Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122040 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siska Aprilia Prasetyanti
"Penelitian ini membahas mengenai strategi militer Korea Selatan di masa pemerintahan Presiden Kim Dae Jung yang diljelaskan melalui analisis geopolitik dan geostrategi dengan studi kasus insiden Laut Barat pada tahun 1999. Penelitian ini memakai metode penelitian Kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan strategi militer Korea Selatan dalam studi kasus yang diambil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi militer Korea Selatan dipengaruhi oleh geopolitik dan geostragi yang memperhitungkan pentingnya wilayah perbatasan (Laut Barat) dan penentuan garis batas (Northern Limit Line/NLL). Dalam hal ini meskipun Korea Selatan di masa pemerintahan Kim Dae Jung sedang dalam usaha berdamai dengan Korea Utara, namun pelanggaran perbatasan oleh Korea Utara akan tetap mendapatkan perlawanan dari militer Korea Selatan.

This study discusses the strategy of the South Korean military in the government of President Kim Dae Jung described through geopolitical and geostrategic analysis with case studies of the West Sea incident in 1999. This study used qualitative research methods in order to describe South Korea's military strategy in the case studies which taken. Results of this study showed that the South Korean military strategy was influenced by geopolitical and geostrategic which takes into account the importance of the border region (West Sea) and the determination of the boundary line (Northern Limit Line/NLL). In this case even though South Korea in the Kim Dae Jung government was attempting peace with North Korea, but the border violations by North Korea would still get resistance from the South Korean military."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Corry Angelica
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas intervensi pemerintah Korea Selatan dalam mengatasi krisis finansial yang melanda pada tahun 1997. Pemerintah Korea Selatan memiliki cara tersendiri dalam menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga Korea Selatan dapat dengan cepat terlepas dari krisis. Oleh sebab itu, pertanyaan utama dari penelitian ini adalah bagaimana cara pemerintah dalam menangani krisis finansial di Korea Selatan. Isu ini menarik untuk diteliti karena pada saat itu, Korea Selatan menerapkan sistem ekonomi market oriented, dengan adanya intervensi dari pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor kompleks pada isu tersebut. Dalam penelitian ini, digunakan teori developmental state dan konsep intervention policy. Tujuan dibuatnya penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa intervensi pemerintah dalam perekonomian dapat memberikan dampak positif bagi Korea Selatan. Karena pada pemerintahan sebelumnya, adanya intervensi tersebutlah yang menimbulkan krisis finansial.

ABSTRAK
This study discusses the South Korean government 39 s intervention in overcoming the financial crisis that struck in 1997. The South Korean government has its own way of solving the problem so that South Korea can quickly escape the crisis. Therefore, the main question of this study is how the government handles the financial crisis in South Korea. This issue is interesting to examine because at that time, South Korea implemented a market oriented market economy, with the intervention of the government. This study uses qualitative methods to explore the complex factors on the issue. This research use developmental state theory and concept of intervention policy. The purpose of this study is to prove that government intervention in the economy can have a positive impact on the country. Because in the previous era, the existence of government intervention is the cause of the financial crisis."
2017
S68788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amrizal Aufar
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ancaman militer yang dilakukan oleh Korea Utara terhadap nilai tukar dan indeks saham di Korea Selatan selama Korea Utara berada di bawah pemerintahan Kim Jong-un, yakni pada periode 2012-2017. Penelitian dilakukan dengan mengkategorisasi ancaman berdasarkan jenisnya, dan juga melakukan analisis perusahaan-perusahaan pada tingkat sektor. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari walaupun secara umum nilai tukar dan indeks saham tidak dipengaruhi oleh ancaman militer Korea Utara, pada tingkat sektor, dampak ancaman bisa saja tetap muncul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antar sektor perusahaan, pengaruh ancaman militer bisa berbeda-beda, tergantung dari karakteristik perusahaannya.

