes the analysis and interpretation of the meaning of the data. Techniques used in data collection techniques in-depth interviews, observations, and review of documents.
At the end of the study, the authors found that in attempting to reach marketing objectives, which is identified as an increase in the sales of both readers and advertisers, Le Mariage combines various elements of the marketing mix and marketing through the promotion mix. For Le Mariage quality magazine content is complete and able to accommodate the wants and needs of readers. The handy size of the magazine give Le Mariage advantage and differentiation, as most competitors are larger in size. So far the target advertisers are reaching the target but the readers target has not yet reached. This is because the distribution is less well targeted and has not spread evenly. Moreover, marketing communication activities without based marketing plan promotional activities resulting in effective and efficient manner and affect the sales of the particular reader has not reached the expected target.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T33752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Dety Laila Qara
"Industri bumbu masak mengalami perkembangan pesat. Peluang bisnis di industri ini menarik para pengusaha MSG (mononatrium glutamat) untuk membangun bisnis dalam ceruk pasar ini. Tak terkecuali PT Miwon Indonesia pada tahun 1973 ikut hadir dalam bisnis penyedap rasa MSG sebagai produk me-too dengan merek Miwon. Saat ini terdapat kurang lebih tiga merek produk MSG yang bersaing untuk memperebutkan pasar konsumen di industri MSG.
Akan selalu bermunculan para pengikut baru, hal ini membuat perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan pada keunggulan produk MSG mereka, tetapi juga harus menerapkan konsep strategi komunikasi pemasaran yang mampu menarik perhatian pasar dan bisa mendapat tempat dihati konsumen juga bagaimana perusahaan mampu menghasilkan produk yang memang dibutuhkan dan diinginkan konsumen sehingga akan menciptakan permintaan pasar.
Penelitian ini menggambarkan dan menganalisa bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh produk Miwon sebagai produk me-too, serta menganalisa kendala-kendala yang dihadapi dan mengidentifikasi medium apa yang paling tepat untuk digunakan oleh produk Miwon.
Di akhir penelitian, penulis menemukan bahwa Miwon memadukan berbagai unsur pemasaran melalui marketing mix dan promotion mix. Untuk kualitas rasa maupun isi, produk Miwon sudah mampu mengakomodir keinginan dan kebutuhan konsumennya. Ukurannya yang kecil hingga besar menjadi keunggulan dan diferensiasi karena kebanyakan kompetitornya berukuran lebih besar dan lebih mahal. Sejauh ini target retailer sudah mencapai target tetapi target konsumennya belum mencapai target. Hal ini dikarenakan distribusi yang belum menyebar rata.

Seasoning industry grows very fast in Indonesia. Good opportunity lures entrepreneurs to build their seasoning business. Miwon Indonesia Ltd joins the current competition by introducing me-too product called Miwon. Nowadays, there are three seasoning products in Indonesian market.
It's always possible for new brands to join the crowd. Each brand can't only boast its overcoming quality of the product. They must adapt the right strategy of marketing communication to attract customers.
The research explains the strategy of marketing communication of me-too product. The possible communication problems and the most precise medium are identified by the researcher.
In conclusion, researcher finds that me-too product use two concepts of marketing, marketing mix and promotion mix. Speaking of the product quality, me-too product can accommodate the need of the customers. Me-too product may use differentiation to compete with other products. Sizing strategy is an example of the differentiation. Me-too product can fulfill the sales goal for retailers. But, reaching the sales goal for customers needs more efforts. Me-too product needs prevalent distribution to survive the business.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>