Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113983 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laurence Suryanata
Jakarta: Aquarista, 2007
639.34 LAU a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Spotte, Stephen
New York: John Wiley & Sons, 1973
639.34 SPO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Quinn, John R.
New York: John Wiley & Sons, 1994
639.344 QUI f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Karamoy, Andi Gunawan
"Nyamuk betina Aedes aegypti merupakan vektor yang mampu membawa berbagai virus penyebab penyakit, salah satunya adalah chikungunya. Hingga saat ini, masih belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Pengobatan yang ada saat ini hanya bersifat simptomatik atau hanya mengobati gejalanya saja. Oleh karena itu, pilihan terbaik dalam melawan chikungunya adalah pencegahan yang dapat dilakukan dengan cara menggunakan perangkap telur nyamuk ovitrap. Efektivitas penggunaan ovitrap dapat ditingkatkan dengan menggunakan zat atraktan, seperti air rendaman jerami.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari zat atraktan lain yang lebih murah dan mudah didapatkan, tetapi memiliki kemampuan yang efektif untuk menarik nyamuk. Zat atraktan yang diteliti pada penelitian ini adalah air akuarium. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental analitik yang diuji pada suatu komunitas dan menggunakan 2 variabel bebas, yaitu konsentrasi dari air akuarium dan lokasi penempatan ovitrap.
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara konsentrasi air akuarium terhadap efektivitas ovitrap p=0,818. Akan tetapi, terdapat hubungan yang bermakna antara peletakkan ovitrap terhadap efektivitas ovitrap p=0,005.
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa peletakkan ovitrap memengaruhi efektivitas ovitrap. Peletakkan ovitrap di luar rumah lebih efektif untuk memerangkap telur nyamuk dibandingkan di dalam rumah.

Aedes aegypti female mosquito is a vector capable of carrying various viruses that cause disease, one of which is chikungunya. Until now, there is still no treatment that can cure this disease. Current treatments are only symptomatic or only treat symptoms. Therefore, the best choice in fighting chikungunya is prevention that can be done by using an ovitrap. The effectiveness of ovitrap use can be increased by using attractant substances, such as straw soaking water.
This study aims to find other attractants that are cheaper and easier to obtain but have an effective ability to attract mosquitoes. The attractant substances examined in this study are aquarium water. This study used an analytical experimental design that was tested in a community and used 2 independent variables, namely the concentration of aquarium water and the location of placement of the ovitrap.
The results of the bivariate analysis showed that there was no significant relationship between the concentration of aquarium water on the effectiveness of ovitrap p = 0.818. However, there is a significant relationship between location of ovitrap with the effectiveness of ovitrap p = 0.005.
From this study, it can be concluded that the placement of the ovitrap affects the effectiveness of the ovitrap. Placing the ovitrap outside the home is more effective for trapping mosquito eggs than in the house."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In recent years, Ragunan zoo is always crowded with visitors, especially during the holidays. This study aims to determine the visitor arrangement in Ragunan Zoo and its influence to visitor comfortness using variables derived from parks and benefits (2013). Research conducted through distributing questionnaires to Ragunan Zoo is applied only in aspects of visitor zone arrangement, providing tour guide, and developing appropriate marketing strategies."
JTDA 2:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irmansyah Turhamun
"Perkembangan teknologi Internet of Things membuat inovasi dalam bidang teknologi berkembang semakin cepat dan membawa kemudahan bagi kehidupan masyarakat. Sistem pengendalian akuarium dikembangkan untuk mempermudah masyarakat dalam memelihara ikan di dalam akuarium. Sistem ini dirancang untuk membawa pengalaman baru bagi pengguna dalam memelihara ikan di dalam akuarium. Pengguna dapat berkomunikasi dan memberikan perintah kepada sistem pengendalian akuarium menggunakan Asisten Google pada perangkat Android maupun Google Home yang pengguna. Sistem dapat membantu pengguna dalam penghematan energi listrik yang dikeluarkan dalam pemeliharaan ikan di dalam akuarium lewat fitur pengoperasian pompa air secara otomatis. Pengguna dapat menjadwalkan perintah melalui fitur penjadwalan yang terhubung ke dalam Kalender Google. Sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan pengecekan, pengubahan, penghapusan, dan penambahan perintah terjadwal melalui Kalender Google. Sistem dirancang menggunakan sistem AWS IoT yang dihubungkan dengan Google Cloud Services melalui aplikasi Node-RED yang dikembangkan di dalam AWS EC2. Sistem dirancang dapat membantu pengguna dalam tugas-tugas dasar dalam pemeliharaan ikan di akuarium seperti menyalakan dan mematikan lampu, memberi pakan, menyalakan dan mematikan pompa air secara real-time menggunakan perintah suara dari Asisten Google dengan jeda waktu perintah sekitar 3 – 4 detik. Sistem dapat membantu menghemat energi listrik hingga 17% dengan memaksimalkan kinerja dari pompa air akuarium.