ABSTRACT
This research was intended to investigate the impact of North Korean military threats under the governance of Kim Jong un, that is from 2012 2017, on the exchange rate of South Korean Won and the stock prices of South Korean companies. This research was done by categorizing threats according to the types of the threats, and also by classifying the companies in South Korea according to their sectors. The result of this research shows that although exchange rates and stock index were not affected by North Korean military threat, but at sectoral level, the result might be different. Depending on the characteristics of the sectors, the impact can vary from one sector to another. "
2018
T51640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Eko Yulianto
"Kajian ini menganalisis kegagalan sunshine policy sebagai upaya confidence-building measures keamanan antara Korea Selatan dan Korea Utara pada masa pemerintahan Kim Dae Jung dan Roh Moo Hyun. Dengan menggunakan confidence-building measures sebagai kerangka analisis, tulisan ini akan menjelaskan variable-variabel dalam confidence-building measures yang menyebabkan sunshine policy gagal menghasilkan dalam menerapkan upaya confidence-building measures. Argumen utama tulisan ini adalah terdapat 3 faktor yang menyebabkan sunshine policy gagal sebagai upaya confidence-building measures dalam hubungan inter-Korea di Semenanjung Korea. Pertama, inkonsistensi Korea Selatan dalam menerapkan sunshine policy sebagai upaya confidence-building measures dalam bidang keamanan terhadap Korea Utara. Kedua, pengaruh Amerika terhadap hubungan inter-Korea melalui pernyataan dan kebijakan terhadap Korea Utara. Ketiga, Korea Utara yang tidak memiliki political will untuk merespon baik terhadap penerapan sunshine policy Korea Selatan sebagai upaya confidence-building measures. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode Causal Process Tracing (CPT) untuk melihat mekanisme kausal yang menyebabkan sunshine policy gagal sebagai upaya confidence-building measures.

This study analyses the failure of the sunshine policy as an effort of confidence-building measures in the security sector between South Korea and North Korea during the reigns of Kim Dae Jung and Roh Moo Hyun. Using confidence- building measures as an analytical framework, this paper will explain the variables in confidence-building measures that cause sunshine policy to fail to produce confidence-building measures. The main argument of this paper is that there are 3 factors that cause the sunshine policy to fail as an effort to build confidence in inter-Korean relations on the Korean Peninsula. First, South Korea's inconsistency in applying the sunshine policy as an effort to confidence- building measures in the security sector towards North Korea. Second, America's influence on inter-Korean relations through statements and policies towards North Korea. Third, North Korea does not have the political will to respond well to the implementation of South Korea's sunshine policy as an effort to build confidence. This research will be conducted using the Causal Process Tracing (CPT) method to see the causal mechanism that causes the sunshine policy to fail as an effort to build confidence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Putri Amreni Amin
"Media massa seperti drama Korea yang merupakan salah satu produk Korean Wave atau Hallyu kerap kali mengangkat realitas yang terjadi di masyarakat ke dalam karyanya. Drama Korea cenderung merefleksikan isu sosial masyarakat. Sebagai sebuah isu yang marak terjadi di Korea Selatan, perundungan sering kali diangkat dalam drama Korea yang sudah menjadi media hiburan bagi masyarakat global. Salah satu drama Korea yang mengangkat isu perundungan adalah D.P. dengan menunjukkan kepahitan yang dijalani para tentara selama menjalani wajib militer. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan bentuk dan penyebab perundungan yang terjadi di militer Korea Selatan dalam drama D.P. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan sosiologi sastra oleh Ian Watt. Sumber data penelitian ini berupa potongan adegan dan dialog pada setiap episode yang sudah dipilih dalam drama tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis perundungan yang ditunjukkan dalam drama D.P., yaitu perundungan fisik, verbal, dan nonverbal. Penyebab perundungan yang ditunjukkan dalam drama D.P. adalah relasi kuasa, pengalaman sebagai korban perundungan, dan orientasi seksual.

Korean dramas, which are one of the products of the Korean Wave or Hallyu, often bring the reality that occurs in society into their work. Korean dramas tend to reflect the social issues of the society. As an issue that is happening in South Korea, bullying is often brought up in Korean dramas that have become entertainment media for the global community. One of the Korean dramas that brought up the issue of bullying is D.P. by showing the bitterness that soldiers go through during military service. The purpose of this study is to describe the forms and causes of bullying that occurred in the South Korean military in the Korean drama D.P. The research method used is descriptive qualitative with a literary sociology approach by Ian Watt. The data source of this research is in the form of cuts of scenes and dialog in each episode that has been selected in the drama. The results showed that there were three types of bullying shown in the drama D.P., which are physical, verbal, and nonverbal bullying. The causes of bullying shown in D.P.'s drama are power relations, experience as a victim of bullying, and sexual orientation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haura Shafa Dewantari
"ABSTRAK
Sistem patriarki di Korea Selatan masih melekat hingga abad ke-21 dan hal tersebut merupakan penyebab dari munculnya kasus diskriminasi terhadap perempuan dalam kehidupan keluarga, khususnya antara hubungan suami dan istri. Diskriminasi tersebut dapat dicontohkan dengan adanya sikap ketidakpedulian atas peran istri dan kekerasan seksual dalam rumah tangga. Perempuan yang dipaksa untuk bungkam akhirnya melakukan perlawanan terhadap sistem patriarki yang diwakili oleh organisasi perempuan dan juga pemerintah. Kejadian tersebut tergambar melalui cerita pendek Domabaem karya Kim Young Ha yang dipublikasikan pada tahun 1997. Melalui pendekatan sosiologi sastra dan metode penelitian kepustakaan, penelitian ini membahas mengenai pemikiran perempuan Korea Selatan terhadap hubungan keluarga khususnya pada perilaku suami terhadap istri dalam cerita pendek Domabaem. Adapun tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk membahas pemikiran perempuan terhadap keluarga terkait dengan hubungan suami dan istri.

ABSTRACT
The patriarchal system in South Korea manages to adhere tightly to the society until the 21st Century. It is caused by the gender discrimination toward women in families, particularly between husband and wife. The issue of gender discrimination usually revolves around ignorant behavior and domestic violence. Women who were forced to be passive have finally started to stand up against the patriarchal system through organizations and the government. This phenomenon was depicted through Domabaem, a South Korean literature written by Kim Young Ha, which was published in 1997. With the sociology of literature approach and literary survey method, the writer would like to do a research regarding South Korean women rsquo s thoughts in familial relationship, specifically the relationship between husband and wife through the South Korean literature, Domabaem. As for the purpose of this writing is to examine women rsquo s thoughts concerning families with regard to the husband wife relationship."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Putri Prawisyara
"Serangan Jepang terhadap Pangkalan Militer Amerika Serikat di Pearl Harbor bertujuan
untuk menghilangkan kekuatan Amerika Serikat di Pasifik. Setelah keberhasilannya dalam
serangan tersebut, Jepang berusaha untuk merebut pulau-pulau yang berada di bawah kuasa
Amerika Serikat. Selain itu, untuk menunjang kekuatan angkatan lautnya, Jepang
membangun sebuah lapangan udara di pulau Guadalkanal. Namun, pembangunan lapangan
udara ini diketahui oleh Amerika Serikat, sehingga Amerika Serikat mengirimkan
pasukannya untuk merebut lapangan udara tersebut. Keberhasilan Amerika Serikat dalam
merebut lapangan udara yang sedang dibangun Jepang dan usaha Jepang dalam merebut
kembali lapangan udara tersebut, mengakibatkan pecahnya Pertempuran Laut Guadalkanal.
Penelitian ini akan membahas mengenai strategi militer Jepang dalam Pertempuran Laut
Guadalkanal pada tahun 1942. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan tujuan untuk mendeskripsikan strategi militer yang digunakan Jepang dalam studi
kasus yang diambil. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Jepang memilih strategi
militer ofensif dalam melawan Amerika Serikat, walaupun pada akhirnya Jepang
mengalami kekalahan.