Internet of Things (IoT) technology development makes innovation in the field of technology develop faster and bring convenience to people’s lives. The remote aquarium system was developed to make it easier for people to keeping fish in the aquarium. This system is designed to bring a new experience for users in keeping fish in an aquarium. Users can communicate and give orders to this remote aquarium system using the Google Assistant service available on Android and Google Home devices owned by users. The system can help users save electrical energy spent maintaining fish in the aquarium through the automatic water pump operation feature. Users can schedule orders through scheduling feature connected to Google Calendar service. Users can quickly check, change, delete, and add scheduled order through the Google Calendar services. The system is designed using AWS IoT Services integrated with Google Cloud Services through Node-RED application developed in AWS EC2. The system is designed to assist users in basic fish maintenance tasks in the aquarium such as turning the lights on and off, feeding the fish, turning on and off the water filter pump in real-time using voice commands from Google Assistant around 3 – 4 second to execute commands. The system can help save up to 17% of electrical energy by maximizing the aquarium filter water pump’s performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Riset Kelautan dan Perikanan, 2004
641.392 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ghufran H. Kordi K.
Jakarta: Rineka Cipta, 2004
639.964 GHU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Riset Kelautan dan Perikanan, 2006
641.3 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nestiyanto Hadi
"Penilaian kesehatan Sungai Cibareno telah dilakukan pada bulan Agustus - Oktober 2013. Penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi Sungai Cibareno dan pengetahuan tradisional masyarakat dalam memanfaatkan ikan. Kategori kondisi Sungai Cibareno diukur menggunakan metrik Index of Biotic Integrity (IBI), sedangkan pengetahuan tradisional masyarakat diukur menggunakan Index of Cultural Significance (ICS). Hasil penelitian diperoleh data mengenai kelimpahan spesies ikan, modifikasi metrik IBI, dan tes silang IBI dengan Sungai Pesanggrahan dan Sungai Aib. Kekayaan spesies ikan yang diperoleh sebanyak 22 spesies dan 11 Famili. Modifikasi metrik IBI yang ditetapkan dengan uji Korelasi Pearson dengan signifikansi α = 0,05 menunjukkan adanya hubungan antar metrik, yaitu metrik herbivor, karnivor, omnivor, penghuni dasaran, kolam air, long-lived species, toleran, intoleran, native, non native, kelimpahan, dan kondisi keabnormalitasan ikan. Total nilai IBI pada tes silang dengan Sungai Pesanggrahan dan Sungai Aib memiliki nilai yang sama, yaitu 46. Kedua total nilai IBI tersebut menununjukkan bahwa Sungai Cibareno masuk ke dalam kategori sungai yang baik. Sedangkan masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Cibareno dapat mengenali 27 spesies ikan. Spesies yang mendapatkan nilai ICS tertinggi adalah Sicyopterus cynocephalus, Sicyopterus macrostatholepis, dan Sicyopterus microcephalus. Nilai ICS masing-masing spesies tersebut sebesar 48. Masyarakat banyak memanfaatkan ikan tersebut sebagai konsumsi sehari-hari, dijual sebagai ikan hias dan larva ikan (impun) sering ditangkap dalam acara “selawenan”. Pada masyarakat pesisir, mereka juga telah memiliki pengetahuan tentang cara memanen ikan yang baik, yaitu dengan adanya pelarangan penggunaan racun dan setrum (electrofishing) untuk menangkap ikan.

Health assessment of Cibareno River was conducted in August-October 2013. The objective was to obtain information regarding the condition of Cibareno River and traditional knowledge for utilizing fish. Cibareno River’s conditions were measured by Index of Biotic Integrity (IBI), whereas traditional knowledge is measured by Index of Cultural Significance (ICS). The data result were obtained about species richness, IBI metric modification, and IBI cross test with Pesanggrahan River and Aib River. The fish assemblage that was obtained as many as 22 species and 11 family. IBI metric modification that was defined by Pearson correlation test with significance α = 0.05 showed that there was correlation between metrics: herbivor, carnivore, omnivor, benthic species, water column species, long-lived species, tolerant species, intolerant species, native species, non-native species, abundance, and fish condition (disease, fin damage, skeletal anomalies). The IBI total score for cross test with Pesanggrahan River and Aib River has same score, is 46. Both of the total score indicates that Cibareno River is include in the category of a good river. Whereas, people around the Cibareno River recognized 27 species of fish. Species that scored the highest Index of Cultural Significance (ICS) are Sicyopterus cynocephalus, Sicyopterus macrostatholepis, and Sicyopterus microcephalus. The total number of ICS from each species is 48. Many people utilize those fish as daily consumption, ornamental and the larvae (impun) is often captured for the "selawenan" event. For coastal people, they also have the knowledge of how to do a good fish harvesting, which is by banning the use of poison and electrofishing to catch fish."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T38690
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>