The Japanese attack on the United States Military Base at Pearl Harbor aims to eliminate
the power of the United States in the Pacific. After the success in their attack, Japan tried to
seize the islands that was under control of the United States. In addition, to support its
naval power, Japan built an airfield on Guadalcanal. However, the development of the
airfield is known by the United States, so the United States sends their troops to seize the
airfield. The success of the United States in seizing the airfield that was being built by
Japan and Japanese efforts to reclaim the airfield resulted in the outbreak of the Naval
Battle of Guadalcanal. This study discussed the Japanese military strategy in the Naval
Battle of Guadalcanal in 1942. This study used qualitative research methods in order to
describe the military strategy used by Japan in the case studies taken. The results of this
study indicates that Japan chose an offensive military strategy against the United States,
although suffered defeat in the end.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ihsan
"ABSTRAK
Berdasarkan sejarah, terdapat kecenderungan bahwa suatu negara yang tengah mengalami kebangkitan memiliki kecenderungan untuk bersikap ekspansif terhadap negara-negara lainnya, seperti yang dilakukan oleh Jerman dan Jepang pada masa Perang Dunia. Pada saat ini, China merupakan salah satu simbol kekuatan dunia yang tengah mengalami pertumbuhan pesat. Sejalan dengan perkembangannya dalam bidang ekonomi dan militer, kebangkitan China juga berpengaruh terhadap negara-negara lainnya di Asia, terutama terkait dengan adanya motif ekspansionis dari negara tersebut. Pada saat ini, China terlibat dalam sengketa teritorial di Laut China Selatan dengan lima negara Asia lainnya. China memiliki klaim kedaulatan terhadap keseluruhan perairan yang memiliki signifikansi geopolitik dan ekonomi tersebut. Namun, meski melakukan peningkatan kapabilitas militernya, China tidak menginisiasi adanya perang teritorial di Laut China Selatan selama hampir dua dekade. Tesis ini berupaya meneliti tentang strategi keamanan China dari tahun 1949 hingga 2012 dengan menggunakan metode kuantitatif. Berdasarkan analisa korelasi variabel power dan strategi keamanan, diketahui bahwasanya China merupakan kekuatan status quo. Seiring dengan peningkatan power negara tersebut, strategi keamanannya memiliki kecenderungan bergerak ke arah yang non-konfrontatif.

ABSTRACT
Based on history, there is a tendency that a rising state behave expansively toward others, such as that carried out by the Germans and Japanese during the World War. Meanwhile, at the present time, China is one of great powers which has experienced growth very rapidly. As the progress in economic and military sectors, the rise of China also has a great influence to the other Asian countries as well, mainly related to its expansionist motives. At the moment, the Chinese are involved in the territorial disputes in South China Sea with five other Asian Countries. China has sovereignty claims over the entire waters which have economic and geopolitical significance. However, despite upgrading its military capability, it does not initiate a territorial war in the South China Sea for nearly two decades. This thesis seeks to examine China’s security strategy from 1949 to 2012 by using quantitative methods. Based on the correlation analysis of power and strategy, it is known that China is a status quo power. Along with the power increase, its strategy has a tendency to move towards a less confrontational approaches."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Desfira Utami
" ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai peran pemerintah Korea dalam mendorong pembangunan industri budaya seperti film, drama dan musik di Korea. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menganalisa tentang peran pemerintah Kim Young-sam 1993-1998 dan Kim Dae-jung 1998-2003 . Untuk menganalisa, penulis menggunakan teori governed interdependence dari Linda Weiss. Temuan penulis menunjukan bahwa kedua pemerintah berperan menyesuaikan hubungan koordinatif dengan sektor swasta bisnis dan praktisi budaya untuk mendorong pembangunan industri budaya termasuk film, drama dan musik. Berdasarkan bentuk-bentuk dalam teori governed interdependence, hubungan koordinatif pemerintah-swasta terjadi secara berkelanjutan dari periode pemerintah Kim Young-sam ke pemerintah Kim Dae-jung.
ABSTRACT This undergraduate thesis discusses the roles of two Republic of Korean presidential administrations in developing national cultural industries such as film, drama and music. This research employs a qualitative method which analyzes the roles of the Kim Young sam 1993 1998 and Kim Dae jung 1998 2003 administrations, applying Linda Weiss rsquo governed interdependence theory. The findings of this research show that both administrations adjusted coordinative relations with the private sector consisting of business and cultural practitioners in order to foster cultural industries development. Based on the forms of governed interdependence, public private coordinative relations were consistently implemented during the Kim Young sam and Kim Dae jung administrations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>